Jangan panggil aku anak kecil!

Lama Vin-vin berada di jok belakang motor Ivan, dia sama sekali tak memperhatikan jalan yang dia lalui bersama guru pujaannya.

Lamunannya terlalu sibuk dengan pikiran tentang tunangan Pak Ivan yang sudah meninggal setahun yang lalu.

Bagaimana mereka berdua melalui hari-hari mereka?

Dan bagaimana Pak Ivan memperlakukan tunangannya?

Mereka berdua pasti sangat romantis...

Vin-vin benar-benar penasaran tapi juga kesal, dia takut jika kenyataannya Pak Ivan sangat mencintai tunangannya itu dan mereka selalu bersama, ke mana-mana berdua, memadu kasih... aaahh membayangkannya saja Vin-vin merasa kesal dan marah, cemburu lebih tepatnya.

'Ckiiitt.... ' Tiba-tiba motor Pak Ivan berhenti, hingga membuat Vin-vin terkejut. Helmnya bahkan bertubrukan dengan helm yang di kenakan Pak Ivan.

"A-ada apa Pak?" tanya Vin-vin bingung.

Ivan melepas helm nya, merapihkan rambutnya yg sedikit panjang di bagian poni, lalu menoleh ke arah Vin-vin yang duduk di belakangnya.

"Kamu kenapa sih?" tanyanya.

"Kenapa?"

"Dari tadi saya tanya, kamu diam aja."

"Oh, maaf Pak... tanya apa?"

"Saya kan nggak tahu rumah kamu Vin-vin."

"Oh iya, lupa... hehehe..." Vin-vin memaksakan tawa garingnya. Namun saat sadar ada hawa dingin menusuk kulitnya, dia langsung memandang sekitar.

"Lho, kita kok ada di sini?" Vin-vin terkejut karena ternyata Pak Ivan menghentikan motornya tak jauh dari sebuah pantai.

"Saya bingung... waktu motor jalan terus malah sudah sampai di sini." Pak Ivan turun dari motor dan meninggalkan helmnya di atas motor, lalu dia duduk di pinggir jalan sambil melihat pantai yang berada tak jauh dari tempatnya berada.

Vin-vin pun mengikutinya dan duduk persis di sampingnya.

Pak Ivan hanya diam sambil menatap deburan ombak di tengah laut, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.

Jangan-jangan dia sedang merasa rindu pada Rina?

Membayangkan itu, Vin-vin hanya bisa menghela napas.

"Kenapa dari tadi menghela napas terus?" tanya Pak Ivan sambil memandang Vin-vin.

"Aku hanya... hanya membayangkan bagaimana rasanya jadi tunangan Pak Ivan..." Vin-vin tertunduk.

Ivan hanya tersenyum.

"Kalian sudah kenal lama?"

"Kami kenal sejak SMA..."

Vin-vin mengangguk, "bagaimana dia bisa meninggal?"

Ivan terdiam, ingatannya terbang ke masa satu tahun yang lalu.. buru-buru dia memejamkan matanya.

"Ayo kita bicara yang lain saja."

Ivan melihat jam yang melingkar di tangannya,

"sudah hampir jam 4 sebaiknya kita pulang."

"Yah... tapi ini baru sebentar... baru juga ngobrol!"

"Sudah sore Vin!" ucap Pak Ivan dengan tegas.

Vin-vin cemberut tapi tetap berjalan mengikuti gurunya.

"Pakai helm nya."

"Nggak mau ah!"

"Kenapa?"

"Nggak mau pake helm nya orang lain! aku mau pake helm ku sendiri."

"Jangan aneh-aneh! perjalanan kita masi jauh."

"Ya sudah aku nggak pakai helm!" Vin-vin melipat tangannya di dada.

"Dasar anak kecil! egois!" kesal Ivan.

"Jangan panggil aku anak kecil!" ucap Vin-vin agak emosi.

"Terus panggil siapa? Siva?" Pak Ivan terkekeh.

"Pak Ivan! sebel aku!!" Vin-vin kesal sambil terus-terusan memukul dada gurunya dengan pelan.

Bukannya takut, Ivan malah tertawa terbahak-bahak dan itu membuat Vin-vin makin kesal.

Melihat anak muridnya begitu kesal, Ivan tersenyum lalu menangkis pukulan ringan Vin-vin dan menggenggam pergelangan tangannya.

"Nanti Saya beli helm couple lagi, buat kamu pakai. Sementara pakai ini dulu ya..."

"Beneran?" Vin-vin memandang Ivan penuh selidik.

"Iya." jawab Ivan singkat.

"Janji!" Vin-vin mengangkat jari kelingkingnya.

"Dasar anak kecil!" dengus Ivan sambil menautkan kelingkingnya dengan milik Vin-vin.

"Jangan panggil..."

"Iya, iya Siva! hehehe.."

Vin-vin makin cemberut, bibirnya mengerucut dengan sangat lucu membuat Ivan makin gemas.

namun Ivan harus bisa menahan dirinya, dia tak boleh terbawa suasana.

"Sudah, pakai helmnya sekarang."

Kali ini Vin-vin menurut, dia memakai helm bekas tunangan Ivan dengan terpaksa.

Vin-vin naik ke jok belakang motor Ivan, kemudian melingkarkan tangannya di perut sang guru pujaannya itu.

Tiba-tiba saja, pipinya merona. Dia tersipu malu karena merasakan bagian perut gurunya yang berotot. Walaupun Pak Ivan berbadan sedikit ramping, namun tubuhnya sangat atletis dan kencang.

"Ehem!!" Pak Ivan berdehem dengan sangat kencang, namun Vin-vin tak menyadarinya.

Akhirnya dia mencubit punggung tangan anak muridnya itu.

"Auch... ah .. sakit Pak..." Vin-vin melepaskan tautan tangannya dan mengusap-usap punggung tangannya yang memerah karena cubitan guru pujaannya itu.

"Katanya suruh pegangan, sudah pegangan salah pula!" gerutu Vin-vin.

"Pegangan boleh, tapi jangan elus-elus juga! aku ini lelaki normal Vin!" Pak Ivan memakai helmnya berusaha menutupi rona merah di wajahnya.

"Kan aku anak kecil, masa sih Pak Ivan bisa terpancing gara-gara di elus anak kecil..." Vin-vin tersenyum di kulum karena berhasil menggoda guru pujaannya.

Ternyata Pak Ivan sangat lucu jika merasa malu, dan Vin-vin senang karenanya.

"Awas kamu nanti!" geram Pak Ivan.

Dia pun mulai memutar stater motornya lalu melajukannya dengan kencang, membuat Vin-vin tersentak dan dengan cepat mencengkram ujung jaket Ivan.

"Pak Ivan!! jangan ngebut!" teriak Vin-vin.

Ivan pun menurut dan memperlambat laju motornya, "Saya takut kamu kesorean sampai rumah."

Vin-vin mengeratkan pelukannya, dan menempelkan kepalanya di pundak Ivan.

"Nggak apa-apa telat, yang penting bisa bersama Pak Ivan lebih lama," ucap Vin-vin.

Ivan diam, walaupun sebenarnya dia mendengar semuanya.

Dia masih bingung dengan perasaannya sendiri. Apakah dia akan membalas perasaan muridnya atau mengacuhkannya.

Namun tak bisa di pungkiri, dalam lubuk hati yang terdalam, Ivan merasa ada sedikit perasaan untuk anak muridnya itu.

Ivan masih ragu... mungkin belum siap menjalin hubungan kembali, atau mungkin dia belum bisa melupakan Rina.

Ivan menarik napasnya lalu menghembuskannya dengan kencang.

"Ke mana lagi Vin?"

"Eh? ehm.. belok ke kanan..."

Ivan membelokkan motornya sesuai perintah Vin-vin.

"Ke kiri pak! ke kiri!" ucap Vin-vin tiba-tiba.

Ivan sedikit terkejut dan menghentikan motornya secara mendadak, membuat Vin-vin tersentak dengan keras menubruk punggung Ivan.

Ivan merasakannya, benda kenyal itu menubruk punggungnya, membuat Ivan otomatis merona.

"Sial..." batinnya.

"Berikan saja alamatmu! biar nggak perlu kasih petunjuk yang menyesatkan begitu!" kesalnya.

"Iya Pak.." Vin-vin menurut dan memberikan alamat rumahnya dengan lengkap.

"Tas ransel kamu di mana?"

"Eh? di sini." Vin-vin menunjuk tas ranselnya yang menggantung di punggungnya.

"Putar taruh di depan!" titah Pak Ivan.

"Kenapa?"

"Sudah nurut aja!" kesal Ivan.

"Nggak mau ah! bikin aku jadi nggak bisa peluk Pak Ivan!"

Ivan membalik badannya dan dengan paksa melepas tas ransel Vin-vin lalu memakainya sendiri.

"Pak Ivan apa-apa an sih!"

"Kalau nggak nurut, saya turunin di sini!"

Vin-vin cemberut karena dia jadi kesulitan memeluk gurunya karena terhalang tas ransel.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Dasar vin-vin kesempatan kamu ya bikin pak guru salting🤣🤣🤣🤣

2022-11-12

0

Triple R

Triple R

mentok ya pa ivan hangat lagi

2021-10-11

0

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Semangat kk
panggil Aku Vin.....
13 mantan Ry mampir next

2021-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 Siapa Dia?
2 Guru baru.
3 cewe penurut.
4 Belum bisa lupa.
5 Salting
6 Malu..
7 kesempatan yang hilang.
8 Hukuman membawa berkah.
9 Si imut...
10 Seperti kencan?
11 Makan malam.
12 Gagal lagi.
13 Ivan kesal.
14 Main api
15 Penasaran.
16 Misi Vin-vin.
17 Kejujuran Ivan.
18 Sedih lagi.
19 Jangan panggil aku anak kecil!
20 Bu Yosephine atau aku?!
21 Axel kesal.
22 Pusing tujuh keliling.
23 Janjian lagi.
24 Ijin Mama
25 Ijin Papi.
26 Ivan grogi.
27 Pengantin bucin tingkat dewa.
28 Belum mau pulang.
29 Ulah konyol Vin-vin
30 Pertandingan penentu.
31 Interupsi Vin-vin
32 Vin-vin marah.
33 Ivan salting.
34 Ivan galau
35 Kekecewaan Vin-vin
36 Persiapan hati.
37 pesta ulang tahun Vin-vin.
38 Pesta ulang tahun Vin-vin part 2.
39 Bahagia bersamamu
40 Ivan marah.
41 Semua salah sangka.
42 Guru baru lagi.
43 Ivan mode waspada.
44 Usaha Daniel.
45 Usaha Daniel part 2
46 Mulai bucin.
47 Gosip terbaru.
48 kejadian tak terduga di kafe d'best
49 Lagi-lagi gara-gara kuda nil.
50 Mulai berjaga-jaga
51 Ancaman Daniel
52 Perseteruan dimulai.
53 Rencana Daniel.
54 Rencana Axel.
55 Tepat waktu.
56 Penangkapan Daniel.
57 Mutiara mencari cinta.
58 Tanda Cinta Mutia.
59 godaan Vin-vin.
60 Curhatan Ivan.
61 Double Date.
62 Dion yang di manfaatkan.
63 mimpi buruk.
64 Menjenguk Amanda
65 Masa lalu yang mengganggu.
66 Salah Paham.
67 Usaha Ivan
68 Tentang Rina dan Rissa.
69 Tak sengaja bertemu.
70 Tak sengaja bertemu.
71 kawanan baru.
72 Pengganggu part 1
73 Pengganggu part 2
74 Kegundahan Vin-vin.
75 Tapi bo'ong.
76 Sebel dan Benci
77 persekongkolan.
78 Healing malah pusing.
79 Kemping.
80 Ivan sakit
81 Di terkam.
82 Salting.
83 Muncul.
84 Rencana Rissa
85 Rencana Rissa 2.
86 Janji?
87 Mimpi buruk Ivan.
88 Vin-vin goyah.
89 kemarahan Vin-vin.
90 Mau gue kasih pelajaran!
91 Bertemu.
92 I Luv U, Vincia.
93 Takdir akan menyatukan kami.
94 Karma Rissa
95 Keputusan Bulat.
96 Restu Papi Al?
97 Aku akan menunggumu!
98 Sugar daddy?
99 Bertemu kembali.
100 Masih cinta?
101 Pertarungan batin.
102 Tunjangan fantastis.
103 Terlalu egois
104 Wejangan Mama.
105 Rencana Mutia.
106 Ingin menikah secepatnya.
107 Hampir saja.
108 Akhir kisah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Siapa Dia?
2
Guru baru.
3
cewe penurut.
4
Belum bisa lupa.
5
Salting
6
Malu..
7
kesempatan yang hilang.
8
Hukuman membawa berkah.
9
Si imut...
10
Seperti kencan?
11
Makan malam.
12
Gagal lagi.
13
Ivan kesal.
14
Main api
15
Penasaran.
16
Misi Vin-vin.
17
Kejujuran Ivan.
18
Sedih lagi.
19
Jangan panggil aku anak kecil!
20
Bu Yosephine atau aku?!
21
Axel kesal.
22
Pusing tujuh keliling.
23
Janjian lagi.
24
Ijin Mama
25
Ijin Papi.
26
Ivan grogi.
27
Pengantin bucin tingkat dewa.
28
Belum mau pulang.
29
Ulah konyol Vin-vin
30
Pertandingan penentu.
31
Interupsi Vin-vin
32
Vin-vin marah.
33
Ivan salting.
34
Ivan galau
35
Kekecewaan Vin-vin
36
Persiapan hati.
37
pesta ulang tahun Vin-vin.
38
Pesta ulang tahun Vin-vin part 2.
39
Bahagia bersamamu
40
Ivan marah.
41
Semua salah sangka.
42
Guru baru lagi.
43
Ivan mode waspada.
44
Usaha Daniel.
45
Usaha Daniel part 2
46
Mulai bucin.
47
Gosip terbaru.
48
kejadian tak terduga di kafe d'best
49
Lagi-lagi gara-gara kuda nil.
50
Mulai berjaga-jaga
51
Ancaman Daniel
52
Perseteruan dimulai.
53
Rencana Daniel.
54
Rencana Axel.
55
Tepat waktu.
56
Penangkapan Daniel.
57
Mutiara mencari cinta.
58
Tanda Cinta Mutia.
59
godaan Vin-vin.
60
Curhatan Ivan.
61
Double Date.
62
Dion yang di manfaatkan.
63
mimpi buruk.
64
Menjenguk Amanda
65
Masa lalu yang mengganggu.
66
Salah Paham.
67
Usaha Ivan
68
Tentang Rina dan Rissa.
69
Tak sengaja bertemu.
70
Tak sengaja bertemu.
71
kawanan baru.
72
Pengganggu part 1
73
Pengganggu part 2
74
Kegundahan Vin-vin.
75
Tapi bo'ong.
76
Sebel dan Benci
77
persekongkolan.
78
Healing malah pusing.
79
Kemping.
80
Ivan sakit
81
Di terkam.
82
Salting.
83
Muncul.
84
Rencana Rissa
85
Rencana Rissa 2.
86
Janji?
87
Mimpi buruk Ivan.
88
Vin-vin goyah.
89
kemarahan Vin-vin.
90
Mau gue kasih pelajaran!
91
Bertemu.
92
I Luv U, Vincia.
93
Takdir akan menyatukan kami.
94
Karma Rissa
95
Keputusan Bulat.
96
Restu Papi Al?
97
Aku akan menunggumu!
98
Sugar daddy?
99
Bertemu kembali.
100
Masih cinta?
101
Pertarungan batin.
102
Tunjangan fantastis.
103
Terlalu egois
104
Wejangan Mama.
105
Rencana Mutia.
106
Ingin menikah secepatnya.
107
Hampir saja.
108
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!