pertandingan

"kita akan liat siapa yang lebih buyur antara kita" gumam Daru seraya menghampiri bola basket.

Daru mengambil bola basket dan mulai mendrible, memasuki bola ke dalam ring dari jarak 2 meter membuat beberapa siswi berteriak histeris dan memberi tepuk tangan. berkali-kali mengshoot dan berkali-kali juga masuk, tidak lupa Daru menunjukan skill-nya dalam mendrible bola. kini perhatian semua murid tertuju kepadanya, beberapa murid duduk di pinggir lapangan, murid yang awalnya tidak keluar kelas kini berhamburan keluar, kedua gedung SMP dan SMA di penuhi murid-murid yang begitu antusias melihat aksi Daru.

Beberapa anak ekskul basket menghampirinya, mereka saling memberi salam ala anak basket. Daru termasuk salah satu anggota basket di sekolah itu. mereka selalu ikut kompetisi baik itu nasional ataupun kompetisi persahabatan antar sekolah. Yang membuat basket sekolah mereka istimewa adalah semua anggota mereka kebetulan lelaki tampan, semua murid tampan dari kelas 1 sampai kelas 3 selalu ada di ekskul basket. Membuat mereka memiliki fans dari sekolah lain.

"tanding yuk"

"tunggu satu orang lagi" sahut Daru. mereka mengangguk dan mulai pemanasan. sorakan semakin riuh saat Ikbal kembali seraya membawa teh pucuk satu liter.

"ada apa nih? tanding?" tanya Ikbal di sela-sela memakan permen kakinya

"yoi! oke udah pas yah 3 lawan 3. kita pakai 1 ring aja biar anak-anak lain bisa duduk di sebelah sana memperhatikan kita" ucap Rizki selaku ketua ekskul mereka

"oke, sekalian kita kasih demo kepada anak-anak kelas yang baru memasuki ekskul" sahut Bima yang menjabat sebagai wakil ketua.

"oh bentar, urang titip dulu teh pucuk"

"Bal, hp urang titipin juga dong!" teriak Daru

"mana?" Daru melemparkan hpnya dengan sigap Ikbal menangkap hp itu. Ikbal berlari ke pinggir lapangan dan menitipkannya keseorang teman sekelasnya

"Diaz aku nitip ini yah"

"bayar!"

"itu milik Daru, tagih aja ke dia" sahut Ikbal seraya menaikan kedua bahunya. wajah Diaz sedikit terkejut, dia memperhatikan teh pucuk dan hp milik Daru dan perlahan memeluk kedua barang itu dengan wajah merona.

Daru, Ikbal dan wakil ketua sebagai tim merah. Rizal, Bisma dan Burhan sebagai tim biru. pertandingan di mulai, pertandingan campuran antara kelas 2 dan kelas 3 SMA. semua murid bersorak-sorak. semua siswi begitu terpesona dengan pemainan Daru dkk

"oh my good! ini bener-bener langka! pertandingan yang gak mungkin terjadi selama 3 bulan sekali!" teriak seorang siswi kelas 1

"iya kamu bener!! emang mereka semua selalu tanding tapi saat squad mereka kumpul semua kan hanya setiap 3 bulan sekali" sahut temannya yang 1

"kak Daru memang fokus visual dari ekskul basket" sahut temannya yang ke 2

"kyaaa!! I LOVE YOU kak DARU!!" teriak mereka berbarengan dan di sambut sorakan semakin meriah.

siswa yang melihat teman sekelasnya mendecak kesal. dia terkejut bukan main dan menutup telinganya saat mendengar gadis-gadis itu berteriak.

"apa sih bagusnya Kaka kelas itu" gumamnya dan menerobos memasuki kerumunan orang sehingga dia berapa di bagian paling terdepan. dia mengamati Daru dengan seksama, perlahan namun pasti matanya berbinar melihat aksi Daru. apalagi saat Daru memperlihatkan skill jump shoot nya membuat sang adik kelas terpana, seolah cahaya selalu menyinari kemanapun Daru bergerak.

"**** gila keren!" gumam adik kelas itu dan segera tersadar atas apa yang sudah dia katakan. secepat kilat ia menggelengkan kepala seraya memukulnya, merasa gila karena telah terpesona kepada laki-laki.

"urang harus ke kelas! gak boleh lihat pertandingan!" ucapnya kembali menerobos kerumunan kembali ke dalam kelas.

pertandinganpun selesai dengan skor imbang, mereka bersalaman. semua bertepuk tangan. Daru membuka seragamnya yang basah. semua siswi berteriak menantikan sesuatu yang mereka inginkan tapi sayang Daru memakai kaos putih polos membuat beberapa dari mereka kecewa.

"maneh gak peka Dar" ucap Bima

"kenapa?"

"mereka pengen liat perut sixpack maneh"

"oww sorry ini aset" sahut Daru dengan menyilang kan tangannya menutupi badannya.

Daru dan Ikbal menghampiri Diaz yang tengah menjaga barang milik Daru. Daru mengambil minuman yang ada di pangkuan Diaz. Diaz menahan nafasnya karena wajah mereka terlalu dekat, tapi seperti biasa Daru cuek dengan hal itu.

Daru meminum teh Pucuknya beberapa teguk dan memberikan itu kepada Ikbal. Daru memberikan tangan kepada Diaz, sesaat Diaz bingung atas tindakan Daru lalu diapun mengulurkan tangannya memegang telapak tangan Daru.

"hp ku Diaz" ucap Daru kebingungan dengan tingkah temannya itu

"o-oh iya! nih!" Diaz memberikan hp Dar, setelah Daru mengambil hpnya secepat kilat Diaz menutup wajahnya karena malu.

Daru menatap Ikbal membuat Ikbal tidak nyaman.

"naon?"

"kebuktikan siapa di antara kita yang buyur" jawab Daru. Ikbal bingung lalu perlahan melihat teh pucuk yang 1 liter itu habis dalam beberapa detik

"urang gak tau! sumpah bukan urang yang ngabisin!" Ikbal panik karena ia termakan ucapannya sendiri

"yayaya, gimana maneh aja" Daru memasuki hpnya ke saku celana dan memakai kembali seragamnya setelah ia merasa tidak terlalu gerah.

sementara itu Diaz ..

"aduh Diaz, what are you doing? itu memalukan!" gumam Diaz. diapun menata hati dan membenarkan rambutnya yang berantakan. lalu dia teringat sesuatu

"Oia Daru dari tadi hp kamu bunyi tuh. 'sekertaris sialan' yang menelpon mu, aku tidak mengangkatnya ko dan juga ada SMS. tapi maaf yah aku nanya, ngomong-ngomong sekertaris apa?"

Daru terkejut dan langsung menatap Diaz. dia bingung harus memberi alasan apa, dia tidak ingin rahasianya terbongkar dengan mudah.

"itutuh sekertaris di ekskul basket, kamu Taukan kalau sekertaris grup basket rese" ucap Ikbal membantu menjawab pertanyaan Diaz, Daru tersenyum lega.

"iya itu!" sahut Daru

"maksudnya pelatih kalian? ko sekertaris sih?" tanya kembali Diaz

"y-ya pelatih. di sebut sekertaris karena dia rewel kaya sekertaris kantoran" jawab Daru seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Diaz ingin bertanya lagi tapi bel keburu berbunyi. Daru dan Ikbal dapat bernafas lega.

Ikbal dan Diaz memasuki kelas sedangkan Daru mengecek ponselnya. terdapat 13 panggilan tidak terjawab dan 1 pesan dari sekretarisnya dengan isi: 'ada masalah besar pak'

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!