BAB 20

"Suatu saat nanti juga kamu akan terbiasa.." Lirih Lorenzo yang senang membuat wajah Claudia merah padam.

"Ck! berhenti menggodaku jangan seperti ini.."

Tidak ada jawaban dari Lorenzo ia hanya tersenyum menyeringai sambil berdiri membuka pakaiannya. Akibat ulahnya itu Claudia terkejut matanya melotot. "Tunggu apa yang kau lakukan!."

Lorenzo membalikkan badannya menghadap Claudia sehingga tubuh kekarnya yang atletis itu terpampang dengan jelas. Claudia untuk kesekian kalinya melihat itu semua.

Tangan kekar Lorenzo meraih wajah cantik Claudia agar menatapnya. "Jangan mengalihkan pandangan aku tak suka!."

"Baiklah, maka dari itu cepat pakai kembali bajumu untuk apa coba kau membukanya?."

Lorenzo tersenyum sekilas. "Aku membuka baju untuk mandi di sini, memang apa yang kau pikirkan sehingga tegang seperti itu?. Bukankah kita juga pernah melakukannya penuh dengan gairah?.." Sengaja pancing Lorenzo.

Claudia semakin terkejut dengan ucapan Lorenzo. "Jika kau mau mandi, mandilah sekarang juga jangan terus-terusan menggodaku!."

"Aku berencana mandi berdua bersamamu, kau sendiri juga belum mandi tidak ada salahnya bukan?." Timpal Lorenzo lagi dengan wajah tenangnya.

"Aku bisa sendiri!."

"Baiklah.."

Puas sekali rasanya menggoda Claudia, setelah itu Lorenzo memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Akhirnya Claudia bisa bernafas lega, sambil menunggu Lorenzo selesai mandi, Claudia menghubungi Rayny agar datang ke rumahnya sambil membawa beberapa makanan sehat.

Berduaan dengan Lorenzo juga itu tidak baik bagi suasana hati Claudia, mangkanya ia ingin ada Rayny untuk bisa menutupi kecanggungannya itu.

Claudia perlahan turun dari tidurnya, luka pada tangan dan punggung sekarang terasa sedikit membaik mungkin obatnya sudah bekerja atau mungkin karena ciuman lembut Lorenzo?.

Ia sontak menggelengkan kepalanya berkali-kali. "Ayolah jangan memikirkannya terus Clau..."

Dengan cepat Claudia memasuki kamar mandi yang satunya lagi untuk membersihkan diri.

Lorenzo keluar membuka pintu ia telah selesai dengan rutinitas mandinya, mata tajamnya menyapu sekeliling kamar di sana tidak ada Claudia.

"Apa dia masih bisa mandi dengan lukanya?." Pikir Lorenzo sambil melirik kamar mandi sebelah dimana Claudia berada.

Tring!!... Tring!!...

Handphone Claudia bunyi menandakan ada pesan yang masuk, Lorenzo sontak mengambil handphone itu dan melihat siapa yang memberinya notifikasi.

Rupanya itu dari Andrean..

"Claudia maaf atas apa yang telah ku lakukan kepadamu saat itu aku tak bisa menahan emosi, sangat menyesal sekali rasanya. Sebelum pergi ke sidang perceraian bisakah kita berdua pergi ke suatu tempat? ada sesuatu yang ingin ku bicarakan.."

Lorenzo menggertakan giginya geram ia benar-benar tak habis pikir dengan Andrean, sontak saja pesan itu Lorenzo hapus tanpa bekas. Sebelumnya ia juga membalas pesan kepada Andrean.

"Apa yang kau lakukan dengan handphoneku?.." Tanya Claudia yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Lorenzo sedikit terkejut ia dengan cepat menyembunyikan handphone itu ke belakang. "Tidak ada.."

Claudia mengerutkan keningnya curiga, dengan cepat ia menghampiri Lorenzo. "Kembalikan!."

Handphone itu Lorenzo angkat ke atas dengan tangannya. "Sudah ku bilang tidak ada apa-apa."

"Ck! lalu kenapa kau susah memberikannya kepadaku jika tidak ada sesuatu!." Timpal Claudia sambil berusaha mengambil handphone tanpa memperhatikan handuknya yang hampir melorot.

"Kembalikan!.."

"Ini tidak penting.." Jawab Lorenzo sambil terus menghindar.

"Apa aku harus membuka kaitan handukmu ini agar patuh?." Timpal Claudia sengaja mengancam.

Lorenzo sontak mendekatkan wajahnya. "Silahkan maka aku juga akan membuka kaitan handukmu.."

Claudia tak peduli dengan ancaman Lorenzo, saat lelaki itu lengah ia dengan cepat loncat mengambil handphonenya.

BRUKH!...

Tubuh keduanya terjatuh di atas kasur dengan posisi Claudia yang berbeda di atasnya. "Dapat juga!."

Sreett!...

Perlahan tapi pasti kaitan handuk Claudia terlepas akibat loncatan. Mata Claudia membulat sempurna bagaimana bisa kaitan itu terlepas di hadapan seseorang?, sesuatu yang berharga yang tak harus terlihat itu terpampang dengan indah.

Lorenzo tersenyum kemenangan dengan semua itu, karena tak mau Lorenzo terus menatapnya sontak saja Claudia menjatuhkan diri.

Cklek!! pintu kamar di buka.

DEG!!!

"Clau makanannya sudah tib....... aa, aaaakkkh!! aku tak melihatnya." Pekik Rayny yang baru datang ia terkejut mendapati pemandangan extrim itu, namun Dengan cepat Rayny keluar sambil menutup pintu.

"Ray ini tak seperti yang kau pikirkan!." Pekik Claudia resah.

Bersambung....

Tinggalkan jejaknya ya kakak-kakak ditunggu dibawah dukungannya!!..🤗

👇

👇

👇

Terpopuler

Comments

Bundanya Robby

Bundanya Robby

🤣🤣🤣🤣wes di suruh aja nikah rey

2022-06-14

0

Sovia🐱

Sovia🐱

maaf maaf gua santet online lu ya nggak waras amat jadi orang, klo gua jadi Claudia bakalan gua sumpalin tu kali mulut pake kaos kaki biar bisa diam klo momong kok omongannya nggak bisa di pegang, lagian juga Claudia nya lemah bangat bikin gua kesal 😒

2022-02-12

3

pat_pat

pat_pat

petrik mampir❤️
salam dari Cinta Satu Malam Ceo 🤗

2021-12-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!