Masih Di 1 hari sebelumnya
Cukup terjadi kebingungan saat mereka tiba di lobi apartemen, beberapa security bertanya ada apa, Abigail dengan penuh kesabaran mencoba menjelaskan.
Bern menarik nafasnya sekali lagi, saat mereka tiba di kamar apartemen Belle, gadis itu sama sekali tidak mau melepaskan pelukannya dari tubuh nya, dapat Bern rasakan tubuh gadis itu masih gemetaran, bahkan masih juga terdengar isakan dari balik bibirnya.
"Siapa yang bisa aku hubungi?"
Abigail tampak bingung,mencoba menghubungi selena tapi nomor gadis itu sama sekali tidak aktif.
Bern Fikir dia sebaik nya menghubungi Asha, pacar kakak Belle cukup dapat di andalkan.
Asha terdengar panik dari balik handphone, tapi dia harus melakukan serangkaian operasi pada pasien 1 jam kedepan mungkin waktu yang dibutuhkan cukup memakan waktu, gadis itu bilang dia mengirim adik perempuan nya ke apartemen Belle, Deliya cukup dekat dengan Belle kata nya.
"Sekarang ganti pakaian mu dulu"
Bern membujuk Belle untuk bergerak mengganti pakaian nya, dengan jutaan Kesabaran mencoba bicara sebaik-baiknya dengan gadis itu, mencoba menyingkirkan semua ketakutan gadis itu dengan berbagai cara, mencairkan situasi yang tadi hingga membuat gadis itu mulai lupa dengan keadaan.
Bern membawa kotak obat P3K ke arah Belle, mencoba mengobati bibir Belle yang robek dan terluka.
"Akhhh.."
Belle meringis ketika tangan kanan Bern menyentuh ujung bibirnya dengan kapas yang sudah di tumpahi alkohol.
"Sakit?"
Bern bertanya lembut, sambil menatap manik mata Belle.
Gadis itu menggeleng pelan, membiarkan Bern kembali mengobati nya.
"Ini akan baik-baik saja, tidak akan menghilang kan kadar kecantikan mu"
Abigail mencoba menggoda Belle dari sisi kanan mereka, duduk di atas kasur sambil sesekali menarik berat nafasnya.
Dia benar-benar marah, tidak menyangka jika aries bisa sebajingan itu.
"Yang ingin dia per..kosa masih anak-anak dibawah umur, belum 17 tahun"
Teriakan Abigail tadi sempat membuncah di lokasi kejadian perkara.
"Sudah beberapa kali kasus sandungan hukum pelecehan bebas dengan cara nakal, hukum selalu menjadi tumpul untuk orang-orang kaya, menjebloskan nya ke penjara bukan pilihan bijaksana, kita harus mencari cara lain menangkap nya"
Bern bicara cepat sambil terus mencoba mengobati luka Belle.
Dia benci orang-orang melakukan kekasaran pada perempuan, apalagi seorang anak kecil, meskipun Bern tidak hidup di dunia baik-baik, dia jelas tidak pernah menyakiti perempuan apalagi anak-anak bahkan seorang ibu, karena baginya, tanpa ibu atau yang nama nya perempuan tidak akan ada dirinya.
Meskipun Bern seorang laki-laki petualang, bahkan dia tidak pernah memaksa keinginan nya pada perempuan, seperti pada winda, ketika gadis itu berkata tidak untuk one night stand, dia sama sekali tidak tergiur untuk memaksa kehendak nya, sebab hubungan satu malam meski bagaimana pun, harus terjadi dalam keadaan sama-sama menginginkan nya demi mencapai puncak relasi dan pelepasan terbaik mereka.
Belle kembali menetes kan air matanya
"Dia bilang, dia juga melakukan nya pada mommy ku"
Ucapan Belle jelas membuat Abigail membulat kan bola matanya.
"Apa?"
"Laki-laki itu bilang, setelah kelahiran ku, dia juga melakukan hal yang sama pada mommy ku hingga menyebabkan efek trauma yang mendalam'
Abigail mengusap kasar wajah nya.
"Oh God, baiklah artinya ayah dan anak benar-benar memanfaatkan seorang anak laki-laki demi mendapatkan keinginannya, dan seluruh kehidupan Kevin benar-benar di manipulasi oleh Karl dan aries"
Bern tampak diam, menatap wajah Belle beberapa waktu, menghapus lembut air mata yang memenuhi pipi dan pelupuk mata Belle.
Belle kembali terisak, dengan gerakan lembut Bern memeluk Belle, membenamkan gadis kecil itu ke dalam dada bidang nya.
May be he's crazy,but the face in front of him always makes him happy (Mungkin di sudah gila, tapi wajah dihadapannya selalu membuat dirinya bahagia)
Ada 1 keinginan besar didalam hati laki-laki itu saat melihat wajah imut gadis itu tiap kali, keinginan untuk selalu melindungi dirinya.
Bern jelas merasa lucu dengan perasaan nya, tapi tiap kali menatap Belle, memakan apapun yang gadis itu buat untuk dirinya, bern seperti menemukan kembali jalan ke rumah untuk pulang, menemukan kenangan lama dan sosok yang selalu dia rindukan didalam diri Belle, sosok mommy nya yang selalu dia rindukan.
"Bern?"
Abigail bicara mengejutkan sejuta pemikiran Bern.
"Tidak inginkan kamu menyelesaikan semua nya setelah ini bern?"
Tanya Abigail pelan ke arah nya.
Belle tampak mulai terlelap dalam pelukan nya.
Bern meletakkan jari telunjuknya di bibirnya, mengangkat perlahan tubuh Belle yang terlelap, membenahi posisi gadis itu di atas kasur, dia berniat untuk beranjak, tapi belle malah memeluk erat dirinya.
"Dia masih ketakutan"
Bisik Abigail pelan.
"Sebaiknya kau temani dia tidur lebih dulu, setelah itu kita baru bicara"
Ucap Abigail mencoba bersandar di atas kursi sofa.
"Mata ku mengawasi mu"
Ancam Abigail Kemudian.
"Aku tidak selicik itu"
Dengus Bern, mencoba berguling di samping belle yang terus memeluk erat pinggang nya, terlelap didalam dada nya.
Bern menatap wajah Belle untuk waktu yang cukup lama, membenahi anak rambut gadis itu yang menutupi beberapa bagian wajahnya.
Beberapa waktu kemudian, Bern mencium lembut puncak kepala gadis itu, memejamkan pelan bola matanya sambil mengelus lembut kepala Belle yang menempel di dadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Nailott
kyknys bern jodoh belle nsnti deh
2022-09-10
0
Ira Wati
maraton
2022-05-01
0
Ambu Ju
ngulang part 1 nya banyak banget thor,maaf aku skip yaaa bagian yg sudah aku baca di part 1,tapi jangan khawatir jempolku tetep membiru ko untukmu thor sayang
2022-03-26
0