BAB 7

"Ck berhenti senyum seperti itu!!...."

Lorenzo seketika meninggalkan kamar mandi ia melangkah untuk memanggil Yuna, tidak lama bibi pembantu itu datang.

"Bantu Claudia membersihkan diri setelah itu pasangkan ia pakaian!."

Yuna mengangguk patuh. "Baik tuan.."

Setelah itu Lorenzo pergi menuju kamarnya menjadi pemimpin perusahaan besar membuatnya sangat kelelahan. Ia memilih untuk mandi membiarkan air membasahi tubuh kekarnya yang atletis.

Sementara itu di kamar Claudia....

"Maaf aku merepotkanmu..."

Yuna tersenyum sambil mengeringkan rambut Claudia yang indah. "Ini sudah jadi tugas saya nona."

Wajah sayu Claudia hanya tersenyum.

"Apa tadi Lorenzo mendatangi saya saat berendam?." Tanya Claudia yang ingat-ingat lupa karena pengaruh alkohol.

"Iya nona apa kau tak ingat? tuan sendiri yang menyuruh saya untuk membantu nona membersihkan diri." Jawab Yuna.

Seketika Claudia berdiri membuat Yuna terkejut.

"Apa! berarti dia masuk kamar mandi?!.." Pekik Claudia dengan wajah merah padam.

Yuna hanya diam saja sambil menggaruk kepala.

"Yasudah bi sekarang pergilah aku juga mau istirahat." Timpal Claudia sengaja yang dipatuhi Yuna.

Seperginya Yuna, Claudia melemparkan dirinya ke atas kasur. "Tenang Claudia jangan memikirkan soal tadi itu akan membuatmu tak nyaman, sudah biarkanlah..."

Tanpa sengaja tatapan mata Claudia tertuju pada jemari tangannya, raut wajah ayu itu seketika tampak sendu saat melihat jari manis masih terdapat cincin pernikahannya dengan Andrean..

"Apa semuanya sudah berakhir?...." Lirih Claudia dengan tatapan kosongnya.

Ia benar-benar tak menyangka orang yang sangat dicintainya tega melakukan pengkhianatan begitu dalam, saat mereka menjadi sepasang kekasih semuanya tampak bahagia Andrean orang yang sangat perhatian dan lembut terhadap Claudia.

Seketika moment-moment bahagia bersama Andrean selama tiga tahun terlintas kembali di benak Claudia, tak terasa dari kedua sudut matanya air bening jatuh membasahi pipi Claudia begitu saja.

Isak tangis Claudia semakin pecah seberapa kuat pun ia menguatkan diri tapi tetap saja hati kecilnya hancur, penderitaannya begitu berat di dunia ini ia sudah tak memiliki siapapun lagi hanya mengikuti alur nasib yang Tuhan gariskan..

Karena lelah akhirnya Claudia tertidur dengan mata sembab....

*******************

Lorenzo keluar dari kamarnya ia berjalan menuju kamar Claudia untuk melihat keadaan gadis itu.

Perlahan ia buka pintu dan masuk ke dalam. Tampak Claudia yang sudah meringkuk tidur tanpa selimut.

Lorenzo berdecak kesal, bagaimana bisa gadis itu seperti tak menyayangi tubuh dirinya sendiri. Perlahan ia menyelimuti Claudia, saat menatap wajah gadis itu Lorenzo terdiam mematung tanpa mengalihkan pandangan.

"Dia menangis?....."

Lelaki itu menghela nafas panjang tatapan tajamnya sekarang berubah menjadi sayu seakan mengerti apa yang telah terjadi pada Claudia.

Jemari kekar Lorenzo mengusap air mata yang tampak jatuh di pipi lembut Claudia padahal matanya terpejam. "Berhentilah kau akan sakit aku ada di sini jangan takut..."

"Andrean......." Lirih Claudia dalam sela tidurnya.

Lorenzo tersenyum kecut. "Sudah ku duga...."

Ia naik ke atas kasur masuk ke dalam selimut berbaring di samping Claudia yang meringkuk membelakanginya, perlahan tangan kekar itu memeluk pinggang ramping Claudia dari belakang. "Tidurlah ini sudah malam lupakan semuanya!..."

Setelah merasa Claudia tidur dengan tenang, Lorenzo ikut memejamkan mata menuju alam mimpi walaupun entah kenapa ada sesuatu terasa ganjal muncul di hatinya.

07:16 pagi...

Claudia perlahan membuka matanya ia merasa perutnya tertindih juga lehernya yang hangat seperti deru nafas teratur menerpa kulit.

Deg!!!!

"Hah!!!..." Lirih Claudia terkejut mendapati semua itu.

Matanya membulat sempurna, padahal ini masih pagi kenapa jantungnya sudah dibuat ketar-ketir dengan posisi tidur yang terlihat extrim.

Wajah tampan Lorenzo yang masih terlelap tenang begitu dekat dengan wajahnya, seketika Claudia terpana. "Tampan sekali......"

"Benarkah?...."

Lorenzo membuka mata membalas tatapan Claudia yang begitu amat dekat, tampak gadis itu semakin terkejut bola matanya hampir keluar.

"Uhmmm,, Itu..... A-aku...."

