BAB 9

Seketika Claudia menatap tegang ke arah sumber suara. Bagaimana bisa lelaki itu membicarakannya di hadapan mereka dengan wajah dingin juga tenang?.

"Ahhhh begitu......" Lirih Raymond menganggukkan kepalanya berkali-kali seperti tidak tahu apa-apa.

Mrs Venny tak bisa berkata lagi ia hanya ingin mencari waktu agar bisa bicara empat mata dengan putranya nanti.

Mata tajam Lorenzo tak henti menatap sayu Claudia yang juga menatapnya setelah itu ia mengalihkan pandangan.

Claudia mengenakan masker, kaca mata hitam, dan juga topi agar orang-orang luar tidak mengenalinya bahwa ia adalah istri publik dari Lorenzo yang sebenarnya ia adalah istri sah dari seorang Andrean.

Jet pribadi sudah siap, di sini Raymond dan beberapa anak buah Lorenzo bertanggung jawab mengantarkan Claudia kepada suami aslinya, Andrean.

Tidak ada lagi percakapan terakhir diantara Lorenzo dan Claudia, lelaki tampan itu hanya diam mengantarnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan..

Setelah Claudia lepas landas hilang dari pandangan, Lorenzo bergegas pergi menuju perusahaan tanpa ekspresi..

"Lorenzo....." Ujar Venny yang berhasil menghentikan langkah putranya.

"Ada apa lagi mam?."

Venny menatap seksama wajah putranya yang datar. "Bagaimana bisa kamu mencintai istri orang lain?."

"Apa aku terlihat seperti itu?." Lirih Lorenzo yang balik bertanya.

Venny seketika memijit pusing keningnya. "Jika benar kamu mencintainya berhenti sekarang juga, mama tak mau tahu dia sudah berkeluarga apalagi jika sampai kamu ikut campur!!."

Tidak ada jawaban dari Lorenzo tatapan matanya terlihat kosong, ia memberi salam hormat kepada Venny setelah itu pergi meninggalkannya menuju perusahaan.

"Haaaah baiklah mama selalu berharap yang terbaik untukmu saja!..." Batin Venny gelisah seraya pergi meninggalkan kediaman putranya itu.

*************

Waktu berlalu...

Jet pribadi mendarat sempurna di halaman rumah besar Andrean..

Sebelum turun, Raymond melirik Claudia lalu ia menghampirinya. "Ulah Lorenzo membuatmu sudah tak bisa berkeliaran secara bebas, maka dari itu jika bepergian berpakaianlah tertutup."

"Aku mengerti terimakasih sudah mengantarku..." Jawab Claudia.

"Pakailah handphone ini!.." Timpal Raymond sambil memberikannya kepada Claudia.

"Maksudnya apa? aku masih memiliki handphone..."

"Pakai saja jangan menolak!."

Claudia terpaksa menerimanya, sebenarnya handphone itu sudah dipasang sesuatu oleh Raymond atas suruhan Lorenzo. "Baiklah terimakasih.."

Raymond mengulurkan tangannya sebelum Claudia turun. "Semoga kau bahagia dengan Andrean."

Ucapan Raymond hanya dibalas senyum kecut oleh Claudia. "Iya semoga saja."

Claudia menuruni tangga jet pribadi, Raymond dan rekannya kembali lepas landas, tampak di halaman rumah besar itu sudah ada Andrean.

Andrean melangkah menghampiri Claudia ia tersenyum lebar menyambut istri keduanya itu, ia sontak memeluknya. "Akhirnya kau memilihku bukan dia...."

"Apa kau sengaja menginginkanku kembali untuk di tukarkan dengan uang lagi?." Timpal Claudia. Wajah cantiknya yang ayu sekarang benar-benar hilang saat bertatapan dengan orang yang mengaku suaminya itu.

Andrean sontak melepas pelukan. "Berhenti bicara seperti itu Claudia, aku ingin kau kembali karena kau istriku juga, aku merasa sangat bersalah dan tak terima melihat kau bersama lelaki lain!."

"Aku benar-benar minta maaf ternyata selama ini aku juga begitu mencintaimu sama seperti Seera, aku akan berbuat adil kepada kalian maka dari itu aku menginginkan kalian akur dan saling mengerti.."

Claudia menghela nafas panjang rasanya ia ingin menjerit tapi apalah daya... "Baiklah ku pegang kata-katamu itu, tapi aku tak mau serumah dengan Seera aku butuh waktu untuk ini semua."

Andrean terdiam apa yang diucapkan Claudia ada benarnya, bahkan Andrean sendiri belum memberi tahu kepada Seera bahwa ia mengambil istri keduanya itu kembali.

"Baiklah aku mengerti, aku juga akan berbicara dulu dengannya.."

Karena di sana tidak banyak orang, Claudia membuka masker dan kaca mata hitam yang menutupi wajahnya.

Andrean benar-benar terpana akan kecantikan istri keduanya itu, ia merasakan kembali penyesalannya saat menjual Claudia.

Andrean mengerutkan keningnya saat melihat bibir ranum Claudia. "Ada apa dengan bibirmu bekas apa ini?."

"A-ah ini kau tak perlu tahu.... Sepertinya disengat semut." Jawab Claudia berusaha tenang. "Dimana rumah yang akan ku tinggali antarkan aku kesana.."

"Tidak, mana mungkin bekas semut seperti gigitan!."

"Bukan apa-apa jangan khawatir!.." Balas Claudia.

Andrean terdiam terlintas kecurigaan dalam benaknya. namun ia tak menggubris itu, ia memilih mengantarkan istri keduanya untuk pergi istirahat di rumah yang sudah disediakan.

**********************

Dua hari berlalu..

New York

Raymond memasuki ruangan CEO utama dimana Lorenzo berada. Atasan sekaligus sahabatnya itu tampak sedikit kacau bahkan sering tak segan-segan membentak bawahannya tanpa sebab.

"Apa karena gadis itu?..."

Tidak ada jawaban dari Lorenzo ia hanya menatap pemandangan luar dari atas gedung.

"Sepertinya aku harus membuat mereka bercerai!..." Ujar Lorenzo penuh penekanan.

Raymond sontak menghampiri. "Berarti benar kau mencintai gadis itu?!.."

"Aku tidak mencintainya tapi aku hanya takut kehilangan dirinya...." Lirih Lorenzo tegas.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

terserahmu lah tuan...

2024-05-05

0

𝐀⃝🥀Angell yoland

𝐀⃝🥀Angell yoland

itu artinya Lorenzo peduli

2024-04-11

1

Niaa🥰🥰

Niaa🥰🥰

masa kembali begitu saja thor uang 1t nya gimna masa pengusaha besar di tipu gitu aja gak masuk akal

2024-03-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!