Semangatku mencari tau siapa yang menabrak ayah gak akan pernah pupus sampai aku nemuin pelakunya. Pelaku yang tak bertanggung jawab itu harus membayar semuanya.
"Permisi mbak" tanyaku pada seseorang yang mungkin bekerja sebagai resepsionis. Karna ia berada ditempat dimana resepsionis biasanya bekerja.
Saat ku tiba di perkantoran itu aku langsung mencari tempat dimana aku akan mendapatkan informasi dimana ruang cctv. Dan tempat resepsionis adalah tempat yang paling tepat untuk bertanya.
"Iya ada apa dek? ada yang bisa saya bantu?" jawab resepsionis itu.
"Maaf mbak ganggu waktunya, kita mau tanya kita boleh liat cctv minggu lalu gak mbak?" jawab ratih sopan.
"Maaf dek tapi itu privasi kantor ini, gak bisa dikasih kesembarang orang" jawab resepsionis itu lagi.
"Ayolah mbak saya butuh informasi tentang kecelakaan ayah saya minggu lalu mbak" mohonku.
"Iya mbak tolong kami ya, kasian sahabat kita mbak" ucap vivi dan leo yang ikut memohon.
Entah apa yang merasuki resepsionis itu. sampai kami memohon pun tak diizinkan olehnya. Aku mengulang permohonanku lagi.
"Ayolah mbak coba bayangin deh kalau mbak diposisinya sahabat kita mbak, ayah mbak kritis dirumah sakit karna ditabrak orang, tapi pelakunya gak mau tanggung jawab, pas mbak mau cari tau ada seseorang yang menghambat pencarian mbak, gimana rasanya mbak? pasti sedih bangetkan?" ucap vivi mendramatisir.
"Iya mbak ayolah bantuin kita" ucapku memelas.
"Yaudah ayo saya anter tapi jangan bilang-bilang ya, kalau saya yang bantuin nanti saya bisa dipecat" jawab resepsionis itu.
Mendengar pernyataan resepsionis itu aku sangat senang dan kami pun berhamburan berpelukan bersama.
Kami mengikuti langkah resepsionis itu, hingga akhirnya sampai di ruang cctv.
"Disini!!" ucap resepsionis itu.
"Pak tolong lihat cctv minggu lalu!" pintaku pada seseorang yang duduk di bangku cctv itu. Dia berumuran sekitar 35 tahunan. Jadi ku memanggilnya bapak karna menurut analisaku umurnya segitu.
"jam berapa nak" tanya bapak itu.
"Sekitar jam satu siang pak" ucapku. Karna yang ku liat dari bunda nelpon aku berkali kali waktu itu. Jam menunjukkan jam setengah dua siang. Jadi kemungkinan kecelakaan itu terjadi sekitar jam satuan.
Bapak itu mengotak atik informasi yang ada di cctv itu. Tapi harapanku pupus saat bapak itu bilang~
"Maaf nak, cctv pada hari itu udah kehapus" kata bapak itu.
"Kok bisa pak?" tanyaku kaget.
"Mungkin karna waktu itu kami lagi nginstall ulang cctvnya nak".
"Gitu ya pak".
"Iya".
"Yaudah makasih ya pak".
"Iya sama-sama".
Harapanku pupus begitu mendengar perkataan bapak itu. Rasanya hatiku hancur karna tak mendapat apa pun dari usaha kami hari ini.
"Udah ta, kita pulang ya! besok kita cari tau lagi" ajak ratih.
"Iya".
"Makasih ya mbak udah bantuin" ucap vivi saat kami berpapasan dengan mbak resepsionis tadi.
"Iya sama-sama, maaf cuma bisa bantu sampai sini" ucapnya bersalah.
"Gak papa kok mbak" ucapku memaksakan senyum.
Setelah keluar dari perkantoran itu kami kembali ketempat dimana kami memarkirkan mobil.
"Gimana nih? kita gak dapet info apa apa" ucapku sia sia.
"Gak papa ta, ini baru awal bukan akhir dari segalanya" ucap ratih menenangkan.
"Iya ta kita masih punya banyak waktu buat cari lagi" ucap leo menyemangati.
"Sekarang mendingan kita kerumah sakit tengokin ayah kamu" saran vivi.
"Iya" jawabku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Simon Tambun
pasti si Vero...teman sekelas nya sendiri pelaku tabrak lari terhadap ayah nya itu
2024-07-06
0
Ⓦ︎Ⓚ︎🅡︎Ⓩ︎🇳 s̑̈n͜͡ɐ𝘬乇🅿︎ȋ̈Ⓣ︎
ngatuk
2022-06-25
2
EMI aja
jgn jgn yg nabrak dah curiga jgi di hapus deh yg pas kejadian
2021-12-27
2