Sunday part 1

Rakha berdiri di dekat jendela kaca di kamarnya, menatap luar jendela apartemen, yang mana gelap malam mulai sedikit memudar. Sesekali meneguk susu steril kaleng di tangannya.

Rakha melempar kaleng susu itu ke tempat sampah setelah menghabiskan isinya. Rakha masuk ke walk in closed di kamarnya, dan memakai baju olah raganya. Memasang headset di telinga kanan kirinya, memainkan musik melalui ponsel di genggamannya. Setelah musik siap, Rakha memasukkan ponselnya ke dalam saku jaketnya.

Rakha berjalan keluar dari walk in closed, dan membuka pintu utama kamarnya. Rakha menuruni tangga sambil mengangguk anggukan kepalanya menikmati musik yang di mainkan. Sampai hidungnya mencium bau harum dan sedap masakan dari arah dapur.

Rakha berhenti di anak tangga paling bawah menatap Indira yang yang memasak dengan memunggunginya. Ada perasaan lain di hatinya, ketika melihat ada seorang gadis yang memasak di apartemennya. Rakha menyandarkan lengannya di dinding dapur. Menatap Indira yang belum menyadari kehadiran Rakha.

"Ah!" pekik Indira kaget melihat Rakha yang berdiri menatapnya tajam.

Indira melanjutkan langkahnya untuk meletakkan mangkok berisi sayur di atas meja makan.

"Kau ini mengagetkan saja!" ucap Indira melihat Rakha yang tak bicara sepatah katapun.

Beberapa saat terjadi keheningan di anatar keduanya.

"Kenapa kau harus membuat dirimu sendiri lelah dengan melakukan hal konyol seperti ini?" tanya Rakha setelah melepas headset di kedua telinganya.

"Hal konyol?" Indira mengerutkan keningnya, "hal konyol apa?" tanya Indira yang tidak paham maksud Rakha.

"Tch!" Rakha berpindah duduk di kursi makan, "sebulan tinggal di sini untuk mendekatiku, membersihkan apartemen ku, dan kau juga memasak seperti ini!" ucap Rakha, "bukankah lebih baik kau bersantai di rumahmu!"

"Namanya juga berjuang merebut hatimu, aku harus melakukan banyak cara untuk mengambil hatimu!" jawab Indira dengan senyum yakin.

"Bagaiman jika dalam satu bulan ternyata aku tidak juga jatuh cinta padamu? semua yang kau lakukan ini akan sia - sia. Lelah mu menjadi tidak ada harganya." jelas Rakha.

"Setidaknya aku pernah berjuang!" jawab indira dengan menyungging senyum manisnya.

Rakha membuang muka ke arah lain, menggosok dahinya karena heran dengan perjuangan seorang gadis yang usianya jauh di bawahnya itu.

"Kalau aku tidak berjuang, aku tidak akan tau sejauh mana kemampuanku. Jika perjuangan ku sia - sia, setidaknya aku benar - benar tau kalau tidak satu hal pun dari hidupku yang bisa membuatmu jatuh cinta padaku," lanjut Indira. "Jadi aku bisa mengakhiri perjuangan dengan senyum manis karena memang kita tidak berjodoh." lanjut Indira dengan senyumnya.

Rakha menatap intens wajah Indira. Mencari tau setulus apa gadis itu mencintainya.

"Kau lihat diriku!" ucap Rakha, "aku playboy! semua orang tau itu! sudah banyak gadis yang berjalan denganku! dan mungkin aku sudah banyak menyakiti hati wanita. Bahkan kemarin kau melihatnya sendiri!" ucap Rakha.

"I don't care!" ucap Indira yakin.

Rakha menarik nafas kuat dan membuangnya panjang. Rakha tampak berfikir, dia juga pasti kasian kalau seandainya Indira tidak bisa membuatnya jatuh cinta.

Apa harus aku membuat gadis ini tidak betah tinggal di sini? ucap Rakha dalam hati.

"Terserah kau sajalah!" ucap Rakha pasrah, "ingat! jika dalam satu bulan ternyata aku tidak jatuh cinta padamu, jangan pernah mengatai ku tega, kejam dan sebagainya!" lanjut Rakha.

"Siap!" jawab Indira dengan mengangkat tangannya hormat.

Rakha bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh dari meja makan.

"Kamu mau kemana?" tanya Indira menatap punggung Rakha.

"Jogging!" jawab Rakha singkat sambil memasang kembali headset pada kedua lubang telinganya.

"Aku akan menunggumu pulang!" ucap Indira meninggikan suaranya agar dapat di dengar Rakha yang memakai headset.

Rakha tidak menjawab meskipun mendengarnya, dia langsung berjalan ke arah pintu utama apartemennya. Indira masih menatap punggung Rakha yang menjauh dengan menyunggingkan senyum manisnya.

"Apapun yang kau katakan dan kau lakukan tidak akan membuatku merubah tujuanku Rakha!" gumam Indira setelah Rakha menghilang di balik pintu apartemen.

Indira kembali melanjutkan memasaknya dengan penuh semangat.

# # # # # #

Sudah 15 menit Rakha berlari di sepanjang trotoar setelah keluar dari gerbang gedung apartemennya. Rakha berlari - lari kecil dengan headset yang masih menempel di telinganya.

Pukk!

Seseorang menepuk pundak Rakha, seketika Rakha menoleh. Rakha menghentikan larinya yang membuat orang itu ikut berhenti dari larinya. Rakha menyunggingkan senyum sambil melepas headset nya menatap perempuan yang menepuk pundaknya.

"Angel!" sapa Rakha.

"Masih ingat aku rupanya!" ucap Angel.

"Tentu saja! mana mungkin aku melupakan nama wanita cantik sepertimu!" gombal Rakha.

"Kau ini! masih tidak berubah!" ucap Angel sambil memberi kode untuk berjalan.

"Hehehe! sepertinya sudah bawaan!" jawab Rakha.

"Oh, jadi begitu" ucap Angel dengan lirikan mengejek.

"Hahaha! jangan melirik ku seperti itu!" ucap Rakha membuat Angel menyunggingkan senyum. Mereka masih berjalan santai di sepanjang trotoar. "Kamu masih tinggal di apartemen itu?" tanya Rakha menunjuk apartemen di sebrang jalan.

"Iyalah!" jawab Angel, "kalau kamu?"

"Tentu saja masih sama!" jawab Rakha cepat, "kamu sudah punya pacar lagi?" tanya Rakha ragu.

Angel menggelengkan kepalanya pelan.

"Kenapa?"

"Sejak kita mengakhiri.. bukan kita sih, tapi kamu," menunjuk Rakha yang membuat Rakha tersenyum kikuk. "Sejak kamu mengakhiri hubungan kita, aku belum ada niatan untuk mencari pasangan. Meskipun usia ku sudah cukup banyak, hehe." jawab Angel.

"Kenapa begitu?" tanya Rakha.

"Aku takut kecewa lagi!" jawab Angel.

"Ehm! Angel?" panggil Rakha ragu.

"Apa?" Angel menoleh pada Rakha di sampingnya yang seolah ragu untuk bicara.

"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud untuk membuatmu trauma dengan jatuh cinta. Tapi aku.."

"Kenapa?" tanya Angel karena Rakha tidak melanjutkan bicaranya.

"Tapi aku merasa tidak menemukan tempat terbaik untukmu di hatiku. Aku yakin kamu akan mendapatkan laki - laki yang lebih baik dariku!" jelas Rakha dengan rasa bersalah di hatinya mendengar penjelasan Angel.

"Tidak apa - apa!" jawab Angel dengan senyum manisnya, "cinta tidak bisa dipaksakan. Itu bukan salahmu, aku saja yang terlalu berharap besar!" lanjut Angel.

Rakha berjalan sambil menatap wajah Angel di sampingnya, kemudian menyunggingkan senyum saat Angel melihatnya balik.

"Kita masih bisa berteman kan?" tanya Rakha.

"Tentu saja! kenapa tidak!" jawab Angel yakin.

Rakha mengangguk dan tersenyum.

"Lari lagi yuk!" ucap Angel kemudian.

"Ayo! keringat ku juga belum banyak!" jawab Rakha.

Mereka berlari beriringan, menyusuri trotoar saat Matahari mulai menyapa Bumi bagian Jakarta. Mereka menyebrangi jalanan yang sedikit lengang karena hari Minggu. Sampai akhirnya mereka sampai di depan gedung apartemen Angel.

"Aku masuk dulu ya!" ucap Angel.

"Iya!" jawab Rakha, "Oh ya! kalau kau ada waktu mainlah ke apartemenku!" ucap Rakha.

"Ok!" jawab Angel menyatukan ibu jari dan jari telunjuknya, lambang OK.

Setelah memastikan Angel masuk ke lobby apartemen, Rakha melanjutkan larinya sampai di apartemennya.

Rakha masuk ke apartemennya, mengedarkan pandangannya mencari Indira yang tidak terlihat.

"Kemana gadis itu?" gumam Rakha pelan.

Rakha mendekati tangga, dan langkahnya terhenti karena bau harum masakan di meja makan. Rakha berjalan mendekati meja makan, yang sudah tertata beberapa menu.

"Brokoli!" gumam Rakha dengan senyum mengembang menatap brokoli pilihannya yang sudah di olah oleh Indira.

Setelah itu Rakha kembali ke arah tangga dan naik ke kamarnya. Rakha mengeringkan keringatnya di kursi samping jendela kaca kamarnya.

Setelah kering Rakha mengguyur tubuhnya di bawah air shower. Setelah selesai dengan ritual mandinya Rakha memakai kaos dan celana pendek rumahannya. Rakha keluar kamar menuruni tangga.

"Hai!" sapa Indira yang melihat Rakha menuruni tangga.

"Hemm," jawab Rakha cuek.

"Ayo sarapan!" ucap Indira sambil berjalan ke arah meja makan.

Rakha hanya mengangkat kedua alisnya tanda setuju. Indira membalikkan piring yang dia siapkan untuk Rakha, dan mengisinya dengan nasi.

"Kau coba ini!" ucap Indira mengangkat mangkok berisi olahan brokoli. "Semoga kamu suka dengan olahan brokoli ku! aku menggunakan resep rahasiaku." ucap indira menyendok masakan brokoli nya ke piring Rakha.

"Hemm," jawab Rakha menatap piringnya yang sudah berisi nasi dan olahan brokoli kesukaannya.

Rakha mulai memakan makanannya, Indira juga mulai mengunyah menu sarapan yang di pilihnya.

"Bagaimana?" tanya Indira setelah melihat Rakha menelan suapan pertamanya, "enak?"

Rakha menatap intens mata Indira yang duduk di depannya.

Semoga suka ya dengan kisah Rakha dan Indira ini.

Author mencoba untuk selalu membuat cerita natural yang tidak di lebih - lebihkan.

Jangan lupa tinggalkan Like dan Komentarnya ya.

Terima kasih pada teman - teman yang sudah memberi dukungan pada Novel - novel receh Author.

Salam Lovallena.

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

suka banget kok Thor.

2021-12-08

1

EroSenpai

EroSenpai

semangat author! ceritamu sangat menarik.

