"Iya!" jawab Fellicya
Rakha menyunggingkan senyum miring sembari menundukkan pandangannya.
"Kamu tidak lupa siapa aku kan Fellicya?" tanya Rakha serius.
"Tentu saja tidak!" jawab Fellicya cepat, "Tuan Rakha Leonard sang buaya darat!" lanjut Fellicya dengan senyum mengejek.
Rakha tergelak dengan jawaban Fellicya.
"Lalu kenapa kamu masih bertanya aku punya pacar atau tidak?"
"Brarti punya?" tanya Fellicya membulatkan matanya.
Rakha mengangkat kedua bahunya, tidak tau harus menjawab apa. Semenjak Indira datang ke apartemennya, Rakha tidak pernah lagi terikat hubungan cinta dengan gadis manapun.
"Kak.." ucapan Fellicya terpotong oleh waiters yang membawa makanan yang mereka pesan.
"Ayo makan!" ucap Rakha pada Fellicya.
"Tapi aku belum selesai bicara, Kak!" ucap Fellicya.
"Nanti di lanjutkan setelah makanan ini habis!" jawab Rakha sambil memakan sushi pesanannya.
"Baiklah!" jawab Fellicya.
Kenapa Fellicya tiba - tiba membahas tentang pacar ku? tanya Rakha dalam hati.
Setengah jam berlalu, semua makanan di atas meja sudah habis oleh mereka berdua.
"Bill!" ucap Rakha pada waiters yang berjaga.
Seorang Waiters datang membawa bill Rakha. Rakha menyerahkan satu kartunya pada Waiters.
Setelah itu mereka keluar bersama dari resto Jepang itu.
"Kak! aku mau melanjutkan bicara ku tadi!" ucap Fellicya saat dalam perjalanan pulang.
"Oh iya! lanjutkan!" ucap Rakha melirik Fellicya di sampingnya.
"Emm.." Fellicya melirik Rakha di sampingnya dengan rasa ragu untuk bicara.
"Apa?" tanya Rakha yang merasakan keraguan Fellicya.
"Selama ini, pernah tidak Kak Rakha punya perasaan sama Fellicya?" tanya Fellicya memberanikan diri.
"Perasaan seperti apa maksud kamu?" tanya Rakha melihat Fellicya di sampingnya dengan bingung.
"Kak Rakha sudah banyak berkencan dengan gadis - gadis di luaran sana kan? Kak Rakha dengan mudah bisa menyukai gadis - gadis di luar sana. Apa pernah Kak Rakha menyukai Fellicya?"
"Tentu saja aku menyukaimu!" ucap Rakha.
Seketika Fellicya menoleh ke arah Rakha, menajamkan pandangannya pada Rakha di sampingnya.
"Siapa yang tak menyukai seorang gadis cantik sepertimu!" lanjut Rakha. "Apa lagi kamu sepupu Alexander, tentu saja aku menyukaimu dan juga menyayangimu"
Fellicya langsung membuang pandangannya ke arah jendela di sampingnya.
"Maksud Fellicya, apa Kak Rakha pernah punya perasaan cinta pada Fellicya?" tanya Fellicya.
"Cinta?" tanya Rakha.
"Iya!" jawab Fellicya.
Rakha membuang nafas dari mulutnya, dan tidak menjawab pertanyaan Fellicya. Dia menepikan mobilnya di tepi jalan.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanya Rakha menatap Fellicya di sampingnya.
"Aku menyukaimu Kak!" ucap Fellicya.
"Aku juga menyukaimu!"
"Tch! maksudku bukan suka antara Kakak dan Adik!"
Rakha tidak bisa bicara lagi, dia kembali menghadap depan, menatap lurus ke depan. Tangan kanannya yang sedari tadi masih memegang kemudi, meremas kuat kemudinya.
Kenapa kamu bicara seperti ini setelah Indira hampir berhasil merebut hatiku! kenapa tidak sedari dulu! ucap Rakha dalam hati.
"Fellicya?" panggil Rakha lembut.
"Iya?" jawab Fellicya yang merasa akan di tolak oleh Rakha.
"Kamu tau kan siapa aku?" tanya Rakha yang di angguki Fellicya. "Tidak akan mudah bagiku untuk bisa mencintai Nona muda sepertimu!" lanjut Rakha.
"Tapi Kak!"
"Fellicya?" panggil Rakha memotong ucapan Fellicya. "Jika saja aku ini Tuan muda sungguhan, mungkin kamu gadis pertama dan terakhir yang aku cintai!" ucap Rakha. "Tapi aku hanya Tuan muda bayangan, aku hanya anak angkat dari pengusaha kaya raya!" lanjutnya.
"Kak!" panggil Fellicya, "aku tau selama ini Kakak punya perasaan pada Fellicya!" ucapnya, "apa Kakak tidak ingin memperjuangkan perasaan Kakak pada Fellicya?"
Rakha membuang nafasnya kasar, menatap luar jendela pintu mobilnya.
"Sudahlah, jangan membahas sesuatu yabg mungkin saja akan sia - sia!" putus Rakha, mengarahkan tangannya pada kunci mobil.
"Tunggu Kak!" dengan cepat Fellicya menahan pergerakan tangan Rakha.
"Aku sengaja datang ke sini lebih cepat untuk mengambil hati mu Kak!"
Rakha memejamkan matanya dalam. Sentuhan tangan Fellicya pada tangannya, tidak lagi menimbulkan getaran yang dulu di rasakan Rakha setiap bersentuhan dengan Fellicya.
Kalau kamu bicara sebelum Indira masuk dalam kehidupanku! apapun caranya akan aku usahakan untuk mendapat restu Eyang! Tapi saat ini, bahkan getaran itu tak lagi muncul walau sedikit. Tapi aku tidak memungkiri kalau aku masih menyayangimu! ucap Rakha dalam hatinya yang paling dalam.
"Kalau kita nekat! kita akan menjalani kisah cinta yang berat!" ucap Rakha, "apa lagi kamu tinggal bersama Eyang!" lanjut Rakha.
Fellicya tidak lagi bicara apapun, dia membuang nafasnya panjang. Jika mendengar nama Eyang di sebut, Fellicya sudah bisa menyimpulkan maksud dari perkataan Rakha.
"Sebaiknya aku antar kamu pulang!" ucap Rakha.
Fellicya tidak menjawab, Rakha melajukan mobilnya menuju apartemen Fellicya. Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang ada di antara keduanya.
Hingga mobil berhenti di depan lobby, Rakha melepas sabuk pengamannya untuk membukakan pintu Fellicya. Tapi Fellicya lebih dulu membuka seat belt nya dan membuka pintu sendiri.
"Fellicya masuk, Kak!" ucap Fellicya, "selamat malam!" ucapnya langsung keluar tanpa menunggu jawaban Rakha.
"Iya!" jawab Rakha yang pasti tidak di dengar Fellicya, karena dengan cepat Fellicya menutup pintu mobil Rakha.
Fellicya Chirativat
Rakha membuang nafas kasarnya, dan kembali memasang seat belt di tangannya. Lalu melajukan mobilnya menyusuri gelap malam dengan kecepatan sedang. Pikirannya berjalan kemana - mana. Sesekali dia terlihat memukul kemudi di tangannya.
Flashback Off . . .
"Siapa yang harus aku pilih?" ucap Rakha yang masih memandang langit - langit kamarnya. "Maaf, aku tadi sudah berbohong padamu Indira!" gumam Rakha.
Tidak di pungkiri Rakha, semenjak kehadiran Indira di apartemen, hidup Rakha jauh lebih ceria. Karena Indira selalu menciptakan tawa di tengah kesunyian apartemennya yang selama ini ia tempati seorang diri. Hanya sesekali ada gadi yang menemui dia di apartemennya. Karena tidak semua gadis dia beri tau di mana dia tinggal.
"Kenapa takdir cinta ku seperti ini!" gumamnya, "Sulit bagiku jika harus menyakiti salah satu dari mereka!" Rakha memukul tempat tidurnya. "Apa ini hukuman untuk buaya darat sepertiku!" lanjutnya.
Rakha turun dari tempat tidurnya, dan berjalan mendekati sofa di samping jendela, membuka pintu balkon dan berjalan keluar. Mengambil sebatang rokok di atas meja, dan mulai menghisapnya memandang gelap langit. Dingin malam seolah tak berpengaruh pada tubuh Rakha yang hanya memakai boxer.
Pikiran dan hati Rakha saat ini seolah di aduk dua gadis yang sama - sama memiliki posisi tersendiri di hati Rakha. Satu jam berlalu dia masih belum tau condong kemana hatinya saat ini.
Hingga tengah malam barulah Rakha kembali masuk ke kamarnya, dan menutup pintu kamarnya lalu mencoba untuk memejamkan matanya. Mencoba mencari jawaban melalui mimpi yang di beri Tuhan padanya malam ini.
# # # # # #
Pagi hari Indira sudah menyiapkan sarapan untuk mereka. Indira sudah duduk dengan pakaian rapinya untuk ke kampus. Rakha turun dengan baju kerja lengkap, dengan sebuah kunci mobil di tangan kanannya.
"Ayo makan!" ucap Indira pada Rakha yang berdiri di anak tangga terakhir.
Rakha berjalan ke arah meja makan dengan senyum samar nya. Rakha duduk di kursi depan Indira duduk. Indira mengambilkan makanan untuk Rakha dengan sangat telaten.
"Jika nanti jam tujuh aku belum pulang, jangan lupa kamu harus makan lebih dulu!" ucap Rakha setelah menyelesaikan sarapannya.
"Iyaaa!" jawab Indira panjang dengan senyum manisnya.
Rakha tersenyum menatap senyum manis Indira.
Bagaimana bisa aku bisa menghancurkan senyum manis gadis yang berhasil mengubah perasaan ku padanya! batin Rakha.
"Kamu mau aku antar atau berangkat sendiri?" tanya Rakha yang merasa bersalah, semalam sudah membuat Indira menunggu.
"Aku berangkat sendiri saja!" jawab Indira. "Kamu duluan!"
"Baiklah!" jawab Rakha berdiri dan mengambil kunci mobil di meja, "sampai jumpa nanti malam!" lanjutnya.
"Ok, Rakha!" jawab Indira yang masih duduk di kursi.
Rakha keluar apartemennya meninggalkan Indira yang melamun di meja makan.
Tunggu kelanjutan cerita mereka ya!
Jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya.
Terima kasih,
Salam Lovallena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
AditA
ga tegas rakha.....
2021-09-04
3
exaa setya
jgn lama2 ya thoor
2021-09-04
1
꧁༺Clemira_Ayumna༻꧂
kpn jadiannya Thor.. di judul sblh Indiranya kbur dr Rakha pdhl msh kurang 1 minggu dr perjanjiannya...
2021-09-04
3