Bagas memasuki gedung ShabiL grup. dia mengenakan setelan jas sesuai yang diperintahkan Devan. Bagas menghampiri resepsionis dan menanyakan ruangan Devan. resepsionis pun menelpon ke ruangan Devan dan memberitahu bahwa ada tamu yang datang.
"anda bisa menunggu disini pak, asisten pan Devan akan segera turun" ucap Siska.
Bagas mengangguk dan duduk di sebuah kursi yang tidak jauh dari resepsionis. beberapa karyawan/karyawati yang lalu lalang melirik Bagas. Bagas memiliki aura yang tidak kalah dengan para model. tubuh yang begitu ideal dengan tinggi 180 lebih, wajah tidak terlalu tampan namun manis, rambut yang di potong ala tentara membuatnya terlihat begitu gagah. tak lama Tika pun datang.
"pak Bagas?"
"ya"
"Mari ikuti saya"
Bagas mengikuti Tika memasuki lift VIP. dengan cepat mereka sudah sampai di lantai dimana ruangan rapat berada.
"pak Devan dan pak Daru sudah menunggu Anda di dalam"
Bagas mengangguk. sebelum dia masuk, keluarlah seorang gadis kecil dengan wajah yang ketakutan . anak itu menghampiri Tika dan memberikan berkas kepadanya lalu mengikuti Tika pergi. Bagas sedikit penasaran namun dia mengabaikannya dan segera memasuki ruangan.
"ada yang ingin saya perkenalkan. nah ini dia sudah datang" ucap Devan menyambut Bagas
Bagas memberi salam hormat lalu berdiri tegak di samping Devan
"siapa dia?" tanya Daru penuh curiga
Bagas memandang Daru, baru kali ini dia menghadap tuan yang selama ini dia jaga. ternyata ketika di luar rumah Daru anak yang begitu berbeda. selama memperhatikan Daru di rumah, Bagas merasa bahwa Daru adalah anak kecil yang kurang kasih sayang dan kesepian. tapi di kantor ini Bagas melihat seorang pemimpin berwibawa dan sangat tegas. tatapan Daru begitu tajam, auranya sangat menekan. pantas saja Daru yang berusia belia bisa menjalankan perusahaan yang berskala besar seperti ini, ternyata auranya begitu berbeda. dia memang di takdirkan sebagai seorang pemimpin.
"dia adalah bodyguard anda"
"apa? aku tidak butuh"
"anda akan membutuhkan nya. anda kan akan mengikuti kencan, saya takut akan terjadi sesuatu yang berbahaya"
"tidak mungkin, tidak akan ada yang berbahaya. aku hanya menemui seorang wanita, tidak mungkin kan wanita itu berbahaya"
"saya tahu bahwa bapak juga merasakan firasat buruk dengan rencana ini kan?" tanya Devan. Daru terdiam, memang benar dia merasakan firasat buruk. selama ini dia merasa bahwa mengikuti kemauan ayahnya akan mendatangkan masalah besar.
"karena dari itu saya memberikan anda seorang bodyguard. dia adalah orang yang terlatih. dulu dia pernah mengikuti tes TNI dan lolos tapi dia memutuskan untuk mengundurkan diri. lalu dia-"
"kenapa berhenti?" potong Daru melihat ke arah Bagas
"saya memiliki riwayat hidup yang buruk dan saya berfikir bahwa seorang TNI haruslah orang yang memiliki riwayat yang tidak kotor seperti saya" jawab Bagas
Daru terdiam seraya menatap Bagas
"lanjutkan" ucapnya
"lalu dia memiliki sertifikat bela diri taekwondo dan muangtay, cukup untuk bisa menjaga anda. dan dia pandai bersembunyi" Devan melanjutkan
Daru menimbang-nimbang seraya memperhatikan bagas. dia melihat ada sebuah luka sayatan di sebelah dagunya.
"saya mohon pak, ini demi keselamatan anda" lanjut Devan
"baiklah. urus oleh mu Devan"
"baik pak"
Devan menyuruh Bagas keluar ruangan dan mencari Tika. karena Tika yang akan menjelaskan tugas yang harus di lakukan Bagas selanjutnya. sebelum pergi Bagas memberi hormat.
"saya tahu anda masih penasaran" ucap Bagas seraya memberikan sebuah berkas tentang kehidupan Bagas.
tertulis disana semua biodata Bagas, mulai dari pendidikan Bagas, keluarga Bagas dan kisah kehidupan Bagas yang kotor.
