Belum bisa lupa.

Teng! Teng! Teng!

"Pak Ivan... pulang sekolah ada acara nggak? kalau nggak kita jalan-jalan yuk ke mall."

Ivan menghela napas saat mendengar ajakan Bu Yosephine. Baru sehari di sini saja, sudah ada satu orang yang gencar banget ngejar-ngejar dia, bikin pusing.

"Maaf Bu, hari ini saya ada acara," ucap Ivan Sopan sambil mengepak bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.

"Mungkin besok ya Pak? bisa?" ajak Bu Yosephine belum menyerah. "Atau nanti malam?"

"Nanti malam saya juga sudah ada acara, maaf Bu Yosephine, saya permisi dulu." Ivan mengambil helm full face warna hitam dop nya dan menjinjing nya menuju parkiran motor meninggalkan Bu Yosephine yang masih memandanginya dan berharap dia berubah pikiran, namun sayang Ivan sama sekali tak berbalik untuk menerima ajakannya.

Ivan berjalan menuju parkiran motor dan melihat Vin-vin pun berada di pintu keluar parkiran. Ivan juga melihat Vin-vin menaiki motor gede warna putih, di bonceng oleh seorang anak lelaki yang tadi datang ke UKS. Mereka bahkan tampak sangat mesra, karena si murid lelaki tadi memakaikan helm ke kepala Vin-vin dan mengancingkan nya.

"Dasar playgirl!" Ivan menggelengkan kepalanya dan memakai helmnya lalu menutup kacanya dengan rapat, kemudian menaiki motor Kawasaki ninja 250 nya, dan memacunya dengan kencang.

...*...

Setelah sampai di unit apartment nya, Ivan langsung merebahkan badannya di ranjang. Hari pertama bekerja sangat melelahkan buatnya. Bagaimanapun sebenarnya, menjadi 'guru' bukanlah passion nya.

Ivan melirik nakas yang ada di sisi ranjangnya dan mengambil sebuah foto yang terpajang di atasnya. Memandanginya dengan tatapan sedih.

"Kalau bukan karena kamu, aku nggak mungkin jadi guru olah raga seperti sekarang," gumamnya lalu mendekap foto wanita itu di dadanya.

Tlililit... tlililit...

"Halo!" Ivan sedikit membentak saat menjawab telponnya karena melihat nama 'Dion' tertera di layar ponselnya.

"Buset! galak banget Lo!"

"Apaan? gue capek nih!"

"Mentang-mentang udah kerja Lo! shombong amat! ngumpul yuk udah lama kita nggak ngumpul kan?!"

"Kapan?"

"Ntar malem di cafe biasa."

"Oke, tapi gue nggak janji. Udah dulu," Ivan langsung mematikan ponselnya.

Dion adalah sahabatnya sejak SMA, dia juga sahabat dari Clarina. Mereka bertiga dulu kemana-mana selalu bersama.

Tapi itu sudah lama berlalu.

Ivan mengembalikan foto wanita yang tadi di peluknya ke tempat semula, lalu beranjak dari ranjangnya menuju toilet. Dia harus mandi agar badannya segar kembali.

Sepertinya ajakan Dion boleh juga, dari pada dia bengong di rumah atau mungkin di hubungi Bu Yosephine.

Bulu kuduk Ivan langsung meremang saat mengingat Bu Yosephine yang sejak pagi selalu mengganggunya.

.

Jam tujuh lebih lima menit, Ivan sampai di cafe tempat dia janji bakal nongkrong dengan Dion. Cafe nya lumayan rame walaupun bukan weekend. Maklumlah cafe ini memang milik artis jadi pasti banyak orang yang datang karena penasaran tapi Ivan akui, menu yang di sediakan memang sangat enak. Jadi cafe ini memang nggak cuma jual nama owner nya tapi memang rasanya nomer satu.

Ivan melepas helmnya dan meletakkan nya di atas motor sportnya, lalu berjalan masuk ke dalam cafe. Seperti dugaannya, Dion sudah berada di sana.

Dion langsung melambaikan tangannya saat melihat Ivan masuk. Ivan pun berjalan mendekatinya yang duduk sendirian di meja bar.

"Mau minum apa Lo?"

"Gue minum cola aja,"

"Nggak minum ini?" Dion menunjukkan gelas kaca besarnya yang berisi cairan berwarna kuning dan berbuih.

"Besok gue harus ngajar, gila Lo!" kesal Ivan.

Dion nyengir, "gimana rasanya jadi guru?"

"Yah, biasa aja. Emang harus gimana?"

"Nggak ada groginya gitu? secara anak didik Lo murid SMA... nggak ada gitu murid yang cantik, kenalin lah sama gue!" Dion menepuk punggung sahabatnya.

"Lo pedofil ya! mereka itu masih kecil. Bisa gitu suka sama anak kecil."

"Anak kecil? anak SMA itu kan sudah 17 tahun, bukan anak kecil lagi tapi remaja. Emang Lo nggak tertarik gitu."

"Nggak!" jawab Ivan cepat. walaupun sebenarnya bayangan Vin-vin sempat berkelebat sekejap dalam pikirannya, namun buru-buru dia singkirkan jauh-jauh pikiran itu.

Dion tersenyum, "ada baiknya Lo mulai melupakan Rina, bro. Nggak ada salahnya Lo mulai membuka hati Lo. Lo kan sudah penuhi janji Lo ke Rina. itu sudah cukup."

Ivan hanya tertunduk sambil memandangi botol cola nya yang tinggal separuh.

Dion tahu, sahabatnya ini belum bisa melupakan mantan kekasihnya, dia tahu betapa cinta Ivan memang sangat besar pada mantan kekasihnya itu. "Bro, life must go on! come on."

Ivan tak menjawab, dia tetap diam tak bergeming

"eh, Lo tau nggak?" Dion mencoba mengalihkan pembicaraan yang sudah membuat sahabatnya tampak murung, padahal dia sendiri yang memancing obrolan itu.

"Nggak."

"Iya ini gue kasih tau, kayaknya ada karyawan baru di sini. Gue baru lihat. Dulu kita ke sini nggak pernah lihat dia loh. Cakep banget lagi."

Ivan meminum cola nya sambil menggelengkan kepala mendengarkan celotehan sahabatnya.

"Lo, kambing di bedakin aja Lo bilang cakep!"

"Anjir Lo, sialan! ini beneran Van! Nah itu! itu dia cewek nya!" Dion menepuk-nepuk pundak Ivan saat melihat pelayan cantik yang sedang dia bicarakan dari tadi.

"Iya lah! heboh banget si Lo! biasa aja bisa nggak!" Ivan masih enggan untuk menoleh dan melihat sosok yang di bicarakan oleh Dion.

"Gila bro! dari dekat lebih cantik lagi! kayaknya dia masih sekolah deh, kaya anak SMA gitu. Anjiir cakep banget!"

"Calon-calon pedofil Lo kayaknya!" kesal Ivan.

"Lo kalau lihat juga bakal heboh kaya gue! jangan-jangan model itu anak, kok mau-maunya sih jadi pelayan cafe."

Karena terus-menerus mendengar ocehan Dion, Ivan jadi kesal. Dengan enggan dia menoleh untuk melihat pelayan cantik yang di ributkan oleh sahabatnya itu.

"CK! heboh banget si..." Ivan seketika terdiam saat melihat waiters yang di maksud Dion.

Si waiters tadi ternyata tanpa sengaja menoleh ke arah Ivan dan Dion. Dia pun tersentak sama kagetnya. Lalu sambil tersenyum riang dia berlari pelan mendekati meja Ivan dan Dion.

"Pak Ivan?" pekiknya senang.

"Kamu kerja di sini?" Tanya Ivan sambil memandang Vin-vin dari atas sampai bawah. Dia tak mengenakan seragam waiters tapi dia memakai celemek. Makanya Ivan penasaran, sedikit penasaran.

Belum sempat Vin-vin menjawab, tiba-tiba seorang lelaki paruh baya berwajah tampan mendekat.

"Vin, sudah malam. Pulang ya. Papi kamu sudah telpon Papah terus dari tadi, bikin papah pusing."

"Iya Pah..." dengan sedikit cemberut, Vin-vin mengikuti Papahnya padahal dia ingin ngobrol dengan Pak Ivan, guru pujaannya.

"Itu kan.. itu kan Kevin si chef yang terkenal itu! cewek itu anaknya? cewek itu anak murid Lo? beneran ini Van?!" Dion memekik tak percaya.

"Mana gue tau, Lo tanya aja sendiri sama orangnya." Ivan meminum colanya hingga habis lalu bangkit dari duduknya.

"Mau ke mana Lo?" tanya Dion heran.

"Pindah tempat yuk." Ajaknya sambil berjalan menuju pintu keluar cafe. Dia merasa tak nyaman karena cafe ini ternyata milik orang tua muridnya.

Terpopuler

Comments

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

kangen ma papi Al...

2022-04-02

0

Machan

Machan

haduh, gak sabar kelanjutannya

2021-11-23

0

mada Kholifah

mada Kholifah

😂😂😂kak tami iso ae,anak dah mulai senang ketemu idola suruh pulang,kacian vin vin,cini tk peluk cayang,,,,😅😅😅

2021-09-25

2

lihat semua
Episodes
1 Siapa Dia?
2 Guru baru.
3 cewe penurut.
4 Belum bisa lupa.
5 Salting
6 Malu..
7 kesempatan yang hilang.
8 Hukuman membawa berkah.
9 Si imut...
10 Seperti kencan?
11 Makan malam.
12 Gagal lagi.
13 Ivan kesal.
14 Main api
15 Penasaran.
16 Misi Vin-vin.
17 Kejujuran Ivan.
18 Sedih lagi.
19 Jangan panggil aku anak kecil!
20 Bu Yosephine atau aku?!
21 Axel kesal.
22 Pusing tujuh keliling.
23 Janjian lagi.
24 Ijin Mama
25 Ijin Papi.
26 Ivan grogi.
27 Pengantin bucin tingkat dewa.
28 Belum mau pulang.
29 Ulah konyol Vin-vin
30 Pertandingan penentu.
31 Interupsi Vin-vin
32 Vin-vin marah.
33 Ivan salting.
34 Ivan galau
35 Kekecewaan Vin-vin
36 Persiapan hati.
37 pesta ulang tahun Vin-vin.
38 Pesta ulang tahun Vin-vin part 2.
39 Bahagia bersamamu
40 Ivan marah.
41 Semua salah sangka.
42 Guru baru lagi.
43 Ivan mode waspada.
44 Usaha Daniel.
45 Usaha Daniel part 2
46 Mulai bucin.
47 Gosip terbaru.
48 kejadian tak terduga di kafe d'best
49 Lagi-lagi gara-gara kuda nil.
50 Mulai berjaga-jaga
51 Ancaman Daniel
52 Perseteruan dimulai.
53 Rencana Daniel.
54 Rencana Axel.
55 Tepat waktu.
56 Penangkapan Daniel.
57 Mutiara mencari cinta.
58 Tanda Cinta Mutia.
59 godaan Vin-vin.
60 Curhatan Ivan.
61 Double Date.
62 Dion yang di manfaatkan.
63 mimpi buruk.
64 Menjenguk Amanda
65 Masa lalu yang mengganggu.
66 Salah Paham.
67 Usaha Ivan
68 Tentang Rina dan Rissa.
69 Tak sengaja bertemu.
70 Tak sengaja bertemu.
71 kawanan baru.
72 Pengganggu part 1
73 Pengganggu part 2
74 Kegundahan Vin-vin.
75 Tapi bo'ong.
76 Sebel dan Benci
77 persekongkolan.
78 Healing malah pusing.
79 Kemping.
80 Ivan sakit
81 Di terkam.
82 Salting.
83 Muncul.
84 Rencana Rissa
85 Rencana Rissa 2.
86 Janji?
87 Mimpi buruk Ivan.
88 Vin-vin goyah.
89 kemarahan Vin-vin.
90 Mau gue kasih pelajaran!
91 Bertemu.
92 I Luv U, Vincia.
93 Takdir akan menyatukan kami.
94 Karma Rissa
95 Keputusan Bulat.
96 Restu Papi Al?
97 Aku akan menunggumu!
98 Sugar daddy?
99 Bertemu kembali.
100 Masih cinta?
101 Pertarungan batin.
102 Tunjangan fantastis.
103 Terlalu egois
104 Wejangan Mama.
105 Rencana Mutia.
106 Ingin menikah secepatnya.
107 Hampir saja.
108 Akhir kisah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Siapa Dia?
2
Guru baru.
3
cewe penurut.
4
Belum bisa lupa.
5
Salting
6
Malu..
7
kesempatan yang hilang.
8
Hukuman membawa berkah.
9
Si imut...
10
Seperti kencan?
11
Makan malam.
12
Gagal lagi.
13
Ivan kesal.
14
Main api
15
Penasaran.
16
Misi Vin-vin.
17
Kejujuran Ivan.
18
Sedih lagi.
19
Jangan panggil aku anak kecil!
20
Bu Yosephine atau aku?!
21
Axel kesal.
22
Pusing tujuh keliling.
23
Janjian lagi.
24
Ijin Mama
25
Ijin Papi.
26
Ivan grogi.
27
Pengantin bucin tingkat dewa.
28
Belum mau pulang.
29
Ulah konyol Vin-vin
30
Pertandingan penentu.
31
Interupsi Vin-vin
32
Vin-vin marah.
33
Ivan salting.
34
Ivan galau
35
Kekecewaan Vin-vin
36
Persiapan hati.
37
pesta ulang tahun Vin-vin.
38
Pesta ulang tahun Vin-vin part 2.
39
Bahagia bersamamu
40
Ivan marah.
41
Semua salah sangka.
42
Guru baru lagi.
43
Ivan mode waspada.
44
Usaha Daniel.
45
Usaha Daniel part 2
46
Mulai bucin.
47
Gosip terbaru.
48
kejadian tak terduga di kafe d'best
49
Lagi-lagi gara-gara kuda nil.
50
Mulai berjaga-jaga
51
Ancaman Daniel
52
Perseteruan dimulai.
53
Rencana Daniel.
54
Rencana Axel.
55
Tepat waktu.
56
Penangkapan Daniel.
57
Mutiara mencari cinta.
58
Tanda Cinta Mutia.
59
godaan Vin-vin.
60
Curhatan Ivan.
61
Double Date.
62
Dion yang di manfaatkan.
63
mimpi buruk.
64
Menjenguk Amanda
65
Masa lalu yang mengganggu.
66
Salah Paham.
67
Usaha Ivan
68
Tentang Rina dan Rissa.
69
Tak sengaja bertemu.
70
Tak sengaja bertemu.
71
kawanan baru.
72
Pengganggu part 1
73
Pengganggu part 2
74
Kegundahan Vin-vin.
75
Tapi bo'ong.
76
Sebel dan Benci
77
persekongkolan.
78
Healing malah pusing.
79
Kemping.
80
Ivan sakit
81
Di terkam.
82
Salting.
83
Muncul.
84
Rencana Rissa
85
Rencana Rissa 2.
86
Janji?
87
Mimpi buruk Ivan.
88
Vin-vin goyah.
89
kemarahan Vin-vin.
90
Mau gue kasih pelajaran!
91
Bertemu.
92
I Luv U, Vincia.
93
Takdir akan menyatukan kami.
94
Karma Rissa
95
Keputusan Bulat.
96
Restu Papi Al?
97
Aku akan menunggumu!
98
Sugar daddy?
99
Bertemu kembali.
100
Masih cinta?
101
Pertarungan batin.
102
Tunjangan fantastis.
103
Terlalu egois
104
Wejangan Mama.
105
Rencana Mutia.
106
Ingin menikah secepatnya.
107
Hampir saja.
108
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!