BAB 18

"Ya ampun Claudia..." Lirih Rayny gemetar saat melihat bekas gosokan sikat Andrean, sontak saja ia mengambil kotak obat.

"Biar aku saja..." Timpal Lorenzo yang dipatuhi Rayny.

Dengan hati-hati Lorenzo membersihkan darah di tangan Claudia, ia meneteskan obat setelah itu menutupnya dengan perban.

Lorenzo berdiri dengan perlahan ia menahan tubuh Claudia tanpa pikir panjang dibukanya kancing baju itu.

"T... Tunggu apa yang akan anda lakukan?." Timpal Rayny terbata.

"Mengobati bekas cambuk."

Rayny engeh dengan segera ia membantu melepaskan baju sahabatnya yang hanya menyisakan tank top. Untuk kesekian kalinya Rayny menutup mulut syok dengan apa yang dilihatnya.

Lorenzo terdiam darahnya mendidih akan amarah, punggung Claudia dipenuhi bekas cambuk yang sangat banyak.

"Aku tak akan pernah memaafkannya!!..." Dingin Lorenzo tangannya mengepal kuat-kuat.

Dengan hati-hati Rayny mengobati semua bekas cambuk itu dengan obat, ia tak bisa membayangkan betapa sakitnya Claudia tadi saat disiksa suami b*jingan itu.

Setelah selesai Lorenzo menidurkan Claudia, ia berdiri hendak beranjak pergi. "Kau tunggu di sini jaga Claudia!."

"Kau akan kemana tuan?.."

"Andrean memang pantas menerima pelajaran akan ulah biadabnya, tapi biar nanti Claudia yang menentukan apalagi dia sudah memiliki anak dan istri." Timpal Rayny memberi saran bijak ia tak mau jika nanti Claudia membenci Lorenzo, karena sahabatnya itu sangat tak menyukai kekerasan.

Tidak ada jawaban dari Lorenzo wajahnya datar menakutkan, setelah Rayny bicara ia pergi meninggalkan tempat itu tanpa bicara sedikit pun.

"Haaaah..." Lirih Rayny menghela nafas panjang.

"Clau sadarlah jangan membuat kita semakin khawatir.." Rayny terus menggenggam tangan sahabatnya itu.

Sementara itu di luar rumah Claudia terjadi keributan antara Seera dan anak buah Lorenzo.

"Aku ingin menyusul suamiku pasti dia pulang terlambat karena mampir ke rumah wanita j*lang ini, minggir siapa kalian berani sekali!!!." Bentak Seera.

"Apa mulutmu perlu kami robek?." Timpal salah satu anak buah yang mulai emosi dengan Seera.

Tampak Lorenzo keluar dari rumah itu ia berjalan penuh kharisma menghampiri Seera yang terdiam mematung. "L-Lorenzo!.. Bagaimana bisa kamu ada di sini?."

Hanya ada tatapan jijik dari mata tajam Lorenzo terhadap Seera. "Benar-benar pasangan yang serasi!..."

Seera tak mengerti dengan ucapan lelaki tampan itu.

"Jangan pernah melepaskan wanita ini sampai aku menyuruhnya!.." Tegas Lorenzo yang diangguki kedua anak buahnya. "Siap tuan!!."

"Tunggu apa maksudnya ini dimana suamiku?.." Timpal Seera yang semakin kebingungan dengan kehadiran putra dari presiden New York itu.

Lorenzo tak peduli dengan ocehan istri Andrean, ia melaju pergi bersama anak buahnya yang lain ke suatu tempat.

...***...

Sementara itu...

Andrean diikat dengan luka tembaknya di suatu tempat yang bahkan ia tak ketahui.

"Akh!... Lepaskan aku keluarkan peluru ini!." Ringis Andrean yang sama sekali tak dihiraukan oleh Raymond.

Dari kejauhan terdengar langkah kaki mendekat, rupanya Lorenzo sampai di sana.

"Aku tak suka basa-basi apalagi dengan manusia seperti dirimu!.." Mulai Lorenzo yang dibalas tatapan amarah oleh Andrean.

Seorang anak buah Lorenzo memperlihatkan tayangan Seera dan Rere putri Andrean yang setiap posisi dadanya terdapat titik bidik merah, tentunya Andrean terkejut. "Apa yang akan kau lakukan kepada mereka ssssshh!.." Timpal Andrean sambil menahan rasa sakit.

"Ikuti tahap sidang perceraian bersama Claudia jika tidak, titik bidik merah itu sekarang juga akan menembak istri dan anakmu..." Dingin Lorenzo.

"Apa!!! sudah ku bilang jangan ikut campur rumah tangga orang lain!." Bentak Andrean tak terima.

"Tentukan pilihanmu! satu... Dua...."

Andrean gemetar cemas dan gelisah ia tidak mau kehilangan kedua istrinya, tapi jika harus melihat Seera dan Rere meninggal ia benar-benar tak mau. "Baiklah aku terima keinginanmu itu!!."

Lorenzo tersenyum sinis ia memberi kode kepada Raymond agar melepaskan Seera dan Rere.

Ia mendekati Andrean yang menahan sakit akibat tembakan.

"Sekarang lepaskan aku!!.." Pekik Andrean sudah tak tahan.

BUGH! BUGH!!

"Akh!.. Aaaakhhh!!."

Lorenzo memukul wajah Andrean tanpa ampun hingga terjungkal ke belakang, akibatnya hidung Andrean mimisan parah.

"Obati lelaki itu!." Suruh Lorenzo yang diangguki Raymond.

"Jika kau bukan suami Claudia sudah ku bunuh barusan juga, berterima kasihlah kepada istrimu yang sering kau aniaya itu!!!." Dingin Lorenzo penuh penekanan.

Andrean seketika mengeluarkan air mata ia menyesal akan ulahnya terhadap Claudia.

Raymond bergegas menyuruh anak buah yang lain untuk pergi membawa Andrean ke rumah sakit, begitupun dengan Lorenzo kembali pulang ke rumah Claudia.

...***...

Waktu berlalu..

Betapa senangnya Rayny saat Claudia membuka mata. "Aaah syukurlah..."

Claudia sontak duduk melihat sekeliling kamar. "Ray Andrean dimana?..."

"Dia sudah diamankan kamu jangan banyak gerak ingat lukamu!.." Perintah Rayny.

"Apa kau membawa polisi ke sini?." Tanya Claudia.

Belum sempat Rayny menjawab, pintu kamar Claudia terbuka dan masuklah Lorenzo yang diikuti Raymond.

Claudia sontak menatap penuh tanda tanya kepada Rayny.

"Ah kau bisa bertanya kepadanya, aku akan pulang sekarang ada pelanggan di butik menunggu..." Ujar Rayny berlalu pergi sambil menarik tangan Raymond. "Ayo!."

Raymond hanya bisa patuh ia juga peka harus memberikan ruang untuk tuannya dan Claudia.

Seperginya mereka Lorenzo mendekati Claudia yang menatapnya penuh tanda tanya.

Ia sontak tersenyum sambil memeluk erat wanita itu, tidak ada lagi wajah bengisnya yang kejam saat bersama Claudia.

"Syukurlah...."

Claudia sedikit terkejut namun perlahan ia membalas pelukan Lorenzo. Begitu sangat nyaman.

"Aku akan mengobati luka punggungmu ini sudah waktunya.." Sigap Lorenzo penuh perhatian.

Claudia patuh ia sontak membelakangi Lorenzo membiarkan lelaki itu membuka bajunya untuk mengobati punggung.

Dengan hati-hati Lorenzo mengoleskan obat, Claudia menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit.

Lorenzo menatap lekat punggung putih nan mulus itu, perlahan ia mencium lembut di sana-sini yang berhasil membuat Claudia terkejut.

"Lorenzo....."

Bersambung....

Tinggalkan jejaknya ya kakak-kakak!..🤗

IG:By_Aryany10

Terpopuler

Comments

Mara

Mara

Gemez bgt....tapi penasaran mau di bawa kemana ceritanya 😁

2023-06-20

0

Lina ciello

Lina ciello

bunuhhhh n habisii ae andree.. 😡😠

2022-11-25

0

ulala

ulala

dedek clau lg sakit bang, baru jg siuman, jgn diajak disco dl ngapa 😅🤭

2022-11-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!