Love Of Passion

Love Of Passion

awal

waktu telah menunjukkan pukul 05.30, alarm berulang kali berbunyi tapi sesosok di balik selimut tidak bergerak sama sekali. seseorang masuk ke kamar itu dan tanpa basa-basi langsung menendang bokong yang masih terlelap itu.

"hei bangun! udah jam berapa ini hah?! maneh gakan sekolah apa?" teriak seseorang itu setengah emosi. sosok yang tidur hanya melihat sekilas lalu kembali membenamkan wajahnya ke dalam selimut.

"kenapa harus maneh sih yang bangunin urang? mana Bi Inah?"

"berani maneh manggil urang dengan sebutan 'maneh' ?" nada sang kaka tambah emosi

"yayaya sorry" Daru yang masih tertidur menjawab dengan malas

"bangun gak maneh atau maneh lebih suka pake cara kasar?"

sang Kaka siap menendang kembali, secepat kilat Daru langsung terbangun dan berlari menuju kamar mandi.

sang Kaka hanya menghela nafas seraya menggelengkan kepalanya. diapun kembali turun ke bawah, disana sudah ada Bi Inah yang menunggu

"maaf tuan muda, bibi sudah merepotkan"

"engga ko bi, Daru emang harus gitu kalau di bangunin. bibi tahu sendiri kan gimana sifat dia. Oia dimana jasku bi?"

"dikamar tuan muda, sudah bibi siapkan"

Bi Inah memperhatikan tuan muda pertamanya memasuki kamarnya dan melihat ke lantai dua tempat tuan keduanya berada. Bi Inah berfikir kapan kaka-beradik ini dapat akur, saking tidak akurnya satu rumah di bagi 2 bagian. lantai pertama adalah bagian milik tuan muda pertama, semua barang dan warna ruangan di buat sesuai selera sang tuan muda pertama dengan gaya klasik modern, dan cat warna putih dan pastel. sedangkan lantai ke dua di tempati tuan muda kedua yaitu Daru, berbeda dengan lantai pertama di lantai kedua tidak ada tembok yang membatasi ruangan melainkan sebuah skat triplek yang memisahkannya kecuali kamar mandi dan studio musik miliknya. dengan gaya yang simple dan tidak terlalu banyak barang ruangan Daru di penuhi dengan warna hitam dan abu.

Bi Inah mulai memasak sarapan untuk kedua tuan muda karena pelayan rumah tangga di sini hanya Bi inah seorang sehingga cukup sibuk dari pagi hingga kedua tuan muda pergi menjalankan aktifitas mereka masing-masing. semua ini tak lain karena Daru yang tidak ingin ada banyak orang dan cukup Bi inah saja tanpa ada campur tangan siapapun. sudah 20 tahun bi Inah bekerja di rumah ini sehingga tahu apa kesukaan kedua tuan muda, bi Inah memasak omelet seafood untuk sang Kaka dan sereal coklat di campur buah-buahan untuk sang adik tidak lupa dengan jus apelnya. Bi Inah menyimpan omelet di meja makan sang Kaka dan menyimpan sereal serta jus di meja yang berada di samping kasur Daru. cepat-cepat Bi Inah turun karena Daru sangat tidak suka ada orang lain di kamarnya saat dia baru selesai mandi.

tak lama Daru keluar dari kamar mandi dengan handuk yang membalut setengah tubuhnya meski usianya baru 17 tahun tapi tubuh Daru begitu atletis dan proporsional dengan perut yang hampir membentuk sixpack. siapapun yang melihat tubuh Daru tidak akan percaya bahwa dia masih berusia belia. Daru memakai seragamnya dan segera menghabiskan sarapannya, ia bersiap-siap pergi sekolah. sebelum turun dari jendela Daru melihat ke sana kemari untuk memastikan tidak ada orang, merasa yakin aman diapun turun dengan gaya parkour dari ketinggian 5 meter dengan mulus dia mendaratkan kakinya tanpa luka sedikitpun dan segera berlari menuju garasi miliknya.

Terpopuler

Comments

linanda anggen

linanda anggen

jejak dulu 😊

2020-04-01

1

Indra

Indra

Ceritanya bagus😊
semangat thor

Mampir juga di cerita ku
Mafiah and Muslimah
Ceritanya seru loh😊

2020-03-24

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!