Berkat pesta minum teh yang berjalan dengan lancar. Audrey mendapat beberapa teman, termasuk Elena yang sepertinya terobsesi dengan Audrey. Hari ini Elena kembali datang berkunjung ke istana duke, dan ini sudah keempat kalinya dalam seminggu Elena berkunjung. Awalnya Audrey senang karena Elena yang dekat dengannya. Namun, karena terlalu menempel membuat Audrey tidak dapat pergi untuk menikmati waktu sendiri. Tapi di satu sisi Audrey juga senang karena setiap Elena dekat dengannya, kekuatan suci tipis akan ia rasakan.
“ Audrey bagimana dengan gaun ini? Apa menurutmu akan bagus? “ Audrey melirik buku dresskode di hadapannya. Ia tak paham dengan fashion, namun melihat binar di mata Elena Audrey sedikit tertekan. “ Menurutku yang ini bagus, ini akan cocok untukmu Lena “ Audrey tersenyum sambil menunjuk gambar gaun berwarna putih dengan pita biru. Membayangkan Elena mengenakan gaun itu membuat Audrey tersenyum. “ Kalau begitu aku akan membeli yang Audrey pilih “ dengan senang hati Elena merangkul lengan Audrey.
“ Tapi coba kau lihat dulu, mungkin kau merasa kurang cocok “ Elena menggeleng dan terus menempel pada Audrey sepanjang hari.
Pelayan yang menemani Elena hanya tersenyum dan merasa senang melihat keakraban dua gadis kecil ini. “ Nona sudah waktunya pulang, hari sudah mulai gelap “ Dengan enggan Elena melepaskan pelukannya pada Audrey dan kembali pulang.
“ Apa hari ini menyenangkan? “ tanya Jefford saat menemani Audrey mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan Baplo padanya. “ Ya cukup menyenangkan,Elena memintaku memilih beberapa gaun untuk ia pakai di pesta. Dia sangat menempel padaku, dan itu terlihat lucu “ Audrey masih sibuk mencatat beberpa poin dari buku sejarah tebal di depannya. “ Apa tugasnya masih banyak? “ Jefford menatap tulisan rapi Audrey dan diam-diam bangga dengan putrinya. “ Tidak hanya tinggal beberapa poin lagi dan tugasnya akan selesai “ Audrey masih dengan serius menulis, ia tidak ingin membuat Baplo kecewa dan merasa dirinya tidak istimewa lagi bagi Baplo. Maka jika itu terjadi, Audrey akan kehilangan satu dukungan penting untuknya.
“ Menurutmu bagamana tentang mencari teman lain? “ Jefford agak tidak senang dengan gadis kecil bernama Elena yang terlalu menempel pada putrinya itu. Dua hari yang lalu saat Jefford ingin mengajak Audrey jalan-jalan ke toko kue, gadis itu Elena datang dan membuat rencaranya berduaan dengan putrinya gagal. “ Aku sudah punya Elena “ jawab Audrey datar, jika ia memiliki teman lagi mungkin bagus, namun mengingat sifat Elena yang ingin memonopoli dirinya untuknya sendiri mungkin akan membuatnya pusing, atau kalau teman barunya malah memiliki sifat seperti Elena maka-
‘ memikirkannya saja membuatku takut ‘ batin Audrey bergidik ngeri. “ Tapi gadis itu terlalu menempel padamu “ ada nada tidak senang saat Jefford mengatakannya. “ Tidak papa, jika memang butuh aku akan mencari teman baru lain kali. Untuk sekarang kurasa Elena saja sudah cukup “ lalu menutup buku tugasnya dan berjalan kearah sang Ayah.
“ Ayah bagaimana kalau besok Ayah menemaniku membeli buku baru “ tanpa pikir panjang Jefford mengangguk dan mengangkat Audrey duduk di pangkuannya.
“ Buku apa yang putri kecil Ayah mau “ tangan Jefford dengan telaten mengkepang rambut ranjang Audrey. “ Guru Baplo memintaku untuk mempelajari sejarah politik kerajaan timur, dan ada beberapa buku yang ingin aku beli karena di perpustakaan tidak ada “ Audrey menyentuh rambutnya yang selesai di kepang. Semakin hari sikap Jefford padanya mengingatkannya pada sang Ayah, mulai dari kebiasaan dan cara menjawab pertanyaan yang sama persis dengan Marcel. Dan dari situ Audrey memiliki sedikit asumsi bahwa Marcel juga bereinkarnasi dan sekarang menjadi Jefford.
“ Ayah ternyata pandai mengepang rambut “ Jefford tersenyum mendengar pujian dari putrinya, ia juga tidak tau bagaimana dan darimana tau cara mengepang rambut. Ini pertama kalinya Jefford melakukannya. “ Dua minggu lagi adalah hari ulang tahunmu, sudah memikirkan hadiah yang kau inginkan? “ Audrey diam berfikir sejenak, ia sampai lupa kalau sebentar lagi ulang tahunnya dan masih belum memikirkan hadian apa yang ia inginkan. “ Sejujurnya aku lupa kalau sebentar lagi ulang tahunku, jadi aku belum sempat memikirkan hadiah yang aku mau. Menurut Ayah apa yang paling aku butuhkan saat ini? “ Jefford berfikir sejenak “ Bagaimana dengan kalung mana? Apa itu bagus? “ Audrey memikirkannya, tapi ia tidak tau apa fungsinya “ Apa fungsinya “.
