Akhirnya waktu yang kutunggu tunggu datang. Waktu pulang, ya itu waktu yang kutunggu aku ingin menengok ayah dirumah sakit. Tanpa penghormatan apa pun para murid segera meninggalkan kelas karena tidak ada guru yang masuk begitu pun aku. Aku langsung nyelonong pergi, bahkan sahabatku memanggil tak ku pedulikan.
Aku mengambil mobilku di parkiran, dan langsung mengemudikan mobilku kerumah sakit. Aku bergegas memasuki lorong rumah sakit, hingga aku berhenti dirungan ayah, tepatnya tempat ayah dirawat. Saat aku ingin memasuki ruangan itu langkah ku terhenti.
"Ta".
"Nata tunggu" teriakan seseorang membuatku membalikkan badan kebelakang.
Aku sangat terkejut melihat orang yang memanggilku.
"Kenapa dia ada disini? apa kebetulan aja? atau dia ngikutin aku?" batinku bertanya tanya.
"Vero, kamu ngapain disini?" tanyaku penasaran.
Tapi ia hanya menjawab dengan menampilkan deretan giginya yang putih.
"Malah cengegesan lagi, jangan bilang kamu ngikutin aku" tanyaku lagi.
"Hehehe iya".
"Ngapain si, ngikutin aku?".
"Habisnya kamu gak jawab pertanyaan aku kan aku penasaran jadinya".
"Dasar kepo".
"Serah kamu aja de,tapi kamu ngapain disini?".
"Aku mau nengokin ayah".
"Oo jadi karna itu kamu nangis?".
"Iya".
"Aku boleh ikutan gak".
"Gak".
"Ayolah ta, aku juga pengen jenguk pliiiss".
"Tapi kan kamu gak kenal ayah aku".
"Emangnya harus kenal baru boleh nengokin?".
"Gak juga si, yaudah ayo tapi jangan bikin masalah".
"Yeah!! iya".
Aku memasuki ruangan tempat ayah dirawat dengan vero.
"Asalammualaikum".
"Waalaikum salam" sahut bunda.
Aku bersalaman dengan bunda, begitupun dengan vero.
"Kamu kok gak ganti baju?" tanya bunda.
"Mau cepet-cepet kesini bund".
"Kan masih bisa ganti baju dulu".
"Malas pulang dulu bund".
"Kamu ini!! kamu sama siapa ni?" tanya bunda mengalihkan pembicaraan.
"Temen sekolah aku bund".
"Oo".
"Kenalin tante nama saya vero temen sekelas nata" kata vero sambil menjulurkan tangan.
"Oh, saya bundanya nata" membalas juluran tangan vero.
"Gimana keadaan ayah bund".
"Masih sama ta belum ada perkembangan".
"Oo" jawabku lesu.
"Kamu bawa baju ganti gak ta?".
"Bawa kok bund".
"Yaudah kamu ganti gih".
"Iya bund".
Aku mengganti pakaianku di kamar mandi, saat selesai aku keluar.
"Bunda udah makan belum?".
"Belum".
"Kok belum si bund?".
"Bunda kan jagain ayah jadi gak ada waktu buat beli makanan".
"Yaudah aku beliin makanan dulu ya".
"Biar aku aja ta, yang beliin" sahut vero.
"Gak usah".
"Gak papa kok".
"Yaudah".
Vero pergi membelikan makanan, saat vero telah keluar bunda memberikan tatapan yang aneh padaku.
"Bunda, kenapa? kok liatin aku kayak gitu?" tanyaku.
"Kamu beneran temenan sama dia?" tanya bunda curiga.
"Yaiyah lah bund".
"Yakin cuman temen".
"Iya bund".
"Temen apa demen?".
"Udah de bund, kan bunda tau sendiri kalau aku tu gak pernah tertarik sama yang namanya pacaran".
"Iya-iya deh, bunda ngalah".
****
Vero datang membawakan tiga bungkus bubur ayam dan tiga gelas air meneral.
"Ini makanannya tan" ucap vero.
"Makasih ya ver, maaf ngerepotin ya".
"Gak papa kok tan" jawabnya.
Vero duduk disampingku, aku tak terlalu memperhatikannya. Karna hpku terlalu seru untuk ku tinggalkan.
"Makan dulu ta?" ucap vero sambil menyodorkan bubur dan air meneral padaku.
"Iya letak situ aja, lagi seru ni" jawabku sambil menunjuk meja.
"Ta kamu gak boleh gitu" ucap bunda menasehatiku.
"Iya bund" jawabku pasrah yang terpaksa meninggalkan game seruku. Karna ngak mungkin ngebanta kata bunda.
"Makasih ya" mengambil bubur dan air meneral yang diberikan vero.
"Iya sama sama" jawab vero berseri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ike Yulianti
ayahnya blom sadar kok sempet maen game ya,,
2022-07-06
2
Ⓦ︎Ⓚ︎🅡︎Ⓩ︎🇳 s̑̈n͜͡ɐ𝘬乇🅿︎ȋ̈Ⓣ︎
ggggggggg
2022-06-22
0
Ⓦ︎Ⓚ︎🅡︎Ⓩ︎🇳 s̑̈n͜͡ɐ𝘬乇🅿︎ȋ̈Ⓣ︎
waw
2022-06-21
0