'"Cesper?!" Kataku kaget dengan kemunculan yang tiba-tiba
Cesper menatapku dengan tatapan marah dan nafas yang memburu, bukannya menjawab dia malah menyeret ku keluar,
"Wait!" Kataku berusaha melepaskan genggaman nya karena rasa sakit,
"Anda siapa? Lepaskan dia" Kata Leo berusaha menahannya tapi Cesper mendorongnya hingga jatuh kelantai.
"Don't touch me! It's not your business" Bentak Cesper, Keributan ini menjadikan kami bahan tontonan seluruh pengunjung resto tapi Cesper sama sekali tidak peduli dan menyeretku keluar.
"Mr Cesper?!" Kataku masih berusaha lepas dari genggaman nya tapi semua sia-sia karena tenaganya yang begitu besar, setelah sampai di depan mobilnya dia memaksaku masuk dan membanting pintu mobilnya dengan kasar, Sosok Cesper yang sekarang sangat menakutkan, aku tidak pernah melihatnya semarah ini.
Cesper tidak mengatakan apa-apa dan menancapkan gas mobilnya, aku mengelus lenganku yang sedikit membekas karena cengkraman Cesper. Cesper yang ada disampingku sangat berbeda dengan sosok Cesper yang ku kenal, tatapan tajam, rahang yang mengeras dan nafasnya yang memburu, sangat menakutkan. Ketakutan ku semakin menjadi setelah melihat Cesper menyetir ke arah yang berlawanan dengan arah rumahku.
"Mr Cesper, Where are we going?" Tanyaku dengan suara gemetar dan Cesper masih tidak menjawab tapi malah menambah kecepatan mobilnya, akhirnya aku memilih diam karena tidak ingin mati karena kecelakaan.
Aku tidak mengerti sama sekali kenapa dia bersikap seperti ini, apakah ini bisa dikategorikan penculikan? Blazer, tas, telepon, semua itu tertinggal di resto tadi. Bingung, shock, panik, takut semua perasaan itu bercampur aduk. Aku bahkan tidak berani menatap ke arah Cesper, dia terlihat sangat emosional. Dimanakah dia akan membawaku pergi? apakah aku bisa selamat kalau loncat keluar mobil dengan kecepatan ini? Patah tulang? Tidak ini mah bisa-bisa mati ditempat.
Aku berpikir keras apa kesalahan yang kulakukan hingga membuatnya semarah ini, apakah masalah project? tidak mungkin. Terus apa? Beberapa menit lalu kami masih baik baik saja sampai pesan singkat dari Nita.
Seperti dapat cahaya dalam kegelapan, apakah karena kencan buta? Dia sengaja menanya ke Nita soal lokasi ku padahal jelas-jelas dia sudah tau. Cesper sengaja kirim pesan ke Nita untuk mengali info acara apa yang kuhadiri. Terus kenapa? kenapa dia begitu marah kalau tau aku kencan buta?
Ciiiiiit! Rem dadakan Cesper menyadarkan aku, aku melihat sekeliling dan Cesper keluar dari mobil dan membuka pintu ku
"Turun!" Perintahnya dengan nada dingin, bisa dilihat dia mengeraskan rahangnya.
"Di.. Dimana ini?" Kataku ragu dan tanpa menjawab ia melepaskan sabuk pengamanku dan menariku keluar dari mobil
"Wait Cesper!" Kataku mulai kehabisan kesabaran, selisih panjang kaki, ditambah heel yang kupakai dan rasa sakit di tanganku membuatku kesulitan mengikuti langkah kakinya.
Rasa takutku semakin menjadi ketika aku menyadari bahwa gedung yang kami masuki adalah sebuah hotel.
"Stop!! Lepaskan aku Cesper!" Kataku masih berusaha melawan, kenapa dia membawaku ke hotel?
"Cesper!" Aku memberontak sekuat tenaga dan lagi-lagi semua itu terasa sia-sia
"What are you doing?!" Teriakku setelah melihatnya mengeluarkan akses pintu masuk salah satu kamar hotel
Aku melawan sekuat tenaga ketika Cesper menarikku masuk kamar, aku tau betul apa yang akan terjadi jika aku masuk ke dalam kamar oleh karena itu aku harus mencegahnya sebelum pintu kamarnya tertutup. Aku menendang tulang kakinya dan heelku dan usahaku berhasil, akhirnya aku berhasil lepas dari genggaman tangan Cesper.
Saat tanganku sudah hampir meraih ganggang pintu, Cesper mendorongku ke dinding dan menghimpitku dari belakang
"You can't run away from me" Bisik Cesper tepat dibelakang telingaku, aku merinding merasakan hembusan nafas berburunya tepat dibelakangku
"Stop Cesper! Why are you doing this to me?" Kataku dengan suara parau
"That's my line, why are you doing this to me?" Bentak Cesper dan membalikan badanku dengan kasar, ketika mata kami bertemu Cesper tiba-tiba berhenti.
Cesper mengambil beberapa langkah mundur dan terdiam beberapa saat, ketika tangannya hendak menyentuh pipiku aku reflek memejamkan mata berteriak
"Don't touch me!" aku bisa merasakan tangan Cesper yang menggantung di udara, setelah kesunyian yang cukup panjang
"I am sorry Miss Joline" Terdengar kalimat itu, suara lembut yang ku kenal, suara yang ku rindukan tapi aku yang masih belum sepenuhnya pulih dari rasa takut ini justru menjawab
"Leave me alone" Masih dengan mata yang tertutup aku mendengar suara langkah kaki yang makin menjauh dan di akhiri suara pintu yang tertutup.
Setelah kepergian Cesper, aku terduduk lemas dilantai yang dingin dengan perasaan campur aduk.
Selang beberapa lama Nita datang dengan nafas tergesa-gesa, tanpa bertanya apa-apa dia langsung memeluku dan disaat itulah tangisanku meledak, aku menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Nita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Kadek Pinkponk
what your reason mr casper???
2021-10-13
1