Aku hanya diam mendengar penjelasan mereka. Aku tak dapat berkata apa apa aku sudah salah menuduh orang. Harusnya aku lebih teliti lagi. Dan karna kesalahan itu aku terpaksa menerima vero jadi pacarku.
"Gimana ta? jadi udah jelas kan" ujar vero.
Aku hanya mengangguk atas ucapan vero.
"Jadi aku diterimah ni" tanya nya lagi.
"Diterimah apaan?"
"Jadi pacar kamu"
"Oiyah ver aku mau ketemu sama viky ya aku mau minta maaf" ucapku mengalihkan pembicaraan.
"Kok malah ketemu Viky, pertanyaan aku jawab dulu"
"Kamu tau tempat juga kali nanya begituan ini kantor polisi" ucapku mengingatkan.
"Sorry aku lupa" ucapnya mengacungkan dua jari membentuk harup V
"Dan buat kamu beni, aku bakal cabut tuntutannya kalau ayah aku udah siuman keliatannya kamu juga masih SMP tapi udah ikut-ikutan balap liar itu bahaya buat diri kamu sendiri"
"Beneran kak? makasih bangat dan maaf ya kak"
"Seharusnya kamu minta maaf sama orang tua kamu bukan kakak, karna kamu udah bikin mereka kecewa."
"Iya kak"
"Kakak pamit dulu"
****
Aku meminta vero mengantarku menemui viky. Aku sangat merasa bersalah padanya karna telah menuduhnya sembarangan. Vero mengajakku kerumahnya ia bilang kalau viky sedang dirumah.
Vero mengajakku masuk kedalam rumahnya. Aku agak enggan karna aku sangat tak enak hati karna telah menuduh viky. Viky pasti sangat marah.
Dengan langkah yang enggan aku memberanikan diri memasuki rumah vero.
"Viky!" panggil vero setengah berteriak.
"Ada apa si kak aku lagi nonton ni" jawabnya. ternyata viky sedang menonton sebuah film aksi di televisi.
"Ada yang mau ketemu ni"
"Siapa?" tanyanya lalu menoleh pada kami.
"Hai" sapaku agak kikuk.
"Kakak yang kemarin ya? yang buat aku ngerasain masuk penjara" ucapnya tanpa beban sedikit pun.
"Maaf" ucapku bersalah.
"Santai aja kali kak, buat ipar aku apa coba yang gak" jawabnya santai. Sedangkan vero hanya tersenyum. Jawaban viky membuatku menatapnya dengan tajam.
"Pacar kakak galak juga ya"
"Hahaha, gak papa nanti kalau kamu nakal kan tinggal dijewer, udah lanjutin tu nontonnya kakak mau ngomong sama kak nata dulu."
"Siap kapten"
"Ayo ta,ngomong diluar"
Vero mengajakku keluar tepatnya diteras rumah.
"Jadi udah resmi kan ta?"
"Resmi apaan?"
"Pacarannya?"
"Iya" jawabku singkat tapi mampu membuat vero melonjat-lonjat kegirangan.
"Yes!yes!" ucapnya sembari berteriak.
"Ngapain si? kayak anak kecil tau gak"
"blBiarin aja"
Tuttttt....Ttuuuttt..
"Halo bund"
"Halo ta, kamu dimana?"
"Dirumah vero"
"Cepetan kerumah sakit ayah kamu kondisinya drop"
"Nata kesana sekarang"
Aku sangat khawatir dengan keadaan ayah. Air mataku tak bisa ku bendung lagi.
"Ver kunci mobil mana?"
"Kenapa ta? kok nangis" tanyanya khawatir.
"Ayah drop"
"Yaudah aku anter"
"Tapi~"
"Udah ayo"
Aku menuruti vero, ia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Ver, lebih cepat lagi"
"Iya iya" ucapnya menambah kecepatan.
****
Aku berlari di koridor rumah sakit menuju ruangan ayah. Aku memasuki ruangan itu dengan air mata berlinang.
Aku melihat tubuh ayah ditutupi selimut. Dan bunda menangis di sampingnya.
"Bund, ini gak mungkin kan"
"Nata ayah udah pergi ninggalin kita"
"Gak, ayah gak boleh ninggalin kita,ayah udah janji gak bakalan pergi.."
Aku tersungkur kelantai.
"Kenapa ayah ninggalin kita?" ucapku lemah.
"Sabar ya ta" ucap vero menenangkan ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Neli Allen
oke maqriban dl sejenak
2022-05-13
1
Masfaah Emah
innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un,, sabar ya nata
2022-05-04
0
Dewi Zahra
sabar ya ta
2020-10-20
3