"Masuk" ajak Fathia pada Niko saat mereka sudah sampai di apartemen baru tempat Fathia dan Ciara tinggal sekarang. Mereka memilih pindah dari kosan lama sebab mereka membutuhkan tempat istirahat yang nyaman dan juga memiliki fasilitas keamanan bagaimana pun mereka sekarang sudah mulai di kenal oleh banyak orang takut nanti jika masih tinggal di kosan ada orang yang berniat jahat itu pun atas saran mbak Widia, kalau tidak Fathia masih belum mau pindah.
"Ciara sebentar lagi bakalan sampai, lo tunggu aja di sini sambil nonton tv," tambahnya lagi saat mengantar Niko keruang tamu. "Mau minum apa? biar gue siapkan dulu sebelum masak."
"Mmm... apa aja," jawab Niko sambil mendudukkan dirinya di sofa.
Fathia berlalu menuju dapur minimalisnya.Di sana sudah tersedia semua di dalam kulkas hanya saja bahan makanan yang kadang suka kosong karena Fathia lebih suka masak ketimbang beli makan di luar dan Ciara pun lebih suka makan masakan sahabatnya itu.
"Ini minumnya," kata Fathia meletakkan segelas cappucino dingin di atas meja dekat Niko duduk.
"Terimakasih"
Fathia membalasnya dengan senyuman. "Gue kedapur lagi ya, mau langsung masak," ucapnya dan Niko pun mempersilahkan.
Lima belas menit setelah Fathia sampai, Ciara pun sampai di sana. Ia bertanya-tanya kenapa Niko bisa ada di sini bahkan sejak Fathia menelponnya tadi Ciara sudah tak sabar untuk menanyakan maksud dan tujuan pria ini ikut makan malam bersama mereka.
"Ngapain lo di sini?" tanya Ciara tanpa basa-basi. "Fathia mana?"
"Gue tadi di ajak Fathia ikut makan malam, soalnya gue yang traktir belanjaannya, sekarang dia lagi masak di dapur," jelas Niko santai.
Ciara hanya mengangguk tapi tatapannya seperti memindai Niko ia yakin ada maksud lain Niko mendekati Fathia.
"Kenapa?" tanya Niko merasa risih dengan tatapan Ciara.
"Lo suka sama Fathia?"
Niko sedikit gugup lalu berusaha memperbaiki posisi duduknya agar merasa nyaman. "Mmm... nggak gue cuma pengen dekat aja sama dia," jawabnya memalingkan wajah.
Ciara menarik sudut bibirnya tersenyum mengejek. Ternyata pria di depannya ini tak mau mengakui bahwa tebakannya benar. "Gue nggak masalah lo mau dekat dan suka sama dia, cuma gue mau ingetin aja jangan sampai lo sakitin hatinya sahabat gue. Fathia itu cewek polos dan baik sifatnya mudah percaya sama orang, jadi jangan sampai lo anggap Thia itu cewek bodoh yang dengan mudahnya lo dekatin dengan rayuan gombal," ingat Ciara pada Niko.
"Maksud lo?"
"Untuk urusan Cinta Fathia orangnya selektif, dia nggak akan langsung mau pacaran sama orang yang baru di kenalnya, apalagi cowok modelan kayak lo ini, yang tebar pesona sana sini, tapi kalau sekali ia yakin dan cinta Fathia akan melakukan segalanya untuk orang yang dicintainya" jelas Ciara menunjuk Niko yang duduk di depannya.
"Jangan menilai orang dari sampulnya, gini-gini gue setia," jawab Niko kesal dengan tuduhan Ciara.
"Setiap tikungan ada," balas Ciara cemooh.
"Gue bakalan buktiin ke lo dan Fathia kalau gue ini cowok baik-baik," kata Niko meyakinkan karena tak suka Ciara menyamakan dirinya dengan pria brengsek di luar sana.
Ciara mengangguk. "Gue ke kamar dulu mau mandi," pamitnya meninggalkan Niko.
Karena masakannya sudah matang Fathia mulai menatanya di meja makan, lalu ia bergegas menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Ciara dan Niko dengan sabar menantinya di meja makan. Mereka harus menunggu sang koki yang sudah mau dan rela capek memasak untuk mereka tak sopan rasanya jika mereka makan duluan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments