Hari menjelang malam dan Audrey belum juga kembali membuat Devina khawatir “ Apa Audrey belum juga kembali? “ tanyanya pada kepala pelayan, “ Belum nyonya “ Devina semakin khawatir, cuaca hari ini terlihat buruk dan sepertinya akan terjadi badai. Tak lama bola sihir pembawa pesan menyala, dan menyampaikan pesan dari kediaman Marquess bahwa Audrey tak dapat pulang karena badai yang terjadi di wilayah Marquess. Devina hanya menghela nafas panjang “ Syukurlah Audrey baik-baik saja “.
Audrey sedang menikmati makan malam bersama dengan keluarga Marquess, tentu dengan Elena yang masih menempel erat padanya “ Rey akan menginap disini kan? “ tangan mungil Elena menggenggam tangan Audrey, suara manis itu terdengar memohon, “ Ya. Diluar sedang ada badai jadi aku tidak bisa pulang “ entah harus merasa senang atau sedih harus terjebak dengan Elena. Setelah selesai makan Audrey dan Elena duduk di atas karpet sambil membaca buku. Awalnya Ibu Elena akan menyiapkan kamar tamu untuk Audrey, namun Elena memaksa agar Audrey tidur satu kamar degannya. Dan berakhir Audrey kalah.
“ Rey makanan apa yang kau suka? “ gadis kecil itu tidak berhenti memberi pertanyaan pada Audrey, setalah mendapatkan jawaban dar Audrey dia akan langsung mencatatnya. Audrey gemas sekaligus ngeri dengan tingkah Elena ‘ Aku membuat pilihan yang tepat kan? Entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang salah ‘ batin Audrey tertekan. Diam-diam Audrey merasakan kekuatan suci Elena sedikit lebih kuat dari sebelumnya.
“ Orang seperti apa yang Rey suka “
“ Aku tidak tau “
“ Apa kau benar-benar tidak tau? “ Audrey mengangguk sebagai jawaban, haruskah ia terjebak dengan berbagai pertanyaan Elena?
“ Apa Rey suka Lena? “ Audrey lagi-lagi hanya mengangguk, entah suka dalam artian apa. Tapi memang benar kalau Audrey menyukai Elena, ‘ Bagaimana mungkin aku tidak suka denganmu? Kau yang akan menjadi penerang masa depanku sayang HAHAHA ‘ Audrey tersenyum menatap Elena. Sedangkan Elena merona malu, sepertinya dia salah paham.
Dan Audrey tidak menyadari hal tersebut.
Elena terus memberikan banyak pertanyaan pada Audrey, dan dengan sabar Audrey menjawab semuanya. Hingga akhirnya mereka tertidur di atas karpet berbulu dengan perapian yang menyala. Pada keesoka paginya, Audrey ingin pulang namun dengan paksa Elena menahan Audrey. Audrey terus bersabar mengingat Elena salah satu mangsanya, dan berakhir terjebak di kediaman Marquess hingga matahari hamper terbenam.
Dan saat sampai di istana duke, Jefford langsung mengampiri Audrey, menyerang Audrey dengan banyak pertanyaan “ Kenapa putri Ayah baru kembali, badai sudah berakhir sejak matahari belum terbit. Apa terjadi sesuatu? Kau tidak terlukakan? Mereka tidak melakukan hal buruk padamu kan? “ dengan satu tarikan nafas. Audrey memutar bola mata malas “ Bisakah Ayah bertanya satu-satu? Aku baik-baik saja, tubuhku masih utuh dan tak ada hal buruk terjadi, mereka memperlakukanku dengan sangat baik “ Jefford masih kurang yakin, memutar-mutar tubuh Audrey dan memeriksa setiap inci tubuh putrinya.
“ Ayah hentikan?! Kau membuatku pusing “ keluh Audrey, “ Hahhh syukurlah semua masih utuh “ Audrey malas mendengarkan Ayahnya yang terlalu posesif sekarang, pergi meninggalkan Jefford di belakang dan masuk kekamarnya.
“ Memperkirakan meningkatnya kekuatan suci Elena, aku harus mulai mempersiapkan semuanya. Aku sudah mendapatkan Elena, dan sekarang dia sangat lengket padaku. Aku mendapat tempat istimewa di mata guru Baplo. Ayah yang sekarang semakin menyayangiku…Bagus beberapa bulan lagi akan ada hal lain yang muncu, dan aku harus mendapatkannya “ tanganya terus mencatat poin penting yang harus ia lakukan kedepannya. Dua bulan lagi akan ada pesta perburuan untuk merayakan ulang tahun kekaisaran. Beberapa perwakilan dari negara lain akan hadir, salah satunya bunga sosialita sekaligus pemilik tambang berlian dari kerajaan Lottea yang akan menjadi incaran Audrey.
Tak terasa waktu begitu cepat beralu dan hari ulang tahun Audrey yang ke sebelas tahun sedang di adakan, banyak bangsawan yang hadir dengan alasan mengucapkan ulang tahun pada Audrey. Namun, tujuan asli mereka agar dapat berhubungan baik dengan duke dan duchess, juga mengenalkan anak mereka agar dapat berteman dengan Audrey.
Audrey mendapat beberapa teman baru yang di rasa akan menguntungkannya dimasa depan, mereka mengobrol bersama dan menjalin hubungan baik. Tak lama Elena datang dengan membawa beberapa hadiah mewah untuk Audrey. Mencoba membuat Audrey menyadari gaun yang ia kenakan sekarang, karena Audrey yang peka “ Gaunnya sangat cocot dengamu Lena, kau tampat sangat cantik hari ini “ puji Audrey membuat Elena tersenyum senang. Beberapa tuan muda terpesona oleh senyuman Elena dan mencoba mengajak Elena untuk mengobrol. Namun, dengan kejam Elena menolak dan terus menempel pada Audrey. Bahkan Elena menatap tidak suka pada teman-teman baru Audrey.
“ Lena apa kau akan datang di pesta perburuan? “
“ Apa Rey juga akan datang? Jika Rey datang maka aku akan datang juga “ jawab Elena dengan tegas. Ingatkan Audrey untuk memuji kesetiaan Elena padanya. Audrey mengangguk, “ Kalau begitu aku juga akan datang “ Elena mengangguk mantap.
Pesta terus berlanjut hingga tengah malam dan para tamu mulai meninggalkan pesta. Audrey yang kelelahan langsung tertidur dan bangun siang keesokan harinya. Guru Baplo datang padahal saat ini bukan jadwal kelas “ Guru hari bukankah kelas libur? “ Audrey masih ingin beristirahat untuk hari ini karena cukup lelah dengan pesta semalam. Guru Baplo tersenyum “ Hanya saja guru ingin mengucapkan selamat atas ulang tahun muridnya yang pintar “ menyerahkan sebuah kotak kecil pada Audrey. Menerimanya dengan senang hati Audrey berterimakasih pada guru Baplo “ Aku akan menyimpan dan menjaga hadiah dari guru sebaik mungkin. Terima kasih guruuu “ Audrey memeluk guru Baplo.
Tak terasa hari ulang tahun kekaisaran tinggal satu bulan lagi, Audrey telah menyiapkan banyak hal untuk pesta perburuan. “ Sebelum orang lain menyadari tentang tambang berlian itu, aku harus segera memilikinya. Menurut di buku, tambang berlian itu akan terungkap satu tahun lagi dan bahkan bunga sosialita dari kerajaan Lottea tidak mengetahuinya sampai saat itu. Akan sulit jika semua atas namaku di luar. Pasti akan ada masalah yang terjadi “ Audrey berfikir keras agar dapat memiliki tambang tersebut tanpa harus di ketahui oleh banyak orang. Saat sedang asik berfikir pelayan mengatakan bahwa guru Baplo menunggunya di ruang belajar, dengan segera Audrey menemui gurunya itu.
“ Guru “ Audrey duduk di hadapan guru Baplo. “ Bagaimana dengan tugasmu, apa ada yang sulit? “ tanya guru Baplo walau ia tau Audrey akan mengerjakan tugas dengan baik. “ Tidak aku dapat mengerjakan semuanya dengan lancar, tapi mungkin ada beberpa poin yang kurang tepat “ menyerahkan buku pada guru Baplo, “ Jadi bisa guru memberitahuku apa yang kurang? “ guru Baplo membaca pekerjaan rumah Audrey lalu memandang Audrey dengan bangga. “ Memang ada kekurang. Tapi ini cukup bagus, kau bisa meminjam bukuku dan membacanya agar lebih memahami poin yang kurang “ menyerahkan buku pada Audrey, dengan senang Audrey menerimanya. “ Guru bisa aku meminta bantuanmu? “ guru Baplo mengangguk menatap Audrey, menunggunya untuk mengatakan keinginannya “ Aku ingin belajar politik “ Audrey menatap serius guru Baplo.
Guru Baplo nampak berfikir, Audrey termasuk anak yang cerdas dan bisa di bilang jenius untuk seusianya walau ada beberapa anak lain yang sepertinya. ‘ Mungkin akan bagus jika Audrey mempelajari politik sejak awal ‘ guru Baplo menatap mata Audrey yang tampak tanpa geraguan dan tegas, lalu mengangguk. Audrey tersenyum senang mendapat jawaban yang ia mau dari guru Baplo. “ Kurasa memang akan bagus jika kau belajar politik sejak dini, lagi pula di masa depan kau akan menjadi penerus keluarga. Kita bisa mulai belajar politik mulai minggu depan “ Audrey mengangguk “ Terima kasih guru, aku tidak akan mengecewakanmu, kau harus percaya itu “ Audrey berkata dengan tegas dan membuat guru Baplo tersenyum tipis.
Setelah kelas selesai Audrey menikmati waktu sore bersama Ayahnya di taman belakang. Taman sedang di tumbuhi mawar putih yang indah, taman ini adalah hadian yang diberikan Jefford kepada Audrey saat ulang tahunya yang pertama. “ Ayah besok aku akan menghadiri pesta teh di tempat Elena “ Audrey memakan buah nanas dengan lahap. “ Bocah itu lagi? Apa kau tidak lelah? Bagaimana jika minum teh dengan Ayah saja? Itu akan lebih menyenangkan daripada dengan bocah itu “ Jefford menggerutu tak senang saat mendengar nama Elena. “ Hei aku juga butuh teman oke, lagi pula Elena adalah anak yang manis, dia juga baik dan selalu menempel padaku “ Audrey malas meladeni Jefford yang seperti memusuhi Elena.
“ Tapi dia selalu menahan mu dengan berbagai alasan dan berakhir kau menginap disana dan tidak kunjung pulang. Ayah sangat khawatir denganmu, kurasa dia bukan anak yang baik untukmu dan akan membawa efek buruk. Lebih baik kau menjauhinya, Ayah akan memberikanmu apa saja dan jauhi bocah seperti lem itu “ Jefford entah kenapa menjadi cerewet saat bersama dengan Audrey, dan irit bicara saat dengan orang lain.
“ Oh ayolah Ayahh “ Audrey sedikit merasa jengah dengan keposesifan Ayahnya ini, walau dia juga merasa senang dengan perhatian Ayahnya. ‘ Jika aku menjauh dari Elena, bagaimana masa depanku akan secerah sinar matahari?! Apa Ayah ingin masa depanku suram?? Tidak kan? ‘ batin Audrey jengah
Maaf kalau banyak typo
Jangan lupa like yaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Tertekan tumpukan buku📚
Siap👍Thanks dukungannya
2021-08-20
2