Adit POV
Tok...tok...tok....!!!
Lea... kamu belum tidur kan ? Tolong buka pintunya sebentar, aku mau ambil baju ganti. " Teriak ku dari balik pintu kamar.
Ku tunggu beberapa saat namun tidak ada jawaban dari dalam kamar. Aku pun mengurungkan niatku untuk berganti baju dan memilih kembali ke ruang tamu, menyalakan TV lalu merebahkan diri di sofa.
Aku kembali teringat kelakuan absurdku tadi setelah makan malam. Bagaimana bisa aku sampai kehilangan kendali. Seumur umur, aku belum pernah punya keinginan menyentuh wanita selain Anis, terkecuali wanita wanita malam penghibur, mereka hanya sebagai pelampiasan.
Berkali kali aku hanya bisa menghela nafas panjang merutuki kelakuanku. Aku yakin di dalam kamar, Lea pasti juga sulit tidur memikirkan kejadian tadi. Lea pasti marah, dan besok pagi bisa dipastikan gadis itu akan mogok bicara seperti tadi sore.
Seharusnya aku tidak berulah tadi, besok aku masih membutuhkannya untuk menemani Rafa. Aku masih ingin menghabiskan hari mingguku seharian bersama Rafa. Aku sangat ingin untuk bisa mengambil hati Rafa dan mempunyai hubungan yang baik dengan putraku sendiri. Menebus kesalahanku selama dua tahun kebelakang.
Author PoV
Di dalam kamar, Lea membaringkan diri di samping Rafa, memandangi wajah Rafa yang tampak damai saat terlelap. Dia pun ingin segera terpejam dan melupakan hal memalukan yang terjadi di dapur tadi. Namun rasa kantuknya seakan menghilang, padahal ini sudah pukul 01.00 malam.
" Ish...kenapa tadi aku hanya diam ? seharusnya aku pukul saja kepalanya dengan gelas yang kupegang tadi.... ihhhh....Dasar om om mesum !!! " umpat Lea dalam hati.
Pikiran Lea kembali mengembara mengingat semua hal yang terjadi hari ini. Pertemuannya dengan Adit dan Rafa yang cukup aneh. Padahal ini kali pertamanya bertemu Rafa, tapi anak itu begitu menempel padanya. Begitu juga dengan Adit, pria arogan dan sombong yang mengatakan soal "imbalan" tadi yang cukup melukai harga diri Lea, tiba tiba bersikap manis, bahkan dengan berani menciumnya..
" Hmmmmm.... Ada apa dengan hari ini..?! Rengek Lea.
Tiba tiba Lea teringat kalau tadi sebelum makan malam dia mencuci bajunya dengan mesin cuci dan belum sempat menjemurnya.
" Astaga....!!! cucianku tadi belum aku jemur. Kalau besok gak kering gimana ? "
Lea bangkit dari tempat tidur, membuka pintu perlahan dan mengintip keadaan di luar. Lampu ruang tamu sudah padam, hanya lampu meja saja yang menyala redup. Lea yakin kalau Adit sudah tertidur di sofa. Dengan mengumpulkan keberanian penuh, Lea melangkah keluar kamar perlahan, berjalan berjinjit supaya tidak menimbulkan suara. Dilihatnya Adit sudah tertidur di sofa. Lea segera bergerak ke ruang Loundry. Dia mengeluarkan cuciannya dari mesin cuci dan menjemurnya di balkon tempat jemuran.
Selesai dengan cuciannya, Lea berbalik badan ingin segera kembali ke kamar tapi tak di sangka sangka orang yang dihindarinya sudah berdiri di belakangnya sejak tadi.
" Astaga... !!! " Lea terperanjat kaget.
" Dasar pria kurang ajar kenapa dia malah bangun ! " umpat Lea dalam hati.
Lea hanya memandang Adit sekilas lalu berjalan ke arah Adit untuk kembali ke kamar.
Sreeeg....!!!
Adit mencekal lengan Lea.
" Maafkan kelakuanku tadi. Tolong jangan marah. Jangan mendiamkan aku seperti ini. Ini membuatku bingung harus melakukan apa. " ucap Adit lembut sambil terus menahan lengan Lea.
Lea berusaha menghentakkan tangan Adit tapi tak bisa terlepas.
" Kita perlu bicara. Aku sudah minta maaf. Katakan dulu kalau kamu sudah memaafkan aku. Aku ingin mendengarnya." Mohon Adit sambil menatap Lea yang mengalihkan pandangan darinya.
" Lea... !! kalau kamu masih diam saja. Aku gak akan lepasin kamu semalaman. mmmmm ....... atau jangan jangan kamu mau di ulang lagi yang tadi ? " ucap Adit dengan seringai licik. Adit menundukkan kepalanya sedikit ingin melihat ekspresi Lea yang pasti akan semakin cemberut karena godaannya.
" Dasar mesum !! " Lea molot tajam ke arah Adit, tapi Adit malah tergelak keras.
" Ish... minggir...aku mau tidur !!! " Lea kembali berusaha melepaskan diri dari cekalan Adit. Namun Adit malah mengencangkan cengkeramannya. Seketika Lea menunduk dan menggigit dengan keras tangan Adit dan Adit yang tersentak kaget pun refleks melepaskan lengan Lea. Lea segera berlari ke arah kamar, namun gerakan tangan Adit lebih cepat menangkapnya dan mendekapnya dari belakang.
Sungguh posisi ini membuat jantung Lea berdegup semakin kencang. Adit memeluk erat tubuhnya, mengunci kedua tangannya, dan meletakkan dagu di samping telinga Lea. Lea bisa mencium wangi parfum Adit yang maskulin begitu juga dengan deru nafasnya.
" Aku sudah minta maaf baik baik, tapi kamu malah menjawabnya dengan gigitan. Kalau kamu masih mau marah dan mendiamkan aku, aku juga akan membalas gigitanmu. Aku pastikan aku akan menggigit di tempat yang kamu sukai. Bagaimana ??! Adit berbisik pelan di telinga Lea dengan nada menggoda.
Seketika tubuh Lea meremang, dia tidak bisa membayangkan kegilaan apa lagi yang bisa di perbuat pria pemaksa ini.
" Iya...iya...aku maafkan. Lepaskan sekarang. " ucap Lea tak sabar.
" Hahaha.....benar minta di lepas ? Nggak mau di gigit saja ? " Bisik Adit kembali menggodanya.
" Ishhh..... lepaaaaaaassss. " Rengek Lea dengan suara hampir menangis.
Adit kembali tergelak mendengar rengekkan Lea. Dia benar benar menikmati momen menjahili gadis ini.
" Baiklah, cepatlah tidur, jangan lupa besok kita berangkat pagi pagi. " ucap Adit masih dengan memeluk tubuh Lea. Adit mengeratkan pelukannya dan mencium dalam pipi Lea. Seakan menghisap aroma tubuh Lea menjadi pengganti oksigen baginya.
Lea hanya bisa diam menerima sentuhan Adit untuk ke sekian kalinya. Ada perasaan aneh di hatinya yang membuatnya tidak bisa menolak sentuhan itu.
" Jangan kunci pintu kamarnya. " ucap Adit sambil melepas pelukannya.
Lea pun berjalan menjauh lalu masuk ke dalam kamar. Merebahkan diri di samping Rafa, menetralkan detak jantungnya, lalu mulai memejamkan mata.
Sudah pukul 02.30 tapi Adit tak juga bisa tertidur. Dia bangkit dari sofa berjalan ke arah kamar. Membuka pintu perlahan lalu masuk tanpa membuat suara. Dilihatnya Rafa dan Lea tertidur pulas berpelukan. Sungguh aneh pikirnya, mereka adalah dua orang asing yang baru bertemu, tapi dengan mudahnya saling menyayangi seolah sudah terbiasa bersama.
Sebuah senyum tercetak di bibirnya, perasaan hangat itu kembali menjalar di hatinya memandangi Lea dan Rafa. Diapun mendekat ke arah bed, lalu merebahkan diri di sisi Rafa yang masih kosong. Tidur menghadap Rafa yang memunggunginya, lalu menggenggam tangan Lea yang terkulai di belakang punggung Rafa. Seketika perasaan tenang dan nyaman datang, membawanya terlelap tidur begitu saja.
~Keesokan paginya~
Ceklek.... suara pintu kamar terbuka.
" Ya Tuhaaann !!! "
Suara teriakan mama Rita membangunkan tiga orang penghuni kamar yang masih tidur.
Adit yang masih sangat mengantuk dan tidak sadar ada siapa saja di kamar itu hanya menggeliyat lalu menutup telinganya dengan bantal dan kembali tidur.
Rafa yang kaget dengan teriakan neneknya terbangun dan langsung memeluk Lea sambil merengek.
Lea yang masih mengantuk, tiba tiba mendapatkan kesadaran penuhnya ketika melihat seorang wanita paruh baya berdiri berkacak pinggang di depan pintu. Dalam kegugupannya Lea masih memeluk Rafa dan menenangkannya.
" Apa apaan ini !" Triak mama Rita.
Lea pun bangkit dari bed dengan Rafa di gendongannya. Rafa yang masih mengantuk, bergelayut lemah di bahu Lea, Rafa belum menyadari kedatangan neneknya.
Seorang wanita cantik ikut masuk ke dalam kamar. Lea seketika membelalakkan matanya kaget, karena wanita itu adalah bu Rengganis, atasannya.
" Maaf... apa ada masalah nyonya ?" Tanya Lea polos. Dia masih belum menyadari keberadaan Adit di kamar itu.
" Lea ???" tannya Anis dengan tatapan heran.
Lea hanya bisa mengangguk dan tersenyum tipis.
" Kamu siapa ? kenapa bisa ada di kamar anak saya ? kamu wanita panggilan ya ? bawa kemari cucuku !!! " Bentak mama Rita dengan mengambil paksa Rafa dari gendongan Lea.
Rafa yang kaget mulai merengek dan menangis.
" Sayang..ini nenek sayang..cup...cup... "
Anis pun mendekati mama Rita, mengambil Rafa dari gendongan mantan mertuanya dan membaawanya keluar dari kamar.
" Mommy... hikss....hiksss...hiks.." terdengar rengekan Rafa yang digendong ibunya keluar kamar.
Lea hanya bisa diam terpaku melihat interaksi ketiga orang di depannya.
" Adit..... cepat bangun !!! " Kembali mama Rita berteriak dengan suara penuh emosi.
Lea yang bingung menoleh mengikuti arah pandang mama Rita.
" Astaga.... bagaimana bisa dia tidur di sana ??!!! " Lea semakin kalut, takut jika sampai terjadi salah paham, tapi dia juga bingung harus bicara mulai dari mana dengan nyonya di depannya.
Mama Rita tidak sabar melihat Adit yang tak kunjung bangun, dia menghampiri bed, menarik bantal dan selimut yang di gunakan Adit lalu memukul mukul keras lengannya.
Adit seketika terperanjat bangun akibat pukulan mamanya.
" Aduuuh...!!! " teriak Adit
" Mama ???!! Bagaimana bisa ada di sini ? " Adit terbelalak kaget melihat mama Rita sudah di depannya sepagi ini.
" Kamu mau sembunyi di lubang semut pun pasti mama bisa cari ! Cepat bangun... mama tunggu di luar ! " Bentak mama Rita yang kemudian berjalan ke arah pintu, tapi kemudian mama Rita berhenti di depan Lea yang hanya berdiri diam menunduk sambil meremas ujung kaos.
" Kamu juga !! saya tunggu di luar.....dasar gadis murahan, pagi pagi ada di kamar pria.. ! Bentak mama Rita kepada Lea kemudian kembali berjalan keluar dengan penuh amarah.
Adit baru menyadari kalau Lea berdiri mematung di sana. Adit segera bangkit dari tempat tidur dan mengahampiri Lea yang terus menunduk.
" Ma...maaf...atas ucapan mama barusan. Ini hanya salah paham. Semuanya pasti baik baik saja. " Kata Adit lembut. Adit sedikit menundukkan kepalanya ingin melihat wajah Lea. Hatinya berdesir sakit ketika melihat ternyata air mata sudah membanjiri wajah gadis mungil itu.
" Jangan menangis... " Adit mengulurkan tangan ingin menyeka air mata di pipi Lea, tapi segera di tepis. Lea mengangkat kepalanya, menghapus air matanya sendiri dan mencoba menahan isakan lalu mengalihkan pandangannya dari Adit.
" Aku pinjam jaketnya." ucap Lea lirih dengan suara bergetar.
Adit menghela nafas panjang lalu berjalan ke arah kamar pakaian mengambilkan sebuah sweater untuk Lea.
" Pakailah ...! " kata Adit lembut mengulurkan sweater di tangannya.
Lea pun segera mengenakan sweater itu. Pasti kebesaran tapi setidaknya bisa menutup dadanya yang tanpa pakaian dalam.
Adit berjalan lebih dulu keluar dari kamar, diikuti Lea dibelakangnya.
Adit menjatuhkan bokongnya di sofa tunggal di depan mamanya. Dia sedikit kaget melihat keberadaan Anis di sana bersama Rafa di pangkuannya.
" Duduklah." kata Adit lembut menoleh ke arah Lea berdiri.
Namun, saat Lea bergerak ingin duduk, tiba tiba mama Adit mencegahnya.
" Kamu tidak perlu duduk. Berdiri saja di situ. Wanita rendahan seperti kamu tidak pantas duduk bersama kami !!! " Bentak mama Rita melempar tatapan tajam ke arah Lea.
" Mamah... !!!! " Gertak Adit keras mengagetkan smua orang di sana. Adit berdiri dari duduknya meraih tangan Lea untuk duduk.
" Sudah, aku di sini saja. " Tolak Lea.
Adit menarik lengan Lea dan memaksanya duduk di samping Adit.
Rafa yang mulai sadar akan keberadaan Lea, bergegas turun dari pangkuan mommy nya, berlari memutari meja mengagetkan orang dewasa yang melihatnya terburu buru berlari ke arah Lea.
" Tante Lea....hihihi." Rafa naik ke pangkuan Lea, memeluknya dan bergelayut manja di tubuh Lea sambil tertawa cekikikan.
Lea yang sedang dilanda kegugupan menghadapi penghakiman dari mamah Rita dan atasannya pun hanya bisa tersenyum tipis menyambut Rafa. Dia ikut tergelak saat Rafa berkali kali menghujaninya dengan ciuman.
Mama Rita dan Anis menatap heran melihat pemandangan di depan mereka. Sedangkan Adit tersenyum lebar melihat tingkah Rafa.
" Ada magnet apa sebenarnya pada diri gadis itu, bukan hanya Rafa yang langsung lengket ingin selalu memeluk dan menciuminya, aku pun juga mulai kecanduan untuk melakukannya. " Gumam Adit dalam hati.
\*
\*
\*
\*
\*
Jangan lupa like dan komennya teman. Trimakasih sudah bekunjung ke novel pertama saya.
love u all 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Berdo'a saja
hemmmmm
2021-11-19
0
☠ᵏᵋᶜᶟբɾҽҽթαlҽsԵíղαKᵝ⃟ᴸ𒈒⃟ʟʙᴄ
ya ampun ibunya adit abis mkqn sambel setan level berapa sih pedes banget mulutnya😣😣
2021-11-17
0
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
pagi² dh ada sidak
2021-10-26
1