Jeruji besi

Elsa duduk di lantai dengan air mata yang terus menetes, lantai yang dingin, tidak ada kasur ataupun selimut.Baju yang dia pakai merupakan baju tahanan.

"Aku ingin keluar, aku gak mau disini hiks.. " tangis Elsa, dia sudah terbiasa hidup mewah, tapi sekarang dia harus berada disini karna perbuatannya sendiri.

"Diam!! Jangan berisik " ujar seorang tahanan wanita yang satu penjara dengannya.

"Aku ingin keluar, bebaskan aku!! " teriak Elsa tak memperdulikan wanita yang satu penjara dengannya menatap marah.

"Aku bilang diam!! Percuma kamu teriak polisi tidak akan membebaskan mu " ujar wanita tersebut yang bernama Fera .

"Terserah aku!! " ketus Elsa , dia berdiri dan berusaha membuka pintu penjara yang terkunci dan tidak akan bisa terbuka.

"Dasar bodoh! " umpat Fera, yang di dengar Elsa.

"Jangan bilang aku bodoh!! Kamu tidak tau siapa aku, aku anak pengusaha terkenal " ujar Elsa. Sedangkan Fera tertawa mengejek.

"Kau bilang anak pengusaha terkenal, tapi kau masuk penjara hahaha... " ujar Fera dengan tertawa.

"Sepertinya kamu banyak menghayal, bila pun kamu anak pengusaha terkenal tidak akan membuat kamu terbebas dari sini " ujar Fera. Elsa mengepalkan tangannya, dia tidak suka direndahkan ataupun di hina.

Plakk

Elsa langsung menampar Fera . Wanita itu memegangi pipinya yang ditampar dan menatap tajam Elsa.

"Berani sekali kamu nampar aku " ujar Fera dengan wajah marah.

Bugh

Fera langsung menendang perut Elsa kencang, membuat dia tersungkur ke lantai.

"Aww, sakit hiks.. " Elsa memegangi perutnya yang terasa sakit.Fera berjalan kearah Elsa dan menarik rambutnya kasar.

"Bangun!! " perintah Fera.Elsa berdiri sambil memegangi tangan Fera yang menarik rambutnya.

"Lepasin, sakit hiks.. " isak Elsa.Fera tak memperdulikan tangisan Elsa, karna dia sendiri yang sudah mencari gara-gara pada Fera yang merupakan pembunuh bayaran tapi sialnya dia harus tertangkap dan berakhir di penjara.

"Aku tidak peduli, kau yang mencari masalah " ujar Fera dan membenturkan kepala Elsa ketembok, membuat wanita itu meringis kesakitan.

"Deddy, tolong Elsa hiks... " teriak Elsa di sertai tangisan.

Plakk

Fera menampar Elsa kencang, membuat wanita itu tersungkur ke lantai tidak sampai situ saja Fera menendang kepala Elsa dan perutnya.

"Sakit!! Ampun.. ampun hiks.. " Elsa menangis mendapat pukulan dari Fera.Polisi yang berjaga datang ketika mendengar keributan.

"Stop!! Hentikan " ujar polisi ketika Fera memukuli Elsa. Polisi pria tersebut membuka pintu penjara dan membawa Fera untuk di pindahkan ke penjara sebelahnya.

Elsa meringkuk di lantai memegangi perutnya yang sakit, akibat tendangan Fera padanya.

"Deddy, tolong Elsa hiks..... Elsa gak mau disini hiks... " Elsa hanya memanggil Deddy nya karna dia hanya mempunyai deddy, mommynya sudah lama meninggal saat dia berumur 10 tahun . Sedangkan Deddy nya belum mengetahui putrinya masuk penjara karna ada perjalanan bisnis diluar negri.

Kenapa hidupnya seperti ini, dia hanya ingin mendapatkan Devan, dia ingin pria yang sudah dia sukai sejak kecil itu menjadi milik nya.Kenapa malah Dinda yang harus di cintai Devan kenapa tidak dia, kenapa?Dia sudah menderita karna kehilangan mommy nya, sekarang dia harus kehilangan Devan. Orang-orang pasti berpikir dia wanita licik, tapi dibalik itu semua dia hanya butuh kasih sayang.

Deddy jarang ada dirumah, selalu gila kerja semenjak meninggal mommynya, membuat dia jarang mendapat kasih sayang dari Deddy nya .

Flashback

Seorang gadis kecil duduk di taman sambil menatap foto seorang wanita yang merupakan mommynya, gadis kecil itu adalah Elsa.

"Mommy kenapa ninggalin Elsa. Elsa kangen hiks... " tangisan Elsa.

"Deddy gak sayang Elsa, deddy kerja terus. Elsa mau ikut mommy hiks... " dengan hidung yang memerah dan mata yang hampir membengkak karna lamanya menangis.

Seorang anak laki-laki mendekat kearah Elsa.

"Kamu kenapa nangis? " tanya anak laki-laki tersebut. Elsa menatap Devan.

"Aku kangen mommy, mommy ninggalin aku " ujar Elsa.

"Kamu jangan nangis , nanti mommy kamu juga ikut sedih " ujar Devan kecil menghapus air mata Elsa .

"Kamu mau gak jadi temen aku " ujar Devan sambil tersenyum.Elsa mengangguk kepalanya.

"Tapi jangan nangis lagi yah, aku janji akan selalu ada untuk kamu " ujar Devan sambil menghancungkan jari kelingkingnya,Elsa juga mengancungkan jari kelingking nya pada Devan.

"Nama kamu siapa ? " tanya Devan.

"Nama aku Elsa " balas Elsa.

"Kalau nama aku Devan " ujar Devan.

"Devan jangan ninggalin Elsa kaya mommy " ujar Elsa.

"Iya, Devan janji " sambil tersenyum. Devan memeluk Elsa yang terpaud dua tahun lebih tua dari Elsa.

"Devan!! " panggil Merlin yang dari tadi mencari Devan.

"Elsa, Devan balik dulu nanti kita main lagi " ujar Devan, berdiri dan meninggal kan Elsa sambil melambaikan tangannya.

Dari semenjak itu Devan dan Elsa semakin dekat, tapi saat lulus SD, Elsa di bawa Deddy nya ke London untuk menetap disana . Tentu Elsa sedih harus berpisah dari Devan.

Elsa menangis mengingat masa-masa itu tapi sekarang Devan tidak seperti dulu, dia menganggap dirinya wanita licik, dia hanya Devan seperti dulu selalu ada untuk nya.

Bersambung....

***Terkadang seseorang memiliki alasan kenapa dia menjadi jahat, Elsa tidak sepenuhnya salah, dia hanya butuh kasih sayang 💕.

Kalau gak setuju gak papa, aku hanya memperlihatkan bahwa Elsa adalah wanita yang Rapuh***.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***