Sparks

Setelah hari yang panjang aku memanjakan diri dengan kasur tercinta. Menyalakan lilin aroma, susu hangat dan beberapa Resume untuk interview besok, well siapa yang bilang rumah adalah tempat istirahat tidak seharusnya bekerja? Percayalah aku sudah sangat bersyukur bisa pulang jam segini minum susu hangat walaupun masih harus baca resume dibanding mereka yang masih berusaha mencari kerjaan dan dihantui perasaan frustasi karena belum ada panggilan dari perusahaan yang dilamarnya.

Sebagai seorang Talent Acquisition Manager aku sangat mengerti perasaan ratusan pelamar luar sana yang menantikan jawaban atau balasan email dari kami, sehingga hal yang selalu saya tuntut terhadap TA Officer adalah membalas sebisa mungkin email pelamar karena perasaan digantung itu sangatlah tidak enak. Walau kita telah dibantu berbagai sistem dalam menyeleksi pelamar tetap saja ada banyak keterbatasan dalam sistem tersebut dalam membaca informasi pelamar sehingga masih perlu beberapa pekerjaan yang perlu dilakukan manual seperti sekarang.

Ujung mataku melirik karet rambut yang ada diujung meja, banyak sekali kejadian aneh hari ini dan semua karena Cesper. Makhluk Gen Unggul itu benar-benar sangat sulit dibaca, dipertemuan pertama saja aku sudah dibuat kacau seperti ini, dari sentuhan, pelukan, tatapan dan yang paling parah yang barusan. Mukaku kembali panas mengingat kejadian itu, apa yang kamu lakukan Cesper hingga bisa membuatku seperti ini.

Awalnya terasa nyaman karena obrolan kami selalu nyambung namun tindakannya yang sulit ditebak membuat jantungku bekerja lebih keras dari biasanya, sangat sulit mengadaptasi dengan sikapnya yang sangat terus terang.

"Jangan mengikat rambutmu seperti ini" Ugh! lagi-lagi perasaan menggelitik ini.

Aku kembali menatap blouse yang ku pakai barusan, blouse bahan rayon dengan warna putih bersih, belakangan ini aku memang sangat senang dengan pakaian berbahan Rayon karena selain adem, bahanya sangat lentur dan bawaan jatuh mampu memperlihatkan lekukan tubuh kita tanpa ada rasa gerah. Memang blouse ini memiliki potongan v neck yang lebih rendah dibanding bajuku yang lain ditambah warna putih jadi terlihat sedikit tembus pandang.

Aku masih belum mengerti hubungan rambut cepol dan blouse itu? Apa yang salah dengan itu? Saya rasa penampilan seperti itu sangat populer belakangan ini karena dapat memberi kesan profesional dan santai disaat yang bersamaan, selain hemat waktu Aku juga bisa menggunakan look seperti ini dikala belum keramas. Sangat efektif bukan? Aku lebih memilih melanjutkan kerjaanku karena ini jauh lebih menenangkan dibanding memikirkan Cesper. Si pengacau segalanya, agenda, logika, detak jantung dan perasaanku berjalan tidak sesuai keinginanku jika sudah berkaitan dengan Cesper. Aku harus membuat jarak karena orang biasa sepertiku tidak mampu menerima semua itu disaat yang bersamaan.

2 bulan kemudian

Ternyata mengalihkan pikiran dari Cesper tidak lah sesulit yang kukira, berkat Project baru dari management perhatianku sepenuhnya dihabiskan untuk itu. Team Talent Acquisition benar-benar harus bekerja extra selama dua bulan ini, suasana kantor sudah seperti kapal pecah dan dikelilingi mood senggol bacok. Seperti pepatah hasil  tidak pernah mengkhianati usaha, setelah kesibukan dua bulan penuh akhirnya selesai juga.

"Perhatian semua, pertama-tama terima kasih sudah bekerja keras dalam project kali ini and it's a wrap!" Kataku pada seluruh team TA dan disambut dengan tepuk tangan

"Sebagai perayaan bagaimana kalau kita pesta BBQ di resto XXX?" lanjutku dan mendapatkan sambutan sorak suka cita dan jogetan nakal dari beberapa officer.

Walau melelahkan tapi semua terbayar dengan raut wajah bahagia mereka, aku akan mengajak Pak Fendi mengingat beliau juga sudah banyak membantu. Aku memeriksa To do list yang ada di catatanku dan mencoret yang sudah selesai, mencoret to do list selalu menjadi mood booster karena itu mengingatkanku seberapa produktif aku hari ini. Tanganku terhenti di list Traktir Cesper. Aku mengerutkan kening melihat to do list yang satu ini, tugas yang sudah tertunda dua bulan. Setelah malam itu aku memang telah memutuskan untuk tidak menemuinya lagi dan itu berjalan dengan sangat natural karena project ini, walaupun bisa dibilang minggu pertama aku harus menolak berkali-kali karena Cesper seperti orang yang gila makan yang terus meneror janjiku. Aku memutarkan bola mata terhadap sikap kekanak-kanakanku sendiri, tidak mau menepati janji untuk mentraktir balik orang yang telah banyak membantuku.

Tidak boleh begini, setidaknya harus bayar hutang budiku sebelum benar-benar berhenti berhubungan. Entah kenapa pikiranku selalu berkata Cesper itu berbahaya, makhluk Gen Unggul seperti itu terlalu berlebihan untuk orang biasa sepertiku. Aku adalah orang yang selalu bertindak sesuai logika dan logika ku sulit diandalkan jika berada dekat Cesper.

Sekali ini saja, lagian aku akan segera pindah ke kantor cabang lain jadi kedepannya tidak akan ada kesempatan bertemu lagi. Mari kita lakukan ini untuk terakhir kalinya agar aku bisa pergi dengan perasaan tenang.

Hi Mr Cesper, this is Joline

Are you free tonight?

Tidak kusangka pesan singkat itu menjadi percikan api kebakaran besar setelahnya.

Terpopuler

Comments

Hiatus

Hiatus

cicil jejak kk

2021-10-13

0

Kadek Pinkponk

Kadek Pinkponk

semakin manarik

2021-10-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!