Tanpa menunggu jawaban Claudia, Lorenzo bangun dari tidurnya. "Jangan menangis lagi itu sangat mengganguku!."

"Cepatlah mandi ku tunggu sarapan di bawah!."

Setelah itu Lorenzo pergi begitu saja.

Claudia termenung dengan ucapan Lorenzo. "Bukankah saat terisak dia tidak ada di sini? aaaaaarrrggh jadi kita tidur bersama? ya Tuhan!!!...."

"Kenapa dia selalu membuatku malu?!!..." Claudia merasa tak nyaman, ia dengan cepat menuju kamar mandi, melihat tatapan tajam Lorenzo barusan saja baginya itu sangat mengerikan.

40 menit berlalu..

Di meja makan itu hening sekali hanya alat makan saja yang terdengar, Claudia melirik sekilas Lorenzo rasanya ia ingin bertanya tapi nyalinya menciut lelaki itu entah kenapa nampaknya moodnya sedang tidak baik-baik saja.

"Katakan saja!.."

Glek....

"Uhmmm, apa tidurku semalam mengganggu kenyamananmu?..."

Lorenzo menatap lekat wajah Claudia. "Peka lah sedikit...."

"Maksudnya?...." Claudia dibuat semakin bingung.

"Tidak lupakan...." Timpal Lorenzo sambil meneguk minuman.

Claudia kembali diam.

Dari luar Raymond menghampiri Lorenzo sambil membungkuk hormat kepada tuan sekaligus sahabatnya. "Maaf mengganggu."

"Katakan!.."

"Mrs. Venny sudah di halaman ia ingin bertemu denganmu juga Claudia.." Ujar Raymond.

Sontak saja Claudia menatap tegang Lorenzo, ibu dari pemimpin perusahaan besar sekaligus nyonya presiden tersebut datang tentunya perasaan Claudia tak menentu.

Lorenzo mengerti Claudia setelahnya ia mengangguk kepada Raymond untuk mempersilahkan ibunya masuk..

"Jangan takut." Lirih Lorenzo kepada Claudia.

Raymond mengangguk, setelah itu mrs. Venny datang ke hadapan Lorenzo dan Claudia. Dua orang itu memberi salam hormat.

"Lorenzo, kenapa kau tidak memberi tahu mama bahwa Claudia sudah memiliki suami? bahkan ia belum bercerai dengannya.." Ujar Venny dengan nada kecewa.

Seketika Claudia menunduk tangannya meremas ujung baju kuat-kuat. "Kehadiranku di dunia ini adalah sial bagi orang lain.." Batinnya menjerit.

"Dari mana mama bisa tahu?."

"Di sini papa-mu belum mengetahuinya mama sengaja bungkam, tapi tolong kembalikan Claudia kepada Andrean dia memberi tahu semuanya."

"Andrean?? cih!.." Sinis Lorenzo.

"Mama selalu mendukungmu tapi untuk sekarang tidak, lelaki itu mengancam akan mengungkapkan kebenaran kepada awak media. Bagaimana reputasimu? juga bagaimana nanti keadaan Claudia? bisa-bisa ia dicemooh seluruh dunia."

Claudia menggigit bibir bawahnya untuk mencoba tenang.

Lorenzo mengepal tangannya kuat, tapi apa yang diucapkan oleh Venny itu benar tidak ada salahnya.

"Lelaki brengsek berani sekali!.... Bagaimana bisa ia menjual istrinya lalu ingin mengambilnya kembali!?."

Venny mengerutkan keningnya. "Maksudmu apa Lorenzo?.... Jangan bilang....."

"Sepertinya mama sekarang mengerti biar aku yang menyelesaikan masalah ini!."

"Tidak Lorenzo!. Claudia istri orang lain seharusnya kamu jangan ikut campur rumah tangga mereka dan sekarang ceraikan Claudia, apa kau mau semuanya hancur?." Timpal Venyy.

"Tidak! Claudia sudah di tanganku aku mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkannya agar membantuku..." Jawab Lorenzo sambil meraih tangan kiri Claudia.

Claudia semakin meremas ujung bajunya kuat, matanya berusaha menahan air mata.

"Mama bisa menggantikan uang tersebut, tapi kau jangan menghancurkan dirimu, semuanya juga masa depan Claudia. Kembalikan dia kepada suaminya dengan aman!!.."

"Tidak mam!..." Tegas Lorenzo.

"Lorenzo!!!!!!....." Pekik Venny.

"SUDAH CUKUP!......" Ujar Claudia air matanya sudah berlinang, ia melepas genggaman tangan Lorenzo agar terlepas. "Di sini aku yang akan pergi... Maaf merepotkan semuanya."

"Claudia apa-apaan!...."

"Aku pergi dan akan kembali lagi kepada Andrean hanya itu jalan satu-satunya...."

Bersambung........

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

oon trus kamu sampai di sana di jual lagi sama Andrea... dia kaya kamu tambah merana

2024-05-05

0

Bonny Liberty

Bonny Liberty

B to doh....BODOH ....😡

2024-02-05

0

Novi Azza

Novi Azza

ku kira bner ada 18+ eeh bnyaj sensor nya😒😒😒

2023-01-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!