“ Kalung mana berfungsi sebagai penyimpan mana, saat kau membangkitkan kekuatan magis kau bisa menyimpan cadangan mana di kalung itu. Atau saat kau dalam bahaya kalung itu berguna sebagai perisai yang akan melindungimu “ Audrey berfikir sejenak lalu mengangguk, merasa mungkin akan berguna nanti “ Baiklah aku mau itu “ Tak lama pelayan mengatakan bahwa makan malam telah siap dan Devina sudah menunggu mereka di ruang makan.
Seperti yang di minta Audrey, Jefford menemaninnya pergi ke toko buku. Matanya berbinar menatap jajaran buku di rak, Audrey memiliki kebiasaan membaca. Marcel memiliki hobi membaca dan memiliki banyak koleksi buku di rumahnya. Dari situ Audrey selalu membeli buku dari penulis yang Marcel sukai dan membacanya. Anggota militer lain menganggap Marcel dan Audrey adalah Ayah dan anak yang di belah dua, sifat mereka sama dan memiliki hobi yang sama.
Setelah berkeliling di toko buku, Audrey berhasil membeli lima buku baru termasuk buku yang di minta Baplo. Dari toko buku Jefford masih ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan putrinya, ia mengajak Audrey ke toko kue terkenal dan membeli beberpa kue. “ Pilih yang kau suka “ Jefford tak suka manis, tapi setaunya anak perempuan menyukai makanan manis jadi ia mengajak Audrey ke toko kue. “ Aku tidak suka manis “ ucap Audrey, Marcel juga tidak suka manis dan sejak itu Audrey hampir tidak pernah memakan makanan manis. “ Eh lalu apa yang kau suka? “ Jefford sedikit sedih ia tidak mengetahui putrinya tak suka makanan manis. “ Aku suka buku, senjata, aku suka politik, aku suka kacang mente, buah nanas “ sambil mengucapkan itu, Audrey mengingat semua apa yang di sukai Marcel. Semua yang ia sebutkan adalah apa yang di sukai Marcel, apa yang Ayahnya suka maka ia akan suka dan apa yang Ayahnya benci maka ia juga akan benci. Seperti itulah prinsip hidup Gabry, dan sampai sekarang masih ia terapkan.
Jefford agak terkejut, semua yang Audrey sebutkan adalah apa yang ia sukai. Senang memiliki kesukaan dengan putrinya Jefford mengajak Audrey membeli kacang mente preium dari kerjaan lain. Audrey senang dengan itu dan mencium pipi sang Ayah. Mendapat ciuman manis dari putrinya Jefford senang bukan kepalang. Sampai di rumah Audrey mendapat surat dari Elena yang mengatakan ia merindukan Audrey. Audrey tersenyum geli, baru kemarin dia berkunjung kemari dan sudah mengirim surat karena rindu dengannya. Audrey menulis surat balasan untuk Elena dan meminta pelayan untuk mengirimkannya.
Lalu keesokan paginya surat balasan dari Elena tiba, mangatakan kalau Elena demam dan ingin bertemu dengan Audrey. Orang tua Elena dibuat cemas karena Elena yang tak ingin makan dan hanya akan makan jika Audrey yang menyuruhnya. Audrey sedikit tersentuh dengan kelengketan Elena padanya, juga khawatir dengan keadaan Elena sekarang. “ Bu aku akan pergi ke tempat Elena “ Devina awalnya ingin melarang karena melihat cuaca diluar mendung “ Ibu tenang saja aku akan baik-baik saja. Elena sekarang sedang sakit dan ingin aku menjenguknya “ Setelah mengatakan itu Audrey berangkat menuju kediaman Maquess.
Saat sampai memang benar bahwa Elena deman tinggi dan tidak ingin makan. Ibu Elena meminta tolong pada Audrey untuk membujuk Elena agar mau makan. Dengan itu Audrey masuk ke kamar Elena dengan semangkuk bubur dan sirup “ Lena bagaimana keadaanmu sekarang? “ duduk di samping tempat tidur. Mendengar suara Audrey Elena langsung bangkit dan memeluk Audrey “ Hei aku dengar kau belum makan apapun sejak kemarin, kau harus makan sekarang agar cepat sembuh dan bisa bermain denganku lagi “ Elena mengangguk dan memakan bubur yang di bawakan Audrey.
Setelah meminum obat Elena tertidur sambir terus memegang tangan Audrey dengan erat. Audrey sedikit wapada dengan demam Elena, dalam buku sebelum kekuatan suci Elena bangkit ia akan terserang demam tinggi selama berhari-hari. Lalu warna keemasaan pada matanya sepenuhnya hilang, lalu dari situ kekuatannya bangkit. Jika kekuatan Elena bangkit sekarang, akan jadi masalah karena Audrey belum siap. Namun, melihat demam Elena yang turun Audrey bernafas lega ‘ Sepertinya hanya demam biasa ‘ lalu ikut tertidur di samping Elena.
Maaf kalau banyak typo
Jangan lupa like yaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Irma Nainggolan
dari yang aku lihat ini bukan cinta dari anak sama ayah tapi cinta perempuan dengan laki-laki betul nggak Thor
2022-09-24
1