BAB 8

"Kau pikir uangku saat membelimu itu sedikit? ingat kesepakatan kita orang-orang seluruh dunia tahu bahwa kau istriku." Ujar Lorenzo tanpa basa-basi dengan tatapan tajamnya.

"Itu hanya kebohongan semata tuan Lorenzo, nyatanya kita hanya sebatas rekan yang saling membantu dan sekarang aku memutuskan untuk mengakhiri kesepakatan ini demi kebaikan semua orang...." Timpal Claudia.

Tangan Claudia seketika Lorenzo tarik. "Mam aku akan bicara dengannya terlebih dahulu.."

Venny hanya mengangguk ia memijit pusing keningnya sambil menghela nafas panjang. "Apa putraku menyukai istri orang lain?....."

Lorenzo membawa Claudia ke dalam kamarnya. "Tuan lepas! ada apa denganmu tanganku sakit.."

"Apa kau yakin dengan keputusanmu Claudia? aku di sini membutuhkan bantuanmu untuk membohongi publik, ancaman Andrean aku bisa menanganinya dengan mudah!." Timpal Lorenzo.

Tidak ada jawaban dari gadis itu matanya bahkan tak berani menatap manik biru Lorenzo.

"Suamimu bahkan melakukan pengkhianatan hingga tega menjual istrinya, dan sekarang kau akan kembali kepadanya karena sebuah ancaman? apa itu tindakan tepat? jawab Claudia!." Lirih Lorenzo ia benar-benar merasa kesal.

Masih tidak ada jawaban dari Claudia semua yang diucapkan Lorenzo memang benar, walaupun Claudia sendiri tidak tahu akan maksud Andrean yang menginginkannya kembali itu apa.

"Baiklah jika kau tak mau menjawab aku akan mengambil tindakan untuk membungkam semuanya, walaupun harus membunuh suami kejammu itu.." Lirih Lorenzo seraya hendak pergi.

Seketika mata Claudia membulat sempurna. "Jangan dia suamiku!...."

Terdapat senyum kecut dari sudut bibir Lorenzo. "Sebegitu mencintainya kah kau Claudia?." Batinnya bertanya.

"Aku sudah yakin dengan keputusan ini, kau sendiri juga harus melakukan perjodohan dengan putri Cathlin, tuan Lorenzo." Timpal Claudia.

"Jangan menyebut wanita ****** itu di depanku!.." Tegas Lorenzo yang membuat Claudia kebingungan juga terdiam.

"Baiklah maaf, aku tak bisa membantumu lagi yang jelas kehadiranku di sini merupakan kesialan bagi semuanya." Timpal Claudia seraya membelakangi Lorenzo hendak melangkah keluar kamar.

"Aakkhhh!..."

Betapa terkejutnya Claudia saat pinggang rampingnya ditarik paksa ke dalam dekapan oleh tangan kekar Lorenzo, bahkan tubuh keduanya kini menyatu tanpa celah.

"Ada ap?... Mmmmph!....."

Bibir keduanya menyatu dengan sempurna, mata Claudia membulat tak berkedip sama sekali.

Lorenzo me*umat bibir ranum yang lembut itu bergantian atas dan bawah. Tidak ada balasan atau pun reaksi dari Claudia ia benar-benar mematung penuh tanda tanya. Sebenarnya apa yang terjadi pada Lorenzo?.

Ciuman itu semakin dalam Lorenzo sengaja meninggalkan bekas di bibir sexy itu namun perlahan Lorenzo melepasnya, ia mulai membalas tatapan mata Claudia yang menatapnya juga penuh tanda tanya.

Entah sejak kapan jantung Claudia sudah berdebar tanpa diminta. "A-aku harus pergi!!."

Claudia sontak membelakangi Lorenzo ia hendak melangkah pergi dari kamar itu dengan perasaan tak karuan.

"Bagaimana jika nanti kau mengandung anakku?...." Lirih Lorenzo yang berhasil membuat langkah Claudia terhenti.

Claudia perlahan menoleh ke arah Lorenzo ia tak mengeluarkan kata-kata hanya tatapan matanya yang seakan berbicara. Setelahnya ia pergi meninggalkan Lorenzo sendirian di sana.

PRAAANNGGG!!!!!....

"Sial!....."

Entah kenapa amarah Lorenzo benar-benar meluap ia menendang semua benda yang ada di sampingnya hingga jatuh berserakan.

Claudia menyampaikan keputusannya kepada Venny, wanita itu tampak sedikit lega namun matanya sesekali menatap kamar putranya ia merasa bersalah tapi ini juga yang terbaik buat mereka.

Raymond naik ke atas kamar Lorenzo tidak berselang lama ia turun kembali dan menghampiri Claudia. "Ayo semuanya sudah siap aku akan mengantarmu kembali kepada Andrean..."

Claudia hanya mengangguk tidak ada ekspresi di wajah cantiknya. "Baik..."

"Tunggu!..." Timpal Raymond sambil menatap wajah Claudia.

"Ada apa?..."

"Kenapa dengan bibirmu perasaan tadi aku tidak melihat bekas merah seperti itu?.."

Gleek!...

Betapa terkejutnya Claudia dengan pertanyaan Raymond seketika wajahnya tampak merah padam. "Ah ini... Tadi a-aku......"

"Itu tanda yang ku buat sengaja kuberikan sebelum dia pergi..." Lirih Lorenzo yang tiba-tiba muncul di sana.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

ya ampun clau ngapain lg balik ke suami jahatmu tu...

2024-05-05

0

Bzaa

Bzaa

woww ditandain😆

2022-07-12

0

Dewi Hapsari Wulandari

Dewi Hapsari Wulandari

balikin uangnya dong

2022-06-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!