Ch. 18 Penyergapan

Tepat di sepertiga malam Mereka mulai bergerak mencari bekas jejak yang ditinggalkan.

Wawan memang belum pernah melakukannya. Akan tetapi informasi tentang hal ini sudah pernah diberikan Dewi Rengganis.

Tujuan awal mereka adalah korban terakhir. Eksekutor biasanya bergerak atas rute yang diberikan pelaku utama.

Biasanya rumah yang akan jadi target operasi sudah ditandai oleh pelaku utama.

Sistem kerjanya seperti GPS. Kita tentukan alamatnya selanjutnya oleh operator seluler a

kita akan dipandu lewat jalur mana yang terdekat.

Andai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka akan diarahkan ke jalur alternatif. Jalur tersebut yang Wawan cari.

"Mas Wawan, disini ada tanda seperti getah yang berwarna hijau menuju kearah sana. " Kata salah satu santri

" Kalian berima ikuti jalur itu di pimpin oleh salah satu dari delapan santri ya. " Kata Wawan

" Nggih Mas. "

Semua kelompok sudah mendapatkan tugas mengikuti jalur yang menurut Wawan adalah jalur alternatif.

Setelah berjalan hampir tiga puluh menit.

" *Wan, l*ima kelompok sudah disebar. Akan tetapi mereka belum laporan semua. " kata Abah

" *Ngga papa Bah.... mereka sangat hati-hati dalam menjalankan aksinya. "

" Tadi Wawan meminta mereka untuk bersembunyi dan menunggu dijalur tersebut*. "

" Sekedar mengantisipasi jika orang-orang itu lari ke jalur mereka. "

" Mas, ada jalur lagi dibalik semak-semak itu."

" Kalian sekarang bersama Mas Wahid ikuti jalur itu dan cari tempat untuk bersembunyi. "

" Jangan lupa olesi tubuh kalian dengan air yang tadi saya beri. "

Mas Wahid langsung memimpin kelompok terakhir mengikuti kemana tujuan dari jalur pelarian pencuri tersebut.

Setelah tinggal berdua dengan Abah, Wawan memanggil kedua panglima kumbangnya.

" Hamba berdua siap menerima perintah. "

Abah mundur tiga langkah saat melihat dua ekor macan berukuran sangat besar berdiri dihadapannya.

" Paman, bantu saya menemukan keberadaan mereka. "

Kedua macan tersebut memberi hormat sebelum pergi.

" Benar - benar bocah edan. "

" Kenapa Bah.....? "

" Itu tadi apa...? "

" Mereka adalah teman Wawan Bah.... "

" Kok bisa kamu memerintah mereka. Mereka taklukkan atau memang ada dari awal. "

" Wan, kamu tahu ngga kompensasi memiliki mereka. "

" Alhamdulillah tahu Bah. "

" Bahkan saat ini milik Abah sudah Wawan tingkatkan kemampuannya. "

" Paman, jangan bersembunyi. Nampakkan wujud barumu. "

" Allah Maha Besar " manakala pendamping Abah hadir di depannya memberi hormat.

" Bagaimana bisa kamu ditingkatkan sama Wawan...? "

" Ceritanya panjang Abah... "

*****

" Den, mereka sudah beraksi. " lapor paman kumbang kepada Wawan

" Tunjukkan kepada saya Paman. "

Kumbang tersebut berjalan lebih dulu sebagai pemandu.

" Kita tunggu mereka disini saja. " Kata paman kumbang

" Teman-teman Aden tadi sudah memasang portal pembatas. Jadi ini adalah jalur pelarian terakhir mereka termasuk tempat berkumpulnya teman Aden. "

Wawan segera memasang portal di jalur terakhir dan menunggu di tempat yang tersembunyi.

*****

Kelompok pertama.

" Mas itu apa....? " Saat salah satu santri melihat kepulan asap berwarna putih setinggi tiga puluh senti berjalan secara beriringan dalam berjumlah lima asap sedang membawa sebuah kantong kecil yang penuh dengan uang pecahan kecil.

" Kalo diperhatikan lebih jauh itu kayak manusia kerdil. "

" Tadi pesan Mas Wawan kita suruh mengagetkan mereka. Terus apa yang dia bawa akan jatuh nanti lewat doa yang sudah diberikan akan wujud. " kata pemimpin kelompok tersebut.

" Allahu Akbar. " Saat mendengar kalimat tersebut para makhluk kecil tersebut berlari ke arah jalur yang sudah dipasang portal.

