Trauma

Devan perlahan membuka matanya, pria itu memegangi kepalanya yang terasa pusing. Devan bangun dari tempat tidurnya, dia tatap dirinya yang tak memakai apapun, ingatan di mana dia memaksa seorang wanita melakukan hubungan suami istri berputar di kepalanya, tapi wajah gadis itu agak buram.

Devan menyibak selimut, dia sedikit kaget melihat sprei yang terlihat ada noda darah.

"Apa wanita yang aku setubuhi, masih perawan? " tanya Devan pada dirinya. Devan menatap sekeliling kamar yang kosong.

"Dimana wanita itu " gumam Devan. Pria itu bangun dari tempat tidurnya. Tapi saat akan berdiri sebuah nama tag jatuh dari selimut yang dia singkirkan dari tubuhnya.

Devan mengambil nama tag tersebut, dan tertulis jelas nama Dinda Rosalin. Devan kaget.

"Apa aku telah melakukannya dengan Dinda" ujar Devan. Pria itu bergegas memunguti pakaiannya di lantai dan memakai.

Devan keluar dari kamar pribadinya itu, dan saat keluar bertemu dengan Arya.

"Arya, apa kamu melihat Dinda? " tanya Devan. Sedangkan Arya nampak heran menatap penampilan Devan yang acak-acakan .

"Arya!! " panggil Devan. Arya tsrsadar dari pemikirannya.

"Iya, baru dua jam yang lalu dia keluar dari ruangan kamu " jawab Arya. Devan semakin yakin bahwa dia telah melakukannya dengan gadis itu.

"Ayo, antar aku kerumahnya, kamu tau kan rumahnya? " tanya Devan.

"Iya, aku tau .Tapi ada urusan apa kau dengan Dinda? "tanya Arya penasaran, karna dia tau Devan tidak suka dengan gadis itu.

" Jangan banyak tanya! Ayo antarkan aku"ujar Devan kesal.

Arya pun mengantar Devan kerumah Dinda, di perjalanan terlihat jelas wajah gelisah Devan. Pria itu tidak sabar untuk sampai kerumah gadis itu. Dia ingin memastikan apakah benar dia melakukannya dengan Dinda. Mobil sudah sampai di pekarangan depan rumah Dinda yang terlihat sepi.

Devan keluar dari mobil dan menuju pintu rumah gadis itu.

Tokkk tokkk

Devan mengetok rumah itu namun tidak ada jawaban atau pintu rumah itu terbuka.

"Arrrggghhh, kemana kau Dinda" Devan mengacak rambutnya frustasi.

Dia takkan tenang, sebelum tau kebenarannya dari gadis itu.

Tetangga Dinda yang bernama Bayu, datang mendekat kearah Devan.

"Maaf,cari siapa? " tanya Bayu. Devan menatap kearah Bayu.

"Dimana Dinda? " Devan the poin.

"Dinda, dirumah sakit pelita " ujar Bayu. Tanpa menunggu lama Devan langsung masuk kedalam mobil.

"Ayo jalan " ujar Devan pada Arya.

"Kemana? " tanya Arya.

"Kerumah sakit pelita, ayo cepat!! " ujar Devan.

******

Dinda membuka matanya perlahan, air matanya keluar dari matanya. Seketika bayangan itu berputar di otaknya, isakan kecil keluar dari bibir mungilnya, ternyata ini bukan mimpi . Dinda mengepalkan tangannya ketika bayangan wajah Devan muncul dalam pikirannya.Dia membenci pria itu, yang telah menghancurkannya, telah menghancurkan masa depannya. Seketika cinta di hatinya untuk Devan berubah menjadi kebencian yang mendalam.

Sebuah usapan lembut membuat Dinda tersentak, terlihat jelas ibunya menangis, tapi menghapus nya ketika Dinda melihatnya.Nia hanya diam dia tau ,belum waktunya menanyakan siapa pelakunya pada Dinda. Apalagi putrinya baru sadar.

"Ibu hiks... " isakan Dinda.

"Iya, sayang " Nia memeluk tubuh putrinya.

"Gak usah banyak pikiran, istirahat pulihkan dulu tubuh kamu nak" ujar Nia lembut. Sekuat apapun Nia menahan air matanya, tetap air mata itu lolos dari matanya.Wanita paruh baya itu menghapus air matanya, dia tidak ingin melihat putrinya semakin sedih melihat dirinya menangis.

"Sekarang istirahat yah, kamu boleh cerita bila kamu sudah siap sayang " ujar Nia menghapus air mata yang membasahi wajah putrinya.Sedewasa apapun putrinya dia tetap putri kecilnya.

"Ibu maafin aku hiks... " isak Dinda.

"Sudah jangan dipikirkan, istirahat" ujar Nia.

Pintu terbuka menampilkan sosok Devan yang menatap kearah Dinda. wanita itu berteriak histeris ketika melihat pria yang telah menghancurkannya.

"Pergi!! Jangan ke sini!! Ibu tolong aku!! " teriak Dinda histeris. Nia menatap sosok yang membuat putrinya berteriak.

"Kenapa sayang, kenapa kamu takut kaya gini " Nia menatap kearah Dinda, terlihat jelas di mata putrinya ketakutan yang teramat.

"Ibu dia yang udah perkosa aku hiks... usir dia ibu hiks... " isak Dinda memeluk tubuh Nia dengan tubuh yang gemetar.

Devan menatap itu merasa sakit, gadis yang selalu periang, dan selalu berusaha mengejar cintanya kini, melihat dirinya saja ketakutan, apa dia melakukannya dengan kasar.

Nia yang mendengar itu, menatap marah kearah Devan. Dan menghampiri pria itu.

Plakk

Tamparan Nia layangkan kepipi Devan.

Plakk

Wanita paruh baya itu kembali menampar Devan. Pria itu hanya diam, matanya tetap fokus kearah Dinda yang gemetar ketakutan menatap dirinya.

"Puas, puas kau sudah menghancurkan putriku!! " teriak Nia.

"Dia putriku, aku yang merawatnya dengan susah payah, melahirkannya, dan membesarkannya, tapi dengan mudahnya kau menghancurkan putriku!! " Nia menunjuk tepat di wajah Devan.

"Kau tidak pantas dianggap manusia, kau binatang, mementingkan n*f*u dan melampiaskannya pada Dinda, putri ku"

"Kau tidak tau hancurnya aku, melihat putri ku seperti ini, dan lebih hancur lagi Dinda, dia masih muda, perjalanan hidupnya masih panjang tapi kau malah memperkosanya"dengan napas naik turun, Nia menatap benci kearah Devan. Sedangkan pria itu hanya diam.

Dinda sudah tak sadarkan diri setelah suster menyuntikannya obat penenang.

" Maaf!! "lirih Devan, dia benar -benar menyesal, saat itu dia tidak bisa mengendalikan dirinya.

Plakk

Nia kembali menampar Devan dengan kencang.

" Kau mengucapkan maaf setelah menghancurkan putriku, kau benar -benar bukan manusia, pergi dari sini..... "usir Nia, dia benar -benar emosi melihat Devan.

Devan menatap kearah Dinda yang menutup matanya. Pria itu keluar dari ruangan tersebut.

" Arrrggghhh, kenapa aku harus begini,ini semua gara-gara kopi yang ku minum itu "Devan mengacak rambutnya frustasi. Orang-orang menatap Devan dengan tatapan aneh. Apalagi Devan memakai kemeja yang kancing bajunya hampir terbuka memperlihatkan dada bidangnya.

Bersambung....

Aku nulis cerita bagian ini sambil nangis 😭

Terpopuler

Comments

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

tanpa sadar air mata ku mengalir deras ...

2022-01-02

0

Hera Wati

Hera Wati

aduhhh kena tampar deh

2021-12-27

0

Rico Rico

Rico Rico

nyesek thor..

2021-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!