Bantuan luar biasa

Belle jelas berteriak histeris, dia fikir apakah tidak ada yang bisa mendengar kan dirinya?

Aries jelas memasukkan tubuh Belle ke kursi belakang, memaksanya Melayani hasrat laki-laki itu.

"Tidak lepaskan "

Belle menangis histeris, mencoba untuk melepaskan diri dari Aries dengan sekuat tenaga nya,Tangan kiri aries mencoba untuk menahan kedua tangan belle ke atas, kaki nya menahan gerakan Belle.

Tangan kanan aries Berusaha membuka paksa pakaian Belle, menyobeknya dengan cara paksa, bibirnya dengan cepat mencoba menyapu tiap inci tubuh Belle, gadis itu terus berusaha memberontak, bahkan dia mencoba untuk menggigit bibir aries ketika laki-laki itu mencoba untuk menautkan bibir mereka.

Plakkkk

Karena kesal aries menampar keras wajah Belle, darah segar jelas mengalir dari bibir disisi kiri Belle.

Gadis itu terus menangis sambil menahan perih.

plakkk

sekali lagi aries menampar wajah Belle tanpa ampun.

Belle fikir apakah ini akhir dari kehidupan nya? bahkan dia sudah nyaris tidak memiliki tenaga untuk memberontak, tangan aries jelas telah meremukkan seluruh pakaian nya, Belle fikir mungkin ini adalah hari kematian nya.

"Kak....kakak...kakak...."

Teriakan Belle menggema di dalam mobil itu, air matanya jelas tumpah ruah.

Dikala dia mulai kehilangan tenaga, saat tangan laki-laki itu mulai ingin menerobos ke bawah sana, tiba-tiba sebuah pukulan telak menghantam kaca depan mobil, selanjutnya . menghantam kaca samping kemudi.

Aries melonjak kaget.

Sepersekian detik kemudian tiba-tiba pintu mobil terbuka, dan sebuah tangan kekar menyeret aries keluar dari tempat itu. Belle dengan gemetaran memungut pakaian nya yang sudah sobek dan berserakan kemana-mana.

Dia meringkuk ketakutan didalam mobil, tidak tahu apa yang terjadi didepan sana. Bahkan keramaian jelas terjadi di luar sana dalam beberapa waktu.

"Bajingan, dia melarikan diri"

"Kejar sampai dapat"

"Ke..pa..rat"

"Hubungi polisi"

beberapa suara tampak begitu memekakkan telinga Belle, gadis itu terus mencoba menutupi telinga nya di dalam mobil, memejamkan mata nya karena rasa takut yang menghantam dirinya.

"Belle?"

Suara seseorang terdengar dari sisi kirinya, Belle menoleh perlahan, tampak wajah yang dia kenal dalam beberapa waktu ini muncul di hadapan nya, dengan gerakan cepat melepaskan jas nya kemudian menutup tubuh Belle dengan jas nya.

"Om"

Sepersekian detik kemudian tangis belle pecah, masih Dengan tubuh gemetaran gadis itu berusaha kembali meringkuk didalam sana.

"Ada yang punya kain?"

Terdengar suara laki-laki itu bicara dengan berapa orang di luaran sana beberapa waktu.

Bern mencoba memutar arah, membuka pintu mobil dari sisi kiri Belle, menyentuh telapak tangan gadis itu secara perlahan. Dapat Bern rasakan Betapa gemetaran nya tubuh gadis itu, bahkan keringat dingin membasahi tubuh nya.

"Ini baik-baik saja hmm"

Ucap bern pelan,kemudian menutup seluruh tubuh Belle dengan sebuah selimut yang entah diberikan oleh siapa.

Bern mencoba meraih tubuh gadis itu,tapi Belle jelas langsung menggeser tubuhnya, begitu takut ketika Bern akan menyentuh tubuhnya.

"Belle, ini aku hmm ini semua baik-baik saja, lihat mata ku, kemarikan tangan mu"

Belle masih tidak berani beranjak, ketakutan jelas masih menggelayut didalam kepalanya.

"Aku tidak akan menyakiti mu hmm, bahkan aku punya kesempatan lebih baik dari laki-laki itu di apartemen selama beberapa hari, tapi aku tidak sebajingan itu sayang"