Menemui Elena

Waktu berjalan dengan sangat cepat. Audrey setiap harinya selalu berlatih begitu pula dengan Arcel. Keduanya sangat giat berlatih, bahkan tak terasa satu tahun telah berlalu. Arcel yang dirawat dengan baik tumbuh menjadi anak laki-laki yang manis dan tumbuh sehat. Audrey semakin hari semakin mirip dengan Jefford. Saat makan siang hanya diisi dengan Jefford, Audrey, Arcel dan Caesar, sedangkan Devina menderita penyakit beberapa bulan lalu.

Audrey tak bisa berbuat banyak untuk mengubah seluruh alur yang ada, dia sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan hidup Devina. Namun, mungkin karena kematian Devina yang berhubungan dengan takdir prontagonis membuatnya tak bisa menghindari takdir.

Jefford tetap memperlakukan Audrey seperti biasa, tapi perlakuannya pada Devina telah berubah. Tak begitu memperdulikannya seperti dulu, Audrey yakin ini juga termasuk pengaturan seperti pada alur.

Audrey menghela nafas ‘ Sepertinya tak lama lagi mereka akan datang, bagaimanapun caranya aku akan mencegah mereka ‘ menatap Jefford. “ Kak “ Audrey menatap Arcel “ Caesar bilang kau akan pergi? Boleh aku ikut? “ dengan tatapan memohon Arcel menatap Audrey, selama waktu Arcel tinggal di istana duke Audrey cukup memanjakannya. ‘ Apa-apaan tatapan itu? ‘ Arcel terus menatap Audrey “ Kak..Boleh kan? Aku ingin ikuttt “ Arcel merengek menggoyangkan lengan Audrey, Audrey mulai tertekan dan menatap Caesar sini seakan mengatakan ‘ Ini semua salahmu ‘ Caesar hanya pura-pura tidak tau dan melanjutkan makan. “ Kakak hanya pergi sebentar untuk menemui teman, kau tunggu saja di rumah “ Arcel menunjukan wajah cemberut “ oh ayolah kakk aku ingin ikut “ Audrey tetap menggeleng.

Arcel terus berisik dan merengek pada Audrey, karena tak tahan Audrey dengan terpaksa mengizinkan Arcel untuk ikut dengan syarat Arcel harus patuh. Sekarang Arcel dengan tenang duduk di samping Audrey dan melihat pemandangan di luar jendela. Selama tinggal di istana duke Arcel tidak pernah sekalipun keluar dengan alasan keamanan, Arcel juga paham dan memilih untuk terus belajar selama disana. Karena ini pertaman kalinya Arcel keluar dari istana duke, Arcel begitu antusias “ Awas jatuh “ nasehat Audrey melihat Arcel mengeluarkan kepalanya keluar jendela.

Tak lama kereta sampai di depan kuil suci yang di buka untuk umum. Audrey, Arcel dan Caesar masuk lalu saat dalam perjalanan seseorang menabrak Audrey “ Oh maafkan aku “ gadis itu mendongak dan terpaku menatap wajah Audrey. “ Ya tidak papa, kau baik-baik saja kan “ gadis itu tetap terdiam dan terus menatap Audrey “ Hei kakakku sedang bertanya padamu, dan berhenti menatapnya seperti itu “ Arcel kesal melihat gadis itu terus menatap Audrey tanpa berkedip. “ Rey “ Audrey diam menatap gadis itu dengan bingung ‘ Barusan dia memanggilku apa? ‘ keduanya sama-sama terdiam dan saling menatap. Gadis itu dengan gembira memeluk Audrey erat, Arcel terkejut melihat itu dan berusaha memisahkan keduanya namun dihentikan oleh Caesar “ Lepaskan aku rambut pirang?! Hei menjauh dari kakakku gadis jelek?! “ Arcel terus berusaha membebaskan diri dari Caesar. “ Rey aku merindukanmu “ Audrey baru sadar gadis di pelukannya adalah Elena, awalnya Audrey tidak mengenalinya karena Elena tumbuh menjadi gadis yang semakin cantik dan dengan segera Audrey balas memeluk Elena “ Aku juga merindukanmu Lena kecil, kau tumbuh mejadi gadis cantik sekarang huh? “ Elena tersipu malu dan terus memeluk Audrey, sedangkan Arcel seperti api yang sedang berkobar sekarang.

Ketiganya duduk menikmati the di pinggi kolam. Elena sangat menempel pada Audrey, melihat itu Arcel sangat tidak senang “ Hei menjauh dari kakakku “ memeluk lengan kanan Audrey “ Kenapa tidak kau saja yang menjauh “ keduanya saling menatap sinis. Audrey bosan melihat pertengkaran keduanya “ Sudah-sudah hentikan. Nah Lena bagaimana selama kau disini? “ Audrey menatap Lena, tidak berniat menanyakan keseharian Elena tapi hasil ujiannya “ Aku baik. Ujiannya juga berjalan dengan lancar, aku yakin akan mendapat nilai terbaik Rey “ Audrey tersenyum “ Bagus, kau sudah bekerja keras Lena “ mereka mengobrol cukup lama sambil menunggu pengunguman bahwa ujian telah berakhir, namun tidak dengan Elena dan Arcel yang terus bertengkar.

