Disaat semua mulai terlelap dari tidur panjang mereka, tiba-tiba bell intercom Terdengar dari arah depan.
Abigail tersentak kaget dari tidur nya, dia menatap ke arah kasur, Bern telah ikut terlelap tidur memeluk erat tubuh Belle.
Abigail memijat pelan kepala nya, dia fikir 2 sosok manusia di hadapannya itu malah seperti pasangan suami istri.
Dengan langkah enggan Abigail melangkah keluar, membuka pintu apartemen Belle masih dengan perasaan mengantuk.
Seketika bola mata nya terbuka sempurna,rasa kantuknya hilang tiba-tiba, matanya membulat tanpa berkedip, lebih tepatnya sedikit terbelalak dan agak terkejut dengan sosok yang ada di hadapannya.
"Belle baik-baik saja?"
Seorang gadis berusia mungkin sekitar 24 tahunan tampak berdiri tepat dihadapan Abigail, wajah oriental dengan kulit putih bersih, menggunakan dress imut sambil menenteng Beberapa Kantong kresek di tangan kanan nya.
Bola mata gadis itupun tampak gusar menyusuri seluruh ruangan, mencoba masuk dengan cepat ke dalam.
"Sir? apa Belle baik-baik saja?"
Dia kembali bertanya pada Abigail.
"Ah iya"
Abigail langsung tersentak kaget dari pemikiran nya.
Apa itu tadi? dia terpesona? yang benar saja.
Abigail tertawa terbahak-bahak di dalam hati.
Dia fikir sejak kapan dia tidak berkedip saat menghadapi sosok seorang gadis atau perempuan.
"Adiknya Asha?"
Abigail mencoba menerka-nerka.
Gadis itu mengangguk cepat.
"Ah ok, Belle tengah terlelap dalam tidur nya"
Gadis itu langsung melesat masuk ke dalam kamar dengan menampilkan raut ke khawatiran tapi sepersekian detik kemudian gadis itu jelas membelalakkan bola matanya saat melihat sebuah pemandangan luar biasa di dalam kamar.
"Ada apa ini? siapa laki-laki itu?"
Dia jelas cukup terkejut, melihat Belle kecil mereka tengah tidur lelap didalam pelukan laki-laki asing.
Abigail secepat kilat menutup pintu kamar, mencoba bicara ke arah gadis itu.
"Hubungan keluarga yang Rumit, dia dan Kevin kalian... itu saudara, bagaimana menjelaskan nya, anak yang tertukar, atau entahlah aku juga pusing harus menjelaskan nya dari mana"
Gadis itu jelas tidak paham ocehan Abigail yang berbelit-belit, dia mencoba masuk kembali ke dalam kamar Belle.
"Tolong jangan buat Belle kembali merasa tidak nyaman, dia hanya shok, Bern orang yang tepat menghiburnya, tepat nya menggantikan posisi kakak nya untuk selalu berada di sekeliling nya sementara waktu"
Gadis itu tampak semakin mengerutkan keningnya
"Aku tidak pernah melihat laki-laki itu sebelum nya"
"Kau bisa menanyakan pada Belle setelah dia bangun dari tidurnya besok, maksudku kita bisa tidur di kamar yang sama didalam sana, biarkan mereka terlelap hingga besok pagi, baru kita akan membahas nya kembali besok pagi, oke?"
Otak Abigail langsung buntu seketika, dia juga sebenarnya cukup bingung Harus menjelaskan semuanya dari mana.
Tidak heran orang-orang akan bertanya, Bern siapa nya Belle? lah kenapa bisa gadis itu menempel bagai prangko pada laki-laki itu.
Jawaban nya tidak banyak, mungkin efek shock setelah peristiwa buruk semalam, dia merasa Bern satu-satunya orang yang dia kenal baik, selain Eden sang kakaknya, yang menurut belle bisa melindungi dirinya, karena itu dia mem percayai laki-laki itu untuk terus berada disisi nya dan menjaga dirinya hingga perasaan nya menjadi lebih tenang.
Sikap alamiah anak-anak ketika didalam keadaan penuh ketakutan.
Tapi Abigail harap si bocah Perfeksionist itu tidak sedang memanfaatkan kesempatan, dan Abigail yakin jika Bern masihlah Eden Al Jaber mereka, tidak akan memanfaatkan seorang gadis kecil untuk sebuah kesempatan di dalam kesempitan.
"Oke, aku akan tidur di atas sofa di dalam"
Ucap gadis oriental tadi hingga mengejutkan pemikiran Abigail soal Bern.
"Oke"
Jawab Abigail cepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Nailott
aku jafu ingdt seafon 1, hsbis udsh lsma bnget bacanyq. hsmoir lups ,seksrsng jd ingst deh.
2022-09-10
0
Marini
👍👍
2022-08-10
0
Mak Kiel Tambunan
ke jauhan ngulangny@
2022-06-27
0