Devan terus menatap kearah Dinda, wanita itu menunduk dengan air mata yang terus keluar dari matanya. Sekuat apapun dia mencoba melawan trauma itu, tetap bayangan itu selalu berputar dalam kepalanya. Pria itu belum beranjak pergi dari rumah sakit, Dia ingin terus menemani wanita, yang sudah dia renggut masa depannya.
Andai waktu bisa diputar, dia tidak ingin semua ini terjadi. Tapi seolah takdir ingin mempermainkannya, dia harus terjebak dengan semua ini. Dia juga tak tega melihat Dinda seperti ini, mungkin bukan fisiknya saja yang terluka tapi mental dan fisiekisnya. Dia bukan pria brengsek yang tidak bertanggung jawab, atas perbuatannya. Dia akan menikahi Dinda walau tidak ada rasa cinta sedikit pun dalam hatinya pada wanita ini. Dia juga tau pasti keluarganya akan menentang dengan keputusannya.Karna Dinda bukan berasal dari keluarga kaya sepertinya.
Devan memejamkan matanya, seakan berusaha kuat.
"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI!! " teriak Nia, yang berdiri di depan pintu dengan wajah emosi. Wanita paruh baya itu berjalan cepat dan menarik Devan menjauh dari Dinda.
Nia, memeluk putrinya, dan menatap tajam kearah Devan.
"Apa belum puas, kau menghancurkan nya? Apa kau kesini ingin menghancurkan lagi? Seperti itu . Kau senang kan melihat putriku seperti ini,setelah berhasil mengambil apa yang kau inginkan. Pria seperti mu tidak pantas untuk hidup tenang " ujar Nia menggebu-gebu.
Devan menggelengkan kepalanya pelan, tidak ada niat dirinya untuk menghancurkan Dinda.
"Saya kesini tidak ada niat seperti itu " sahut Devan.Nia hanya diam, menatap jijik kearah pria yang ada di depannya.
"Saya datang kesini, meminta restu untuk menikahi Dinda dan mempertanggung jawabkan apa yang telah saya perbuat. " lirih Devan.
"Aku tidak sudi menikahkan putriku dengan kamu!! " tunjuk Nia tepat didepan wajah Devan.
"Dia sudah ku jodohkan dengan pria yang mau menerima keadaannya saat ini " ujar Nia. Devan menggeleng cepat.
"Saya mohon biarkan saya menikahi Dinda. Saya ingin menebus rasa bersalah saya " Devan bersujud didepan Nia menyatukan kedua belah tangannya.
"Tidak!! Aku tidak ingin menikahkan putriku dengan mu! Aku tidak percaya kamu akan membahagiakannya" Nia mendorong bahu Devan, membuat pria itu terduduk di lantai.
"Saya mohon , saya janji akan membahagiakan Dinda dan tidak akan menyakitinya" Devan memegangi kaki Nia. Seumur hidup Devan tidak pernah merendahkan dirinya demi seorang wanita.
"Saya mohon, saya akan menjaga Dinda dan tidak akan menyakitinya. Saya mohon biarkan saya menikahi Dinda" ujar Devan memegangi kaki Nia. Wanita paruh baya itu menatap kearah Dinda yang menatap kearah Devan dengan tatapan yang sulit diartikan.Nia menarik napasnya dalam-dalam.
"Baiklah, tapi bila kamu menyakitinya. Aku akan membawa Dinda sejauh mungkin dari dirimu " ujar Nia. Devan bangkit dari lantai dan mencium tangan Nia.
"Terima kasih, saya janji tidak akan menyakiti Dinda" ujar Devan, pria itu tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
Dinda menatap kearah Ibu.
"Sayang,biarkan Devan mempertanggung jawabkan kan kesalahannya , biarkan dia menikahi mu"ujar Nia lembut. Dinda memegangi tangan ibunya erat.
" Kalau begitu, besok saya akan menikahi Dinda, Saya akan membawa penghulu kesini."ujar Devan tersenyum. Nia hanya diam tanpa ingin menjawab.
******
"Apa-apain ini Devan, kamu mau menikahi wanita dari kalangan bawah hah!! " bentak Merlin, setelah mendengar keputusan putranya.
"Aku sudah memperkosanya mommy, dan aku tidak mungkin lepas dari tanggung jawab " sahut Devan.
"Tapi mommy gak setuju! Kamu harus menikahi Elsa bukan wanita miskin itu! " bentak Merlin.
"Aku gak mau! Aku gak cinta sama Elsa mommy. Secantik dan sekaya apapun dia aku tetap gak mau! Aku akan tetap menikahi Dinda! " ujar Devan.
"Kamu kenapa jadi gini? Gak nurut sama mommy, kamu gak usah nikahi wanita miskin itu, tinggal kamu kasih uang dan bila dia hamil suruh dia menggugurkannya!! " ujar Merlin.
"Mommy!!! " bentak Devan dengan wajah yang emosi.
"Aku gak akan pernah nyuruh dia gugurin darah daging aku sendiri. Mommy seorang wanita tapi dengan mudahnya mengatakan itu. Coba mommy bayangin bila Farah di perkosa. Apa mommy akan diam saja begitu " ujar Devan. Merlin hanya diam membisu.
"Aku akan tetap menikahi dia, tanpa restu mommy pun pernikahan akan tetap terjadi" ujar Devan, dan pergi dari hadapan mommy nya. Dia benar-benar kecewa dengan wanita yang telah melahirkannya.
Merlin selalu menilai seseorang dari kekayaannya nya bukan dari kebaikan hati.
*****
Devan membawa bubur untuk Dinda yang dia beli saat akan kerumah sakit. Pria itu masuk kedalam kamar rawat Dinda. Disana ada Nia, yang tengah menyisir rambut putrinya, mungkin baru selesai mandi.
Devan mendekat kearah Nia, mencium tangan wanita paruh baya itu yang akan menjadi ibu mertuanya itu.
"Saya membawa bubur untuk Dinda" ujar Devan, menaruh bubur itu di meja.
"Terimakasih" jawab Nia singkat, tanpa menatap Devan.
"Boleh kah saya berbicara hanya berdua dengan Dinda, tapi kalau ibu mengizinkannya" ujar Devan.
"Baiklah " ujar Nia. Dinda menahan tangan ibu nya, dia takut ditinggalkan apa lagi berdua dengan Devan.
"Tenang sayang, dia takkan melakukan apapun padamu, ibu ada diluar " ujar Nia, melepaskan tangan Dinda di lengannya. Wanita paruh baya itu keluar dari ruangan itu.
Kini hanya tinggal Dinda dan Devan, kedua-duanya sama-sama canggung. Devan mendekat kearah Dinda, membuat wanita itu beringsud menjauh tapi apalah daya dia sudah tidak bisa mundur lagi.
"Tenang, aku tidak melakukan apapun Dinda " ujar Devan lembut. Pria itu mengambil bubur yang dia beli dan membuka bungkusnya.
"Kamu pasti belum makan? Aku suapi yah " ujar Devan. Dinda menggeleng ketika pria itu akan menyuapi .
"Ayo makan, aku gak masukin racun didalamnya " ujar Devan sambil terkekeh.
Dengan perlahan Dinda membuka mulutnya, menerima suapan pertama dari Devan. Pria itu terlihat senang, Devan yakin Dinda akan mulai menerima kehadirannya.
Wanita itu tersentak ketika, Devan mengusap sudut bibirnya yang agak blepotan. Pria itu tersenyum, melihat wajah keterkejutan Dinda.
Takdir seakan membalikan keadaan, bila dulu Dinda yang berusaha mendekati Devan. Sekarang Devan yang berusaha mendekati Dinda, dan berusaha membuat wanita itu mulai menerima dirinya. Terkadang Allah akan mengabulkan doa hambanya, namun dengan cara yang kadang menyakitkan.
Author teringat dengan doa Dinda, yang minta dijodohkan dengan Devan. Sekarang itu semua terjadi walau harus dengan cara yang buruk.
Bersambung...
Maaf baru update sekarang lagi gak enak badan😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
◉‿◉♡-Ƥυтrу Ƴαѕмιη-♡◉‿◉
Do'anya dinda tuh maksa banget tp nasib baik outhor mengabulkan do'anya dia 😅
2023-03-20
0
Lilik Juhariah
bener Thor , kl berdoa itu jgn ber andai andai, semoga atau dan lain lain, Allah itu maha besar maha pengasih maha kaya , aku kl berdoa gitu Thor , sy gk pernah minta semoga...., kl berdoa itu pasti dan yakin
2022-01-17
0
Wista
author the best cerita nya.... semangat
2022-01-01
0