Karena terpental karena tidak bisa menembus portal tersebut mereka segera berlari ke jalur alternatif seperti yang sudah Wawan duga.

Semua bawaan mereka tinggalkan begitu saja demi menyelamatkan diri. Kini di depan kelompok satu ditemukan lima kantong yang terbuat dari kain yang berisikan uang pecahan lima ribu dalam jumlah banyak.

Dipungut nya kantong-kantong tersebut dan mereka segera mengikuti jalur pelarian mereka.

Hal serupa terjadi di kelompok dua, tiga, empat dan lima.

Kelompok enam dimana disitu ada Mas Wahid.

Mereka melihat sekelompok asap berwarna merah setinggi lima puluh senti membawa kantong besar. Wajah mereka sangar. Terdapat taring di mulut mereka.

Mereka bersembunyi terlalu dekat dengan jalur pelarian makhluk itu. Beruntungnya mereka tidak lupa memasang portal.

Semua ketakutan termasuk Mas Wahid saat asap berwarna merah berjalan semakin mendekat menghampiri mereka.

Ini pengalaman pertama buat mereka semua. Melihat langsung makhluk ciptaan Allah selain manusia,hewan dan tumbuhan. Tubuh mereka gemetar hebat kecuali salah satu pemimpin yang dilatih Wawan.

Empat diantara mereka tanpa sadar mengompol di celana salah satunya Mas Wahid.

Bau amoniak tercium dengan jelas di hidung para santri dan juga oleh makhluk tersebut.

" Allahu Akbar. " teriak pemimpin kelompok

Para makhluk itu segera berlari tunggang langgang menuju jalur alternatif yang mana disana sudah ada Wawan.

*****

" Wan, kamu yakin disini tempatnya...? "

tanya Abah

" Kenapa gitu Bah.... "

" Bukan Abah ngga percaya.... Soalnya jalan ini adalah jalan pribadi milik keluarga Surono. "

" Masalahnya apa Bah....? "

" Ya sudah nanti aja dibahasnya. " Baru selesai bicara nampak dari depan para makhluk kecil berlari tunggang langgang menuju satu tempat yaitu pintu samping milik keluarga Surono.

Satu demi satu bermunculan dari enam jalur dimana para santri menempati posisinya berkumpul menjadi satu menjadi kelompok besar berbunyi seperti suara tikus.

" Cit... cit... cit "

Suaranya makin nyaring saat sekumpulan besar asap berwarna merah bergerak sangat cepat untuk bergabung dengan makhluk kecil berwujud asap.

" Grrrok... Grrrrrok. " Teriakan mereka seperti anjing yang mengerang.

Akhirnya yang terakhir muncul, diikuti tiga puluh santri ditambah Mas Wahid dibelakang nya.

Segera Wawan membentuk tulisan ditangan dan menyegel portal itu.

Dipimpin oleh Abah, semua santri termasuk Wawan membacakan ayat-ayat Al Qur'an.

" Alhamdulillah..... " semua bersyukur karena rencana nya berhasil.

" Apa kalian berhasil mengumpulkan uang-uangnya....? "

Setiap kelompok menunjukkan hasil jarahan mereka. Bersama-sama mereka meninggalkan tempat tersebut dan kembali ke Pondok. Bahkan para santri memberi julukan untuk kelompok ini team hunter.

" Bah, dari tadi Wawan kok mencium bau pesing ya...? " sambil menebarkan mata bathinnya ke sekitar.

Suasana yang tadinya riang mendengar pertanyaan Wawan langsung menjadi sunyi.

Bukan karena mereka takut melihat hantu akan tetapi mereka takut karena saat itu mata Mas Wahid melotot kearah mereka.

Setibanya di Pondok terdengar suara mengaji. Itu tandanya waktu sudah menunjukkan pukul tiga lebih tiga puluh pagi.

Aktivitas si Pondok pasti sudah ramai dengan santri yang berlalu lalang.

" Mas Wahid, daripada nanti malu..... tuch di depan ada sungai.... "

" Mending basah kuyup dari pada bau pesing... "

" Hahaha..... " ejek Wawan diikuti tawa oleh Abah sedang para santri coba menahan tawanya ....karena tawa Wawan tidak bisa berhenti membuat para santri yang lain akhirnya ikut tertawa.

Karena merasa hanya itu ide terbaik tanpa pikir panjang Mas Wahid masuk ke dalam sungai diikuti semua Santri.

*****

Semua aktivitas Santri berhenti manakala mereka melihat Abah dan memberikan hormat Ta'dim.

Mereka semua keheranan saat melihat Mas Wahid dan para santri dibelakang nya basah kuyup tapi tetap hormat ke Mas Wahid.

Mata Wawan sudah tidak bisa diajak kompromi karena mengantuk. Tujuan utama saat ini adalah kasur. Lamat-lamat dia mendengar pengumuman bahwa Pak Surono telah meninggal dunia.

Beliau terkenal dermawan. Suka membantu orang yang sedang kesusahan. Beliau ditemukan meninggal dengan memar di seluruh tubuhnya.

Mata melotot seperti tidak menerima kematiannya.

Gosip selanjutnya usahanya bangkrut dan rumah yang ditinggali tanpa sebab tiba-tiba kebakaran. Habis dilalap raja api.

Terpopuler

Comments

ayam receh

ayam receh

yuhuuu

2021-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Pertemuan
2 Ch. 2 Buluh Perindu
3 Ch. 3 Tragedi jembatan Bambu
4 Ch. 4 Bertemu Kakek
5 Ch. 5 Mediatoran
6 Ch. 6 Pingsan
7 Cy. 7 Obat Nyamuk
8 Ch. 8 Kecelakaan
9 CH 9 Nasehat
10 Ch. 10 Terima Tantangan
11 Ch. 11 Pemimpin baru
12 Ch. 12 Jadian
13 Ch. 13 Pasukan baru
14 Ch. 14 Takdir
15 Ch. 15 Aku mencintaimu
16 Ch. 16 Bertemu Kembali
17 Ch. 17 Pengisian
18 Ch. 18 Penyergapan
19 Ch. 19 Hibernasi
20 Ch. 20 Minta Tolong
21 Ch. 21 Kilas Balik
22 Ch. 22 Kerinduan
23 Ch.23 Cerita Nenek
24 Ch. 24 Pelindung Keluarga
25 Ch. 25 Mencari Bukti 1
26 Ch. 26 Mencari Bukti 2
27 Ch. 27 Mencari Bukti 3
28 Ch. 28 Beraksi
29 Ch. 29 Penyerangan
30 Ch. 30 Tegar
31 Ch. 31 Ditembak cewek
32 Ch. 32 Pemegang Saham Baru
33 Ch. 33 Bertemu Penjaga Cincin
34 Ch. 34 Sabotase
35 Ch. 35 Lidya
36 Ch. 36 Sebuah Rindu
37 Ch. 37 Gunung Berapi
38 Ch. 38 Pengakuan Wawan
39 Ch. 39 Undangan Mamah
40 Ch. 40 Seperti Induk Ayam
41 Ch. 41 Kurang Waspada
42 Ch. 42 Minta Ijin
43 Ch. 43 Di madu
44 Ch. 44 Kedatangan Pemiliknya
45 Ch. 45 Koleksi Hati
46 Ch. 46 Pengkhianatan
47 Ch 47. Pusaka Negara
48 Ch. 48 Penjaga Pusaka
49 Ch. 49 Penunggu Rumah
50 Ch. 50 Balas dendam
51 Ch. 51 Paramitha
52 Ch. 52 Mustika pedang
53 Ch. 53 Kesempatan Kedua
54 Ch. 54 Anjani dan Hapsari
55 Ch. 55 Cerita Anjani
56 Ch. 56 Keterlaluan
57 Ch. 57 Perburuan Mustika 1
58 Ch. 58 Perburuan Mustika 2
59 Ch. 59 Perburuan Mustika 3
60 Ch. 60 Pembantaian
61 Ch. 61 Jati Diri Sengkulu
62 Ch. 62 Hutang Penjelasan
63 Ch. 63 Tanpa Jejak
64 Ch. 64 Bertemu Dimitri
65 Ch. 65 Ruqyah
66 Ch. 66 Mualaf
67 Ch. 67 Penyelamatan 1
68 Ch. 68 Penyelamatan 2
69 Ch. 69 Penyelamatan 3
70 Ch. 70 Perubahan Bianca
71 Ch. 71 Siuman
72 Ch. 72 Klasifikasi Aura
