Indira sudah duduk di kursi meja makan sejak setengah tujuh malam. Tapi hingga jam 8 malam, Rakha belum juga turun untuk makan malam. Indira menatap makanan yang ada di depannya dengan perasaan bersalah.
"Apa semarah itu dia padaku?" gumam Indira, "sampai dia enggan makan malam denganku!" lanjutnya.
Karena sudah sangat lapar, akhirnya Indira makan seorang diri. Setelah selesai dengan makanannya, Indira menghangatkan makanan untuk Rakha, dan kembali meletakkan di atas meja makan. Dan menutupinya dengan tudung saji.
"Mungkin saja nanti malam dia kelaparan lalu turun mencari makan!" gumam Indira.
Setelah itu Indira masuk ke kamarnya untuk beristirahat di balik selimut tebalnya. Tapi nyatanya pikirannya melayang - layang entah kemana.
# # # # # #
Pagi hari, Indira keluar dari kamarnya dan langsung menuju dapur. Hal pertama yang ingin dia lihat tak lain adalah makan malam yang dia siapkan untuk Rakha. Dengan cepat Indira membuka tudung saji di atas meja makan.
"Ha!" pekik Indira melihat makanan yang masih utuh. "Apa dia saking kesalnya padaku sampai dia tidak makan!" gumam Indira mendongak ke atas tangga.
Indira membuang nafas kasarnya, antara bingung dan merasa berslah.
Aku tidak menyangka, berbagi cerita pada Jova yang menurutku biasa saja untuk aku bagikan pada sahabatku, justru membawa malapetaka seperti ini. Sebaiknya aku segera memasak khusus untuknya, sebagai permohonan maaf. Ucap Indira dalam hati.
Segera saja Indira memasak untuk sarapan Rakha dan dirinya. Satu jam berkutat di dapur, akhirnya selesai dengan hidangan sarapan yang sudah dia rencanakan untuk menjawab kalimat khas Ibu Rumah Tangga 'Masak Apa Hari Ini?'
Indira segera mandi dan mengganti bajunya, dengan baju rapi untuk ke kampus. Indira sengaja bergerak cepat, takut terlewat Rakha yang lebih dulu keluar. Setelah merasa penampilannya rapi, Indira segera keluar dan menunggu Rakha di meja makan.
Menit demi menit berlalu, hingga 30 menit Indira tak kunjung melihat batang hidung Rakha. Indira berulang kali celingak - celinguk melihat arah tangga. Indira juga tak mendengar suara pintu yang akan terbuka.
"Apa dia sudah berangkat?" gumam Indira pelan.
Saat Indira berdiri hendak mencoba mengecek ke kamar Rakha, dia mendengar pintu kamar Rakha terbuka. Dengan segera Indira kembali duduk di kursinya, menunggu Rakha menuruni tangga.
"Rakha?" panggil Indira saat Rakha tiba di anak tangga terakhir.
Rakha melirik Indira yang berdiri dari duduknya di kursi meja makan, sambil memasang jam tangan mewahnya.
"Aku sudah memasak untuk kita sarapan," ucap Indira, "ayo kita sarapan!" lanjut Indira dengan penuh harap.
Rakha hanya menatap meja makan yang sudah ada beberapa menu makanan, tanpa ada tanda - tanda akan mendekat. Melihat itu, Indira segera keluar dari kursinya, dan berjalan mendekati Rakha yang masih berdiri di anak tangga terakhir.
"Rakha?" panggil Indira yang sudah berdiri di depan Rakha. "Aku minta maaf, aku benar - benar tak berniat untuk membuatmu di bully Jova dan suaminya. Aku hanya kebiasaan menceritakan semua yang aku kerjakan setiap hari pada Jova!" jelas Indira dengan mengumpulkan keberaniannya. "Apa kamu semarah itu pada ku?" tanya Indira menatap Rakha yang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan oleh Indira.
"Lupakan saja!" ucap Rakha kembali melangkahkan kakinya menuju ruang tengah.
"Rakha!" panggil Indira, spontan Rakha berhenti dan kembali yang di ikuti Indira berjalan menghadap Rakha. "Aku mohon berikan aku maaf, aku janji tidak akan menceritakan pada Jova tentang apapun yang aku lakukan di sini!" ucap Indira.
Rakha hanya menatap mata panda Indira yang memohon di depannya.
"Aku ingin tanya padamu!" ucap Rakha, "sebenarnya apa yang memotivasi dirimu untuk melakukan semua ini!" tanya Rakha, "aku tau banyak laki - laki yang mendekati mu! tapi kenapa kau malah menyusahkan dirimu di apartemen ku?" tanya Rakha dengan nada sedikit tinggi.
"Sebenarnya aku juga tidak tau, kenapa aku ingin memperjuangkan cintamu!" jawab Indira, "aku hanya merasa bahagia dan nyaman saat bersamamu! aku tidak punya alasan untuk mengatakan kenapa aku mencintaimu! rasa cinta ku pada mu hadir begitu saja saat pertama kali aku melihatmu di HUT Group G!" jelas Indira dengan raut wajah yang jujur.
Rakha dapat melihat itu, dia mengusap kasar wajahnya dan membuang nafasnya kasar.
"Aku mohon Rakha, maafkan aku!"
"Aku sudah memaafkan mu!" jawab Rakha.
"Kalau begitu, ayo kita sarapan bersama! sebagai bukti kalau kau benar - benar memaafkan aku! aku mohon Rakha!" Indira menggoyangkan lengan Rakha pelan.
Rakha menatap mata Indira, lalu kembali membuang nafasnya panjang. Indira menarik tangan Rakha, dan Rakha mengikuti tarikan Indira. Indira menarik satu kursi untuk Rakha duduk.
"Kamu mau makan apa?" tanya Indira pada Rakha yang sudah duduk di kursi yang dia tarik.
"Nasi goreng ini saja!" ucap Rakha.
"Cuma nasi goreng saja?" tanya Indira memastikan.
"Iya!" jawab Rakha.
"Baiklah" dengan senang hati Indira mengambilkan nasi goreng untuk Rakha, dan meletakkan piring Rakha tepat di depan Rakha. Setelah itu Indira menuangkan air di gelas Rakha.
Setelah itu barulah Indira mengambil untuk dirinya sendiri, dengan nasi goreng yang sama dengan Rakha. Indira makan dengan senyum di bibirnya. Merasa senang Rakha kembali mau makan bersamanya.
"Kenapa matamu menghitam?" tanya Rakha setelah meneguk air di gelasnya, "kau tidak tidur?"
"Ehm, tidur kok!" jawab Indira
"Kalau kau tidur, kenapa lingkar matamu sangat terlihat!"
"Karena.." Indira berpikir, "karena aku tidak pakai make up! lihat!" Indira mengusap wajahnya. Dia memang hanya memakai pelembab saja.
"Aku sering melihatmu tanpa make up, tapi matamu tidak separah itu! jangan berbohong!" ucap Rakha.
Indira menyunggingkan senyum getirnya. Dia bingung harus menjawab apa.
"Sebenarnya aku baru bisa tidur jam tiga tadi pagi, dan jam setengah 5 aku sudah bangun untuk menyiapkan sarapan ini" jawab Indira jujur.
"Apa yang kau lakukan?"
"Tidak ada!" jawab Indira cepat, "aku hanya merasa bersalah padamu, dan semalam kau bahkan tidak keluar kamar sama sekali. Dan aku berulang kali melihat makan malam yang aku bawa untukmu tetap utuh. Jadi aku tidak bisa tidur, karena aku benar - benar merasa bersalah!"
Rakha menarik narik nafas dan membuangnya kasar. Lalu mengusap dahinya dengan jari - jari tangan kirinya.
"Sekarang kau mau kemana?" tanya Rakha.
"Ke Kampus!" jawan Indira.
"Aku antar!" ucap Rakha berdiri dari duduknya.
"Tidak perlu repot - repot, aku bisa berangkat sendiri!" ucap Indira, "kamu mau memaafkan ku saja aku sudah senang kok!"
"Kau bisa membahayakan dirimu sendiri dan orang lain!"
"Kenapa?"
"Kau tidak tidur semalaman, kau pasti mengantuk!" jelas Rakha, "ayo!" ucap Rakha berjalan ke ruang tengah.
"Baiklah!" jawab Indira dengan senyum bahagia berlari kecil masuk ke kamarnya untuk mengambil tas kuliahnya.
# # # # # #
"Nanti aku akan pulang naik taksi atau minta antar teman - teman ku!" ucap Indira pada Rakha yang sedang mengemudikan mobil.
"Jangan konyol!" sahut Rakha cepat. "Kau pulang jam berapa?"
"Jam 11" jawab Indira.
"Aku akan menjemputmu!" ucap Rakha.
"Kamu tidak sibuk?"
"Jangan banyak tanya!" ucap Rakha.
"Baiklah!" jawab Indira dengan senyum yang mengembang.
Rakha berhenti di depan kampus, Indira membuka seat belt nya.
"Terima kasih, Rakha!" ucap Indira.
"Hemm!" jawab Rakha menoleh Indira.
"Emm.. Rakha, kalau seandainya aku pulang bersama Jova untuk ikut ke kantor mu saja boleh tidak?" tanya Indira, "Jova kan setiap hari pasti mampir ke kantor mu!"
"Baiklah, asal jangan banyak bercerita padanya tentangku! aku akan mengantarmu pulang di jam istirahatku!" ucap Rakha.
"Siap!" jawab Indira dengan senyum mengembang, kemudian turun dari mobil Rakha. Indira berdiri di tepi jalan menunggu mobil Rakha berlalu hingga tak terlihat.
"Cie.. siapa, Ndi?" tanya teman - teman Indira yang juga baru turun dari taksi.
"Eh, itu teman ku!" jawab Indira ragu.
"Yakin teman?" tanya temannya, "mobilnya bagus!" ucapnya lagi dengan senyum menggoda.
"Apa sih!" ucap Indira merasa tidak senang dengan ucapan temannya, lalu berlalu dari tempat itu.
Mohon dukungannya ya teman - teman, biar Author semangat buat up di dua novel yang sedang berjalan ini.
Terima kasih,
Salam Lovallena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
boom like dariku 🤗
2021-09-16
1
Mommy Gyo
4 like hadir ❤️❤️
2021-09-03
1
syafridawati
bom like dan fav mendarat
2021-08-31
1