Liburan (Part 1)

Lea POV

Hari ini aku bangun lebih pagi dari biasanya. Mengemas beberapa pakaian dan barang yang aku butuhkan. Semalam saat melakukan panggilan vidio call, Adit mengatakan kalau akan mengajak Rafa ke taman safari pagi ini seperti janjinya kepada Rafa tempo hari. Dia memintaku untuk ikut. Rencananya kami akan berlibur di sana 2 hari 1 malam. Aku sebenarnya enggan untuk pergi keluar kota saat weekend, karena ada jadwal kuliah. Tapi begitulah Adit, perkataannya adalah titah yang tak mudah untuk ditolak. Dan aku sendiri tidak tega pada Rafa, anak itu selalu menagih janji untuk jalan jalan ke taman safari bersamaku.

Jam sudah menunjukkan pukul 08.00. Adit baru saja menelepon kalau sudah dalam perjalanan dan akan sampai di kos ku 15 menitan lagi. Aku sudah siap dengan kostum casual ku, celana jeans biru, kaos putih longgar, jaket denim, dan sneaker putih polos. Aku memang tidak pandai berias tapi aku juga tidak bisa dikatakan tomboy. Aku hanya menyukai segala sesuatu yang simpel.

Sebuah mobil mewah bergerak mendekat dan berhenti di depan rumah kos ku. Sudah bisa dipastikan itu adalah Adit. Aku berjalan keluar menenteng tas, tampak Adit turun dari mobil dan berjalan memutar membukakan pintu penumpang untukku, menyunggingkan senyum manis yang menggetarkan hati. Pagi ini dia begitu tampan hanya dengan memakai celana jeans dan kaos polo putih.

Setelah masuk ke dalam mobilnya, Adit menunduk ke arahku untuk memasangkan seatbelt. Aku merasa tersanjung dengan perlakuannya. Setiap gerakannya seolah menghipnotisku, membuatku sulit untuk mengalihkan pandangan darinya. Adit tidak pernah mengatakan hal hal romantis di depanku, tapi setiap tindakan dan perhatiannya selalu menghanyutkan kewarasanku. Bahkan meruntuhkan benteng pertahananku untuk menjauhinya.

" Kita jemput Rafa dulu ya. " Kata Adit kembali menoleh ke arahku dengan senyum manisnya. Aku hanya bisa mengangguk tanpa suara. Sebenarnya aku cukup gugup untuk menjemput Rafa. Apakah akan menjemput ke rumah Bu Anis atau ke rumah orang tua Adit. Keduanya sama sama membuatku gelisah. Saat pikiranku terbang entah kemana tiba tiba Adit menyadarkanku dengan kecupan hangat di tanganku. Dia menautkan jari jemari tangan kami, menggenggam erat lalu berulang kali mengangkatnya untuk di hujani dengan kecupan.

" Kita berangkat sekarang. Yakin tidak ada barang penting yang tertinggal ? " Tanya Adit dan mulai menyalakan mesin mobil.

" Tidak ada.." jawabku. Mobil pun melaju meninggalkan rumah kos ku.

" Kita Jemput Rafa di mana ? " Tanyaku penasaran.

" Di rumah mommynya. " jawab Adit sambil tetap melihat ke arah jalan di depannya.

" Apa kamu tahu, minggu depan bu Anis akan menikah ? " tanyaku ragu ragu.

" Ya tentu saja aku tahu, calon suaminnya adalah sepupuku. " jawab Adit datar dan langsung terlihat air mukanya berubah.

" oohhhh...." aku tak dapat berkata kata setelah mengetahui calon suami bu Anis adalah sepupu Adit sendiri. Ini pasti jadi sesuatu yang sulit bagi Adit. Aku dapat melihatnya dari raut muka Adit yang menegang.

Kembali hatiku merasa ciut, hubungan apa sebenarnya yang sedang kujalani bersama Adit. Apa aku yang terlalu murahan, hingga dengan mudah Adit bisa memeluk, mencium bahkan sesukanya mengaturku ?! Jelas jelas pria itu belum pernah menyatakan perasaannya.