“ Nona, ujiannya telah berakhir Elena sudah bisa pulang “ Caesar batu saja sampai, Audrey mengangguk dan membawa kedua anak yang terus bertengkar itu masuk kereta dan segera pulang. Dalam perjalanan pulang Elena memaksa untuk menginap di rumah Audrey, Arcel yang mendengar itu dengan tegas menolak dan memohon pada Audrey untuk tidak mengijinkannya. Audrey mengijinkan Elena untuk singgah sebentar dan menunggu keluarga Marquess menjemputnya, dengan lesu Elena mengangguk dan Arcel tersenyum bangga. “ Lain kali saja kau menginap, keluargamu pasti merindukanmu “ Audrey menjelaskan maksudnya dan Elena hanya mengangguk patuh, keluarganya pasti juga rindu dengannya setelah lama tak bertemu.

Sebelum matahari terbenam keluarga Marquess datang menjemput Elena. “ Rey aku akan berkunjung lagi nanti “ Audrey mengangguk “ Ya datanglah lagi nanti, hati-hati di jalan “ saat kereta menjauh Audrey masuk ke dalam dan kearah kamar Arcel dan mendapatinya sedang tertidur ‘ Sepertinya anak ini kelelahan ‘ meninggalkan kamar.

Sepertinya Arcel dan Elena kurang cocok bermain bersama, keduanya nampak bermusuhan sejak pertama kali bertemu ‘ Untung ada Caesar yang menahan Arcel ‘ Audrey menghela nafas. Sampai di kamarnya Audrey berkosentrasi untuk mengubah kekuatan sucinya menjadi mana. Audrey telah mencoba berbagai macam cara untuk menggunakan kekuatan suci yang ia dapat setiap kali berdoa di kuil, namun Audrey merasa kekuatan suci tidak cocok dengannya. Sedangkan kekuatan sucinya melimpah sekarang, ia merasa sia-sia jika tidak memanfaatkannya. Jadi, dalam satu bulan terakhir Audrey berusaha mengubah kekuatan sucinya menjadi mana.

Di kerajaan Fariuz ini tidak banyak memiliki bakat sihir maupun pemilik kekuatan suci, kerajaan ini bukanlah kerajaan yang kuat hanya saja memiliki banyak kekayaan yang dihasilkan dari sumber daya alamnya. Saat dewasa Audrey berniat untuk meninggalkan kerajaan ini dan tinggal di kerajaan yang lebih kuat atau menjelajah dan berpetualang ke seluruh dunia. Dalam rencananya, jika Arcel tidak dapat menjadi raja atau menjadi raja yang buruk maka ia juga akan membawa orang-orangnya termasuk Elena. Bakat yang dimiliki Elena sangat berguna dan sulit di temui di kerajaan ini, membawa Elena ke kerajaan dimana kekuatan suci melimpah akan lebih baik.

Namun, jika Arcel mampu mengubah kerajaan ini makan ia akan membiarkan Elena untuk memperkuat kerajaan Fairuz ‘ Tapi Arcel masih terlalu kecil sekarang jadi itu masih lama ‘.

Dalam upayanya mengubah kekuatan suci menjadi mana, Audrey menemui titik terang beberapa hari yang lalu. Dari berbagai sumber mulai dari buku yang dijual umum sampai membelinya dari pasar gelap dan akhirnya membauhkan hasil. Audrey telah mengetahui metodenya dan hanya memerlukan beberapa Kristal dengan nama moska untuk menyempurnakan metodenya.

Yang sekarang ia bingung kan adalah dimana ia bisa mendapatkan Kristal itu, sedangkan di dalam buku tak ada penjelasan lengkap mengenai Kristal moska. ‘ Jika informasi Kristal itu di guild informasi, apakah itu akan aman? Atau aku coba mencarinya di lelang saja? Tunggu bagaimana kalau Kristal itu tidak ada di kerajaan ini?! Sial ‘ Audrey mulai frustasi dengan memikirkan dimana ia bisa mendapatkan Kristal itu. Dengan begitu, keesokan harinya Audrey datang ke guild informasi yang cukup terkenal.

Pelayan mengantar Audrey untuk menemui manager “ Manager ada pelanggan “ setelah diizinkan masuk Audrey langsung duduk dan memberitahu tujuannya tanpa basa-basi. “ Aku butuh informasi dimana aku bisa mendapatkan Kristal moska “ manager itu nempak berfikir “ Aku pernah mendengar Kristal moska di acara lelang kota Tianpo di kerajaan Huankou, acara lelang itu akan diadakan setiap lima tahun sekali. Sepertinya kau cukup beruntung lima hari lagi lelang akan dimulai “ jelas pria itu “ Dimana lelang itu akan diadakan? Aku butuh informasi yang lebih spesifik “ Audrey merasa senang dengan informasi yang ia dapat, “ Tentu jika anda ingin informasi yang lebih anda harus- “ Audrey meletakan sekantong penuh emas di meja “ Katakan dimana “ Pria itu tersenyum lalu menyerahkan sebuah peta dan beberapa catatan mengenai keterangan lokasi, Audrey menerimanya dan bergegas keluar. “ Hei apa menurutmu dia sakit? Sampai harus mencari Kristal masko “ Pria itu tersenyum memandang sekantong emas milik Audrey ‘ Rambut perak ya ‘ mengingat warna rambut Audrey.

Maaf kalau banyak typo

Jangan lupa like yaa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!