"Siang Pak, pesan ayam gulai 1, kuah banyak, kasih bumbu ayam goreng dikit, minum teh es ya, terima kasih" Kataku, ternyata ini treat yang dimaksud Cesper. Makan masakan Padang.
"Disini ada banyak variasi makanan, saya bingung harus pesan apa" Kata Cesper dengan raut wajah serius
"Yah udah Pak, pesan aja semua" Canda pedagangnya
"Brilliant" Aku langsung melotot ke arah Cesper tapi tidak mampu mengatakan tidak karena wajahnya seperti anak anjing yang melihat tulang favoritenya
Akhirnya Cesper datang dengan piring menggunung, ada ayam goreng, rendang sapi, telur balado, prekedel, tempe, tahu, daun ubi, Ikan teri, cabe merah, cabe hijau dan diakhiri kuah gulai. Bisa dilihat lauknya lebih banyak dibanding nasinya.
Aku masih menatap pesanannya dengan tatapan takjud, apa dia mampu menghabiskan itu semua? Berdasarkan pengalaman, 7 dari 10 WNA yang masuk perusahaan ini akan mengalami gangguan pencernaan karena tidak biasa dengan masakan Indonesia yang kaya rempah dan minyak. Namun, Cesper pasti tidak masalah karena dia sudah tinggal lama di Indonesia, walau begitu tetap saja prilakunya tidak mencerminkan orang sudah tinggal lama di Indo.
Kami duduk di meja yang dekat kipas angin, Casper yang memiliki tinggi hampir 190 terlihat kontras dengan rumah makan kaki lima seperti ini, walau dengan tinggi badan segitu dia tidak terlihat kurus. Casper pasti rajin olahraga, dia punya postur tubuh yang bagus, bisa dilihat dari bahu lebar, lengan kekar, dada bidang dan walau terbungkus baju aku yakin ada roti sobek di perutnya
"Apakah Anda yakin dengan porsi makan yang seperti itu Miss Joline?" Cesper bertanya dengan wajah heran.
Dibandingkan dengannya, tinggi badanku yang kurang dari 160cm ini terlihat seperti tusuk gigi disampingnya sehingga tidak heran kalau porsi makanku hanya 1/4 dari porsi makannya.
"I am good, let's dig in" jawabku dan kami pun mulai menyantap makan siang yang mengiurkan ini
,
Workaholic
Satu kata yang bisa mendeskripsi seorang Cesper, seperti yang ku bilang Cesper punya rasa ingin tau yang tinggi jadi dia menanyakan banyak hal, aku tidak punya kebiasaan ngomong saat makan jadi beberapa kali aku harus menjawab dengan mulut terisi. Biasanya aku selalu makan siang sendiri di meja kerja karena untuk menghemat waktu, hari ini harus lembur karena sudah setengah hari menemani Cesper.
"Miss Joline, may i ask you something personal?" Tanya Cesper dengan suara yang lebih rendah dari biasanya.
Pertanyaan Cesper membuyarkan pikiranku
"Sure" jawabku penasaran apa yang ingin diketahui seorang Cesper selain pekerjaan? Dan sepertinya ini cukup serius karena dia terlihat ragu-ragu dan tidak nyaman. Apa dia mau tanya soal benefitnya? atau soal tempat tinggalnya yang kurang nyaman? Atau ada kejadian kurang enak yang dialaminya? Atau jangan-jangan soal bau kaki-ku?
"Do you have boyfriend?" Aku hampir tersedak dengan pertanyaan frontalnya, well dia memang telah minta izin menanyakan hal personal tapi aku tidak sangka ini yang dia maksud.
"Maaf saya tidak punya maksud lain, Anda tidak perlu menjawab jika tidak nyaman" Sambung Cesper setelah melihat reaksi ku, dari semua pertanyaan yang terpikirkan kenapa dia ingin mengetahui status ku? Ini membuatku mulai bertanya-tanya apa penyebab rasa ingin tau dia soal status ku? apa aku terlihat sudah tua atau cara aku memperlakukannya sangat kaku sehingga dia bertanya seperti itu? Perasaan aku melakukan pengenalan dan memberi kesan yang bagus, kesan yang cukup bagus hingga bisa membuat orang-orang berpikir kalau aku yang manis, cantik dan ber talenta ini pasti sudah punya pasangan tapi kenyataannya aku....
"Tidak, saya terlalu sibuk dengan kerjaan sehingga masih Jomblo diusia yang cukup matang ini" Jawabku setengah bercanda walau dalam lubuk hatiku yang terdalam merasa sedih, Ini kah namanya jomblo ngenas?
Cesper hanya tertawa mendengar jawabanku, emang jawaban apa yang kau harapan Joline? Setelah itu kami menyelesaikan makan siang dalam diam, aku pun mulai menyusun to do list dalam pikiran. Besok ada interview dengan kandidat posisi Talent Acquisition Manager, siang nanti ada 4 sesi interview, sore harus kebut tanda tangan kontrak kerja, malam nanti mengecek proposal gaji, besok menyelesaikan report bulanan untuk meeting dengan Pak Fendi, di rumah nanti jemput laundry dan besok....
Triiiiing. Dering ponsel menyadarkan ku
"Selamat Siang Pak Fendi, baik saya segera ke sana" aku menoleh kearah Cesper untuk memberitahu aku harus segera balik kantor, Cesper tersenyum mengerti dan langsung bergerak kearah kasir untuk bayar.
Cesper memberiku tumpangan karena mobilku dipinjam anak-anak TA untuk menjemput perlengkapan Job Fair. Ah! Ada Job Fair lusa nanti, ok masuk lagi satu to do list minggu ini.
Tunggu sepertinya aku melupakan sesuatu, Mampus! Aku baru sadar tadi belum bayar.
"I am sorry Mr Casper, bisa putar balik? Saya lupa bayar" Kataku malu parah, kok bisa lupa bayar cuy.
Cesper tertawa melihat tingkah tidak terpujiku, memalukan.
"I have paid for it Miss Joline, mikirin outstanding perkerjaan setelah setengah hari menemani Saya?" Tebak Cesper tepat sasaran
"Terima kasih dan mohon maaf, seharusnya saya yang traktir Anda, bagaimana bisa saya menerima bantuan terus tanpa membalasnya" balasku merasa bersalah
"Well bagaimana kalau dibalas dengan makan malam?" Kata Cesper tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan, aku tidak nyangka dia masih mau makan bareng setelah kejadian seperti ini. Aku menyusun ulang to do list tadi karena menambahkan schedule "makan malam dengan Cesper", baiklah aku akan skip jemput laundry hari ini.
"Great, apa yang ingin Anda makan Mr Cesper?"
"Masih belum kepikiran, akan saya info jika sudah ada ide" Aku hanya mengangguk dan kami meluncur ke arah kantor.
"Thank you so much Mr Cesper, see you" Ucapku setiba di depan gedung HRD, aku melemparkan senyuman termanisku atas traktiran dan tumpangannya, sudah dapat makan gratis sama bule ganteng dan di antar sampai kantor lagi.
Aku turun dari mobil Cesper dan menunggunya pergi sebelum masuk kedalam gedung.
Tiba-tiba Cesper ikut keluar dari mobilnya dan berjalan kearahku, aku bingung apakah ada hal lain yang mau dia tanyakan.
"Ada ap.." Kataku terpotong karena Cesper tiba-tiba menarikku ke pelukannya, erat.
"Trevligt att träffa dig igen" Bisiknya, aku tidak mengerti maksudnya tapi terlalu kaget untuk merespon jadi hanya diam saja.
Sesaat kemudian dia melepaskan pelukannya dan tersenyum kearahku sebelum masuk mobil dan hilang diujung parkiran, meninggalkan ku dengan detak jantung tidak wajar dan seribu pertanyaan.
Apa Cesper tidak tau kalau pelukan pamit tidak biasa dilakukan orang Indonesia?
Tring! Pesan singkat dari Pak Fendi membuyarkan pikiranku dan aku pun buru-buru masuk ke gedung.
Nanti malam aku harus tanya maksud dari ucapannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Chandra Dollores
masih mendarat... belum ada rencana terbang
ok next
hehehe
2021-10-14
0
Kadek Pinkponk
ini novel yang bagus lho menururutku
2021-10-13
0