Alea PoV
" AAADDDIIIIIITTTTTT.............!!!!!!! "
" BURUAN JALAAANNNN...........!!! "
Aku berteriak histeris ketika seekor harimau besar mendekati mobil kami. Harimau itu mendekat ke arah kaca jendela tempatku duduk. Gigi runcing dan wajah garangnya membuatku bergidik ngeri melihatnya. Aku hampir menangis. Yang bisa aku lakukan hanya menjerit dan menutup mata. Kuremas dan kupukuli paha Adit yang hanya tertawa terbahak bersama Rafa, melihatku ketakutan. Aku heran, bagaimana bisa Rafa tidak takut dengan hewan buas seseram itu. Bahkan anak itu bersorak kegirangan dan berkali kali tertawa menggodaku bersama Adit.
" Adiiit.... buruan jalaaan.... !!!! " Aku sudah di batas rasa takut ku. Harimau itu tak juga pergi, malah semakin menempelkan mukanya ke kaca mobil, mendorong dorong mobil hingga ssdikit bergoyang. Ya Tuhaan..... !!!! Jantungku rasanya hampir berhenti berdetak.
Adit mendekatkan badannya ke arahku memelukku erat dan menciumi rambutku. Dia masih saja terkekeh senang melihat penderitaanku. Aku membuka mata, menatap Adit yang masih menertawakanku.
" Adit aku mohon... ayo pergi dari sini... aku takut.." Kataku lirih dengan suara bergetar. Aku mengiba kepada Adit dengan air mata yang sudah menggenang di sudut mataku.
Adit menghentikan tawanya, mencium gemas pipiku berkali kali lalu mengusap air mata di sudut mataku. Dia kembali ke posisi duduknya dan mulai membawa mobil kami berjalan menjauhi segerombolan harimau. Rafa tertawa riang melambaikan tangannya ke arah sekawanan harimau itu.
" Dadaaaaa.....dadaaaa hayimaooo...!!! "
Sungguh memalukan, bahkan Rafa begitu terhibur dengan harimau harimau itu !!!
Akhirnya selesai sudah acara "safari journey" mengelilingi alam liar untuk melihat satwa secara langsung di sini. Selama satu jam lebih jantungku berdegub tak beraturan karena satwa satwa itu. Rafa sangat antusias, memintaku membuka jendela untuk memberi makan beberapa hewan yang diijinkan, seperti jerapah, rusa dan unta. Hewan hewan itu berlalu lalang di jalanan dan menghampiri mobil mobil pengunjung yang berhenti.
Selanjutnya Adit mengajak kami menonton pertunjukan lumba lumba. Aku cukup menikmati pertunjukan itu. Bahkan aku sama kagumnya seperti Rafa melihat atraksi lumba lumba yang super lucu.
Rafa duduk tenang di pangkuan Adit. Sedangkan aku duduk sambil memangku snack yang sesekali aku suapkan pada Adit dan Rafa bergantian selama pertunjukan berlangsung.
Di akhir pertunjukan, pengunjung di ijinkan berfoto bersama lumba lumba secara bergantian. Rafa sangat antusias untuk berfoto. Bahkan dia sangat tidak sabar saat harus mengantri.
" Aku tunggu di sini ya. " kataku kepada Adit. Adit tampak mengernyit.
" kenapa ? Gak pengen foto bareng lumba lumba ? " tanyanya heran.
Aku hanya menggelengkan kepala. Adit menarik tanganku, menggenggam erat. Lalu sedikit menunduk dan berbisik ditelingaku.
" Kita foto bertiga. Biar ada kenang kenangan pertama kali kita liburan ke sini bertiga. Siapa tahu, besok pas kita kesini lagi, kita sudah berempat atau malah berlima. " Bisik Adit dengan tawa menggoda.
Tiba tiba hatiku mencelos mendengar pernyataan Adit. Apa maksud perkataannya tadi ? Aku tak ingin kembali melambung ke awan hanya karena candaan Adit yang begitu manis. Aku tidak boleh goyah kali ini.
Adit menarik tanganku untuk mengikutinya. Rafa bersorak gembira karena kini gilirannya berfoto dengan lumba lumba telah tiba. Adit menggendong Rafa di sisi kanannya, tangan kirinya melingkar di pinggangku, dan si lumba lumba melompat mengecup pipi Rafa..
Cekrek.....cekrek.... dan akhirnya beberapa lembar foto sudah kami terima.
Selasai dengan pertunjukan lumba lumba kami menuju area baby zoo. Di sana kami bisa melihat bayi bayi satwa seperti panda, harimau, gajah dan lain lain. Kulihat Rafa adalah anak yang cukup pemberani. Dia berani berfoto sambil memegang bahkan menggendong beberapa satwa di sana.
" Kamu tidak ingin mengambil foto bersama hewan hewan di sini ? " tanya Adit.
" Tidak... Aku sangat suka melihat bayi bayi lucu ini, tapi aku tidak berani menyentuh mereka. Ini seperti fobia sejak lahir. Aku merasa geli dan takut untuk menyentuh hewan hidup. Meskipun hanya seekor kelinci atau kucing. " terangku.
Adit tersenyum, seketika merengkuh bahuku dan mendekapku sesaat. Cuaca di sini cukup dingin bahkan sesekali turun hujan gerimis. Dekapan Adit terasa begitu nyaman meski hanya sebentar.
Ya Tuhan.... kenapa godaan ini begitu menyiksaku...
" Papi... Yafa penen bawa puyang baby nya syatu boyeh ? " tanya Rafa sambil menunjuk bayi panda di depannya.
" Tidak di ijinkan sayang, bayi bayi itu harus tetap tinggal di sini bersama keluarganya. " jelas Adit yang kemudian merengkuh Rafa kegendongannya.
" Keyualga itu apa papi ? " tanyanya semakin penasaran.
" Keluarga itu seperti Rafa, mommy, papi, nenek, kakek, uti, akung, dan uncle Arjun. " jawab Adit memberi contoh.
Aku hanya melirik Adit dan Rafa dengan ujung mataku.
Mendengar jawaban Adit membuat hatiku kembali nyeri. Ya ... seharusnya Rafa bersama keluarganya yang sangat sempurna itu.
" Kok Tante Lea endak disyebut papi ? " tanya Rafa polos.
Seketika hatiku rasanya seperti dicubit. Aku terkejut dengan pertanyaan Rafa. Pertanyaan sederhana anak kecil. Namun bisa mengusik hatiku yang sedang kacau.
" Kalau tante Lea itu temen nya Rafa, sayang. Lihat itu, baby pandanya juga punya banyak teman yang sudah lebih besar kan ? Itu seperti Rafa dan Tante Lea. " Jawabku lugas. Aku segera mengambil alih untuk menjawab pertanyaan Rafa sebelum Adit yang menjawab, agar aku tidak perlu mendengar jawaban Adit tentangku.
Adit menoleh ke arahku dengan pandangan yang tidak bisa ku artikan. Aku jadi gugup. Apa sikapku cukup aneh dan membuat Adit curiga ?? Entahlah... Aku hanya bisa mengalihkan pandangan dari Adit dan berpura pura melihat satwa yang lain.
Hari sudah beranjak sore, kami mengunjungi area wahana permainan sebelum check in ke penginapan yang sudah di reservasi oleh Adit. Rafa sangat gembira saat menaiki beberapa wahana anak. Tak lupa Adit mengabadikan momen seru kami bertiga dan ekspresi ekspresi lucu Rafa ketika bermain. Untungnya tempat ini tidak hanya menyediakan wahana permainan untuk anak anak, namun juga bagi orang dewasa. Sesaat aku melupakan kekacauan hatiku, aku melampiaskannya dengan bermain sepuasnya.
Setelah puas bermain akhirnya Adit menggiring kami menuju ke sebuah penginapan. Penginapan yang akan kami tuju tidak jauh dari lokasi wisata ini sehingga kami tidak butuh waktu lama untuk sampai ke sana.
Aku cukup kagum dengan penginapan yang kami tempati. Penginapan ini berbentuk pondok pondok dengan desain mewah dan penataan yang sangat asri. Setiap pondok memiliki dua kamar tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi dalam, sebuah dapur kecil dengan beberapa peralatan dapur minimalis dan lemari pendingin, satu kamar mandi luar, dan sebuah ruang tamu yang sangat nyaman.
" Kita gunakan kamar utama ini saja." kata Adit ketika kami baru masuk ke dalam pondok. Adit menenteng beberapa tas pakaian kami. Aku masih berdiri di ruang tamu dengan Rafa di gendonganku.
" Aku pakai kamar sebelah saja. Tolong letakkan barang barangku di kamar sebelah. " Pintaku kepada Adit. Adit hanya menatapku tajam tak menjawab. Lalu berjalan masuk ke kamar utama dengan semua barang bawaan di tangannya.
Aku hanya bisa menghela nafas, Adit memang orang yang sulit untuk dilawan. Akupun segera mengikuti Adit masuk ke dalam kamar utama. Rafa kuminta duduk menungguku di sofa kamar sambil memakan camilannya sementara aku menyiapkan air hangat untuk mandi Rafa.
Selesai memandikan Rafa, aku mendengar suara Adit di luar kamar sedang menelpon layanan kamar untuk memesan makan malam. Aku yang sebenarnya ingin segera mandi akhirnya memilih menunggu Adit. Menemani Rafa menonton TV di kamar. Aku tidak tega meninggalkan Rafa sendirian tanpa pengawasan. Tiba tiba ponselku berbunyi. Saat kulihat di layar tertera nomor baru. Aku segera menerima panggilan itu.
" Hallo... Iya ini dengan siapa ? " tanyaku.
" Ini benar dengan Alea ? " Suara bariton dari seberang malah balik bertanya.
" Iya benar, maaf ini dengan siapa ? " Tanyaku penasaran.
" Ini Doni temen kampus, masih ingat ? " jawabnya.
" Oh... Doni, Doni anak hukum kan ? " tanyaku takut salah.
" Iya... Doni yang tempo hari ketemu di acara baksos kampus. Memang ada berapa banyak Doni sih yang suka nelponin kamu ? " tanyanya menggoda.
" hahahah..... ga ada Don, cuma 'make sure' aja beneran Doni yang ketemu di acara baksos atau bukan. Aku belum simpan nomor kamu soalnya. " elakku.
" Gimana mau simpan, kita kemarin keasyikan diskusi sampai lupa belum tukeran nomer HP. "
" lhaah.... iyaa....ya...terus kamu bisa tau nomor aku dari mana dong ? "
" Ada deh.... informanku banyak. hahaha....." kembali dia tergelak riang dari seberang.
" Kamu kemana kok ga ngampus ? Tadi aku cari ke kelas kamu, katanya kamu ga datang. " tanyanya lagi.
" Aku lagi ada acara keluar kota. Minggu ini aku bolos dulu. hehehehe...." jawabku cengengesan.
" Kemana ? Acara apa ? " tanyanya lagi. Pria ini memang komunikatif dan pandai bergaul. Baru sekali bertemu saja aku merasa seperti sudah kenal lama dengannya.
" Acara keluarga ke kota B, Don. " jawabku singkat.
" Wah...wah... yang sudah berkeluarga...ketahuan juga.. katanya masih singgle... tau tau udah berkeluarga.." Ujar Doni dengan nada menggoda. Bukannya marah, aku malah tergelak mendengar cara bicara Doni yang sangat menghibur.
" Hahahha.... enak aja, aku masih singgle tauuk... emang harus ya berkeluarga dulu baru bisa punya acara keluarga...hahahha... ?? " jawabku sambil tergelak.
" SAYAAANG..... AKU MAU MANDI, TOLONG SIAPKAN AIR HANGATNYA... AYO BURUAN KITA MANDI BERDUA...... AKU KEBURU LAPAR......!!!!!! "
Seketika mataku melotot ke arah sumber suara. Adit sudah berkacak pinggang berdiri di depan pintu dengan wajah dinginnya.
Astagaaaa !!! Dasar pria gila...Apa sebenarnya maunya..!! Ish....bagaimana ini kalau Doni sampai dengar dan salah paham. Ya Tuhaaaaan !!!
*
*
*
*
*
Terimakasih sudah membaca. Jangan lupa ya like, komen dan vote nya untuk mendukung novel ini. Terimakasih 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
novi²
ya ampun gaje banget.dh tuh si adit 🙄🙄
2021-12-29
0
Berdo'a saja
mulai posesif tuh
2021-11-19
0
☠ᵏᵋᶜᶟբɾҽҽթαlҽsԵíղαKᵝ⃟ᴸ𒈒⃟ʟʙᴄ
makanya bikin komitmen dong dit ga mau kehilangan tp anak orang di gantung gt😌
2021-11-18
0