"dulu dia adalah ketua geng yang begitu di takuti dan di segani oleh geng lainnya. namun uniknya geng itu membantu keamanan masyarakat di sekitar kota Bandung ini" ucap Devan
Daru sudah menduganya saat melihat luka sayatan itu. luka itu di dapat Bagas saat berkelahi dengan ketua geng lain dalam memperebutkan wilayah. Daru membaca seksama biodata Bagas
"dia pernah masuk penjara?" tanya nya
"iya, dia di jebak oleh rekannya. dia ketahuan membawa narkoba di dalam paket yang dia bawa milik temannya lalu dia di berikan masa percobaan penahanan selama 3 tahun karena tidak ada bukti akhirnya dia di bebaskan"
"karena ini dia mengundurkan diri dari TNI?"
"ya, atasannya mencurigainya. meski memang dia tidak terbukti bersalah tapi Bagas tidak suka dengan opini orang-orang sehingga dia memilih keluar dan menjalani hidup seperti sekarang. dan dia pernah bilang kepada saya, lebih baik menghajar orang daripada melindungi orang"
catatan kehidupan yang cukup kotor tapi Daru suka. Daru lebih baik memilih orang yang pernah masuk ke bidang kejahatan daripada orang yang sangat bersih.
"baiklah, ak terima dia"
Devan terseyum puas, ternyata rencana Rizal berjalan lancar. dengan merekomendasikan bawahan Rizal atas namanya, Daru akan selalu menerima orang itu
"dia bukan bawahan kak Rizal kan?" tanya Daru membuat Devan terkejut kaget
"bukan pak, saya yang mencarinya di biro jasa bodyguard" jawab Devan asal-asalan
"baguslah"
Daru kembali melihat berkas Bagas. entah kenapa dia baru kali ini merasa pas akan seseorang yang di rekomendasikan oleh Devan. biasanya dia akan selalu curiga dan ogah untuk menempatkan seseorang di sampingnya. mungkin karena kehidupan bebas dari Bagas membuat Daru penasaran. Darupun begitu, dia sangat senang saat menghajar seseorang seolah adrenalin nya meningkat drastis membuatnya bahagia. karena itu Daru sering perkelahian yang tidak sengaja dia lihat di pinggir jalan ketika dia akan pulang atau pergi sekolah.
"hari ini bapak tidak ada jadwal, jadi bapak bisa lebih banyak beristirahat. untuk rencana besok, Irene meminta anda untuk datang jam 7 malam. langsung ke hotelnya. saya akan meminta Bagas untuk menjadi sopir bapak sekaligus bodyguard bapak. dia akan setia di samping bapak sampai bapak memintanya untuk tidak mengikutinya. dia memiliki badan yang besar untuk menjaga bapak" ucap Devan menjelaskan.
benar, Bagas memiliki badan tinggi dan besar. dengan wajah garangnya tidak akan ada yang berani mendekati nya namun auranya sebagai orang yang seram begitu seksi membuat beberapa wanita ingin memilikinya.
"aku hanya akan makan malam dengannya" sahut Daru
"sungguh? Irene adalah wanita tercantik pak. banyak lelaki ingin jalan dengannya. meski saya khawatir tapi tidak ada salahnya anda jalan-jalan sebentar dengannya. Bagas akan setia mengantar kalian kemanapun"
"tidak! aku akan langsung pulang setelah makan malam selesai. dan bilang ke ayah bahwa aku sudah menemuinya" ucap Daru dengan tegas
terkadang Devan merasa heran dengan Daru, apakah atasannya itu tidak tertarik dengan wanita? selama bertahun-tahun melayani Daru, Devan tidak pernah sekalipun mendengar atau melihat Daru bersama wanita. setiap hari-hari daru di lewati bersama Devan.
raut wajah Devan seketika berubah, keringatnya bercucuran. dia dengan gugup melihat ke arah Daru yang tengah melihat berkas perusahaan
'tidak mungkin kan dia penyuka sesama jenis? meski memang benar aku khawatir atas kencan ini karena memang kencan politik itu sangat berbahaya. tapi jika Daru seorang homoseks bagaimana?' ucap batinnya.
Devan segera menggelengkan kepalanya, dia berfikir positif. Daru masih kecil jadi lebih baik dia jangan dulu tertarik dengan wanita tapi bagaimana jika pemikiran dia ini benar.
Daru melihat Devan yang tengah sibuk dengan pikirannya
"hei kenapa kamu? cepet kerja sana malah ngelamun. bawain aku susu coklat!" ucap Daru membuyar kan lamunan Devan. devanpun tersadar dan cepat keluar ruangan untuk membawakan susu coklat pesanan Daru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments