BAB 6

Lorenzo mengikuti tatapan sinis Claudia yang melirik terhadap kerumunan, ia tak terkejut tetapi sangat senang sekali melihat wajah Andrean yang tak terima padahal ulahnya sendiri yang membuatnya seperti itu.

Perlahan Lorenzo mendekati wajah Claudia yang tampak sedikit murung untuk berbisik, bagaimanapun lelaki itu peka akan perasaan Claudia yang tampak sedang tak baik-baik saja dengan kehadiran Andrean di sana.

"Bekerja samalah jangan karena lelaki itu rencanaku hancur bersikaplah layaknya tak saling kenal Claudia!." Bisik Lorenzo penuh penekanan.

"Tentu..."

Seketika Claudia merubah raut wajahnya kembali dengan senyum palsu yang manis..

Andrean melepas genggaman tangan Seera ia sontak melangkah pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Andrean kau mau kemana bagaimana dengan pertemuan ini? sebentar lagi acaranya akan dimulai!." Timpal Seera yang semakin dibuat kesal dengan sikap Andrean yang mendadak seperti itu.

"Aku akan segera kembali lagi tunggu saja di sini, sekretaris Vern akan ada untuk mewakiliku!."

Seera tak bisa menolak ini di depan banyak orang-orang berpengaruh akan sangat buruk sekali jika sampai adu mulut di hadapan semuanya bisa-bisa dia akan menjadi pusat perhatian dan citranya hancur itu tak akan pernah terjadi.

"Aku tahu kau bersikap seperti ini karena wanita penggoda itu yang tiba-tiba muncul Andrean!..." Batin Seera tak terima sambil menatap kepergian sang suami yang entah mau kemana.

Sementara itu...

Lorenzo sengaja mengajak Claudia untuk berkeliling di sana agar wanita itu tidak terlalu canggung dengan keadaan.

"Bagaimana dengan kedua orang tuamu? kehadiranku sepertinya mempermalukan 2 keluarga sekaligus Lorenzo..."

"Bersikaplah layaknya tak punya hati di sini aku yang mengatur semuanya!." Ujar Lorenzo dingin tatapan tajamnya benar-benar membuat Claudia merasa takut.

"Baiklah..."

Keduanya jauh dari awak media untuk menghindari pertanyaan beruntun.

Langkah mereka terhenti saat handphone Lorenzo tiba-tiba berbunyi, lelaki itu sontak menatap Claudia sekilas. "Tunggu di sini jangan kemana-mana!."

Claudia hanya mengangguk dan patuh saja sambil melihat Lorenzo yang berlalu pergi sebentar, ia memilih untuk melihat pemandangan indah dari sana tanpa peduli akan masalah hidup yang sedang atau pun yang akan ia alami selanjutnya.

Terdengar langkah kaki yang semakin mendekat ke arah Claudia, wanita itu sontak menoleh tetapi senyumnya seketika lenyap saat berhadapan dengan lelaki tersebut.

"Andrean?!..."

"Claudia, aku tak menyangka pertemuan selanjutnya kita akan seperti ini.."

Rasa sakit itu seketika terasa kembali saat melihat sosok Andrean yang berada tepat di hadapannya, Claudia sontak melihat sekeliling tidak tampak orang lain di sana hanya mereka berdua saja. "Katakan mau apa kau menemuiku!."

Andrean dapat merasakan tatapan cinta Claudia sekarang berubah dengan tatapan dingin terhadapnya, istri keduanya itu juga terlihat berubah dari penampilan yang sebelumnya sekarang ia semakin cantik dan menggoda.

"Bagaimana bisa kau menikah dengan lelaki lain sedangkan dirimu masih istri sahku!."

Claudia akhirnya berani menatap mata Andrean sehingga manik keduanya bertemu. "Ini hidupku Andrean, kau tidak perlu mengetahui yang terjadi padaku sekarang ada apa denganmu? kau memang suamiku tapi seperti katamu itu hanya sebuah ikatan agar aku tak bisa lari dan tetap patuh terhadap perintahmu, bukan berarti aku juga tidak bisa menikah lagi bukan?."

Jawaban Claudia membuat Andrean sangat terkejut. "Kau b-bagaimana bisa!...."

"Kembalilah istri pertamamu pasti akan marah, gugatan cerai akan ku rencanakan sebentar lagi kau tak perlu takut jika uang Lorenzo nanti ditarik kembali lagi, sebut saja itu sebagai pengabdian pertama dan terakhirku sebagai istrimu...."

Terdapat senyum kecut dari sudut bibir Andrean ia mengepal tangannya kuat-kuat.

"Bagaimanapun aku tak akan menceraikan dirimu Claudia.." Batin Andrean menahan amarah ia sontak melangkah pergi meninggalkan istri keduanya itu sendiri, entah ada apa dengan dirinya sekarang hatinya terasa sangat sakit dan hampa sekali.

Begitupun Claudia seketika nafasnya terasa sesak, sakit sekali rasanya bagaimanapun Andrean sosok lelaki yang sangat ia cintai dan ingin ia lupakan juga tentunya.

Sosok lelaki tampan dari tadi memperhatikan Claudia dengan tatapan tajamnya dari kejauhan ia sengaja membiarkan wanita itu menghadapi masalahnya dengan sendiri..

Akhirnya Claudia sadar akan tatapan lelaki tersebut. "K-kau sudah lama di sana Lorenzo?..."

Lelaki itu tak menjawab ia sontak merangkul pinggang ramping Claudia. "Mari kita pulang, tak seharusnya tadi kau ku tinggalkan di sini!."

Glek....

Claudia hanya bisa patuh aura Lorenzo tampak sangat menakutkan sekarang, dari seberang tampak mobil rupanya itu Raymond ia sengaja lewat jalan belakang agar tidak ditanyai dan dikerumuni awak media.

Lorenzo dan Claudia memasuki mobil itu mereka melaju membelah jalanan raya untuk pulang...

Di tengah perjalanan tidak ada yang berbicara suasananya benar-benar sunyi sekali..

"Om Raymond bisakah mampir dulu ditoko minuman sebentar?." Ujar Claudia.

Lorenzo menatap sinis Claudia. "Kau mau apa dengan minuman!."

"Daddy, aku masih muda bukankah tak apa jika sesekali melakukannya..." Claudia memanggil mereka bukan dengan sebutan nama lagi karena ini bukan kerumunan.

"Jangan melampiaskan masalah dengan cara seperti itu!."

Tatapan Claudia tampak sayu. "Help......"

Raymond menoleh kepada Lorenzo, seketika lelaki itu membuang nafas kasar sambil menganggukinya.

Mobil itu berhenti di depan toko minuman setelahnya mereka kembali melanjutkan perjalanan.

Mereka akhirnya sampai dihalaman rumah megah Lorenzo, keduanya memasuki rumah tersebut.

Saat hendak memasuki kamar, Claudia terkejut ketika Lorenzo menarik tangannya tanpa aba-aba. "Aakh!!..."

Tatapan keduanya bertemu..

"Aku akan pergi ke perusahaan, jangan sekali-kali keluar rumah jika ada sesuatu hubungi atasanmu! paham?." Tegas Lorenzo yang diangguki Claudia.

"Baiklah...."

Lorenzo dan Raymond berlalu begitupun dengan Claudia memasuki kamarnya, ia melepaskan semua pakaian tanpa terkecuali karena gerah.

6 botol minuman itu ia bawa ke kamar mandi, untuk melepas lelah juga melupakan masalah, Claudia melampiaskannya dengan minum-minum sambil berendam. Lega sekali rasanya....

21:00 malam

Suara mobil di halaman rumah terdengar tandanya Lorenzo baru pulang dari perusahaan.

Yuna membantu membawakan tas atasannya seperti biasa.

"Apa Claudia sudah makan?." Tanya Lorenzo sambil menaiki anak tangga.

"Belum tuan, saya sudah 3 kali mengetuk pintu kamarnya nona Claudia tapi tidak ada jawaban..." Lapor Yuna dengan hormat.

Lorenzo mengerutkan keningnya seketika ia tersadar dan sontak berjalan mendekati kamar gadis itu. "Letakkan saja tasnya di tempat seperti biasa!."

Yuna mengangguk.

Sementara itu Lorenzo memasuki kamar Claudia yang ternyata memang tak di kunci sama sekali, mata Lorenzo menyapu sekeliling ruangan tetap saja Claudia tak ada.

"Apa dia kabur dibawa suami berengsek itu?."

Mata tajam Lorenzo menatap lama pintu kamar mandi, seketika ia melangkah untuk melihatnya ke dalam lagi-lagi pintunya tak dikunci benar-benar membuat Lorenzo beranggapan jika wanita itu memang kabur.

Tetapi.......

Pemandangan indah yang tak seharusnya dilihat, sekarang begitu jelas terpampang dihadapan Lorenzo.

Claudia berendam dengan mata tertutup ditemani dengan beberapa botol minuman.

"Ck! wanita ini...."

Lorenzo berusaha menahan kesadarannya agar tetap terjaga, ia jongkok di samping Claudia yang tentunya berendam tanpa busana, Lorenzo kebingungan bagaimana mengangkatnya jika berendam lama pun itu sangat tak baik bagi kesehatan.

"Bangunlah bersihkan tubuhmu setelah itu berpakaian ini tak baik, ku tunggu di luar...."

Perlahan Claudia membuka matanya tatapan berat itu tertuju kepada Lorenzo. "Tubuhku sangat lelah dan tak berdaya sekali apa kau bisa membantuku tuan Lorenzo?."

"Apa kau yakin?...." Lirih Lorenzo.

"Hmmmm daddy....." Timpal Claudia tersenyum setengah sadar layaknya sedang menggoda.

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Vevy Dyana

Vevy Dyana

katanya mau hamil

2022-11-25

0

Bzaa

Bzaa

hempaskan andrian jauh2 clou

2022-07-12

0

Jeng Anna

Jeng Anna

Lohh mau hamil kok malah minum² to Jeng Claudia

2022-07-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!