Saat Belle berjalan di bawa Selena menuju ke arah belakang, sejenak Aland yang baru akan berjalan ke arah depan tampak mematung.
Dia bagaikan melihat sosok seseorang di masa lalu nya yang telah lama menghilang.
Berapa tahun? sama-sama menghilang bersama valentine, saat semua keluarga menjadi kacau, bahkan gadis itu juga ikut menghilang.
Gadis kecil yang pernah di angkat daddy dan mommy nya di masa lalu, di ambil dan di angkat menjadi putri keluarga Faith Yildiz setelah yang keberadaan keluarga nya yang lain menghilang entah kemana.
Mereka bahkan begitu dekat dalam waktu yang tergolong cepat, seperti kakak adik
Aland benar-benar melihat foto copy Aliya yang tengah berdiri di hadapan nya.
"Aliya?"
Suara Aland tampak tercekat.
Betapa rindu nya dia dengan sosok gadis itu, yang bahkan dulu selalu mengekor dan mengusili diri nya, yang selalu mondar mandir mengikuti diri nya, bahkan yang selalu hadir di saat dia merasa tengah terpuruk di bawah.
"Ada yang bisa menjelaskan semuanya pada ku?"
Aland mencoba untuk bertanya pada siapapun yang bisa menjelaskan situasi saat ini. Dia benar-benar ingin sekali memeluk bocah dihadapannya itu.
"Aku akan menjelaskan semuanya nanti"
Ucap Abigail.
"Dia putri adik angkat mu"
"Apa?"
Aland benar-benar tercekat.
"Putri Al Fattah?"
Tanya Aland.
Abigail mengangguk cepat.
"Don't hug, dia masih mengalami trauma mendalam setelah kejadian kemarin malam, Aland"
Abigail menahan langkah Aland.
Seketika Belle mundur beberapa langkah, melihat sosok Aland mencoba untuk menyentuh nya, seolah-olah ingatan malam itu menghantam dirinya, dengan gerakan cepat dia masuk ke dalam pelukan Bern.
"Ini baik-baik saja"
Bern meraih tubuh Belle.
"Dia kakak mommy mu"
Bisik Bern pelan pada Belle.
"Berikan dia waktu berfikir"
Bern bicara pada Aland sambil memeluk erat Belle, kemudian Laki-laki itu membawa Belle menuju ke belakang bersama Selena.
"Apa yang terjadi?"
Jelas saja Aland bertanya bingung pada Abigail melihat respon gadis kecil itu yang begitu aneh.
"Dia seperti orang yang ketakutan ketika ingin ku sentuh?"
Abigail membuang kasar nafasnya, lantas dia menggeleng pelan.
"aries hampir saja memperkosa nya"
Seketika bola mata Aland membulat, rahang nya mengeras, gigi nya jelas saling beradu, tangan nya mengepal dengan sempurna.
"Tidak sekarang, kita harus menyusun strategi"
Bahrat seolah tahu kemarahan Aland, menahan bahu laki-laki itu sambil mencoba menangkan Aland.
"Ba..jingan itu, setelah memanipulasi kematian Aliya, apa dia juga akan merencanakan hal yang sama pada gadis lain yang dia inginkan, bahkan anak-anak seusia nya"
Tentu saja Aland tampak begitu marah.
"Kau tahu, karena itu kita berkumpul disini untuk membinasakan ba..ji..Ngan itu"
Ucap Bahrat cepat.
"Kita akan memulai semuanya dari bibi Malika terlebih dahulu"
Lanjut Abigail.
Mereka kembali menuju tempat semula dimana mereka berkumpul pada awalnya.
"Setelah selesai makan siang kita akan membahas nya, saat ini mari membahas soal masa lalu"
Murat bicara memotong semua orang, menoleh ke arah Bern.
"Dimana kamu selama ini, Eden?"
Eden tampak diam sejenak, menatap Murat beberapa waktu.
"Apa it penting?"
"Cukup penting, karena kami tertipu selama hampir 24 tahun, tapi aku jelas menaruh kecurigaan besar ketika sosok itu pertama kali tiba di rumah, meskipun sosok kalian cukup mirip, aku masih tahu bagaimana menyebalkan nya bocah 7 tahun yang sok Perfeksionist itu"
Bern Terkekeh.
"Aku fikir kau masih seperti yang dulu"
Ucap Murat lagi.
"Tidak pernah berubah sedikit pun"
Jawab bern kemudian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Nailott
lsnjut thoor , jng n. digubrus
2022-09-10
0
Ira Wati
lagi
2022-05-01
0
hariyani
sumpah aku bingung bacanya mungkin karena aku gak baca seosen 1 nya.. Oya itu Belle umur berapa y?
2022-03-19
0