Seorang OB hendak mengantarkan segelas kopi ke ruangan Devan, tapi dijegat oleh seorang wanita.
"Kopi itu untuk pak Devan? " tanya wanita itu.
"Iya mbak, memang kenapa? " tanya OB itu balik
"Aku kasih kamu uang lima juta, tapi masukin serbuk ini ke kopi pak Devan" ujar wanita itu mengeluarkan sebuah serbuk berbungkus kecil di tasnya.
"Tapi saya tidak berani " ujar OB tersebut.
"Tenang serbuk ini tidak akan membuat dia meninggal, aku jamin tidak ada yang tau, dan bila berhasil aku tambah lima juta lagi bagaimana? "tanya wanita itu. OB itu sejenak terdiam, dan dia mengangguk karna juga sedang butuh uang untuk anaknya.
" Bagus, masukkan serbuk ini dan pastikan dia meminumnya dan ini uang lima juta untuk kamu "wanita itu menyerahkan sebuah amplop coklat pada OB tersebut .
" Oh iya ,kalau dia sudah meminumnya telpon aku dan ini nomor telponnya "wanita itu menyerahkan nomor telpon dan beranjak pergi dari sana.
OB itu memasukkan serbuk itu kedalam kopi yang di minta Devan dan mengaduknya. Setelah selesai di membawa kopi itu ke ruangan bosnya itu.
" Pak, ini kopinya"ujar OB tersebut.
"Hmmm" dibalas deheman oleh Devan yang masih fokus dengan berkasnya. Devan mengambil kopi tersebut dan meminumnya. Setelah melihat Devan meminum kopi tersebut, OB itu keluar dari ruangan Devan dan menghubungi wanita asing tersebut.
Dinda masuk ke ruangan Devan , karna hari ini bosnya itu ada pertemuan dengan klien.Gadis itu tersenyum ketika melihat pria tersebut tengah duduk di sofa.
Saat akan mendekat langkah kaki Dinda terhenti ketika Devan menatapnya, namun menatap dengan tatapan yang berbeda . Pria itu berjalan kearah Dinda dengan mata yang berkabut gairah, Dinda mundur ketika Devan mendekat kearahnya, dia merasa itu bukan Devan dari tatapan mata pria itu berbeda.
"Bapak, bapak kenapa? " tanya Dinda, sambil berjalan mundur, saat Devan makin mendekat kearahnya. Pria itu tidak menjawab hanya diam.
Dinda tidak bisa mundur lagi, karna terhalang oleh tembok. Devan menghimpit tubuh mungil gadis itu dan mencium tepat di bibir Dinda. Gadis itu membelalakan matanya dan mendorong tubuh Devan.
Plakk.
"Bapak jangan kurang ajar!!" ujar Dinda dengan nada marah, bukan berarti dia mencintai pria ini dia akan rela dirinya disentuh tanpa ada ikatan pernikahan.
Devan tidak memperdulikan tamparan gadis itu pada pipinya , dia kembali menyumpal bibir Dinda dengan bibirnya. Dinda memberontak, memukul dada Devan yang menciumnya, pria itu menggigit bibir bawah Dinda hingga berdarah . Air mata gadis itu meluruh membasahi pipinya. Dia berusaha mendorong tubuh Devan yang lebih besar darinya . Pria itu melepaskan ciumannya dan beralih menyesap leher Dinda. Gadis itu menangis sesegukan, hingga sesuatu muncul di otaknya. Dinda menendang ************ pria itu. Hingga Devan mengerang kesakitan, dan melepaskan Dinda, dengan cepat Dinda berlari menuju pintu keluar.
Sebelum dia menyentuh daun telinga, Devan lebih dulu menangkapnya, dan menggendongnya seperti karung beras.
"Bapak lepasin aku hikss.... aku mohon.. "
"Tolong!! tolong!!! " teriak Dinda, namun itu sia-sia ruangan ini kedap suara.
Devan membawa masuk gadis itu kedalam kamar pribadinya dan menghempaskan tubuh Dinda dengan kasar di ranjang. Dinda beringsut menjauh dari Devan, yang menatapnya dengan hasrat yang sudah tak tertahan. Pikiran Devan sudah di kuasai oleh n*f*unya.Karna serbuk yang dimasukkan oleh OB tersebut Devan seperti orang mabuk .
"Bapak lepasin aku, aku mohon hikss... " lirih Dinda. Devan tak mendengarnya, pria itu melepas kancing bajunya satu persatu dan meleparkan kemejanya ke sembarang tempat.
Tubuh gadis itu bergetar ketakutan saat Devan mendekat kearahnya, pria itu menarik kaki Dinda hingga membuat gadis tersebut , dalam kungkungan Devan.
"Bapak jangan perkosa aku, aku mohon hiks... jangan rusak aku hikss... " mohon Dinda dengan tangisan.
Pria itu tak memperdulikan tangisan pilu Dinda, dan kembali mencumbu gadis itu .
"Bapak lepas!! lepasin aku pak.. "Dinda berusaha mendorong Devan, namun tenaganya kalah besar dari pria itu. Hingga Devan membuka satu kancing baju Dinda.
" Bapak jangan, jangan perkosa aku hikss.. "Dinda menahan tangan Devan yang hendak membuka bajunya. Tapi pria itu membuka paksa baju Dinda hingga kancing baju tersebut terlepas. Dinda berusaha memberontak dengan tenaga yang tersisa.
Dinda mengerang kesakitan ketika Devan memasukkan miliknya pada gadis itu.Dinda menjerit kesakitan, sambil meremas seprai hingga tak berbentuk. Tangisan, dan jeritan menjadi satu, sesuatu yang berharga pada dirinya di renggut paksa dan orang yang melakukan itu adalah orang yang dia cintai.
Hancur sudah, dia tidak suci lagi, Devan telah merenggut mahkotanya . Pria itu melakukanya dengan kasar tanpa memperdulikan jeritan Dinda yang kesakitan.
Seorang wanita masuk ke ruangan Devan, dia yakin dengan cara ini dia bisa mendapatkan Devan. Dan serbuk yang dimasukkan ke kopi pria itu obat perangsang dengan dosis tinggi. Saat masuk ke ruangan tersebut, kosong tidak ada siapa pun.
"Devan dimana, tidak mungkin dia sudah pulang, bahaya bisa saja dia melakukannya dengan wanita lain " ujar wanita itu dan keluar dari ruangan tersebut.
Devan ambruk di sebelah Dinda, setelah mencapai puncaknya. Pria itu memejamkan matanya, tertidur. Dinda diam dengan mata yang masih terbuka, dia seperti mayat hidup dengan wajah yang pucat. satu air mata lolos dari matanya, isakan kecil keluar dari bibirnya. Dia merasa dirinya wanita paling kotor, dia tidak suci lagi, dia sudah kehilangan hal paling berharga.
Dinda bangun dari ranjang , dia merasa sakit di area sensitifnya, dengan berjalan tertatih-tatih gadis itu memunguti pakaiannya di lantai. Dinda memakai satu persatu pakaian nya, sebelum pergi dia menatap kearah Devan, namun dengan sorot mata kebencian. Gadis itu pergi dari kamar tersebut.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Herlina Riansyah
daun pintu jd daun telinga . author mah bisa aja
2022-12-23
0
✨ Bunda APutQi 🌻
Daun telinga??? Daun pintu maksudnya, Thorrrr...
🤭🤭
2022-03-02
0
Zeniz Jookie
kasihan dinda
2021-12-31
0