"Ini surat kontrak buat kalian," kata Widia memberikan dua map berwarna biru.
"Mbak serius?" tanya Thia tak percaya.
"Ia, Mbak serius mau kontrak kalian berdua, kalian punya bakat dan ilmu cuma kalian belum punya kesempatan dan mbak akan menjembatani kalian di dunia entertainment."
"Makasih ya Mbak, maaf kemaren aku sempat nolak tawaran Mbak," balas Ciara.
"Nggak apa-apa, Mbak paham. Lain kali kalau ada orang yang datang dan menawarkan apa pun itu dengarkan dia bicara, setelah itu kamu mau terima atau nggak terserah setidaknya orang itu merasa di hargai. Jangan langsung di tolak atau langsung pergi. Semua orang butuh kesempatan." Widia memberikan sedikit nasehat.
Ciara menunduk "Sekali lagi saya minta maaf mbak," pintanya.
Widia mengangguk. "Kalian boleh baca dulu kontraknya di rumah. Nanti kalau ada poin-poin yang kalian rasa kurang atau nggak paham hubungin Mbak di nomor ini juga email. Besok kalian bisa datang lagi kesini untuk tanda tangan kontrak."
Dua sahabat itu tersenyum senang dan berpelukan meluapkan kebahagiaan mereka siang ini yang tak di sangka Tuhan membukakan jalan untuk mereka.
"Terimakasih Mbak, kalau gitu kami pulang dulu," pamit mereka berdua dan buru-buru turun menuju parkiran.
"Aaaaaaa.... " teriak mereka berdua sambil melompat-lompat saking senangnya. Akhirnya mereka akan masuk sebuah agensi yang benar-benar akan membantu mereka di dunia hiburan ini.
"Kita makan siang yuk, sekalian kita merayakan hari ini," ajak Ciara.
"Gue yang traktir," sambungnya lagi saat melihat sahabatnya itu tampak ragu.
"Hehehe lo tau aja kalau gue lagi bokek," kekeh Thia.
Fathia dan Ciara menuju sebuah cafe yang sedang digandrungi oleh para anak muda. Alasannya sih ingin makan enak sesekali, ganti selera lah kata Ciara karena sudah bosan makan nasi kotak di lokasi syuting atau makan nasi goreng dan telur dadar di kosan hasil masakan Fathia.
"Ci, lo yakin kita makan disini? lo lihat deh, rame banget anak kuliahan sama anak sekolahan," ragu Thia merasa minder.
"Udah ayok masuk, nggak usah peduli sama anak-anak yang berlagak sok kaya itu. Mereka cuma bisa habisin duit orang tua tanpa tau susahnya cari uang," ajak Ciara menarik tangan Fathia masuk.
Sampai di sana Ciara memesan makanan untuk mereka berdua. Sungguh makanannya sangat enak membuat dua sahabat itu makan dengan lahapnya tak peduli dengan orang sekeliling mereka.
"Baru sekali ini makan enak mbak?" ledek satu orang mahasiswa yang ada di sana.
Ciara dan Fathia saling menatap, lalu mereka lanjut makan kembali. Masa bodoh dengan orang yang mengejek tadi.
"Lahap benar makannya, ada uang nggak buat bayar?" ledek yang satunya lagi dan mereka sekawan tertawa.
Fathia dan Ciara hanya tersenyum paksa dengan mulut yang berisi makanan. Selesai makan mereka pun keluar dari cafe tersebut dan di parkiran mereka kembali bertemu sama rombongan mahasiswa yang meledek mereka tadi dan sekarang tampak masih menertawakan mereka berdua.
"Belagu lo ya," tunjuk Ciara pada salah satu dari mereka.
"Heh, lo santai dong," balas seorang mahasiswa wanita.
"Lo yang santai, gue nggak ada urusan sama lo. Gue cuma mau ingetin aja sama teman lo ini," kata Ciara menunjuk tepat di muka seorang mahasiswa bernama Reno.
"Jangan berlagak sombong kalau lo bergaya dari hasil hutang," ucap Ciara menantang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments