"Gila, ganteng banget ya dy" bisik Diana.
"Eemmm, iya na ganteng banget" jawab Maudy.
Pria muda berwajah tampan itu menghampiri Maudy dan Diana, wajahnya terlihat sangat bersih dengan penampilan yang rapi. "Permisi, apakah benar ini rumah Maudy?" tanya pria itu.
"ee-ee ... benar" jawab Maudy dengan nada pelan.
"Saya utusan langsung dari perusahaan, diamanahkan untuk menjemput mahasiswa magang. Baiklah mari saya bantu membawa barang-barangnya ke dalam mobil." Dengan gaya bicara sangat sopan dan lembut pria itu menawarkan bantuan pada Maudy dan Diana. Mereka pun memindahkan barang-barang ke dalam bagasi mobil.
Semua barang sudah dipindahkan ke dalam bagasi mobil, Maudy juga sudah memastikan bahwa rumahnya sudah terkunci dengan baik. Setelah itu mereka masuk ke dalam mobil.
"Kita berangkat ya" ucap pria itu.
"Em ... pak--" ucap Diana.
Memotong ucapan Diana. "Gak usah panggil pak, panggil saja Ken" jawabnya dengan ramah.
"Eee, ken, teman kita satu lagi gak dijemput? ini udah lewat loh" tanya Diana.
"Oh, temen kalian yang satu lagi dijemput pakai mobil perusahaan." jawabnya.
"Ini bukan mobil perusahaan?" tanya Maudy.
"Hmm, bukan. Ini mobil pribadi ceo." jawabnya.
Maudy terdiam, tak bertanya lebih lanjut. Sebenarnya dia merasa bingung dan memiliki banyak sekali pertanyaan yang akan ditanyakan pada Ken. "Kenapa kamu tau alamat rumahku? kenapa kita dijemput pakai mobil pribadi? kenapa perusahaan meminta kriteria khusus seperti diriku ke fakultas? dan ... Apakah CEO perusahaan itu adalah Aditya? ... Huuuuh." Semua pertanyaan tertahan di dalam benaknya saja. Maudy merasa, tak mungkin semua hal yang terjadi hanya karena kebetulan dan keberuntungan.
"Uhhh, Maudy-Maudy plis. Emang se spesial apa sih dirimu?, sampe mikir kalau semua ini diatur oleh seseorang. Ya pasti, alamat rumah tau dari kampus, kalau soal mobil pribadi, ya ... bisa aja kebetulan Ken sedang ditugaskan disini, dan kriteria, ya ... mungkin ada desk job khusus dengan kriteria itu" Gumamnya dalam hati. Maudy terus meyakinkan dirinya untuk tidak merasa ge-er.
"Kenapa dy, gelisah banget?" tanya Diana.
"Eemm, enggak kok na. hehe" jawabnya.
Situasi berubah menjadi sangat canggung, Lalu Ken menghidupkan musik untuk mencairkan suasana didalam mobil. Lagu yang diputar oleh Ken sama percis dengan lagu-lagu yang sering didengar Maudy di cafe Aditya. Pikiran Maudy semakin tak karuan, Maudy memutuskan untuk tidur saja, sembari menenangkan pikiran dan akal sehatnya.
***
Jarak dari kampus ke lokasi magang cukup jauh, membutuhkan waktu sekitar 8 jam perjalanan. Disepanjang jalan Maudy tertidur sangat pulas, sedangkan Diana tetap terjaga, dia terhipnotis dengan keindahan pemandangan di pinggir jalan.
"Indah bukan?" ucap Ken. Sambil melihat ke arah Diana melalui kaca depan.
Diana terkejut, dia tak sadar Ken memperhatikannya. "Iya ken" jawabnya.
Ken tersenyum. "Temanmu sangat lucu ya." ujarnya.
"Hehe, iya. Dia memang sangat lucu dan menggemaskan" jawab Diana.
"Mungkin itu alasan, kenapa lelaki itu terus mencintainya" ucap ken pelan.
"Hahh? maksudnya? mencintainya gimana?" tanya Diana bingung.
Ken hanya tersenyum, tak menjawab pertanyaan Diana.
***
Setelah beberapa jam diperjalanan, akhirnya mereka sampai di Jambi. Sebelum mengantarkan Maudy dan Diana ke mess karyawan, Ken mengajak mereka untuk mampir di salah satu cafe terlebih dahulu. Cafe tersebut berada di tengah kota, dengan desain klasik yang mewah. Pengunjungnya juga ramai, interior nya juga tak kalah unik.
"Selamat datang di Jambi, ini adalah salah satu cafe milik PT. Putra Jambi. Silahkan pesan yang kalian mau, free untuk kalian, nanti teman kalian juga akan mampir di cafe ini" ucap Ken, menyambut ramah Maudy dan Diana.
"Hmmm, jadi PT. Putra Jambi punya cafe juga ya" tanya Maudy.
"Yuupp, dan yang lain, nanti akan kalian ketahui juga." jawabnya.
Ken mengangkat tangannya, memanggil waiters. Waiters pun menghampiri mereka dengan membawa buku menu dan list order.
"Mbk menu apa yang spesial di cafe ini?" tanya Diana.
Waiter membuka halaman menu spesial di katalog menu dan menunjukkan pada Diana. "Mbak, yang bener singkong keju jadi menu spesial di cafe hits kayak gini?" ucap Diana bingung. Sambil menunjuk ke katalog menu.
"Yaap, benar sekali mb. Menu ini disusun langsung oleh owner kita" jawab waiters itu.
Maudy heran mendengar pernayataan dari waiters tersebut. Dia berfikir, tak mungkin sebuah kebetulan terjadi berkali-kali, dan semakin merasa yakin bahwa dugaannya itu benar.
"Dy, Dy ... Maudy! bengong aja, ntar kesamet lu" ucapnya. Diana pun memberikan katalog menu itu pada Maudy.
"Hmm, aku mau Kopi ekspresso dan singkong keju, nasi goreng sosis ekstra telur mata sapi, sama air mineral satu" ucap Maudy.
Waiters mengulang semua pesanan Maudy untuk memastikan pesanannya benar. Tiba-tiba ada seorang wanita datang menghampiri mereka, itu adalah Shafira.
"Gilak, perut apa perut tuh, banyak banget makannya" ujar Shafira. Dengan nada mengejek.
Maudy tak menghiraukan ucapan shafira, dia tak ingin terjadi kekacauan di sini nantinya. Waiters pun memberikan katalog menu kepada shafira untuk melakukan pemesanan dan mencatat orderannya.
"Untung ya kita gak semobil, pasti sempit banget, karena ada yang banyak makan tempat, hahaha" ujarnya mengejek.
"Hati kita luas mb, jadi gak ngerasa sempit sih, ya kan Diana?" ucap Ken.
"Betul sekali, Ken" jawab Diana.
Shafira hanya terdiam, dan tidak merespon. Karena ucapan Ken tadi seolah membungkam mulut serta mengejeknya.
Tak lama kemudian waiters datang, mengantarkan makanan pesanan mereka. Maudy, Diana, Shafira dan Ken menyantap makanan dengan sangat lahap. Setelah selesai makan mereka kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan ke mess.
Sesampainya diluar cafe, shafira melihat Maudy dan Diana naik ke mobil mewah bersama Ken. Shafira merasa sangat iri, karena dia hanya dijemput menggunakan mobil biasa. Supirnya juga tak se keren Ken, yang masih muda.
Dengan sangat kesal Shafira mendatangi mobil itu, menepuk kaca jendela, meminta ken untuk menurunkan kaca jendela.
"Ada apa?" ujar Ken.
"Aku mau naik mobil ini" jawab Shafira.
"Maaf ya, ga bisa, takutnya mobil ini jadi sempit" ujar Ken. Sambil menutup kaca jendela dan pergi meninggalkan Shafira.
Shafira sangat kesal dan merasa malu, dia masuk ke mobil yang menjemputnya tadi untuk melanjutkan perjalanan.
"Tunggu aja nanti, kalian gak akan betah magang disana!" gumamnya dalam hati.
***
Sesampainya di mess, Ken menunjukkan kamar yang akan ditempati oleh mereka selama magang. Mess itu hanya berjarak kurang dari 100 meter ke kantor, dan sangat dekat dengan taman kota.
"Jadi, kita bertiga sekamar?" tanya Shafira.
"Iya" jawab Ken.
"Iyuuuhhh, gak, gak mau. Aku mau kamar lain aja" ujar Shafira.
"Silahkan kamu cari kamar sewa, atau magang ditempat lain" ucap Ken dengan tegas.
Mereka pun masuk ke kamar, membersihkan dan menyusun semua barang. Shafira ber inisiatif untuk memonopoli kamar tersebut, dengan mengambil wilayah yang luas untuk meletakkan barang-barangnya. Diana merasa kesal melihat tingkah Shafira, tetapi Maudy selalu mengingatkan Diana untuk bersabar dan tidak membuat kekacauan.
***
Keesokan harinya, Diana, Maudy, dan Shafira bangun kesiangan. Mereka mempersiapkan diri dengan sangat tergesa-gesa, sampai melewatkan sarapan. Setelah siap, mereka berlari ke kantor, karena kalau tidak mereka akan terlambat.
Sesampainya di kantor, Maudy merasa pusing, pandangannya mulai gelap dan ...*braaaakk*. Dia pingsan, karena tak sarapan pagi dan berlari saat pergi kekantor. Beberapa staff membawa Maudy ke dalam dan membaringkannya di atas sofa.
Setelah beberapa menit, Maudy pun sadar. Saat dia membuka mata, samar-samar dia melihat ada sosok lelaki yang sangat dia kenal berdiri di sampingnya. Maudy berusaha memfokuskan pandangannya dan benar saja dia melihat Aditya tepat dihadapannya.
………………………………………………………………………………………
Terimakasih sudah membaca novelku hingga sejauh ini. Semoga kalian suka dengan alur ceritanya, mohon dukungannya ya. Kritik dan saran juga sangat membantu, dalam memperbaiki kualitas novel ini kedepannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Prolice Sadarita
akupun gemuk, apa i ya ada pemuda ganteng, tajiir yg mau sama org gendut ya, kk gendut karena sdh menikah dan mempunyai anak, karena kb jadi gemdut, tapi alhamdulillah kk sdh 35 tahun menikah suami tetap setia, gendut tidak masalah katanya yg penting sehat, mudah2 pernikahan kami berakhir sampai maut memisahkan kami dan tetap sll setia selamanya aaamiiin
2022-10-22
0
mommynya_bill
aaaa....greget banget si bacanya,,,gumusshhh 😃😃
2022-01-06
0
Suzana Diro
aku kecewa aku pun gendut juga...jarang serapan pagi saix baju aku 4xl...tapi tak mudah pensan...jangan jangan mauly ada penyakit lain kot..sikit sikit pensan...AKU TAK TERIMA...NI MACAM CAKAP ORANG GEMOK TU MUDAH PENSAN 😭😭😭😭😭😭
2021-11-14
1