Setelah proses berkumpul nya keluarga, Selena dan Bahrat di keesokan paginya langsung meluncur pulang dalam persiapan menuju ke Palembang bersama Edo dan sang kekasihnya vio.
"Kami hanya 2 hari disana, selama Kami pergi membawa untie malika untuk kembali, kalian bisa melacak keberadaan aries"
Ucap Bahrat cepat.
Abigail mengangguk cepat, dia fikir anak buah Bern bahkan sudah bergerak lebih dulu untuk mencari informasi.
3 pasang manusia itu bahkan masih terlelap didalam tenda saat bahrat dan Selena beranjak keluar dari mansion sekitar pukul 5 pagi. Masih terlalu dini membangunkan mereka fikir Abigail.
Aishe jelas meringkuk didalam pelukan Murat, cukup terlelap setelah begadang panjang semalam, Ailee baru saja bisa tidur setelah menumpahkan seluruh isi perutnya di kamar mandi hingga pukul 4 pagi dan yang membuat Abigail tidak habis fikir kenapa Belle bahkan semakin menempel pada Bern setelah kejadian malam itu, seolah-olah Bern adalah satu-satu orang yang menjadi pegangan gadis itu saat ini.
Dan abigail fikir 3 sosok manusia berwajah es itu kenapa bisa mendapatkan para bocah? itu sangat menyakiti perasaan diri nya.
Dia fikir apakah pesona nya telah menghilang? hingga jangankan bocah, orang dewasa pun dia tidak punya.
Hahahaha Abigail jelas ingin tertawa terbahak-bahak saat ini juga, bahkan ingin sekali dia memaki Bern, karena keberuntungan dirinya laki-laki itu mendapatkan seorang bocah kecil.
Tunggu dulu, apa mungkin bocah kecil itu menyukai Bern? belum tentu, dia kan hanya berfikir Bern adalah penyelamat hidup nya.
Oh **** ayolah Abigail kenapa fikiran mu menjadi begitu licik.
Umpat Abigail dalam hati.
"Oke sebaiknya aku mulai meminta para pelayan membuat kan kami sarapan"
omel Abigail dalam hati sambil berlalu dari susunan tenda Dengan masing-masing penghuninya.
Dia fikir terlalu lama melihat para pasangan pedofil itu, lama-lama dia bisa juga jadi seorang pedofil seperti ke tiga laki-laki itu.
Sangat mengerikan sekali, jatuh cinta pada anak-anak.
Batin Abigail.
lantas dia langsung melesat pergi dari sana.
********
"Selamat pagi tuan"
Beberapa pelayan rumah menyapa laki-laki itu sambil membungkukkan tubuh mereka, Abigail hanya mengibas-ngibaskan tangannya meminta agar semua pelayan tidak sungkan.
"Sudah mulai menyiapkan sarapan?"
Tanya Abigail cepat.
"Iya tuan"
Salah satu pelayan menjawab cepat.
"Buatkan jangan terlalu berlemak untuk 1 orang, Ailee tengah hamil muda, perut nya agak sulit menerima sesuatu yang terlalu berlemak"
Ucap Abigail Cepat.
Para pelayan mengangguk tanda mengerti.
"Di sini ada pelayan bagian dapur yang ikut Al Jaber selama lebih dari 28 tahun?"
Tiba-tiba Abigail bertanya pada semua orang.
"Bibi Amora"
"Dimana dia?"
"Disini tuan"
Seorang wanita paruh baya muncul dari arah belakang Abigail, membungkukkan tubuhnya secara perlahan.
"Masih ingat apa kesukaan Eden kecil?"
Tanya Abigail cepat.
Sejenak wanita itu berfikir, kemudian mengangguk cepat.
"Buatkan makanan kesukaan nya"
"Baik tuan"
Abigail langsung berbalik, dia fikir sebaiknya dia membersihkan diri karena aroma daging barbeque terasa memenuhi rongga hidungnya dari pakaian nya, namun rupanya tiba-tiba dari arah pintu depan terdengar keributan, saat Abigail menoleh Eden / Kevin Burja melesat masuk dengan penuh kemarahan,menatap Abigail dengan bola mata yang begitu mengerikan.
"Dimana adik ku, breng..sek?"
Eden fikir bagaimana bisa Keluarga Al Jaber sudah mengetahui semua soal siapa diri nya tapi masih tetap diam, bahkan tahu soal Belle kecil, juga dengan licik nya membawa gadis itu ke rumah Al Jaber.
Dia langsung lari menuju ke halaman belakang sesuai apa yang di beritahukan pelayanan didepan rumah, jika semua keluarga Al Jaber berada di taman belakang tidur didalam tenda.
Abigail jelas tercekat.
Oh ****.
umpat Abigail saat melihat Eden melesat lari menuju ke belakang, Abigail fikir Bern sedang tertidur lelap memeluk Belle, maka bencana apa yang akan terjadi setelah ini.
Abigail dengan cepat mengejar langkah Eden mencoba menghentikan nya tapi gagal.
Eden sudah berada tepat di salah satu tenda yang isi nya adalah Bern dan Belle,bola mata Eden jelas membulat luar biasa, rahangnya mengeras dan Gigi nya saling beradu sempurna saat melihat Belle masih tertidur pulas meringkuk didalam dada Bern.
Eden jelas ingin sekali menghajar laki-laki itu, tapi tanpa diduga Bern sudah membuka bola matanya sejak tadi, pandangan mereka beradu dan.
Kletekkk
Bern mengeluarkan senjata nya, bola matanya jelas menatap Eden dengan pandangan seolah-olah dia siap membunuh laki-laki itu kapan saja.
Oh God.
Abigail jelas tercekat.
Dia fikir setelah ini tragedi apa yang akan terjadi?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Nailott
ya tentu sajs bern. sudah tau kflo afa seseorsngvyg datang
2022-09-12
0
Ismu Srifah
bhahhhaha kasian kasian sama aq aja babang abigail
2022-07-17
0
Sinarniati
kunikmati saja kak alurnya, krn d setiap episodenya selalu menarik utk d baca..lanjut
2022-06-10
0