Daru berdiri sesaat di depan pagar garasi dengan tulisan "daru's" yang berarti miliknya. Segera ia menekan tombol di samping pagar, perlahan Namum pasti pagar terbuka dari bawah ke atas. Daru menyeringai menatap semua kendaraan miliknya. Ada mobil Lamborgini, Ferary, Fortuner, beberapa mobil sport hingga mobil kesayangannya yang hanya di pakai saat acara tertentu: Mayback exelero.
Daru melewati koleksi mobilnya, ia berjalan menuju koleksi motornya terdapat Kawasaki ninja 250, Yamaha R15, Honda CBR150RR, beberapa motor sport mewah, motor trail dan berbagai motor antik hingga matic.
Pandangan Daru tertuju pada motor mati nya yang telah menemani sejak dia SMP, honda beat kesayanganya, segera ia menaiki motor itu dan menstater motornya.
"Hello manis, siapkan melewati jalanan berbedu dan panas hari ini?" ucapnya seraya mengusap motornya itu
"oke untuk kalian semua! aku bukannya pilih kasih tapi akan aku naiki kalian di waktu yang pas!" teriaknya kepada semua koleksi kendaraannya.
Daru mulai menjalankan kendaraannya meninggalkan garasi yang secara otomatis tertutup sendiri. melewati rumah utama yang di penuhi para bodyguard, mereka membungkuk memberi salam saat Daru lewat, gerbang rumah terbuka sendiri setelah Daru melewati pagar secara otomatis pagar itu tertutup kembali.
"tuan muda kedua sungguh sederhana, banyak motor yang dia punya tapi kenapa pakai motor itu?" tanya seorang penjaga
"entahlah mungkin dia tidak ingin pamer"
"hey jaman sekarang mana ada anak muda yang tidak ingin pamer"
"ada, contohnya tuan muda kita"
Di lain tempat Rijal sang kaka sudah tidak sabar menanti adiknya. berkali-kali ia melihat arlojinya dan melihat lantai kedua secara bergiliran
"sumpahnya ini anak lama-lama bikin hilang kesabaran!" Rijal siap-siap ke atas tiba-tiba suara bi Inah menghentikannya
"anu tuan Rijal, tuan Daru sudah berangkat dari 15 menit yang lalu"
"tapi dia belum tur-" ucapan Rijal terhenti, ia merasa telah di kerjai oleh adiknya
"Bi Inah nanti kunci semua jendela kalau bisa palang pake besi biar dia gak bisa keluar lewat jendela lagi!" ucap Rijal murka dan langsung berjalan menuju mobilnya, pintu belakang di buka oleh sekertaris Rijal dan mobil pun meluncur meninggalkan rumah yang di ikuti oleh satu mobil bodyguard.
meski terkesan murka tapi bi Inah tahu Rijal hanya emosi sesaat saat menyuruh semua jendela di kunci olehnya, meski seperti itu Rijal sangat menyayangi adiknya.
Terlihat di pojok ruangan seorang penjaga yang baru di tugaskan untuk menjaga rumah kedua, menyadari di perhatikan sang penjaga memasang wajah bertanya setelah memberi salam
"kamu pasti penjaga baru, tuan besar yang memerintahkanmu untuk menjaga Daru?"
"benar bu"
"panggil saya bi inah, akan saya jelaskan beberapa peraturan disini. kamu disini tidak boleh sekali pun di ketahui keberadaannya oleh tuan muda kedua, selain itu lakukan pekerjaan mu. meski ini rumah kedua tapi disini juga sangat ketat, kamu tahu kan ini tempat kediaman siapa?"
"ya bu. rumah ini khusus kedua tuan muda"
"benar, apa kamu tahu kenapa tuan besar membangun rumah ini yang besarnya hampir sama seperti rumah utama yang luasnya dapat membuat lebih dari 30 kamar?"
"tidak bu"
bi Inah melihat ke genting rumah utama, antara rumah utama dan rumah kedua di satuan dengan penghubung jalan setapak kecil yang di kelilingi bunga anggrek.
"kedua tuan muda tidak ingin tinggal disana terutama tuan Daru, disana sangat banyak kenangan tentang nyonya besar dan itu yang tidak ingin di ingat oleh tuan Daru. ia sangat membenci nyonya, jangan tanya alasannya karena akupun tidak tahu apa alasan yang jelas. Tuan Daru terlalu banyak salah paham terhadap nyonya hingga muncul kebencian yang tidak terkira. Tuan Rijal sering mencoba untuk menjelaskan kepada tuan Dari tapi ujung-ujungnya mereka bertengkar hebat. Tuan Rijal mengikuti tuan Daru kesini untuk memastikan dia aman"
banyak pertanyaan di kepala sang penjaga, memastikan tuan Daru aman? tapi aman dari apa, bahkan tugasnya pun memastikan Daru dalam keadaan aman. tapi sang penjaga hanya diam menutup mulut nya.
"siapa namamu?"
"saya bagas bu"
"baik bagas, semoga kamu betah disini"
Bagas mengangguk dan membungkuk memberi salam, bi Inah pun pergi meninggalkan Bagas.
Bi Inah tahu jelas apa yang akan terjadi jika dia ketahuan oleh Daru. ia akan di maki habis-habisan, di kerja hingga akan membuat bagas memohon untuk pindah kerja. sudah ada 10 penjaga dan mereka tidak kuat menghadapi Daru. Jika di lawan dengan kekerasan Daru lebih hebat dari mereka, hampir semua teknik bela diri di kuasai oleh Daru bahkan Daru jago berkelahi ala anak jalanan.
Bagas yang di tugas kan untuk menjaga Daru selama Daru ada di rumah karena terkadang Daru melakukan hal gila saat dia sedikit tertekan seperti menghancurkan semua karya lukisan ibunya, lukisan yang begitu berharga untuk sang ayah bahkan pernah sebuah kejadian Daru hampir mengakhiri hidupnya.
Bi Inah berharap tidak ada kejadian mengerikan seperti itu lagi dan semoga penjaga yang baru menginjak usia 26 tahun itu dapat bertahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments