Adik baru?

Luka yang di alami pangeran ketujuh cukup parah. Tulang pada kakinya patah dan luka diarea matanya juga cukup parah. Dokter memeriksanya dan menggeleng sembari menghela nafas “ Yang Mulia, luka pangeran ketujuh cukup parah. Tulang pada kaki kirinya patah dan mata kanannya kemungkinan akan buta, mungkin jika ada penyihir yang bisa menyembuhkan maka pangeran ketujuh akan kembali seperti semua “ Raja cukup terkejut, namun hanya mengangguk lalu meninggalkan pangeran ketujuh setelah melihatnya sebentar ‘ Beruntung dia bukanlah ahli waris ‘ Audrey menatap kepergian Raja dengan marah. Bagaimana bisa dia setenang itu melihat putranya terluka parah, bukankah seharusnya ada sedikit usaha mencari healer? Berbalik dan menatap pangeran ketujuh yang masih tak sadarkan diri.

“ Nona?! Apa anda baik-baik saja?! “ Caesar berlari kearah Audrey, “Aku tidak papa. Cesar tolong jaga dia untukku sampai aku kembali “ berjalan keluar tenda. “ Nona, anda akan pergi kemana? Biarkan saya menemani anda dan meminta ksatria lain untuk menjaga anak itu “ Audrey berhenti melangkah “ Caesar aku memintamu untuk menjaganya bukan orang lain, dan jangan mengikutiku. Aku akan segera kembali sebelum matahari terbenam “ Lalu dengan cepat berlari masuk ke dalam hutan, Caesar hanya bisa menghela nafas dan menjaga pangeran ketujuh. Sedikit prihatin dia menyalurkan kekuatan suci untuk menghilangkan rasa sakit pada luka pangeran ketujuh.

Setelah masuk jauh ke dalam hutan, Audrey mendapati ada sebuah gua besar. Merasa sampai pada tujuannya, Audrey perlahan berjalan mendekat. Di dalam gua udara terasa panas dan semakin masuk kedalam makan akan semakin panas. Audrey dengan susah payah bertahan dan terus melangkah, hingga menemukan tanaman yang di jaga oleh seekor ular. Audrey menatap ular itu, menggenggam belati di tangannya dengan erat ‘ Aku harus mendapatkannya ‘ lalu dengan cepat berlari menuju kearah ular itu. Saat Audrey mencoba memotong kepalanya, ular itu terbangun dan menyerang balik Audrey dengan gesit ‘ Sial meleset ‘. Audrey kesusahan karena ia belum membangkitkan kekuatannya dan hanya bisa mengandalkan fisik dan teknik bertarungnya.

Berhasil mengecoh ular itu Audrey mengincar bagian yang tidak di tutupi sisik dan tak lama ular itu mulai sedikit melemah namun dengan cepat menyerang dengan agresif. Butuh satu jam lebih bagi Audrey untuk membunuh monster ular itu. “ Aku mendapatkannya “ memetik buah orange kemerahan itu, ingin memakannya namun melihat keluar dan mendapati matahari mulai terbenam dan bergegas kembali ke area perburuan.

“ Nona?! Anda baik-baik saja kan? “ Caesar menghampiri Audrey dengan tergesa-gesa, Audrey mengangguk “ Bagaimana dengan anak itu “ menatap pangeran ketujuh yang masih belum sadarkan diri. “ Saya sudah mengalirkan kekuatan suci untuknya, dia akan segera sadar nanti. Untuk lukanya saya tidak dapat membantu banyak, kekuatan suci para pendeta memiliki batas tertentu “ Audrey mengangguk mengerti, setaunya kekuatan suci memang sulit di dapat dan tidak bisa digunakan seenaknya. “ Kita bawa dia pulang “ Caesar mengangguk dan menggendong pangeran ketujuh. Para peserta sedang berkumpul di lapangan. Audrey menemui Jefford sedangkan Caesar membawa pangeran ketujuh ke kereta. “ Ayah “ Jefford menoleh mengangkat seekor rubah putih dan menunjukannya pada Audrey “ Wahh Ayah sungguh menangkap rubah putih. Ayah sangat keren?! “ mendapat pujian dai putrinya Jefford merasa bangga dan menunjukan tumpukan hewan dan monster yang berhasil dia buru. Audrey hanya tersenyum ‘ Orang tua ini ternyata haus pujian hehh ‘ lalu kembali memuji Jefford.

Pulang dari area perburuan, Audrey diam memikirkan apa yang harus dia lakukan pada pangeran ketujuh selanjutnya ‘ Aku benar-benar mengacaukan alur cerita asli ‘ menghela nafas. Saat sampai istana duke, Audrey segera menuju kamar untuk memakan buah yang ia ambil tadi, namun sebelumnya meminta Caesar untuk merawat pangeran ketujuh sampai ia menemuinya “ Aku ada urusan, kau tolong jaga anak itu sampai aku menemuinya “ Caesar hanya mengangguk dan Audrey masuk ke dalam kamar.

Helaan nafas terdengar “ Baik, sebentar lagi mederianku akan segera berfungsi dengan semestinya dan lebih kuat lagi “ Audrey memakan buah itu, setelah sepuluh menit menunggu buah itu mulai bereaksi. Perasaan terbakar menyerang setiap saraf dan organ dalam Audrey ‘ Bertahanlahh ‘ menggigit bibir bawahnya untuk menahan teriakan. Tubuhnya mengeluarkan keringat dan garis merah muncul di sekujur tubuhnya. Tak lama perasaan membeku bertabrakan dengan perasaan terbakar, hal itu begitu menyiksa Audrey. Untungnya efek dari buah itu tak sampai membuatnya tak sadarkan diri begitu lama. Sekitar lima jam Audrey menahan perasaaan menyiksa itu dan merasakan mederiannya dialiri oleh mana. Dengan senang Audrey melompat-lompat dan bergegas mandi.

Sebelum tengah malam, Audrey menemui pangeran ketujuh dan Caesar di kamar tamu. Pangeran ketujuh yang telah sadar menatap Audrey dengan pandangan rumit. “ Baguslah kau sudah sadar “ Caesar yang cukup peka keluar dari kamar dan meninggalkan Audrey berdua dengan pangeran ketujuh. “ Bagaimana dengan lukamu “ Audrey menatap pada kaki kiri dan mata pangeran ketujuh “ Sudah tidak sakit “ jawaban tenang itu membuat Audrey semakin tertekan ‘ Apa aku harus membantunya bertahan hidup? Seberapa kacau alur sekarang, ck karena sudah terlanjur aku akan merubah semua isi cerita dan membuatnya seperti yang aku mau ‘ Audrey menatap pangeran ketujuh yang sedang menunduk “ Hei siapa namamu, namaku Audrey “ Pangeran ketujuh mendongak “ Arcelino kau bisa memanggilku Arcel “ Audrey mengangguk, “ Sebaiknya kau tidur, untuk masalah lukamu aku akan mencari cara untuk menyembuhkannya “ lalu pergi meninggalkan Arcel sendiri, di depan pintu Caesar menunggu Audrey dan mengikutinya saat Audrey menuju kamar, kemudian kembali ke kamarnya setelah Audrey masuk ke kamarnya.

Pada keesokan paginya, Audrey menemui Arcel dan mengajaknya berjalan-jalan ke taman dan duduk di bawah pohon “ Kau suka kacang mente? “ menyodorkan kacang mente pada Arcel dan dengan sopan di tolak. Arcel merasa tak sepantasnya ia percaya pada orang lain mengingat berapa banyak ia hampir mati karena kebencian orang lain. Angin sejuk dan cuaca cerah menenangkan hati keduanya “ Untuk sementara kau tidak dapat berjalan dan mata kirimu akan buta sampai aku menemukan cara untuk menyembuhkannya “ Arcel diam, ia merasa hidupnya seperti mainan ia yakin Ayahnya tidak akan peduli bahkan jika ia mati saat itu. Ayahnya selalu begitu. “ Kau bisa tinggal disini jika kau mau, jika kau ingin pergi kau bisa pergi. Tapi pikirkan tentang hidupmu kedepannya “ Audrey tau apa yang dipikirkan oleh Arcel saat ini, “ Aku hanya akan menimbulkan masalah jika tetap disini “ Arcel menatap jauh ke depan.

“ Maka kau harus membayarnya “ Arcel menatap Audrey bingung “ Kau harus bertahan dan menjadi lebih baik untuk menampar Raja bodoh itu “ Arcel terkejut mendengar Audrey secara terang-terangan mencaci Raja di depan keturunannya. “ Aku akan membantumu. Lukamu juga pasti akan sembuh, beri aku waktu untuk mencari caranya dan itu semua tidak gratis “ Audrey menatap Arcel “ Kau harus jadi Raja berikutnya dan menjadi lebih kuat “ Arcel menatap Audrey, matanya memiliki sinar yang belum perah terlihat sebelumnya. Audrey diam-diam tersenyum menatap sinar mata Arcel ‘ Jadi bidak caturku Arcel, bayar nyawamu dengan hidupmu sekarang ‘. Arcel entah mendapat dorongan apa mengangguk. Audrey menatapnya dengan penuh minat. ‘ Sekarang aku akan mengacaukan alur ceritanya, kira-kira apa yang akan terjadi pada prontagonis nanti ‘ seringaian muncul di bibirnya membayangkan kesengsaraan yang akan terjadi pada prontagonis dan orang di sekitarnya.

Audrey cukup memahami karakter seperti Arcel, anak yang tidak pernah mendapat kasih sayang dari orang tua, kelahiran yang tidak di harapkan, selalu di rendahkan. Haus akan kasih sayang namun Arcel tidak akan dengan mudah menerimannya dan akan lebih waspada,bersikap terus terang akan menjadi pilihan terbaik. ‘ Aku suka tatapan itu ‘ tangannya terulur mengambil daun di kepala Arcel “ Tumbuhlah dengan baik Arcel, lalu buat mereka yang memandang mu rendah takut padamu “.

Hari ini Audrey akan kembali berkunjung ke kuil suci, meninggalkan Arcel di istana duke dan meminta ksatria suci untuk menjaganya. Caesar dengan setia selalu menemani Audrey kemanapun, dalam perjalanan kali ini Audrey menggunakan portal menuju kuil suci. Segera setelah sampai Audrey menuju ruang berdoa ‘ Dewa tidak akan mudah ditipu bukan? Aku tidak memiliki kepercayaan tentang hal semacam ini, bagaimana jika aku menghipnotis diriku sendiri? ‘ Audrey mencoba untuk menghipnotis dirinya sendiri. Caesar masih setia menunggu di ruangan lain dan juga sedang berdoa. Hanya doa dari orang yang berhati tulus yang akan diterima, bila doa itu diterima makan dewa akan memberikan kekuatan suci pada mereka yang telah berdoa. Dengan alasan itu Audrey menghipnotis dirinya agar memiliki hati yang tulus dan menghujani Dewa dengan cintanya yang tulus.

“ Dewa aku begitu mencintaimu, mahluk yang penuh dosa dan hina ini begitu mencintaimu. Aku ingin mencurahkan segalanya hanya untukmu. Apakah aku pantas untuk itu? “ segala macam doa Audrey ucapkan, hati dan pikirannya hanya di penuhi dengan Dewa yang entah seperti apa rupanya. Dan dengan gilanya Audrey bahkan mencium kaki patung Dewa itu, air mata penuh cinta bahkan lolos dan mengalir dengan sendirinya. Audrey tak henti-hentinya mengucapkan kekagumannya pada Dewa dan mencurahkan begitu banyak kata cinta. Caesar yang melihat hari sudah malam hendak memanggil Audrey namun dibatalkan setelah melihat Audrey yang masih berdoa. Hingga matahari terbit Audrey masih tetap berdoa, Caesar mengingatkan Audrey untuk kembali ke istana duke. Dengan enggan Audrey menghentikan doanya, dan kembali pulang.

Saat berada di kamarnya, efek hipnotis Audrey telah hilang. Wajah Audrey seketika berubah masam mengingat apa yang telah ia lakukan saat berada di kuil ‘ Aku gila ‘ namun wajahnya segera kembali segar saat merasakan kekuatan suci mengalir di tubuhnya ‘ Sekali-kali gila mungkin tidak papa ‘. Karena hari ini kelas libur Audrey menggunakannya untuk bermeditasi dan mencoba mengisi inti mana-nya. Perasaan asing mengalir dan memenuhi tubuhnya, perlahan tanda berwarna merah terang menghiasi leher kirinya. Audrey mengeceknya bingung sekaligus terkejut ‘ Tato apa ini? ‘ menyentuhnya dengan hati-hati namun tak merasakan apa-apa, perlahan tato itu pudar. Karena kelelahan Audrey tidak terlalu memikirkannya, merasa lapar setelah tidak makan sejak kemarin Audrey menuju ruang makan dan meminta pelayan menyiapkan makanan. Beberapa hari ini Audrey tidak melihat Devina, namun ia tidak begitu peduli mengingat Devina tidak begitu berguna untuknya. Sementara Jefford sekarang sedang sibuk dan akan kembali malam nanti.

Berjalan ke tempat favoritnya, Audrey mendapati Arcel duduk di sana. Melihat kedatangan Audrey Arcel ternsenyum dan berlari menghampiri Audrey, tubuh Arcel yang kecil dengan mudah di tangkap Audrey. Arcel berusia 5 tahun namun karena tidak di rawat dengan baik tubuhnya sedikit kurus dan terasa ringan saat Audrey menggendongnya. “ Kakak “ panggilan itu menghentikan langkah Audrey, ‘ Kakak? ‘ hatinya merasakan debaran aneh untuk pertama kalinya.

“ Kau memanggilku apa barusan “ menatap tajam pada Arcel, Arcel terkejut mendapat mendapat tatapan tak suka dari Audrey dan menunduk “ Tidak ada “ perasaan tak suka itu muncul saat Arcel memanggilnya kakak, itu semua karena Audrey asli tak menyukai adanya adik di dalam keluarganya. Membawa Arcel duduk di bawah pohon dan membaca buku membiarkan Arcel diam menunduk.

‘ Aku melakukan kesalahan, dia akan membenciku sekarang ‘ matanya menahan tangis ‘ Kenapa kau berharap begitu banyak Arcel? Kau salah paham dengan kebaikannya, dan sekarang kau membuat kesalahan dia akan membencimu kekeke ‘ ‘ Aku tidak mau dia membenciku ‘ ‘ Dia akan membencimu sekarang, jangan lupa kau adalah anak yang tidak pernah diinginkan. Kau tidak berguna Arcel. Kenapa kau berharap dia akan menyukaimu? Apa yang bisa kau banggakan dari dirimu? Siapa yang akan menyukai anak haram sepertimu Arcel? Dia sama saja dengan yang lain ‘ ‘ Tidak?! Dia tidak sama seperti yang lain. Kau salah?! Aku..Aku akan membuatnya menyukaiku bagaimanapun caranya ‘ warna matanya berubah menjadi merah.

“ Arcel “ Arcel tersadar dan menatap Audrey

“ Kenapa kau tiba-tiba memanggilku kakak “ Arcel takut untuk menjawab “ Aku ingin punya keluarga “ dia terlihat rapuh dan begitu menyedihkan, Audrey meliriknya sekilas “ Lalu kenapa harus aku “ Arcel mengepalkan tangannya kuat “ Kau berbeda dengan yang lain dan aku menyukaimu “ Audrey menghela nafas, sedikit prihatin dengan kehidupan yang di jalani Arcel “ Baiklah kau bisa menganggapku kakakmu “ Arcel terkejut sekaligus senang “ Ya kakak “ tersenyum senang menatap Audrey ‘ Kakak hanya milikku ‘ Audrey membalasnya dengan senyuman tipis. Hari-harinya selalu di habiskan dengan Arcel sekarang, Arcel selalu bersikap manja pada Audrey. Semakin lama Audrey terbiasa dengan sikap manja Arcel dan hal itu berlangsung selama tiga bulan. Dalam waktu tiga bulan tidak ada tanda-tanda Raja mencari keberadaan Arcel, hal itu membuat Arcel senang.

Selama tiga bulan Audrey dengan rutin berlatih bahkan sekarang ia sudah mulai berlatih pedang. Tangannya sudah tak semulus dulu dan tato pada lehernya sedikit berubah bahkan hingga ke area pundak. Arcel mulai belajar membaca dan menulis dengan guru Baplo, kecepatannya dalam belajar cukup di kagumi guru Baplo. Setiap hari selalu di habiskan dengan kegiatan yang sama. Rencana Audrey untuk menemui bunga sosialita dari kerajaan Lottea juga gagal, karena pesta ulang tahun kekaisaran dibatalkan setalah kejadian di pesta perburuan. Alhasil Audrey secara pribadi mengirim surat ke bunga sosialita dari kerajaan Lottea untuk bertemu dalam beberapa hari ke depan, beruntung hal itu dengan mudah di setujui olehnya. Audrey menyiapkan beberapa hadiah pertemuan. Kerajaannya bukanlah kerajaan terkuat, karena penyihir hanya sedikit dan yang paling kuat berada di level A. Namun untuk Jefford sendiri dia hampir setara dengan level S, tapi karena tidak begitu minat dengan sihir Jefford tidak membeberkannya dan tetap menjadi rahasia.

Maaf kalau banyak typo

Jangan lupa like yaa

Terpopuler

Comments

.•♫•♬• 𝑨𝒍𝒆𝒙𝒂 •♬•♫•.

.•♫•♬• 𝑨𝒍𝒆𝒙𝒂 •♬•♫•.

Aaaa polos!!!😭

2022-04-15

1

louise

louise

hmmm gua saranin pas usia audrey 16 th dia pergi dari rumah terus bikin organisasi sendiri

2021-09-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!