Mungkin benar, Adit hanya butuh pelarian. Dia butuh orang lain untuk mengalihkan kesedihannya atas pernikahan bu Anis dan sepupunya. Dan saat ini dia butuh aku sebagai pegangan. Aku pernah mendengar cerita dari karyawan lama di butik, kalau Adit sejak muda sangat mencintai bu Anis. Adit yang sejak awal selalu mengejar bu Anis. Bahkan setelah pernikahan mereka kandas, orang orang bilang hidup Adit sangat kacau.

Kembali aku tersadar dengan realita yang ada. Aku sudah terlalu jauh jatuh terbuai dengan pesona Adit. Berharap Adit memiliki perasaan yang sama denganku itu sungguh tidak mungkin. Seleranya pasti wanita seperti bu Rengganis. Cantik, intelektual, mandiri, pandai membawa diri, dan pastinya dari kasta yang sama dengannya. Seandainya kami memiliki perasaan yang sama pun, sudah pasti keluarganya juga tidak akan mengijinkan Adit bersama wanita sepertiku. Penampilan biasa saja, anak yatim piatu, bahkan tak memiliki apapun yang bisa di pamerkan. Oh Tuhan.... kenapa aku begitu bodoh. Aku terlalu percaya diri kali ini. Adit nyaman bersamaku saat ini, itu semua hanya karena Rafa. Karena Rafa menyukaiku, dan aku bisa membuat Rafa dekat dengan Adit.

" Huuuufttt.....!!! " tanpa sadar aku menghembuskan nafas kasar seolah ingin mengeluarkan beban di hatiku.

Adit yang mendengarnya langsung menoleh ke arah ku.

" Kenapa ? "

" Ng..... gak papa, kepikiran kampus aja. Takut kalau ada ujian dadakan. " jawabku asal.

" Santai saja. kalau ada ujian dadakan masih bisa ikut susulan. Lagian juga gak setiap minggu aku minta kamu bolos. " ujar Adit.

Tak lama Adit membelokkan mobil memasuki halaman sebuah rumah mewah. Luas halamannya saja bisa jadi tiga sampai lima kavling tanah perumahan.

" Ini rumah bu Rengganis ? " tanyaku pada Adit.

" Iya, kita sudah sampai. Mari turun sebentar. " kata Adit lalu segera melepas seatbeltnya dan keluar dari mobil. Saat Adit berjalan memutar hendak membukakan pintu untukku aku bergegas membuka pintu sendiri dan segera turun. Aku tidak ingin menjadi terbiasa dengan perlakuan manisnya.

Adit mengernyit heran, aku membuang pandangan dari Adit dan berpura pura merapikan pakaianku.

" Paapiiii...!!! " Terdengar suara Rafa yang berlari dari arah teras. Adit berbalik badan dan bersiap menangkap Rafa. Aku bergeser dari belakang Adit agar bisa melihat Rafa, namun tiba tiba Rafa justru mendarat menubruk tubuhku. Aku yang tak siap pun mendadak oleng. Untung saja Adit dengan sigap menopang tubuh kami berdua. Dan akhirnya aku dan Rafa ambruk dalam dekapan tangan kokoh Adit.

" Astaga Rafaaa...!! " Anis berlari ke arah kami.

" Ya Ampun, untung bisa di tangkap papi, kasihan kan tante Lea. " Anis mengangkat Rafa yang berada di posisi paling atas.

"hahaha......hahaha.....hahaha....." Rafa tergelak keras tak mengindahkan omelan mommy nya, baginya tragedi jatuh beruntun ini adalah momen yang sangat lucu.

Bu Anis membantuku bangkit dari tubuh Adit. Terdengar suara Adit yang menggeram pelan merasakan tubuhnya yang nyeri jatuh dan tertindih dua orang.

Melihat Rafa yang tergelak tak ada habisnya, aku pun berlari menyergap Rafa, ku gelitik badan mungilnya dengan ciuman penuh rasa gemas.

" Ish.... dasar anak jahiiiiil.........terima ini hukuman dari tante...!!!!....."

" hahahah.......ampun tante.....hahahaha...." Rafa tertawa geli.

Sepintas ku lihat bu Anis membantu Adit berdiri lalu membersihkan pakaian Adit yang terkena debu. Terlihat jelas, pandangan mata Adit bukan pandangan biasa. Masih ada rasa yang tersisa untuk Anis. Dan mungkin hanya Anis satu satunya wanita yang bisa dilihatnya hingga akhir. Saat mata mereka bertemu, tampak kecanggungan terjadi dan jelas Adit tak bisa mengalihkan pandangan matanya dari Anis.

Aku memeluk Rafa erat, mencium kepalanya dalam. Aku mencoba berdamai dengan hatiku dan mencoba menerima realita yang ada di depan mata. Semua ini bukan salah Adit. Tapi juga salahku yang tak mampu pergi menghindar. Tak terasa genangan air sudah menumpuk di pelupuk mataku. Dan air mata pun jatuh tanpa bisa kutahan. Aku segera menunduk memeluk perut Rafa, kuhapus segera air mataku sebelum diantara mereka ada yang menyadari kekonyolanku.

" Lea... Rafa... ayo kita berangkat. Nanti keburu kesiangan.....macet...!! " Seru Adit yang berjalan mendekat ke arah kami.

Adit mengangkat Rafa ke gendongannya. Dan mendekatiku hendak meraih tanganku, namun aku segera menghindar, pura pura mengambil ponsel di tas ku dan berjalan ke arah bu Anis.

"Kami pamit dulu bu." kataku sambil sedikit menunduk sopan.

" Iya, hati hati di jalan. Terimakasih Lea sudah mau menemani Rafa. " Bu Anis bergerak memelukku. " Sama sama bu. " Jawabku lalu aku berjalan masuk ke dalam mobil.

Perjalanan kami cukup lancar. Rafa ngotot duduk di pangkuanku, tidak mau duduk sendiri di belakang. Padahal Adit sudah menyiapkan kursi khusus untuk anak anak di jok belakang. Sepanjang perjalanan ada saja hal yang di tanyakan oleh Rafa. Aku benar benar melakukan tugasku sebagai pemandu wisata. Ya benar..... aku lebih cocok menjadi pemandu wisata mereka dari pada bagian dari keluarga mereka.

Beberapa kali Adit menoleh ke arahku yang sedang bercerita dengan Rafa, sesekali dia juga ikut menimpali pembicaraan kami, bahkan saat berhenti di lampu merah dia masih mencoba menggenggam tanganku atau mencuri ciuman di pipiku. Tapi aku berusaha mengelak dengan Rafa sebagai alasan.

Akhirnya kami telah sampai di kawasan Taman Safari. Kebetulan jam sudah menunjukan waktu makan siang. Adit langsung membawa kami ke restoran terdekat. Kembali saat turun dari mobil, Adit mengambil Rafa dari gendonganku, lalu dia meraih tanganku untuk di genggam. Aku membiarkannya, aku fikir Adit akan curiga jika aku terus menerus menolaknya. Aku tidak ingin terjadi perdebatan selama kami berlibur. Aku berharap ini menjadi liburan kami bertiga yang pertama dan yang terakhir. Dan aku ingin menciptakan kenangan indah bersama mereka di sini. Aku sudah membulatkan tekad untuk pergi dari kehidupan Adit dan Rafa setelah ini. Karena aku semakin yakin bahwa aku bukan orang yang tepat untuk berdiri bersama mereka.

*

*

*

*

Jangan lupa pencet tombol like, komentar, dan vote nya readers tersayang 😘 Masukan ke daftar novel favoritmu juga yaa ..

Terimakasih 🤗❣️💖

Terpopuler

Comments

novi²

novi²

ahhhh si adit msh ada rasa sama tuh mantan bininya jgn mau lea klo hanya jd pelampiasan semata

2021-12-29

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

sakitnya tuh dibalik sini

2021-11-19

0

☠ᵏᵋᶜᶟբɾҽҽթαlҽsԵíղαKᵝ⃟ᴸ𒈒⃟ʟʙᴄ

☠ᵏᵋᶜᶟբɾҽҽթαlҽsԵíղαKᵝ⃟ᴸ𒈒⃟ʟʙᴄ

nyesek banget ya bun ga ada kejelasan buat hubungan mereka tp seenak jidatnya adit maen peluk² cium² lea🤧 bagus lea pergi ajh lah dr pd buat pelarian nya si adit

2021-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Mula
3 Menculik Anak Sendiri
4 Namanya Alea
5 Mantan Suami Gila !
6 Menjadi Pribadi Berbeda
7 My First Kiss
8 Kecanduan ....
9 Ketegangan
10 Dua Rasa Yang Berbeda
11 Antara Ragu dan Rindu
12 Liburan (Part 1)
13 Liburan (part 2)
14 Liburan (part 3)
15 Curhat
16 Kucing Kucingan
17 Pupus
18 Kabur (Part 1)
19 Kabur (Part 2)
20 Kabur (Part 3)
21 Pulang
22 Kamu Milikku
23 You Are Beautiful
24 Kondangan
25 Calon Mertua
26 Cemburu
27 Melamarmu
28 Double Date
29 Mulutmu Harimaumu
30 Yang Terbaik
31 Hari Pernikahan
32 Panggil saja ' Bubu '
33 Wrap Up Party
34 Lomba Makan Kerupuk
35 Wonder Women
36 Menjenguk Adik Bayi
37 Firasat
38 Bertaruh Nyawa
39 Mimpi
40 Kembali ke Kota J
41 Dari Hati ke Hati
42 Romy Hermawan
43 Berlian Tertutup Debu
44 Depresi
45 Kebohongan Berikutnya
46 Penghianatan
47 Hati yang Terbagi
48 Tak Bisa Memilih Antara Dua
49 Praduga
50 Bukan Akhir Kebahagiaan
51 Reckless
52 Luka
53 Bertahan dalam Kesakitan
54 Mati Rasa
55 Tragedi
56 Said You'd Never Hurt Me, but Here We Are
57 Arjuna Syailendra
58 Masihkah Ada Cinta yang Tersisa ?
59 Duri dalam Daging
60 Sebuah Pilihan
61 Sahabat Pembalut Luka
62 Menghilang
63 Tempat Baru
64 Hadiah Tak Terduga
65 Bakwan Goreng
66 Syndrom Kehamilan Simpatik
67 Tidak Ada Alasan Untuk Tak Bahagia
68 Pertemuan Tak Terduga (Part 1)
69 Pertemuan Tak Terduga (Part 2)
70 Pertemuan Tak Terduga (Part 3)
71 Pertemuan Tak Terduga (Part 4)
72 Rencana Liburan Keluarga
73 Menutup Luka Masa Lalu
74 Tawaran Persahabatan
75 Shopping Day
76 Sebuah Kejutan
77 Baku Hantam
78 Anak Kami
79 Biang Penyakit
80 Sebuah Karma
81 Tiga Pria di Sisinya
82 Would You Be My Wife ?
83 Rasa Yang Telah Berubah
84 Penyesalan Yang Tak Berbalas
85 CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)
86 Sarapan
87 Saling Melepaskan
88 Insiden Tak Terduga
89 Seorang Putri Cantik
90 Alana Putri Humaira
91 Jangan Memintaku Menjauh
92 Kejutan yang Gagal
93 Buaya Buntung
94 Pertemuan Penuh Haru
95 Berhentilah Mengasihani Diri Sendiri
96 Sekilas Masa Lalu
97 Kabar Bahagia
98 Keberuntungan
99 Anastasya
100 Perjalanan Kelam
101 Kekhawatiran
102 Masih Menjadi Wanita yang Sama
103 Nostalgia
104 Kebenaran & Kegetiran
105 Hati yang Kacau
106 Cinta dan Luka Terbesar
107 Sore yang Panas
108 Kebahagiaan Arjuna
109 Kedudukan yang Sama
110 Sinyal Bahaya
111 Alea Diculik
112 Tiga Hati
113 Awal Pencarian
114 Dendam dan Penyesalan
115 Gadis Bodoh !
116 Menemukanmu 1
117 Menemukanmu 2
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Prolog
2
Awal Mula
3
Menculik Anak Sendiri
4
Namanya Alea
5
Mantan Suami Gila !
6
Menjadi Pribadi Berbeda
7
My First Kiss
8
Kecanduan ....
9
Ketegangan
10
Dua Rasa Yang Berbeda
11
Antara Ragu dan Rindu
12
Liburan (Part 1)
13
Liburan (part 2)
14
Liburan (part 3)
15
Curhat
16
Kucing Kucingan
17
Pupus
18
Kabur (Part 1)
19
Kabur (Part 2)
20
Kabur (Part 3)
21
Pulang
22
Kamu Milikku
23
You Are Beautiful
24
Kondangan
25
Calon Mertua
26
Cemburu
27
Melamarmu
28
Double Date
29
Mulutmu Harimaumu
30
Yang Terbaik
31
Hari Pernikahan
32
Panggil saja ' Bubu '
33
Wrap Up Party
34
Lomba Makan Kerupuk
35
Wonder Women
36
Menjenguk Adik Bayi
37
Firasat
38
Bertaruh Nyawa
39
Mimpi
40
Kembali ke Kota J
41
Dari Hati ke Hati
42
Romy Hermawan
43
Berlian Tertutup Debu
44
Depresi
45
Kebohongan Berikutnya
46
Penghianatan
47
Hati yang Terbagi
48
Tak Bisa Memilih Antara Dua
49
Praduga
50
Bukan Akhir Kebahagiaan
51
Reckless
52
Luka
53
Bertahan dalam Kesakitan
54
Mati Rasa
55
Tragedi
56
Said You'd Never Hurt Me, but Here We Are
57
Arjuna Syailendra
58
Masihkah Ada Cinta yang Tersisa ?
59
Duri dalam Daging
60
Sebuah Pilihan
61
Sahabat Pembalut Luka
62
Menghilang
63
Tempat Baru
64
Hadiah Tak Terduga
65
Bakwan Goreng
66
Syndrom Kehamilan Simpatik
67
Tidak Ada Alasan Untuk Tak Bahagia
68
Pertemuan Tak Terduga (Part 1)
69
Pertemuan Tak Terduga (Part 2)
70
Pertemuan Tak Terduga (Part 3)
71
Pertemuan Tak Terduga (Part 4)
72
Rencana Liburan Keluarga
73
Menutup Luka Masa Lalu
74
Tawaran Persahabatan
75
Shopping Day
76
Sebuah Kejutan
77
Baku Hantam
78
Anak Kami
79
Biang Penyakit
80
Sebuah Karma
81
Tiga Pria di Sisinya
82
Would You Be My Wife ?
83
Rasa Yang Telah Berubah
84
Penyesalan Yang Tak Berbalas
85
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)
86
Sarapan
87
Saling Melepaskan
88
Insiden Tak Terduga
89
Seorang Putri Cantik
90
Alana Putri Humaira
91
Jangan Memintaku Menjauh
92
Kejutan yang Gagal
93
Buaya Buntung
94
Pertemuan Penuh Haru
95
Berhentilah Mengasihani Diri Sendiri
96
Sekilas Masa Lalu
97
Kabar Bahagia
98
Keberuntungan
99
Anastasya
100
Perjalanan Kelam
101
Kekhawatiran
102
Masih Menjadi Wanita yang Sama
103
Nostalgia
104
Kebenaran & Kegetiran
105
Hati yang Kacau
106
Cinta dan Luka Terbesar
107
Sore yang Panas
108
Kebahagiaan Arjuna
109
Kedudukan yang Sama
110
Sinyal Bahaya
111
Alea Diculik
112
Tiga Hati
113
Awal Pencarian
114
Dendam dan Penyesalan
115
Gadis Bodoh !
116
Menemukanmu 1
117
Menemukanmu 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!