Kesedihan

Dalam beberapa hari Audrey tinggal di kerajaan Lottea, ia tidak pulang dan melihat kenangan Devina semasa hidup. Berjalan perlahan menikmati suasana sejuk di bawah pepohonan, sejak matahari belum terbit Audrey berjalan tanpa arah. Beristirahat sejenak hingga tertidur.

“ Aku sangat marah padamu, kenapa kau melakukan itu “ Audrey menoleh mencoba mencari asal suara itu

“ Apa kau tidak memiliki perasaan..rasa kasihan atau semacamnya “

“ Siapa? “ Audrey masih mencoba mencari asal suara itu

“ Apakah jika seseorang tidak menguntungkanmu kau tidak menganggapnya ada “

“ Katakan si- “

“ APAKAH MENURUTMU IBUKU BUKAN MANUSIA?! Aku…menukar jiwaku untuk memanggil jiwa lain kemari dan menggantikan ku, agar bisa mencari cara menyelamatkan Ibu atau membuatnya senang. Tapi?! Ibu hanya berakhir kesepian bahkan meninggal lebih cepat. Hei, Apa itu lucu? Dia juga memberimu hadiah yang berharga..itu seharusnya milikku. Ibu adalah orang baik, dia sangat lemah lembut , dia tidak pernah mengatakan kesedihan dan rasa sakit yang dia rasakan.

Dan dengan mudahnya kau membuatnya merasa sendiri, keberadaannya di matamu seakan tak ada. Aku tau dia bukan Ibumu tapi..tidak bisakah kau berpura-pura menyayanginya? Aku minta maaf karena membawamu ke dalam takdirku yang miris, aku minta maaf. Aku harap kau akan menjadi lebih baik kepada orang lain “

Audrey termenung, ‘ Itu…dia? ‘ diam memikirkan kata-kata yang baru saja dia dengar. “ Kenapa kau menyalahkanku? Haruskah aku menciptakan banyak kepalsuan dalam hidupku kali ini? Kenapa kau membawaku kemari hah?! Kau bertanya apa aku tidak memiliki perasaan kan? Ya aku tidak punya?! Kenapa aku harus memiliki hal semacam itu dalam hidupku? Tidak ada yang mencontohkannya padaku dulu haha…tapi setelah Ayah angkatku ada dalam hidupku duniaku hanya berpusat padanya saja, tapi dia pergi..aku ingin menyusulnya “ Audrey memeluk kedua lututnya, dia yatim piatu, tinggal di medan perang, siapa yang akan mengajarinya tentang kasih sayang keluarga? Tidak ada. Semua yang ia lakukan saat ini hanya kebohongan, perasaannya. Semuannya, dia hanya bersikap tulus pada Marcel yang mengajarinya apa itu keluarga. Audrey tidak ingin memberikan orang lain perasaan yang sama seperti yang dia berikan pada Ayahnya.

“ Aku ingin kembali, bisa kau mengembalikanku “

Terdapat sebuah desa kecil di dalam hutan. Warga desa berkumpul mengelilingi tiang, Audrey penasaran dan mencoba mendekat. Suara pukulan keras terdengar “ Bugk bugkk “ Audrey mendekat dan melihat seorang wanita lusuh dan penuh luka, terikat di tiang dan para warga yang memukulinya. Wanita itu hanya diam. Setelah matahari terbenam para warga perlahan bubar dan Audrey menghampiri wanita itu secara hati-hati, melihat penampilannya yang menyedihkan “ Tolong bunuh aku…kumohon “ suara lirih terdengar dan itu berasal dari wanita itu.

“ Bunuh aku “ Audrey hanya diam “ Kenapa aku harus membunuhmu? “ berjongkok di depan perempuan itu dan menatapnya dalam.

Wanita itu terdiam “ Kenapa aku harus membunuhmu? “ Audrey mengulangi pertanyaannya kembali. “ Aku Monster “ Audrey bingung dengan jawaban yang ia dapat, bangkit lalu hendak meninggalkannya sendiri “ Tunggu, kau akan mendapat kekuatan dengan membunuhku. Kenapa tidak mencobanya saja? “ Audrey berhenti melangkah dan berbalik menancapkan pedang pada perut wanita itu, desis an pelan terdengar “ Aku memang menginginkan kekuatan, kebetulan kau menawarkannya dan aku tidak akan menolak “ wanita itu tersenyum hambar, “ Jangan samakan aku dengan manusia lain. Aku tidak akan bersikap munafik, jangan menganggap aku jahat kau sendiri yang menawarkannya padaku “ memperdalam tusukannya, lalu mencabut pedannya dan menebas kepala wanita itu. Suara lirih “ Terima kasih “ terdengar sebelum kepala itu terpisah dari tubuh wanita itu.

