DEGG!!
Andrean tidak bisa menyangkal ia pernah menjual istrinya demi membayar hutang dan sekarang ia mengambilnya kembali karena alasan menyesal dan mencintai Claudia.
"Kau pikir aku akan dengan mudah melupakan ulah baj*nganmu itu? hinaan mu dan caci maki Seera, hingga sampai sekarang tidak ada keadilan dalam berumah tangga aku hidup bukan untuk seperti ini!..."
Ada rasa sedikit bersalah dalam benak Andrean, ia memang tak bisa memberi kebahagiaan tapi sekarang ia juga tak mau kehilangan istri keduanya itu.
"Claudia aku hanya minta kamu mengerti dan bersabar!, jangan mengungkit masa lalu aku sengaja menjualmu itu juga demi kepentingan kita bersama!.." Timpal Andrean memegang kedua tangan Claudia erat.
"Aku menyesali semuanya jadi kau harus memaafkanku, jangan sekali-kali bilang bercerai! kita sama-sama saling mencintai. Aku tidak ada waktu untukmu karena sibuk Claudia!.." Nada bicara Andrean terdengar meninggi.
Claudia melepas genggaman erat suaminya, ia tersenyum kecut dengan ucapan yang Andrean lontarkan.
"Inilah dirimu kau bahkan tidak bisa menyelesaikan masalah, satu istri saja seperti ini! kau terlalu egois Andrean!!." Claudia dibuat jengkel.
"Aku tidak pernah diperlakukan layaknya seorang istri, bahkan kau sendiri juga bilang aku tak bisa memiliki seorang anak. Lepaskan aku Andrean!.." Timpal Claudia yang sudah yakin dengan keputusannya walaupun terasa berat.
Andrean sontak menggelengkan kepalanya berkali-kali saat Claudia menyerahkan surat cerai yang harus ditandatangani.
"Tidak, kita saling mencintai Claudia! soal anak kau bisa menjadi ibu dari keturunanku dengan Seera!."
Claudia semakin geram dengan apa yang Andrean ucapkan bagaimana bisa dia bicara seperti itu tanpa memikirkan perasaannya.
"Pers*tan dengan cinta kau benar-benar lelaki egois Andrean!!..."
"Jaga mulutmu!..." Andrean mencengkram dagu Claudia kuat. "Aku tidak egois tolong mengertilah...."
Lelah sekali rasanya, percuma adu mulut dengan Andrean yang sangat keras kepala lelaki itu kukuh dengan apa yang menurutnya baik tanpa memikirkan perasaan orang lain.
"Tidak ada cinta lagi di sini...." Timpal Claudia wajah cantiknya tampak datar, ia mencoba melepas cengkraman dari Andrean.
"Apa maksudmu?!..."
Claudia tidak menjawab ia hendak melangkah pergi meninggalkan Andrean, tetapi lelaki itu menahan lengannya.
"Claudia jangan seperti ini!..."
Andrean terkejut saat menatap manik istrinya yang berkaca-kaca tanpa ekspresi. "Aku lelah....."
Claudia melepas genggaman Andrean, ia tak peduli lagi memilih masuk ke kamar lalu menguncinya.
Andrean mengepal tangannya kuat ia meremas rambutnya frustasi karena tidak bisa menyelesaikan masalah. "Aaaaarrggh!."
Tatapan matanya tetap menatap kamar Claudia. "Sekarang kau terlihat berbeda aku menyadari itu semua."
Andrean menyesali dirinya sendiri ia benar-benar tidak memiliki waktu untuk istri keduanya, sudah sangat pantas sekali Claudia murka ia dulu pernah tega menjualnya sekarang sudah diambil kembali malah disia-siakan.
Terdengar langkah kaki memasuki rumah itu. "Andrean!!..."
Andrean menoleh ke arah sumber suara, rupanya itu Seera yang datang menyusul datang ke sana. "Kenapa kamu datang ke sini?."
"Aku menunggu kamu dari tadi!.."
Andrean menghela nafas panjang. "Aku akan di sini bersama Claudia dulu.."
"Apa! kau memilih bersama dengan wanita j*lang itu dibanding menemani istrimu yang sedang hamil?.." Ujar Seera tak terima.
"Seera, Claudia bukan wanita j*lang dia istriku yang sama sepertimu membutuhkan sosok suami di sampingnya!."
"Selama ini aku selalu menuruti kemauanmu, menemanimu kemana-mana tanpa memikirkan keberadaan Claudia. Dan sekarang aku akan di sini memberinya keadilan, sekarang pulanglah!!." Timpal Andrean tegas
"Tidak, kau adalah suamiku sudah waktunya kau bercerai dengan Claudia aku tidak Sudi Andrean!!." Pekik Seera tak mau kalah.
"Sampai kapanpun aku tak akan pernah menceraikan Claudia, aku mencintainya. Bersikaplah dewasa Seera aku muak dengan sikapmu yang seperti ini!." Jawab Andrean.
"Mana wanita j*lang itu apa yang sudah dia lakukan sehingga kamu berani membentakku!." Seera dengan penuh amarah ingin memasuki kamar Claudia.
Andrean dengan cepat menghalangi. "Kau sedang hamil Seera jangan seperti ini!."
"Aku tak peduli mana istri mandulmu itu?!."
"Seera cukup!!!..." Teriak Andrean hilang kesabaran seketika Seera terdiam melihat kemarahan suaminya.
Dalam waktu bersamaan, pintu kamar Claudia terbuka ia keluar menemui mereka dengan wajah lelah. "Jangan ribut di sini pergilah Andrean.."
Seera menatap sinis Claudia tatapan matanya seketika tertuju pada sebuah kalung berlian putih yang tampak indah terpasang di leher jenjang Claudia.
"Andrean bagaimana bisa kamu diam-diam membelikannya kalung berlian sedangkan aku tidak!!."
Andrean seketika menatap leher istri keduanya.
Claudia sengaja menyentuh kalung berlian putih itu. "Seseorang memberikannya kepadaku, bukan dari Andrean."
Bersambung...
Tinggalkan jejaknya ya kakak!..🤗
IG:By_Aryany10
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Silvi Vicka Carolina
enak aja bersikap dewasa .....dimadu ya gak mau .....enak di suami ....gsk enak di istri makan ati trusssss
2024-07-30
1
Silvi Vicka Carolina
kapan claudianya ngurus surat persidangan
2024-07-30
0
𝐀⃝🥀Angel❤️⃟Wᵃf
Andrean beneran cinta kah sama istri kedua nya ... tapi knp tega menjual demi hutang
2024-04-12
1