"Aku sudah tiba di Airbnb ya" Balasku pada chat Nita,
Aku mehempaskan badanku pada kasur yang super lembut ini dan menghelas nafas panjang, terbang selama 18 jam membuat seluruh ototku pegal-pegal.
Aku mengecek jam di hp yang menunjukan pukul 15.00 yang berarti jam 20.00 WIB, tidak lama ponsel ku berbunyi dan benar saja Nita langsung melakukan video call.
"Gimana-gimana?" Aku tertawa melihat muka antusias Nita
"Aku baru tiba, apanya yang gimana?" Kataku tidak mampu menahan tawa
"Kasih lihat dong pemandangan diluar?"
Aku pun berjalan ke arah jendela dan menunjukan pemandangan yang sudah mulai gelap, karena masuki musim dingin maka matahari sudah terbenam di jam 16.00
"Sepertinya karma baikmu sudah mulai berbuah, beruntung banget kamu menang lucky draw itu dan liburan sendiri"
Yup, Aku sekarang berada di Stockholm, Ibu kota dari Swedia. Ini adalah liburan berkat memenangkan lucky draw beberapa minggu lalu. Sekarang aku percaya istilah habis badai timbullah pelangi, itulah yang ku rasakan sekarang.
Mungkin ini cara Tuhan membantu menyembuhkan lukaku, memang saat seperti ini yang kubutuhkan adalah liburan, liburan sendiri.
"Udahan ya, aku mau siap-siap dulu, sudah tidak sabar mau jalan-jalan" Kataku menggoda Nita
"Jangan iri, Iri dengki" Gerutu Nita berhasil membuatku tertawa
"Ya udah, have fun dan manfaatin liburan kali ini baik-baik. Siapa tau setelah liburan ini keputusanmu soal resign bisa berubah" Kata Nita dan aku hanya tersenyum kecil
"Listkan saja deh barang yang mau di titip, kutunggu 2 jam kedepan" Kataku sebelum mengakhiri video call kami
Aku tersenyum kecil mengingat perkataan Nita, apapun yang terjadi aku tidak akan mengubah keputusanku soal resign dari CC Group karena aku sudah memikirkan itu dengan sangat matang.
Banyak hal yang terjadi setelah malam tahun baru, dimulai dari kehebohan pria misterius yang menariku hingga dramaku dan Cesper. Aku sudah cukup pusing dengan gosip yang menyebar mengenai hubunganku dengan Cesper tapi karena kejadian dengan Ben menimbulkan kehebohan baru.Tiba-tiba aku merasa seperti jadi artis yang ditatapi kemanapun aku pergi.
Ternyata tidak sedikit yang melihat muka Ben dan mereka menyebarkan gosip, aku yang sudah berjanji pada Ben berusaha meredakan gosip dengan menyatakan itu hanya seorang waiter hotel yang terlihat mirip dengan Ben dan alasan kami lari karena aku saat itu dalam kondisi sesak BAB, Aku sengaja menggunakan alasan konyol agar gosipnya tidak semakin aneh.
Kemudian mengenai Cesper ia terus menerorku baik dari HP maupun mendatangi kantorku, pada akhirnya aku terpaksa bohong pada Pak Fendi kalau aku memiliki gejala Covid19 dan ia langsung minta aku Work From Home dan melakukan isolasi mandiri. Semua orang yang mendengar kabar aku memiliki gejala Covid19 langsung menghindariku sejauh mungkin. Begitulah aku selamat dari badai mengerikan itu.
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku karena masih merasa konyol dengan semua kejadian itu, tapi disaat yang bersamaan aku merasa kagum pada diriku sendiri yang mampu meredakan semua badai itu dalam waktu kurang dari 2 minggu. Selama work from home aku terus menerima telepon dan notifikasi pesan masuk dari Cesper, Ia pasti sangat frustasi karena aku sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan apa yang aku lihat.
Walaupun Aku sendiri juga sangat penasaran tapi aku memilih tidak mendengarkannya karena apapun penjelasannya tidak mengubah kenyataan bahwa Ia telah membohongiku. Fakta lain yang membuatku semakin murka adalah Cesper lah yang meminta tema memakai topeng di acara malam tahun baru itu, hal itu membuatku semakin yakin bahwa ia telah merencanakan semua ini. Cesper sudah pasti memiliki hubungan spesial dengan CC Group hingga Ia bisa membuat request yang seperti itu kepada team pelaksanaan acara.
Bagaimana aku bisa bertahan hidup jika masih dalam wilayah pemangsa? Jika Cesper memiliki wewenang seperti itu maka karirku juga tidak akan berjalan mulus karena sudah berurusan dengannya. Hal itu lah yang membulatkan tekad ku untuk keluar dari CC Group. Aku sudah memutuskan untuk memulai tahun baru dengan lembaran baru, yang berarti semua kenangan pahit yang terjadi di tahun sebelumnya harusku tinggalkan dan kubur sedalam-dalamnya.
Walau berat karena ada begitu banyak kenangan indahku di CC Group tapi itu merupakan pengorbanan yang harus kulakukan. Namun, hingga saat ini hanya Nita yang tau soal keputusan resignku karena aku khawatir jika sampai ke telinga yang salah maka info tersebut akan sampai ke Cesper. Aku berencana menyerahkan surat pengunduran diri setelah liburan kali ini.
Jatuh cinta itu menyakitkan tapi satu sisi ia juga merupakan satu bagian dari pembelajaran dalam hidupku. Aku selalu bersyukur, bersyukur karena mengetahui sifat asli Cesper sebelum benaram menjalani hubungan dengannya. Pantas saja ia masih single padahal terlihat begitu sempurna, ternyata benar ia adalah psikopat sinting yang sangat berbisa. Aku masih suka merinding jika memikirkan semua tindakan yang ia lakukan, dimulai dari fotoku diteleponnya hingga kejadian malam tahun baru itu.
Sudah cukup memikirkan Cesper, sekarang saatnya mengisi hati dan pikiran dengan hal-hal menyenangkan, aku pun mulai melihat to do list yang sudah ku buat untuk perjalanan hari ini. Baru saja tiba di kota ini aku sudah jatuh cinta padanya, dari pemandangan, suasana hingga budayanya semua akan ku kupas tuntas. Tapi karena capek dan diluar sudah gelap, aku memutuskan untuk istirahat hari ini dan memulai semuanya besok pagi.
--------
Aku hari ini memutuskan untuk pergi ke Gamla Stan, sebuah kota tua yang terletak di pusat kota Stockholm. Menikmati pemandangan bangunan tua yang warna warni dan diselimuti salju, aku juga mengunjungi beberapa museum yang disana. Sungguh luar biasa, rasanya seperti masuk ke era yang berbeda. Setelah capek berkeliling aku berhenti di salah satu caffe untuk menghangatkan tubuh.
Dinginnya benaran tidak main-main, mungkin karena dekat dengan bagian utara makanya musim dingin disini terasa berkali-kali lipat lebih dingin dibanding negara empat musim lainnya, aku yang sudah mengenakan pakaian 5 lapis tapi masih saja merasa kedinginan. Tapi pemandangan dan keindahan kota tua ini membuat semua itu setimpal.
Setelah sudah merasa sedikit hangat aku melanjutkan perjalananku, selanjutnya aku memutuskan ke Mårten Trotzigs Gränd, Mårten Trotzigs Gränd adalah gang dengan lebar 36 anak tangganya mengecil menjadi hanya 90 sentimeter (35 inci), hal itu menjadikan gang ini sebagai jalan tersempit di Stockholm, tentu saja aku harus mengunjunginya. Karena musim dingin maka matahari hanya terlihat beberapa jam, hal itu membuat jalanan itu terlihat sangat seram, tapi karena penasaran aku tetap menaiki anak tangganya.
Sesuai namanya gang itu memiliki anak tangga yang semakin keatas maka semakin mengecil hingga hanya bisa di lewati satu orang, di pertengahan aku melihat ada seorang pria bertopi yang berjalan turun ke bawah, kearah yang berlawanan dengan arahku. Karena Ia tidak menunjukan tanda-tanda mau mengalah maka aku membalikkan badan berniat turun anak tangga juga sehingga ia bisa lewat.
Disaat aku membalikan badan tiba-tiba sebuah tangan menutupi mulutku dengan kain, aku berusaha melepaskan diri. Aku menendang tulang kakinya dengan sepatu heelku dan hal itu berhasil membuatku lolos, aku berusaha lari tapi anehnya badanku semakin lemas dan pandanganku semakin buram.
Sialan ternyata ia menggunakan obat di kain tadi
Akhirnya aku terjatuh dan detik selanjutnya semua menjadi gelap.
--------------------------------------
Mårten Trotzigs Gränd
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments