Oh My Teacher
Tin! Tin!
Vin-Vin yang mendengar bunyi klakson motor di depan rumah langsung berlari meninggalkan makanannya di meja makan.
"Mah, maaf Vin-Vin nggak bisa bantu cuci piring. Axel sudah jemput."
"Nggak usah lari-larian Vincia!" teriakan Luci, mama Vin-Vin tak membuat Vin-Vin berhenti.
Saat membuka pintu utama rumahnya, Vin-Vin melihat Papi nya -Aldrich- sedang berdiri sambil berkacak pinggang persis di samping Axel yang masih duduk di motor gedenya.
"Memangnya Lo sudah punya SIM? Masi SMA sudah bergaya bawa-bawa motor!" ucap Papi Al ketus.
"Sudah Om, saya sudah punya kok. Kan bulan kemarin saya sudah 17 tahun," jawab Axel penuh hormat. Bagaimanapun sikap Aldrich padanya, dia harus tetap sopan karena Aldrich adalah ayah dari gadis yang dia suka.
"Naik motor itu bahaya tau! gue nggak suka ya kalau anak gue kenapa-kenapa gara-gara Lo ugal-ugalan bawa motornya!"
"Papi..." Vin-Vin merangkul tangan Papi nya, "jangan ketus lah sama Axel. Dia kan sudah mau susah payah jemput Vin-Vin padahal rumahnya jauh loh dari sini."
"Siapa suruh! memangnya Papi nggak bisa anter kamu berangkat sekolah!"
"Papiii..." Vin-Vin mengerucutkan bibirnya, berpura-pura kesal pada sikap Papinya. Memang sejak kecil Papi nya itu tak begitu menyukai Axel, entah kenapa. Padahal Vin-Vin dan Axel sudah berteman sejak mereka masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak.
"Hmmm... iyalah sudah sana berangkat, nanti terlambat lagi!" Aldrich mencium kening putri kesayangannya.
"Hati-hati Lo bawa motornya! awas kalau sampai Vin-Vin kenapa-kenapa!" pesan Aldrich pada Axel.
"Siap Pi!"
"Pi! Pi! pipi Lo!"
"Iya Om, maaf.." Axel menutup kaca helm bogo warna hitamnya. Lalu tak lama Vin-Vin mulai naik ke jok belakang motornya dan mereka pun melesat meninggalkan rumah Vin-Vin.
Vincia atau yang biasa di panggil Vin-Vin, sudah beranjak dewasa. Sekarang dia sudah duduk di bangku kelas 2 SMA dan sebentar lagi, tepatnya 3 bulan lagi dia akan merayakan ulang tahunnya yang ke 17.
Vin-Vin adalah gadis yang sangat terkenal di sekolahnya, karena dia begitu cantik. Banyak anak lelaki yang menyukainya namun tak satupun dari mereka berani mendekatinya karena Vin-Vin punya seorang bodyguard yang selalu mengikutinya kemanapun dia pergi.
Siapa lagi kalau bukan Axelio Pratama, teman semasa kecil Vin-Vin yang selalu menganggap Vin-Vin sebagai pacarnya, walaupun Vin-Vin sendiri hanya menganggapnya sebagai teman biasa.
Axel tak mempermasalahkan jika Vin-Vin hanya menganggapnya sebagai teman, karena baginya bisa terus bersama Vin-Vin itu sudah cukup membahagiakan untuknya.
"Vin-Vin!"
Vin-Vin membuka helm nya dan menyerahkannya pada Axel lalu menoleh ke asal suara yang memanggilnya, "Emuutt..."
"Emuut! Emuut! namaku Mutiara tau!"
"Iyalah Mut, gitu aja marah," Vin-Vin langsung memeluk sahabatnya itu.
"Xel, aku masuk dulu sama Emuut ya."
"Iya sayang, hati-hati," jawab Axel sambil tersenyum.
"Yee! sembarangan panggil-panggil 'sayang' bikin aku nggak laku aja!" cebik Vin-Vin sambil lalu meninggalkan Axel yang masih berkutat memarkirkan Hon*a PCX warna putihnya.
Axel hanya tertawa renyah mendengar celotehan Vin-Vin. Baginya, Vin-Vin adalah gadis paling menggemaskan di dunia.
Mutiara langsung menarik Vin-Vin agar mereka berdua berjalan cepat dan beriringan menuju kelas.
"Vin!" bisik nya, "kamu kok bisa sih nggak suka sama Axel. Cowok super ganteng begitu kenapa nggak bisa bikin kamu jatuh cinta?"
Vin-Vin menoleh dan menatap Axel sebentar, lalu menatap sahabatnya, "emangnya Axel ganteng?" tanyanya polos.
"Buset!!!" Mutiara menepuk jidatnya. "Kalau menurut kamu cowok seganteng Axel itu 'b' aja, terus ganteng menurut kamu itu yang kayak apa sih?!"
Vin-vin berpikir sejenak lalu tersenyum, "ntar kalau aku sudah ketemu cowok yang ganteng, aku kasih tau kamu deh," ucapnya sambil tertawa gelak-gelak.
"Dasar cewek egois!" cebik Mutiara.
"Mut, setiap hari aku di kelilingi lelaki tampan tau! jadi buat aku Axel itu 'b' aja."
"Iyalah aku tahu, Papi kamu kan model, Papah kamu juga artis. Walaupun mereka sudah berumur, tapi mereka berdua masih kelihatan ganteng banget. Apalah aku yang tiap hari cuma lihat Ayah aku yang perutnya buncit, lihat Axel aja sudah mleyot."
"Hahaha..." Vin-Vin langsung tertawa gelak-gelak mendengarkan gerutuan Mutiara.
"Hai Vin-Vin."
Vin-Vin menoleh ke arah cowok yang memanggilnya lalu tersenyum.
"Boleh aku ngobrol sebentar," pinta si cowok berkaca mata yang tadi memanggilnya.
"Ada perlu apa. sama Vin-Vin!" Axel langsung berjalan mendekat saat melihat Vin-Vin di dekati teman sekolahnya.
"Gue mau ngomong empat mata sama Vin-Vin."
"Urusan Vin-Vin itu urusan gue juga!" ketus Axel. Dia nggak mau melepaskan Vin-vin dari pandangannya apalagi membiarkannya berdua saja dengan lelaki lain.
"Vin?" si cowok berkaca mata menatap Vin-Vin.
"Kalau Axel bilang begitu, ya berarti harus begitu," ucap Vin-Vin sambil tersenyum.
"Apa kalian berdua pacaran?"
"Iya! kenapa? masalah buat Lo?!" jawab Axel ketus.
"Ya udah, sorry kalau gitu." Si lelaki berkaca mata langsung pergi meninggalkan Vin-Vin.
Axel menghela napas sambil menatap Vin-Vin, "sayang banget kita nggak sekelas. Aku jadi nggak bisa jagain kamu," keluhnya.
"Tenang aja Xel, ada aku."
Axel tersenyum manis pada Mutiara lalu berlalu pergi meninggalkan mereka berdua untuk masuk ke kelasnya sendiri. Dan senyuman nya tadi berhasil membuat Mutiara meleyot dan hampir saja meleleh di tempat. Axel memang super duper ganteng. Mungkin ada yang salah di otak Vin-Vin sampai dia menganggap kalau Axel itu biasa aja.
"Vin, ayo masuk ke kelas.."
Tapi Vin-Vin tetap diam.
"Vin?" Mutiara memandang sahabatnya yang sedang bengong.
"Heh! kamu kenapa sih! kok malah bengong?!"
"Hah? eh iya, kenapa?" Vin-Vin terbangun dari lamunannya karena teriakan Mutiara.
"Kamu lagi ngapain si? ngelamunin apa?"
"Mut... kamu liat cowok tadi nggak?" bisik Vin-Vin.
"Cowok mana?"
"Yang tadi!"
"Yang tadi mana?!" Mutiara celingukan.
"Yang tadi masuk ke ruang guru."
Mutiara menggelengkan kepalanya, "udah lah bentar lagi bel masuk nih! ayo buruan ke kelas," ajak Mutiara sambil menarik tangan Vin-Vin.
Vin-Vin pun menurut walaupun pandangan matanya masih terpaku ke ruang guru. Baru saja dia melihat sesosok lelaki yang sangat tampan dan membuatnya terpesona dan penasaran.
"Aku.. barusan lihat cowok ganteng banget Mut!" bisik Vin-Vin.
"Jangan nge-halu deh! cuma Axel yang paling ganteng di sekolah ini."
"Tapi kayaknya dia bukan murid deh! tapi ganteng banget..."
Mutiara hanya menggelengkan kepalanya mendengar celotehan sahabatnya. Mana ada cowok ganteng lagi di sekolahan ini selain Axel, kayaknya otak sahabat ya ini memang rada konslet.
vincia
Axelio Pratama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Ayuk Vila Desi
aku baru mampir Thor ..ternyata kisahnya Vin Vin ya ...anaknya luci
2022-04-01
0
Machan
kak tami punya cerita baru, aku baru mampir lagi😭
2021-11-23
1
💖Friza🧚♂
nyimaakk
2021-10-22
0