2021-08-29

1

hiatus

hiatus

lanjut mampir baca thor 🥰

2021-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Call me Indira!
2 Hari Pertama
3 Sunday part 1
4 Sunday Part 2
5 Sunday Part 3
6 Sunday Part 4
7 Sunday Part 5
8 Kesal Rakha
9 Kata Maaf
10 Dua minggu berlalu
11 Jangan GR dulu Indira
12 Bertanding
13 first Kiss
14 Jogging
15 Mall
16 Terlambat Pulang
17 Kegalauan Rakha
18 Kekacauan Hati Indira 1
19 Kekacauan Hati Indira 2
20 Pagi yang Tak Biasa
21 Kekacauan Hati Rakha 1
22 Kekacauan Hati Rakha 2
23 Kekacauan Hati Rakha 3
24 Kekacauan Hati Rakha 4
25 Hadir di Pesta Jova
26 Malam yang Hangat 1
27 Malam yang Hangat 2
28 Liburan
29 Hari yang Sempurna
30 Berita Pasangan Baru
31 Hari Bersama
32 Bucin!
33 Papa!
34 Kasir?
35 Pekerjaan Kedua
36 Hari - Hari Rakha
37 Rahasia Rakha
38 Rakha vs Jova
39 Angel!
40 Restu!
41 Cemburu
42 Lamaran
43 Weekend 1
44 Weekend 2
45 Weekend 3
46 Weekend 4
47 Weekend 5
48 Weekend 6
49 Pertunangan
50 Bayu dan Fellicya
51 Acara Makan Tengah Malam
52 Devander!
53 Menangani Angel
54 Minggunya Keluarga
55 Prosesi Akad Nikah
56 Pasca Akad
57 Pesta Pernikahan
58 Malam Pengantin 21+
59 Adegan 21+
60 Fellicya dan Bayu
61 Dibawah 21 Tahun, Baca Setengahnya Saja!
62 Preparation Day 21+
63 Kisah di Bandara
64 Bali 1
65 Bali 2
66 Bali 3 (21+)
67 Bali 4
68 Welcome Back!
69 Satu Bulan Kemudian . . .
70 Parfum!
71 Ayam Betutu
72 Aneh!
73 Hamil?
74 Sempurna
75 Mengunjungi Twins
76 Teror!
77 Trauma
78 Tersangka Teror!
79 Bye Tere!
80 Kembalinya Kisah yang Hampir Terlupakan
81 Makan Malam
82 Kecupan Pertama
83 Firasat!
84 Kevin!
85 Battle!
86 Back To Singapore
87 Kunjungan Pertama
88 Baby Boy is Coming!
89 Pemberian Nama
90 Rakha vs Bayu
91 Akibat Macet!
92 Kiriman Bunga
93 Bayu vs Kevin
94 Bandara
95 Untuk Kevin
96 Berlalunya Hari Demi Hari
97 Happy Birthday!
98 PROMO NOVEL BARU
99 Pernikahan Bayu dan Fellycia
100 End Story
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Call me Indira!
2
Hari Pertama
3
Sunday part 1
4
Sunday Part 2
5
Sunday Part 3
6
Sunday Part 4
7
Sunday Part 5
8
Kesal Rakha
9
Kata Maaf
10
Dua minggu berlalu
11
Jangan GR dulu Indira
12
Bertanding
13
first Kiss
14
Jogging
15
Mall
16
Terlambat Pulang
17
Kegalauan Rakha
18
Kekacauan Hati Indira 1
19
Kekacauan Hati Indira 2
20
Pagi yang Tak Biasa
21
Kekacauan Hati Rakha 1
22
Kekacauan Hati Rakha 2
23
Kekacauan Hati Rakha 3
24
Kekacauan Hati Rakha 4
25
Hadir di Pesta Jova
26
Malam yang Hangat 1
27
Malam yang Hangat 2
28
Liburan
29
Hari yang Sempurna
30
Berita Pasangan Baru
31
Hari Bersama
32
Bucin!
33
Papa!
34
Kasir?
35
Pekerjaan Kedua
36
Hari - Hari Rakha
37
Rahasia Rakha
38
Rakha vs Jova
39
Angel!
40
Restu!
41
Cemburu
42
Lamaran
43
Weekend 1
44
Weekend 2
45
Weekend 3
46
Weekend 4
47
Weekend 5
48
Weekend 6
49
Pertunangan
50
Bayu dan Fellicya
51
Acara Makan Tengah Malam
52
Devander!
53
Menangani Angel
54
Minggunya Keluarga
55
Prosesi Akad Nikah
56
Pasca Akad
57
Pesta Pernikahan
58
Malam Pengantin 21+
59
Adegan 21+
60
Fellicya dan Bayu
61
Dibawah 21 Tahun, Baca Setengahnya Saja!
62
Preparation Day 21+
63
Kisah di Bandara
64
Bali 1
65
Bali 2
66
Bali 3 (21+)
67
Bali 4
68
Welcome Back!
69
Satu Bulan Kemudian . . .
70
Parfum!
71
Ayam Betutu
72
Aneh!
73
Hamil?
74
Sempurna
75
Mengunjungi Twins
76
Teror!
77
Trauma
78
Tersangka Teror!
79
Bye Tere!
80
Kembalinya Kisah yang Hampir Terlupakan
81
Makan Malam
82
Kecupan Pertama
83
Firasat!
84
Kevin!
85
Battle!
86
Back To Singapore
87
Kunjungan Pertama
88
Baby Boy is Coming!
89
Pemberian Nama
90
Rakha vs Bayu
91
Akibat Macet!
92
Kiriman Bunga
93
Bayu vs Kevin
94
Bandara
95
Untuk Kevin
96
Berlalunya Hari Demi Hari
97
Happy Birthday!
98
PROMO NOVEL BARU
99
Pernikahan Bayu dan Fellycia
100
End Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!