Mencari guru baru

Keesokan harinya Audrey duduk di sofa ruang kerja Jefford untuk membaca daftar guru baru. Ada lebih dari dua puluh daftar dan Audrey hampir tidak tertarik sama sekali. Dia butuh setidaknya lima orang guru untuk mengajar. Namun, daftar nama-nama guru yang ada di tangannya sembilan puluh persen adalah nama orang yang akan berpihak pada Cassandra atau Clara di masa depan. Tidak mungkin Audrey mengambil resiko yang sudah jelas akan menjadi penghambat baginya di masa depan.

“ Ayah apa hanya mereka yang ada? “ Audrey menatap Jefford penuh harap semoga ada guru lain yang cocok untuknya. “ Hanya itu guru terbaik yang ada, apa kau tidak suka? “ Audrey mengangguk, jelas dia tidak suka dengan mereka. Audrey berusaha mengingat tokoh dalam cerita yang akan berpengaruh di masa depan. Menjalin hubungan baik dengan mereka akan menguntungkan. Sebenarnya ada satu guru dalam daftar yang masih bisa Audrey manfaatkan, dia adalah Baplo. Guru etika dan sejarah yang terkenal tegas dan galak. Di masa depan Baplo memang akan berpihak pada Cassandra, karena terkesan dengan kepintaran Casaandra.

Namun, jika Audrey bisa membuatnya berada di pihaknya itu akan sangat menguntungkan Audrey. Baplo dapat membantunya menjadi bunga sosialita. ‘ Tapi aku ingin menjadi ksatria, lupakan masalah itu mendapatkan Baplo lebih penting sekarang. Untuk sementara menjadi bunga sosialita juga akan menguntungkan. Lagi pula di usiaku sekarang tidak mungkin menjadi ksatria ‘ Audrey mengangguk mantap. “ Ayah aku akan mengambil dia sebagai guruku “ menyerahkan data milik Baplo. Jefford mengangguk dan mengusap pucuk kepala Audrey.

Pada sore hari Audrey berjalan-jalan sendiri di taman dan duduk di bawah pohon seperti kemarin. Tak lama ia tertidur dan di bangunkan oleh Ibunya. “ Kebiasaan baru apa ini? Tidur di bawah pohon? “ Audrey tersenyum dan meminta Ibunya untuk duduk di sampingnya. Perasaan asing muncul di hatinya, ini pertama kalinya ia memiliki Ibu. Saat menjadi Gabry bahkan ia tak ingat wajah orang tua kandungnya. Menurutnya hanya Marcel keluarganya. Diberi kesempatan memiliki Ibu, Audrey tidak keberatan. Namun, mengingat nasib wanita di sampingnya yang akan mati dua tahun lagi Audrey hanya bisa menatap sayu pada Devina. Akankah ia juga bisa mengubah takdir Devina? Menurutnya mustahil mengubah seluruh plot cerita. Jika Devina masih hidup di masa depan, maka apa Angela dan Cassandra tak akan datang? Akankah Jefford masih akan jatuh cinta pada Angela jika Devina masih hidup? Apakah Clara masih akan lahir? Apa akan terjadi bencana jika plot beruba? Banyak pertanyaan muncul di kepala Audrey saat ini.

Devina menatap Audrey yang melamun lalu memanggilnya “ Sayang kenapa melamun “ Audrey tersadar dan hanya menggeleng sambil tersenyum. “ Bu, menurutmu apa bisa mengubah takdir? “ Devina menatap langit cerah di depannya sambil tersenyum “ Entahlah. Ibu juga tidak tau, takdir sudah ada sejak kita lahir. Dan tak ada yang tau apa yang akan terjadi di masa depan. Bukankah akan lebih baik jika kita menjalani hidup yang ada dengan baik? “ Audrey diam ‘ Jika kau tau apa yang akan terjadi padamu dua tahun lagi… apa pikiranmu masih sama? ‘ batin Audrey. Lelah memikirkannya Audrey mengajak Devina untuk masuk ke dalam dan memikmati teh sambil bermain piano. Devina setuju dan membawa Audrey keruang musik.

Keesokan harinya, Baplo guru baru Audrey datang dan siap mengajar. Tapi sebelum resmi mengajar Baplo ingin mengetes pengetahuan Audrey tentang etika dan memberi beberapa pertanyaan. Audrey setuju dan telah mempersiapkannya. Saat Baplo melihat etika Audrey, Baplo merasa itu cukup lalu melanjutkan dengan tes pelajaran sejarah. Memberi pertanyaan Audrey dan semua berhasil di jawab dengan benar. Baplo cukup terkesan dengan pengetahuan Audrey. Di usianya yang masih seulupuh tahun, bisa di katakan pengetahuannya cukup luas dan mengesankan.

“ Pengetahuan anda cukup luas untuk anak seusia anda “ puji Baplo. Mendengar itu Audrey senang dan berterima kasih dengan pujian Baplo. Ingat Baplo bukan tipe orang yang suka merendah, dan lebih menyukai seseorang yang lebih mengakui kemampuannya ketimbang bersikap rendah diri. Itu juga salah satu alasan di masa lalu Baplo tidak menyukai Audrey karena sifatnya yang rendah diri. “ Guru saya harap anda akan menjadikan saya lebih baik lagi “ Baplo mengangguk yakin kemudian melanjutkan pelajaran. ‘ Sudahku duga, Baplo adalah guru yang tepat. Dia tegas dan berpengetahuan luas, bagus jika dia terkesan dan memiliki kesan pertama yang baik tentangku ‘ Audrey diam-diam tersenyum mengetahui pilihannya memilih Baplo sebagai guru adalah pilihan yang tepat.

Beberapa hari semua berjalan lancar, Audrey juga berhasil membuat Baplo terkesan dengannya. Semuanya damai untuk saat ini. Namun, mengingat waktu berjalan dengan cepat Audrey tidak bisa terus bersantai. ‘ Tidak ada yang menjamin kalau duke akan menyayangiku di masa depan saat wanita itu tiba. Sebaiknya aku mulai mempersiapkan kekuatan yang cukup dalam sisa waktu yang ada ‘ Audrey bersiap untuk menghadiri pesta minum teh dengan anak sebayanya. Awalnya ia merasa itu tak penting, namun Audrey ingat ada seorang anak yang akan membangkitkan kekuatan suci yang kuat. Dan akan menjadi pilar sekaligus kebanggaan kekaisaran.

Dari yang Audrey tau dia adalah anak Marquess, memiliki mata perak keemasan dan rambut platinum. Tidak sampai dua tahun kekuatannya akan bangkit. “ Jika bisa berteman baik dengannya akan sangat bagus untukku. Dari yang aku baca di buku juga, kekuatan suci dapat membantu mempercepat kebangkitan orang lain. Sebelum dua tahun aku harus bisa membangkitkan kekuatan, karena dalam cerita Audrey tidak dilahirkan dengan kekuatan magis maupun suci dan akan menjadi sampah “ Tak lama kereta berhenti di depan gerbang kediaman Marquess.

Audrey berjalan menuju taman dimana pesta teh di adakan. Menyapa beberapa anak sebayanya dan segera matanya mencari keberadaan anak tersebut. ‘ Bingo ‘ Audrey berjalan mendekat dan menyapanya, anak itu agak pemalu dan terlihat sangat cantik.

‘ Memang benar dia anaknya, auranya saja sudah beda ‘ Batinya seakan tersenyum menyeramkan sambil memandang gadis kecil itu, namun diluar Audrey tersenyum ramah sambil terus mengobrol dengan gadis itu.

Hingga hari mulai sore dan pesta teh berakhir, gadis kecil itu tetap menempel pada Audrey. Audrey tentu saja senang karena tak perlu berusaha keras untuk mendapatkan mangsanya. “ Nah Elana aku harus pulang, kita akan bertemu kembali lain kali “ Namun, gadis kecil bernama Elana itu enggan melepaskan lengan Audrey. Melihat itu Audrey gemas dan mengusap pucuk kelapa Elana “ Kau bisa bermain ke istanaku Elana, pintu istanaku akan selalu terbuka untukmu “ Elana mendongak dan menatap Audrey dengan binar nya “ Benarkah? “ Audrey mengangguk lalu Elana berjinjit dan mencium pipi kiri Audrey dan berlari menjauh.

Sedikit kaget tapi Audrey merasa senang karena merasakan kekuatan suci yang tipis di tubuhnya. Hal itu membuat Audrey semakin yakin bahwa Elana adalah gadis yang ia cari, dan akan membuat masa depannya semakin cerah ‘ Hujani aku dengan cinta sucimu Elana. Aku akan sangat senang menerimanya ‘ Audrey tersenyum senang melihat siluet Elana menjauh. Lalu berbalik dan pulang.

Sampai dirumah Audrey di hujani pertanyaan oleh Jefford mengenai pesta teh hari ini. Audrey menjawab seadanya tanpa memberi tahu mengenai kekuatan suci Elana. Setelah berenkarnasi menjadi Audrey semakin hariia semakin dekat dengan Jefford. Bersama dengan Jefford menginggatkanya pada Marcel sang Ayah yang sangat ia cintai. Dan tujuan Audrey bertambah yaitu tidak akan membiarkan Jefford menyayangi orang lain kecuai dirinya. Hanya dirinya dan tak ada yang lain, termasuk Devina.

Jika benar atau sebuah kebetulan Ayahnya juga berenkarnasi menjadi Jefford, makan Jefford hanya miliknya. Audrey menatap Jefford dengan penuh kasih, lalu memasukan daging yang sudah di potong ke dalam piring sang Ayah. “ Ayah makan lebih banyak “ Jefford tersentuh dan mengusap pucuk kepela Audrey penuh kasih. “ Nah putri Ayah yang tercinta juga harus makan lebih banyak sayur supaya sehat “ memasukan beberapa brokoli ke piring Audrey. Dan di terima dengan senang hati, mereka nampak seperti Ayah dan Anak yang sangat dekat dan tak terpisahkan, melihat itu Devina tersenyum hangat. Audrey tak ingin Devina terabaikan, lalu memasukan beberapa potong daging ke piring Devina “ Ibu juga makanlah lebih banyak dan jangan sampai jatuh sakit “ Devina yang juga mendapatkan perlakuan hangat dari Audrey tersenyum hangat dan memakan daging pemberian Audrey. Malam dilewati dengan penuh kengatan oleh sepasang orang tua dan anak di meja makan.

Maaf kalau banyak typo

Jangan lupa like yaa

Terpopuler

Comments

fck

fck

di plus kalo pake korset tuh sakit wktu masangnya.. sampe di tarik tarik..🗿

2022-08-02

0

KAGUYA

KAGUYA

kekeke mnarik

2021-09-25

1

Kirana/

Kirana/

Maaf baru baca karna nunggu banyak Up nya tapi masih sedikit jadi yaa... baca akunya

2021-08-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!