Perjalanan menuju ke Palembang akhirnya tiba juga hanya memakan waktu tidak lebih dari 1 jam.Edo memang sangat bisa di andalkan, laki-laki itu memang punya banyak Chanel dan teman di beberapa titik kota Palembang
Begitu tiba di kota Palembang, Edo langsung membawa mereka menuju ke hotel terlebih dahulu.
"2 kamar?"
Goda Edo sambil mengedipkan sebelah bola matanya.
Selena langsung melotot ke arah Edo.
"No.."
Jawab bahrat cepat.
Tentu saja tidak, dia tidak mau terjadi hal di luar lampauan nya sebelum Selena berkata iya soal lamaran nya kemarin.
"3 kamar? sebaiknya perempuan dengan perempuan, laki-laki dan laki-laki, 2 kamar cukup bisa saling menjaga antara satu dengan yang lainnya"
ucap Edo cepat.
"Hmm bukan ide buruk"
*********
Mereka tiba di rumah sakit jiwa alang-alang lebar.
Menurut informasi dari orang-orang Abigail, untie Malika di masukkan ke rumah sakit jiwa oleh uncle Karl. Selena jelas tidak menyangka jika uncle Karl bisa berbuat demikian terhadap istri nya sendiri.
Mereka mulai masuk ke dalam rumah sakit jiwa tersebut, berjalan menuju ke sebuah ruangan didalam sana di antar oleh seorang perawat perempuan.
Tampak sebuah ruangan keramik serba putih mengelilingi seorang wanita yang tengah duduk menghadap ke belakang, diam tanpa mengeluarkan suara apapun.
Secara perlahan Selena berjalan mendekati wanita tersebut, bola mata Selena menatap dalam bola mata wanita itu, yah tidak salah lagi itu adalah untie Malika.
"Untie?"
Selena mencoba menyentuh tangan untie malika nya.
Untie Malika tampak menatap wajah Selena beberapa waktu, dia diam sejenak tanpa mengeluarkan suara apapun.
"Apa untie ingat pada ku? ini aku bunga lili mu"
Ucap Selena pelan sambil menyentuh wajah untie Malika, bola matanya tampak berkaca-kaca.
Selena fikir betapa kejam nya uncle Karl, hingga tega sekali pria itu membuang istrinya di tempat seperti ini, hanya demi ambisi balas dendam nya dia bisa melenyapkan semua orang termasuk orang yang pernah mengisi kehidupan nya dimasa lalu, yang pernah memberikan nya cinta bahkan yang sudah melahirkan anaknya.
"Untie, apa kau mendengar kan aku?"
Selena meremas tangan untie Malika erat.
"Aku tahu untie tidak gila, ada yang untie simpan di dalam diri untie yang dipendam selama bertahun-tahun lamanya"
Selena mencoba mengajak untie Malika bicara.
Bahrat tampak berdiri di belakang didekat pintu masuk, Edo dan vio menunggu di depan untuk berjaga-jaga.
"Ini soal uncle Karl dan aries"
Saat mendengar Selena menyebutkan nama uncle Karl, untie Malika langsung memundurkan tubuhnya, mencoba menyentuh kepalanya lantas menutup telinganya dengan rasa takut yang luar biasa.
"Untie kota harus menghentikan semuanya, sudja terlalu banyak korban uang uncle Karl korban kan untuk ambisi balas dendam nya"
Ucap Selena lagi.
"Aku akan membawa untie keluar dari tempat ini, tapi dengan syarat untie harus menyakinkan semua orang jika untie sebenarnya baik-baik saja"
Selena mencoba menyentuh kedua tangan untie Selena yang menciba menutup telinga nya.
"Aland Faith Yildiz akan menjamin keselamatan untie setelah tiba di Jakarta"
Seketika untie Malika menaikkan kepalanya saat Selena menyebutkan nama Faith Yildiz.
"Faith Yildiz?"
untie Malika bicara dengan suara bergetar.
"Iya"
Selena mengangguk cepat.
Namun sepersekian detik kemudian tiba-tiba Edo masuk dengan langkah tergesa-gesa kedalam, wajah nya tampak cukup panik.
"Kita harus pergi lebih dulu dari sini, uncle karl mengirim beberapa orang untuk memindahkan untie Malika ke tempat yang berbeda"
"Apa?"
Selena dan untie Malika menoleh ke arah Edo secara bersamaan, bahrat tampak mengerutkan dahinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Bzaa
💪👍👍👍👍👍
2022-10-04
0
Sisca Ekawati
ngapo jd mak ini thorrrrr
2022-03-15
0
Qoyyiem Azcka Jr.
mending sedikit tp gak ngulang tor bosen tau .
2021-12-12
0