"Selamat pagi," sapa seorang wanita yang keluar dari satu ruangan.
"Pagi" jawab mereka semua.
"Langsung saja, nama saya Widia. Maksud dan tujuan saya meminta kalian untuk datang kemari ingin mengajak kalian semua bergabung di agensi baru saya."
"Benaran mbak,ini agensi baru? dan mbak benaran akan menjamin dan membantu kami dalam dunia entertainment? solanya saya sedikit ragu, karena terlalu sering di PHP oleh agensi," celetuk Ciara tanpa basa-basi.
Widia hanya tersenyum mendengarkan perkataan gadis yang pernah menolaknya 3 hari yang lalu. "Saya mengerti maksud kamu. Saya pernah bekerja di beberapa management, dan ada beberapa alasan yang membuat saya tidak suka dengan cara kerja mereka akhirnya saya memutuskan untuk membangun satu agensi. Pastinya saya akan bekerja profesional dan saya akan membantu kalian semua untuk menjadi seorang artis, tanpa sensasi dan tipu daya."
Ciara hanya mengangguk.
"Tapi kalian semua harus lulus casting terlebih dahulu sebelum akhirnya saya putuskan di antara kalian yang akan menandatangani kontrak. Silahkan yang datang terlebih dahulu naik kelantai tiga, di sana sudah ada teman saya yang akan membantu kalian untuk casting," kata Widia lalu ia juga naik kelantai tiga.
"Ti, mbak itu pernah juga nawarin gue masuk agensinya, tapi gue tolak," bisik Ciara menunjuk punggung Widia yang mulai menghilang dibalik tembok.
"Terus sekarang gimana? lo percaya atau ragu?" tanya Thia ikut berbisik.
"Kita coba dulu casting nya,nanti kalau di sana ada yang aneh baru gue putusin," jawab Ciara dan di angguki oleh Thia tanda setuju.
1 jam menunggu giliran Fathia dan Ciara yang mulai casting. Ah casting mah sudah jadi makanan sehari-hari buat mereka, tapi sayang setelah itu tak ada lagi kabar yang menandakan bahwa mereka tidak mendapatkan job.
"Kalian hebat dan pintar juga sangat menguasai," puji Widia menghampiri dua gadis yang tengah berdiri di set setelah melakukan beberapa acting,pose dan juga adegan yang di minta Widia juga sutradara.
"Kita udah sering casting mbak dan juga kita mahasiswa lulusan drama dan teater," jelas Ciara.
"Oh ya?" Widia sedikit kaget tak percaya. "Lalu kenapa bisa hanya jadi figuran dan mendapatkan peran kecil?"
"Mbak tau sendiri lah, kalau ikut drama dan teater kita udah sering, udah bosan juga peminatnya sedikit dan susah mendapatkan panggung di masyarakat karena menurut mereka drama dan teater itu membosankan," tambah Tia.
Widia membawa kedua gadis itu duduk untuk istirahat.
"Apa lagi sekarang sejak dunia digital, banyak platform untuk nonton online gratis di awal yang akhirnya membuat orang membayar karena penasaran akan kelanjutan dari cerita, semakin memperkecil kesempatan orang-orang untuk menonton drama," sambung Ciara lagi.
Widia mengangguk. Saya paham, di tambah waktu yang sibuk membuat orang tak memiliki waktu luang untuk menonton TV atau datang untuk menikmati sebuah drama dan teater.Mereka akan memanfaatkan waktu senggang untuk menonton lewat ponsel."
Ciara mengangguk setuju. "Apa lagi sekarang musim drama korea, sinetron dan film indonesia aja bisa kalah sama mereka yang akhirnya membuat rumah produksi, produser dan sutradara juga ikut-ikutan membuat drama series berkiblatkan korea agar menarik perhatian dan minat penonton. Supaya mereka nggak kalah saing sama sinetron ala korea selatan itu."
"Omongan kalian benar juga," jujur Widia.
"Makanya mbak, kita akhirnya terjun kedunia entertainment agar ilmu dan bakat kami dapat di salurkan juga bermanfaat.Ijazah kami nggak akan kepakai untuk daftar kerja kantoran," tutur Fathia.
"Ia juga sih, mau jadi artis juga nggak perlu Ijazah mah sekarang, bikin sensasi udah bisa langsung terkenal," tambah Widia dan mereka tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments