"Ngapain kamu?" ketusku.
"Duduk".
"Kenapa harus disini?, tempat lain banyak".
"Maunya disini"
"Pergi sono, ganggu tau gak"
"Kok gitu, gak boleh gitu sama pacar sendiri"
"Heh?" kagetku.
Ratih yang sedang asyik menyantap nasi gorengnya hampir aja keselek.
"Beneran kalian jadian?" tanya ratih penasaran.
"Iya" jawab vero singkat.
"Gak, kata siapa?" balasku.
"Yang bener yang mana si? pusing aku" bingung ratih.
"Tapikan kamu udah janji kemarin" ucapnya mengingatkan.
"Kan belum terbukti".
"Udah, dia sekarang dirumah dan pelaku aslinya udah ketangkep".
"Cepet banget?".
"Kalau buat kamu aku harus cepet"
"Gak percaya! pokoknya sebelum aku lihat dengan mata kepala aku sendiri buktinya aku gak percaya."
"Yaudah pulang sekolah nanti ikut aku, aku bakal tunjukin buktinya dan juga siapa pelakunya"
"Siapa takut."
****
Semua pelajaran disekolah sudah selesai. s
Sekarang aku harus menghadapi vero, sungguh hidup yang melelahkan.
Vero menunggu ku di parkiran sekolah tepatnya dimana mobilku terparkir. Ia berdiri menungguiku di mobil itu.
"Mau apa kamu? minggir aku mau pulang" ujarku.
"Gak" ucapnya.
"Awas!!"
"Kamu lupa sama janji kamu dikantin"
"Janji apaan, aku gak pernah janji apa-apaan ya" jawabku setengah berbohong karna aku gak mau pergi dengannya.
"Kamu belum tua udah pikun ya, udah cepetan ikut aku!, sini kunci mobilnya biar aku yang nyetir kamu tinggal duduk manis aja"
Aku hanya bisa menghela nafas kasar karna vero sudah teguh dengan pendiriannya. Aku hanya pasrah mengikutinya.
Vero melajukan mobil dengan kecepatan sedang dan berhenti tepatnya disebuah kantor polisi. Tempat dimana aku melaporkan viky adiknya vero atas tuduhan tabrak lari.
"Kok kesini?" tanyaku, bingung.
"Katanya kamu mau buktinya kan?"
"Iya, tapi ngapain kesini?".
"Udah ikut aja"
Vero menarik tanganku masuk ke dalam kantor polisi.
"Maaf pak saya mau ketemu sama beni"
"Tunggu sebentar saya panggilkan" ucap polisi itu.
"Beni siapa?" tanyaku.
"Nanti kamu juga bakalan tau"
Aku mengerinyitkan dahiku karna binggung dengan apa yang di ucapkan vero.
"Maksudnya apa coba?" batinku.
"Silakan" ucap polisi itu pada seseorang.
Orang itu duduk di depan kami dengan pakaian khas penjara itu bertuliskan no 05.
"Maaf kak" ucapnya.
"Seharusnya kamu itu minta maaf sama dia bukan sama kakak"
"Dia siapa?" tanyaku lagi.
"Saya beni kak" ucapnya.
"Jadi kamu yang namanya beni? kamu kok bisa masuk penjara" tanyaku.
"Kak maafin aku, maafin aku kak, aku janji gak ngulangin lagi"
"Janji apa? ngulangin apa? kalian bisa jelasin ngak? aku gak ngerti"
"Jadi gini ta, kemarinkan kamu nuduh adik aku yang nabrak ayah kamu, dan kamu bawa polisi kerumah. Sebenarnya itu yang nabrak ayah kamu itu bukan adik aku."
"Tapi mobilnya ada dirumah kamu"
"Yang nabrak ayah kamu itu beni, tapi pake mobil adik aku"
"Kok bisa?"
"Waktu kamu bilang adik aku yang nabrak ayah kamu aku langsung nanya sama dia. Dia bilang kalau mobilnya di pake beni buat balapan liar dan malah nabrak orang. Waktu itu saat adik aku tau dia berniat mau bantuin ayah kamu dan bujuk beni buat bertanggung jawab, akhirnya karna dibujuk beni menberanikan diri buat tanggung jawab. Dan pas viky sama beni balik ke situ jalanannya udah sepi dan gak ada satu orang pun yang dapat ditanyai. Sejak saat itu mereka gak dapat kabar lagi soal ayah kamu."
"Maaf ya kak, aku nyesel banget kak, harusnya aku bantuin ayah kakak waktu itu, tapi aku takut dikroyok masa kak, jadi aku mutusin kabur, maaf ya kak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ratna Suminar
apa bener beni? jangan "akalan vero
2022-05-30
2
Itha Fitra
nata pe'ak
2022-02-23
2
Nurul Safitri
nata ko jadi bloon ya dia yang minta bukti giliran dibuktiin dianya bingunnn sendiri hadeee😒
2022-01-02
11