Tanda hitam muncul di punggung tangan Audrey, dia menatapnya penuh dengan rasa penasaran. Namun, tangisan lirih terdengar di balik balok kayu. Audrey menoleh melihat seorang anak kecil yang bahkan tidak dapat berdiri dengan benar memegang balok kayu, menatap mayat wanita itu sambil menangis

“ Ma.. “ Mata Audrey terpaku menatap anak itu merangkak mendekati kepala wanita itu sambil memanggil “ Ma.. “ berulang kali. Anak itu memeluk kepala itu sambil menangis.

Saat suara ramai para warga terdengar dengan cahaya obor yang semakin dekat, Audrey berencana pergi namun kembali dan membawa anak itu menjauh dari desa. Dalam gendongannya anak itu terus menangis lirih.

Saat sampai di kamar penginapannya, Audrey meletakan anak itu di atas tempat tidur. Anak itu tertidur dan meninggalkan Audrey yang masih syok dengan kejadian tadi. Dia merasa bersalah membunuh wanita itu tanpa mengetahui anaknya berada di dekat tempat itu, dan membiarkannya melihat semua kejadian itu.

Audrey merasa kepalanya berdenyut. Audrey menatap tanda pada tangannya, mencoba mengaktifkannya. Asap hitam muncul di telapak tangannya dan membentuk benang. Audrey masih tidak mengetahui apa kegunaannya dan menyimpannya kembali.

Sambil menunggu matahari terbit Audrey bermeditasi, namun anehnya selain menyerap mana Audrey merasakan energy lain yang juga ikut terserap. Pada saat matahari terbit Audrey menghentikan meditasinya, saat berbalik Audrey mendapatkan tatapan intens. Anak itu tanpa berkedip menatap Audrey sambil menghisap jempol kakinya, Audrey menatapnya balik dan keduanya saling tatap selama beberapa menit. Mata keduanya mulai berair, namun tak ada yang mau mengalah dan berkedip. Audrey merasa dirinya kekanak-kanakan dan berkedip lebih dulu, anak itu lebih tepatnya balita itu tersenyum kemenangan. Audrey tertawa melihatnya

“ Anak-anak memang sangat menggemaskan “ mencubit pipi gembil balita itu. “ Tidak mungkin aku memanggilnya tanpa sebuah nama, jadi aku akan memberimu nama “ berpikir “ Elenio Damon artinya sinar matahari yang teguh. Bagus bukan “ Elen menatap Audrey dengan mata lebarnya hal itu membuat Audrey gemas “ Aku anggap setuju “ mencium pipi Elen.

Saat kembali ke istana duke menggunakan portal, Audrey segera menuju kamar dan memandikan Elen. Karena tidak ada pakaian yang pas, Audrey mencari seorang pelayan yang memiliki anak dan membeli salah satu baju untuk Elen kenakan. “ Nah Elen terlihat semakin menggemaskan sekarang, kau tidak punya baju sekarang..bagaimana jika membelinya “ Elen hanya merangkak kesana kemari di atas karpet berbulu milik Audrey, sedangkan Audrey hanya menatapnya dengan gemas ‘ Seandainya ada kamera ‘. Tiba-tiba Audrey mengingat Elen yang menangis memeluk kepala wanita itu sambil menangis, membuatnya merasa bersalah. Dalam hatinya dia berjanji akan merawat Elen dengan baik.

Pada siang hari Audrey mengajak Elen pergi keluar bersama dengan Arcel dan Caesar untuk membeli pakaian Elen di sebuah butik. Audrey meminta pegawai toko untuk menunjukan semua pakaian seukuran Elen dengan kualitas terbaik. Pegawai toko kembali dengan membawa banyak set pakaian, Audrey tanpa pikir panjang membeli semua. Arcel merasa murung, Audrey belum pernah membelikannya hadiah sampai sekarang, ia merasa iri pada Elen yang tiba-tiba muncul dan mendapat begitu banyak cinta dari Audrey. Audrey menyadari perubahan ekspresi wajah Arcel, mereka semua keluar dan menuju toko perhiasan, Audrey memilih beberapa perhiasan dengan teliti lalu membelinya. Saat berada di dalam kereta Audrey menyerahkan perhiasan yang ia beli pada Arcel.

“ Mereka akan cocok untukmu “ Arcel membukanya perlahan, matanya berbinar menatap bros permata berwarna biru terang dengan permata perak di sekelilingnya. Arcel menyimpan kembali bros itu dengan hati-hati lalu memeluk Audrey dengan Elen di antara meraka “ Aku menyukainya “ Audrey mengusap rambut Arcel “ Baguslah kalau kau suka “ Caesar hanya tersenyum menatap pemandangan di depannya. ‘ Nona memang orang yang berhati mulia ‘ penilaian Caesar pada Audrey semakin hari semakin meningkat.

Maaf kalau banyak typo

Jangan lupa like yaa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!