Kena batunya

Devan memberhentikan mobilnya disebuah restoran, dia mendapatkan informasi dari Arya bahwa Elsa dan mommynya ada disini . Pria itu berjalan cepat masuk ke restoran dengan aura kemarahan yang menyelimuti dirinya. Terlihat Elsa dan Merlin, mommy Devan tertawa lepas tanpa ada rasa bersalah setelah membuat Dinda hampir keguguran.

"Aku yakin tante, pasti wanita itu keguguran, walau aku awalnya takut terjadi apa-apa padanya , tapi kalau dipikir-pikir Devan pasti akan marah pada Dinda dan pasti ngira wanita itu sengaja " ujar Elsa.

"Tante juga gak sudi punya cucu dari rahim wanita kalangan rendahan seperti dia " ujar Merlin.

"Tante tapi gimana kalau Devan tau semuanya" ujar Elsa khawatir.

" Dia gak bakal tau"ujar Merlin dengan percaya diri.

Devan yang mendengar itu menggertakkan rahangnya , tangannya terkepal membuat kukunya memutih.Pria itu berjalan kearah mereka berdua.

"Jadi disini kalian " ujar Devan, membuat dua orang itu menatap kearah Devan yang berdiri di depan mereka.Elsa langsung memasang senyuman manis dan berdiri dari tempat duduknya.

"Kamu ngapain kesini mau nyari Ak... " belum selesai bicara Devan langsung menamparnya.

Plakk

Elsa memegangi pipinya yang terasa sakit dan perih setelah Devan menamparnya.

"Kamu kenapa nampar aku, aku salah apa Devan " ujar Elsa, sambil memegangi pipinya yang memerah.

"Kamu bilang salah apa? Kamu sudah berani menampar Dinda dan hampir membuat dia keguguran!!" bentak Devan.

"Kamu jangan nuduh sembarangan, Elsa gak akan melakukan itu " bela Merlin.Devan yang mendengar mommynya membela Elsa tertawa.

Merlin mengkerutkan keningnya melihat Devan tertawa, sedangkan Elsa ketakutan karna Devan telah mengetahuinya.

"Gak percaya, ini aku tunjukkan" ujar Devan mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan rekaman CCTV, saat Elsa dan Merlin menampar dan mendorong Dinda. Elsa dan Merlin tidak bisa berkutik lagi, karna bukti sudah didepan mata. Elsa sudah berkeringat dingin.

"Jadi masih mau mengelak hmm" ujar Devan.

"Devan ini tidak seperti kamu pikirkan, aku cuma mau bebasin kamu dari wanita ular itu, karna aku yakin pasti dia yang udah masukin obat perangsang di minuman kamu, supaya kamu hamilin dan nikahan dia" ujar Elsa, berharap Devan percaya.

Plakk

Devan kembali menampar Elsa dengan keras, membuat sudut bibirnya berdarah. Devan tak peduli Elsa ini wanita dia begitu sangat marah.

"Jangan menuduh Dinda sembarangan!! Aku tau kamu yang masukin obat perangsang dalam minuman aku dan menyuruh OB memberikannya padaku!! " bentak Devan. Dia sudah tau ketika Arya menyelidikinya dan juga OB itu sudah mengakui kesalahannya.

"Masih beruntung aku melakukannya pada Dinda! Bukan dengan kamu! " ujar Devan menunjuk Elsa tepat di wajahnya.Sedangkan Merlin tak percaya Elsa akan melakukan itu. Devan beralih menatap mommynya.

"Anda tidak pantas di sebut seorang ibu! Dengan teganya meninggalkan istri ku dalam keadaan bersimbah darah dan dia hampir keguguran, apa anda tidak memikirkan perasaan ku dan perasaan Dinda bila kami kehilangan bayi kami.Padahal anda seorang wanita, tapi tega melakukan itu " ujar Devan. Merlin menggeleng dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Maaf Devan, maafin mommy. Mommy melakukannya ini karna tidak menyukai Dinda " ujar Merlin. Sedangkan Devan hanya berdecih.

"Kalau kebahagiaan saya bersama Dinda gimana?Apa Anda juga akan tetap berusaha memisahkan saya degan Dinda" ujar Devan, dengan berkata formal, dia benar-benar kecewa dengan mommynya.

"Kamu kenapa bela Dinda hah !!! Kamu tidak mencintainya kan! Tapi kenapa kamu bisa nerima dia!!" ujar Elsa yang mulai angkat bicara dengan air mata berderai.

"KARNA AKU MULAI MENCINTAINYA!!! " teriak Devan. Elsa terdiam mendengar itu, Merlin hanya bisa menangis dengan kemarahan Devan padanya.