73 Ch. 73 Flamingo 1
74 Ch. 74 Flamingo 2
75 Ch. 75 Flamingo 3
76 Ch. 76 Flamingo 4
77 Ch. 77 Bergerak
78 Ch. 78 Kebal Peluru
79 Ch. 79 Masa lalu
80 Ch. 80 Penemuan jenazah
81 Ch. 81 Kekecewaan
82 Ch. 82 Liontin
83 Ch. 83 Masa lalu Kakek Kencana
84 Ch. 84 Imelda
85 Ch. 85 Dia memanggil
86 Ch. 86 Aku datang
87 Ch.87 Penyelamatan Sari
88 Ch.88 Hamil
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ch. 1 Pertemuan
2
Ch. 2 Buluh Perindu
3
Ch. 3 Tragedi jembatan Bambu
4
Ch. 4 Bertemu Kakek
5
Ch. 5 Mediatoran
6
Ch. 6 Pingsan
7
Cy. 7 Obat Nyamuk
8
Ch. 8 Kecelakaan
9
CH 9 Nasehat
10
Ch. 10 Terima Tantangan
11
Ch. 11 Pemimpin baru
12
Ch. 12 Jadian
13
Ch. 13 Pasukan baru
14
Ch. 14 Takdir
15
Ch. 15 Aku mencintaimu
16
Ch. 16 Bertemu Kembali
17
Ch. 17 Pengisian
18
Ch. 18 Penyergapan
19
Ch. 19 Hibernasi
20
Ch. 20 Minta Tolong
21
Ch. 21 Kilas Balik
22
Ch. 22 Kerinduan
23
Ch.23 Cerita Nenek
24
Ch. 24 Pelindung Keluarga
25
Ch. 25 Mencari Bukti 1
26
Ch. 26 Mencari Bukti 2
27
Ch. 27 Mencari Bukti 3
28
Ch. 28 Beraksi
29
Ch. 29 Penyerangan
30
Ch. 30 Tegar
31
Ch. 31 Ditembak cewek
32
Ch. 32 Pemegang Saham Baru
33
Ch. 33 Bertemu Penjaga Cincin
34
Ch. 34 Sabotase
35
Ch. 35 Lidya
36
Ch. 36 Sebuah Rindu
37
Ch. 37 Gunung Berapi
38
Ch. 38 Pengakuan Wawan
39
Ch. 39 Undangan Mamah
40
Ch. 40 Seperti Induk Ayam
41
Ch. 41 Kurang Waspada
42
Ch. 42 Minta Ijin
43
Ch. 43 Di madu
44
Ch. 44 Kedatangan Pemiliknya
45
Ch. 45 Koleksi Hati
46
Ch. 46 Pengkhianatan
47
Ch 47. Pusaka Negara
48
Ch. 48 Penjaga Pusaka
49
Ch. 49 Penunggu Rumah
50
Ch. 50 Balas dendam
51
Ch. 51 Paramitha
52
Ch. 52 Mustika pedang
53
Ch. 53 Kesempatan Kedua
54
Ch. 54 Anjani dan Hapsari
55
Ch. 55 Cerita Anjani
56
Ch. 56 Keterlaluan
57
Ch. 57 Perburuan Mustika 1
58
Ch. 58 Perburuan Mustika 2
59
Ch. 59 Perburuan Mustika 3
60
Ch. 60 Pembantaian
61
Ch. 61 Jati Diri Sengkulu
62
Ch. 62 Hutang Penjelasan
63
Ch. 63 Tanpa Jejak
64
Ch. 64 Bertemu Dimitri
65
Ch. 65 Ruqyah
66
Ch. 66 Mualaf
67
Ch. 67 Penyelamatan 1
68
Ch. 68 Penyelamatan 2
69
Ch. 69 Penyelamatan 3
70
Ch. 70 Perubahan Bianca
71
Ch. 71 Siuman
72
Ch. 72 Klasifikasi Aura
73
Ch. 73 Flamingo 1
74
Ch. 74 Flamingo 2
75
Ch. 75 Flamingo 3
76
Ch. 76 Flamingo 4
77
Ch. 77 Bergerak
78
Ch. 78 Kebal Peluru
79
Ch. 79 Masa lalu
80
Ch. 80 Penemuan jenazah
81
Ch. 81 Kekecewaan
82
Ch. 82 Liontin
83
Ch. 83 Masa lalu Kakek Kencana
84
Ch. 84 Imelda
85
Ch. 85 Dia memanggil
86
Ch. 86 Aku datang
87
Ch.87 Penyelamatan Sari
88
Ch.88 Hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!