Polisi datang dan memborgol tangan Elsa, sontak wanita itu kaget tangannya di borgol.

"Apa-apaan ini, lepaskan aku!! " teriak Elsa.

"Anda kami tangkap atas penganiayaan" ujar polisi tersebut memberikan surat izin penangkapan.Elsa yang membacanya, menggeleng dan menatap ke arah Devan.

"Devan kenapa kamu laporin aku? Aku mohon bebasin aku hikss.... " mohon Elsa sambil menangis.

"Devan lepasin Elsa, jangan penjarakan dia " ujar Merlin.

"Aku tidak membiarkan orang yang hampir membunuh bayiku berkeliaraan dengan bebas " ujar Devan dingin.

"Tante tolong aku, tante tolong!!! " teriak Elsa, ketika polisi membawanya masuk ke mobil.

Merlin hanya diam tidak bisa berbuat apa-apa.

"Devan kamu jan..... " ucapan Merlin langsung dipotong Devan.

"Jangan membela wanita ular itu, dia memang pantas menerimanya, dan saya tidak melaporkan Anda karna saya masih menganggap Anda mommy saya" ujar Devan dan pergi meninggalkan Merlin yang menangis karna menyesali perbuatannya.

*****

Devan masuk kedalam ruang rawat Dinda, disana sudah ada Nia ibu mertunya. Devan sengaja menjemput Nia agar menemani Dinda. Tidak henti-hentinya Dinda bercerita dan bermanja pada ibunya. Devan tersenyum melihat itu.

"Ibu istirahat dulu biar aku yang jaga Dinda " ujar Devan.

"Gak usah nak Devan, biar ibu nemenin Dinda, ibu kangen sama dia " ujar Nia.Devan hanya bisa mengangguk. Dinda menatap kearah Devan, saat pria itu menatap balik Dinda, dengan cepat wanita itu memalingkan wajahnya.

"Dinda kamu tadi mau apa nak? mumpung ada Devan? " ujar Nia .

"Dinda mau, bakso, ceker ayam pedes, kebab, batagor , sama nasi padang" ujar Dinda dengan cepat . Devan kaget mendengarnya, bukan dia tak mampu membeli tapi makanan sebanyak itu apa Dinda sanggup memakannya .

"Yakin kamu habis makannya ? " tanya Devan. Dinda menganggukkan kepalanya.

"Nak Devan , mungkin Dinda lagi ngidam, pengen makan itu " ujar Nia.

"Yaudah aku pergi dulu bu " pamit Devan.

Devan menjalankannya mobilnya mencari makanan yang Dinda inginkan, jam masih menunjukkan 8 malam masih banyak penjual yang masih berdagang.

Sekitar 45 menit Devan baru sampai dirumah sakit, dan masuk ke ruangan tempat Dinda dirawat. Wanita itu sudah tertidur pulas, ibu Nia pulang karna ada urusan. Devan mendekat dan meletakkan belanjaan tadi.

"Dinda bangun " panggil Devan lembut sambil mengusap kepala Dinda lembut. Dinda mulai membuka matanya dan bangun dia mengubah posisi rebahan nya menjadi duduk bersandar di dibantu oleh Devan.

"Kamu mau makan sekarang ? " tanya Devan. Dinda hanya mengangguk.

"Mau makan yang mana dulu? " tanya Devan lagi.

"Aku mau ceker ayam dulu " cicit Dinda. Devan memasukkan ceker ayam kedalam piring dan memberikan pada Dinda. Wanita itu memakan dengan lahap sampai blepotan, Devan mengusap sudut bibir Dinda.

"Jangan cepat -cepat makannya gak ada yang mau ambil punya kamu " ujar Devan sambil tertawa, Dinda cemberut mendengarnya.Devan langsung mencium pipi Dinda karna gemas, wanita itu kaget dan menatap tajam Devan.

"Jangan cium-cium! " ketus Dinda sambil menghapus bekas ciuman Devan. Pria malah semakin tertawa membuat Dinda makin menekukkan wajahnya .

Bersambung.....

Udah aku panjang ceritanya 😊

Terpopuler

Comments

Nyi Arifin Bwi

Nyi Arifin Bwi

WAAOO....DEVAN KEREN, BISA TEGAS, INI BISA MENGHINDARI PELAKOR....

2023-04-23

0

Gini Antika

Gini Antika

siiiiip...... aku suka kau jadi suami yg tegas
berjuanglah merebut hati istrimu devan..!!!!!

2022-01-11

0

Hera Wati

Hera Wati

gemes jg aq sama dinda

2021-12-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!